Anda di halaman 1dari 12

MATERI KD 5 BINDO KELAS XI

PEMESINAN 3 MEI 2021


Menganalisis Pesan dari Novel dan Puisi
• Menganalisis novel dapat dilakukan dengan menggunakan unsur intrinsik
dan ekstrinsik.Unsur intrinsik meliputi tema, amanat, penokohan, latar,
alur, dan sudut pandang.
• Unsur ekstrinsik meliputi latar budaya, latar social, pendidikan pengarang,
dan kehidupan social politiknya.
• Analisis puisi biasanya menggunakan kriteria struktur fisik dan struktur
batin unsur pembangunnya.
• Struktur fisik puisi meliputi pewajahan/tipografi, diksi, imajinasi, kata
konkret, bahasa figurative
• Struktur batin meliputi tema, rasa, nada, dan amanat.
Langkah menganalisis novel maupun
puisi
• Membaca teks yang akan dianalisis secara teliti
• Menetapkan kriteria analisis teks
• Mencari nilai-nilai yang terkandung dalam teks tersebut
• Menulis pokok-pokok isi novel atau puisi
• Menghubungkan nilai-nilai dalam teks dengan perilaku sehari – hari
• Menyimpulkan hasil analisis
Contoh analisis novel “ laskar pelangi “
• Sinopsis novel laskar pelangi
• SD Muhammadiyah nampak sangat rapuh serta menyedihkan daripada beberapa sekolah PN
Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka tersudut di dalam ironi yang amat besar sebab
kemiskinannya yang justru ada di tengah -tengah gemah ripah kekayaan dari PN Timah yang
terlihat tengah mengeksploitasi tanah ulayat mereka.Kesulitan yang terus menerus menghantam
sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas dasar jiwa ikhlas serta kepeloporan dari dua
orang guru, seorang kepala sekolah yang telah menua, Bapak Harfan Efendy Noor serta seorang
ibu guru muda bernama Ibu Muslimah Hafsari, yang mana juga sangat miskin. Mereka berusaha
untuk mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok – seok. Sekolah yang nyaris
diruntuhkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel sebab kekurangan murid tersebut dapat
terselamatkan berkat adanya seorang anak idiot yang mana pada sepanjang masa sekolah tidak
pernah memperoleh rapor.
Sekolah yang dihidupi melalui uluran tangan para donatur pada komunitas marjinal tersebut memang sangat miskin,
gedungnya yang bobrok, ruang kelas dengan alas tanah, atap yang bolong – bolong,
bangku yang seadanya, apabila malam digunakan untuk menyimpan ternak, hingga kapur tulis pun terasa mahal untuk sekolah
yang hanya dapat menggaji guru serta kepala sekolah hanya dengan sekian kilo beras,
sehingga para guru disana terpaksa menafkahi keluarganya dengan menggunakan cara yang lain.
Sang kepala sekolah biasanya mencangkul kebun serta ibu guru menerima jahitan.
Meski begitu, keajaiban seakan ada setiap hari pada sekolah yang dari jauh nampak seperti bangunan yang sebentar lagi akan
roboh. Semuanya terjadi sebab sejak di hari pertama kelas satu sang kepala sekolah serta sang ibu guru muda yang hanya
memiliki ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri)sudah mampu mengambil hati dari sebelas anak – anak kecil miskin disana.
• Hingga pada akhirnya, kedua guru tersebut dapat merasa bangga sebab diantara sebelas orang
anggota laskar pelangi tersebut ada yang sukses menjadi wakil rakyat, research and
development manager pada salah satu perusahaan multi nasional besar, hingga ada yang
memperoleh beasiswa international lalu mengerjakan sebuah research di University de Paris,
Sorbonne kemudian lulus S2 dengan mendapatkan predikat with distinction dari suatu
universitas terkemuka di negara Inggris.
• Semua hal itu merupakan buah dari pendidikan akhlak serta kecintaan intelektual yang sudah
ditanamkan oleh Bu Mus dan juga Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan
belum sempat keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera.
Unsur Intrinsik

• Tema
Temanya adalah pendidikan.
Tetapi yang membuatnya unik adalah tema pendidikan tersebut diselingi dengan kisah persahabatan yang erat antara
anggota “Laskar Pelangi”.
Namun tema pendidikan tersebut juga dipadukan dengan tema ekonomi dengan tema pendidikan yang lebih menonjol.
• 2. Plot (alur)
a. Pengenalan Situasi Cerita
Pada awal cerita dibuka dengan penerimaan murid baru pada SD Muhammadiyah yang berada di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitung Timur, Sumatera Selatan.
Belitung adalah kawasan yang dijadikan sebagai tempat penambangan timah terbesar serta sebagai mampu menghasilkan
keuntungan yang sangat besar.
• Menuju Adanya Konflik
Di dalam novel yang berjudul Laskar Pelangi ini, banyak sekali muncul beragam masalah.Dengan konflik awal ketika suasana
mulai tegang sebab pendaftar tidak bisa mencukupi batas minimal siswa yang telah disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel.Jika calon
siswa yang mendaftar kurang dari jumlah sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah wajib untuk ditutup.
• c. Puncak Konflik
Puncak konfliknya ada selepas ditunggu sampai siang, ternyata jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah satu ini
tentu saja belum dapat mencukupi persyaratan dari Depdikbud. Hal tersebut tentu saja amat mencemaskan Pak Harfan dan Bu
Muslimah sang guru.Hingga pada akhirnya, Pak Harfan memutuskan guna memberikan pengumuman sekaligus pidato jika
penerimaan siswa baru itu dibatalkan.Kemudian beragam konflik lain pun mulai muncul dari masing – masing tokoh.Secara garis
besar, konflik tersebut menerpa seluruh tokoh khususnya pada waktu diadakannya lomba karnaval serta cerdas cermat antar
sekolah.
• d. Penyelesaian
Sebelum menyampaikan pidato, Pak Harfan hampir memberitahukan jika penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah tersebut
dibatalkan, seorang ibu kemudian muncul untuk mendaftarkan anaknya yang bernama Harun dimana anak tersebut mengidap
keterbelakangan mental.
• Latar Tempat
• Latar tempat yang digunakan pada novel berada di sebuah sekolah dengan alamat di Desa Gantung,
Kabupaten Gantung, Belitung Timur, Sumatera Selatan.
• Tetapi ada juga latar tempat lainnya seperti pohon, rumah, tepi pantai, gua, pasar dan yang lainnya di
daerah Belitung.
• b. Latar Waktu
• Meski mengisahkan cerita nyata dengan bumbu imajinasi, tetapi latar waktu juga disampaikan di dalam
novel tersebut yakni pada tahun 1974.
• c. Latar Suasana
• Latar suasananya beragam, yakni sedih, senang, sampai cemas.
• Penokohan
• Tokoh – tokoh yang berperan dalam novel “Laskar Pelangi”, diantaranya yaitu:
• a. Taprani
Taprani adalah sosok yang rapi, tampan, perfeksionis, cukup pandai, pendiam, santun, berbakti kepada
orang tua dan juga manja.Ia memiliki cita – cita menjadi guru pada daerah terpencil agar bisa
memajukan pendidikan orang melayu pedalaman.
• b. A Kiong
• A Kiong merupakan satu – satunya murid yang merupakan keturunan Tionghoa dan bersekolah di SD
Muhammadiyah.Ia memiliki sifat yang sangat polos, suka menolong, dan setia dengan sahabat serta
selalu yakin dengan apa yang dikatakan oleh Mahar.
• Sahara
• Sahara menjadi satu – satunya murid perempuan yang bersekolah di SD Muhammadiyah.Ia memiliki tubuh yang ramping serta
selalu mengenakan jilbab yang rapi.Di sekolah, ia masuk ke dalam murid yang pandai. Walaupun ia sangat perhatian, tetapi ia
termasuk termasuk orang yang temperamental, skeptis, ketus, susah diyakinkan serta tidak mudah terkesan.Dia juga sangat
menjunjung tinggi nilai kejujuran, sehingga ia sangat benci terhadap hal bohong.
• d. Ikal
• Ikal merupakan pemeran “aku” yang menjadi tokoh utama. Dia merupakan salah satu anggota “Laskar Pelangi”.Di dalam
sekolahnya, ia cukup pandai, tapi tak sepandai Lintang, maka dari itu ia selalu berada di peringkat kedua selepas Lintang.Ia
merupakan orang yang gigih dan tidak mudah putus asa, selalu bersemangat dalam menjalankan hal yang ia sukai.Ikal sangat suka
dengan dunia sastra khususnya puisi.
• e. Harun
• Harun mulai memasuki jenjang pendidikan SD disaat umur lima belas tahun sebab ia mengidap keterbelakangan mental.Ia
memiliki sifat yang pendiam, santun, dan murah senyum.

Anda mungkin juga menyukai