Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK 3

 Pada kehamilan terdapat perubahan pada


seluruh tubuh wanita terutama pada
genitalia eksterna dan interna serta
payudara (mammae).
 Dipengaruhi oleh hormon

somatomammaotropin, estrogen dan


progesteron.
 Pengaruh estrogen  hipervaskularisasi
vagina dan vulva  tampak lebih merah, agak
kebiru-biruan (livide)  disebut Tanda
Chadwick.
 Warna portio pun tampak livide.
 Pengaruh estrogen dan progesteron 
pembesaran uterus :
◦ Hipertrofi otot polos uterus
◦ Serabut-serabut kolagen menjadi higroskopik.
 Pada kehamilan ektopik, uterus juga
membesar.
 Hubungan besarnya uterus dengan tuanya
kehamilan sangat penting untuk diagnosis:
◦ Hamil fisiologik
◦ Hamil ganda
◦ Menderita penyakit seperti mola hidatidosa dll.
 Berat normal ± 30 gram, pada akhir kehamilan 40
minggu menjadi 1000 gram dengan panjang ± 20 cm
dan dinding ± 2,5 cm.
 Tidak hamil : sebesar telur ayam
 Kehamilan 8 mgg : sebesar telur bebek
12 mgg : sebesar telur angsa.
16 mgg : sebesar tinju orang dewasa.
20 mgg : di pinggir bawah pusat,
24 mgg : di pinggir atas pusat.
28 mgg : 3 jari di atas pusat.
32 mgg : di pertengahan pusat dgn Px
36 mgg : 1 jari dibawah px
40 mgg : 3 jari di bawah px
 Kandungan :
◦ sebagian besar jaringan ikat yang mengandung
kolagen
◦ 10 % jaringan otot
 Pengaruh estrogen  hipervaskularisasi 
konsistensi menjadi lunak.
 Kelenjar2 serviks bersekresi lebih banyak 

mengeluh keluar cairan pervaginam lebih


banyak.
 Korpus luteum graviditas mengecil.
 Ovarium menjadi inaktif karena hormon-

hormon hipofisis ditekan oleh estrogen dan


progesteron plasenta.
 Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen dan progesteron,
tetapi belum mengeluarkan air susu.
 Estrogen  menimbulkan hipertropi sistem saluran,
 Progesteron menambah sel-sel asinus pada
payudara.
 Somatommamotropin  mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahan dalam sel sehingga terjadi pembuatan
kasein, laktalbumin dan laktoglobulin  persiapan
laktasi.
 Pengaruh somatomammotropin dan progesteron 
terbentuk lemak di sekitar kelompok-kelompok
alveoli,sehingga payudara menjadi lebih besar.
 Papilla mamma akan membesar, lebih tegak dan
tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma
oleh karena hiperpigmentasi.
 Glandula Montgomery tampak lebih jelas di areola
mamma
 Pada kehamilan > 12 minggu  puting susu dapat
mengeluarkan cairan putih jernih (kolostrum)
Partus adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi (bayi, plasenta, dan selaput
ketuban) dari dalam uterus. Menurut usia
kehamilannya, partus dibedakan menjadi
3, yaitu:
Partus Immaturus : jika usia kehamilan
antara 20 minggu hingga 28 minggu,
dengan berat janin antara 500-1000 gram
Partus Prematurus : jika usia kehamilan
antara 28 minggu hingga 36 minggu,
dengan berat janin antara 1000-2500 gram
Partus Postmaturus (Serotinus) : jika usia

kehamilan lebih dari 42 minggu

NEXT
c. Keregangan Otot-Otot Seperti halnya
dengan kandung kencing dan lambung,
 a. Penurunan Kadar Progesteron bila dindingnya teregang oleh karena
Progesteron menimbulkan isinya bertambah maka timbul kontraksi
relaksasi otot-otot rahim. untuk mengeluarkan isinya.
Sebaliknya estrogen
meninggikan kerentanan otot
rahim. Selama kehamilan d. Pengaruh Janin Hypofise dan kelenjar
terdapat keseimbangan antara supra renal janin rupa-rupanya juga
kadar progesteron dan estrogen memegang peranan, oleh karena pada
didalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan atau 1-2 minggu anencephalus kehamilan sering lebih
sebelum partus terjadi lama dari biasa.
penurunan pada progesteron
sehingga timbul his. e. Teori Prostaglandin Kadar
 b. Teori Oxytocin Pada akhir prostaglandin dalam kehamilan dari
kehamilan kadar oxytocin minggu ke 15 sampai aterm terus
bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim. meningkat. Prostaglandin dianggap dpt
merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
 Partus normal adalah partus Partus dibagi menjadi 4 kala, yaitu:
spontan, pada usia kehamilan
cukup bulan dengan Kala I (Kala Pembukaan), di mana pada kala ini
presentasi belakang kepala, terdapat
dan berlangsung kurang dari 2 fase proses pembukaan serviks akibat adanya his,
18 jam tanpa adanya (1) fase laten, berlangsung selama 8 jam,
komplikasi pada ibu maupun pembukaan  terjadi sangat lambat hingga
janinnya. Suatu keadaan di pembukaan mencapai 3 cm dan
mana seorang wanita akan (2) fase aktif, dibagi menjadi 2 fase lagi
melahirkan disebut dengan yaitu fase akselerasi, di mana dalam
inpartu. waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjai 4 cm;
fase deselerasi, di mana dalam waktu 2
jam pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm

NEXT
 Mekanisme persalinan normal adalah
rentetan gerakan pasif janin pada
saat persalinan berupa penyesuaian bagian
terendah (kepala) janin terhadap jalan lahir
atau panggul pada saat melewati jalan lahir.

 Selama proses persalinan, janin melakukan
serangkaian gerakan untuk melewati panggul
(seven cardinal movements of labor)  yang
terdiri dari :
1.
1. Engagement: Terjadi ketika diameter terbesar
dari presentasi bagian janin (biasanya kepala)
telah memasuki rongga panggul.
Engagement telah terjadi ketika bagian
terendah janin telah memasuki station nol atau
lebih rendah. Pada nulipara, engagement sering
terjadi sebelum awal persalinan. Namun, pada
multipara dan beberapa nulipara, engagement
tidak terjadi sampai setelah persalinan dimulai
(Cunningham et. al, 2013; McKinney, 2013).
.
2. Descent: Descent terjadi ketika bagian terbawah janin
telah melewati panggul. Descent/ penurunan terjadi
akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion,
tekanan langsung kontraksi fundus pada janin dan
kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada
saat persalinan, dengan sumbu jalan lahir:
 Sinklitismus yaitu ketika sutura sagitalis sejajar dengan
sumbu jalan lahir
 Asinklistismus anterior: Kepala janin mendekat ke arah
promontorium sehingga os parietalis lebih rendah.
 Asinklistismus posterior: Kepala janin mendekat ke arah
simfisis dan tertahan oleh simfisis pubis (Cunningham
dkk, 2013; McKinney, 2013).
3. Fleksi (flexion): Segera setelah bagian
terbawah janin yang turun tertahan oleh
serviks, dinding panggul, atau dasar panggul,
dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
didekatkan ke arah dada janin. Fleksi ini
disebabkan oleh:
 Persendian leher, dapat berputar ke segala
arah termasuk mengarah ke dada.
 Letak leher bukan di garis tengah, tetapi ke
arah tulang belakang sehingga kekuatan his
dapat menimbulkan fleksi kepala.
 Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin
yang lurus sehingga dagu lebih menempel pada
tulang dada janin .
 Kepala janin yang mencapai dasar panggul akan
menerima tahanan sehingga memaksa kepala
janin mengubah kedudukannya menjadi fleksi
untuk mencari lingkaran kecil yang akan melalui
jalan lahir (Cunningham dkk, 2013; McKinney,
2013).
 4. Putaran paksi dalam
(internal rotation): Putaran
paksi dalam dimulai pada
bidang setinggi spina
ischiadika. Setiap kali terjadi
kontraksi, kepala janin
diarahkan ke bawah
lengkung pubis dan kepala
berputar saat mencapai otot
panggul (Cunningham dkk,
2013; McKinney, 2013).
 5. Ekstensi (extension): Saat
kepala janin mencapai perineum,
kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-
mula oksiput melewati
permukaan bawah simfisis pubis,
kemudian kepala keluar
mengikuti sumbu jalan lahir
akibat ekstensi.
 6. Putaran paksi luar
(external rotation): Putaran
paksi luar terjadi ketika kepala
lahir dengan oksiput anterior,
bahu harus memutar secara
internal sehingga sejajar
dengan diameter
anteroposterior panggul. Rotasi
eksternal kepala menyertai
rotasi internal bahu bayi.
 7. Ekspulsi: Setelah bahu
keluar, kepala dan bahu
diangkat ke atas tulang
pubis ibu dan badan bayi
dikeluarkan dengan gerakan
fleksi lateral ke arah simfisis
pubis.
PENGERTIAN :
Masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu
Masa pulih kembali mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandugan kembali
seperti pra-hamil, lama nifas 6-8 minggu
 Masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu
 1. Involusi rahim
 2. Involusi tempat insersi plasenta
 3. Perubahan pembuluh darah rahim
 4. Perubahan serviks
 5. Perubahan saluran kencing
 6. Perubahan dinding perut
• Bertahap dalam 42 hari
• Berat uterus 1.000 gram menjadi 50 gram
• Terjadi proses otolisis, nekrosis, epitelisasi.
Hasilnya berupa Lokia
 2. Involusi tempat insersi plasenta
• Ukuran dari sebesar telapak tangan menjadi 3–4 cm
kemudian menjadi 1–2 cm
• Tidak meninggalkan jaringan parut
• Pembuluh darah besar mengecil, diganti pembuluh
darah yang lebih kecil
4. Perubahan serviks dan vagina
• Ostium uteri menyempit
• Robekan serviks menyembuh
• Rugae pada vagina terbentuk kembali
• Edema & hiperemi dinding kandung kencing
• Edema trigonum dapat menimbulkan retensio urin
• Sensitivitas berkurang, menimbulkan residual urin
berpotensi terjadinya infeksi

6. Perubahan dinding perut


• Dinding perut yang longgar, akan pulih

dalam 6 minggu
 Perlu diperhatikan pada masa nifas

1. Suhu tubuh
1.  3. Urine Hari ke 2-5, terjadi poliuria
 2. Lokia
 Minggu I, bila reduksi (+) (laktosa
 3. Produksi urin
 ASI) Bila terjadi Partus lama, akan
terjadi asetonuria (kelaparan)
 4. Laboratorium darah

 5. Penurunan berat badan


  4. Darah Leukositosis (s.d
30.000/mm3) selama & sesudah
persalinan Trombositosis Akhir

 1. Demam (>38 0C) Fisiologis:
minggu pertama kembali normal
terjadi dalam 24 jam pertama
Patologis: terjadi 2-10 hari  5. Berat badan 6 minggu postpartum
postpartum → mencapai BB sebelum hamil

 2. Lokia Sekret vagina, berisi: Penurunan BB 2,5 kg (diuresis)
eritrosit, potongan desidua,
epitel & bakteri
 1. Ambulasi dini
 2. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
 3. Suhu
 4. Miksi Setelah 8 jam diuresis tidak ada, hati-hati
retensio urin
 5. Defekasi Sulit BAB karena ibu takut mengedan
 6. Puting susu Sebelum/sesudah menyusui dibersihkan
 7. Higiene vulva
 Lama perawatan masa nifas
Bila tidak ada komplikasi 2 hari
boleh pulang
Seksio sesarea tanpa komplikasi
3-4 hari boleh pulang
Memberi penjelasan agar kembali
bila demam, perdarahan, edema
kaki
 Ibu dibimbing untuk berjalan dalam 6 jam post
partum
 Keuntungan
 Penderita merasa lebih sehat
 Fungsi faal usus + kandung kencing baik
 Ibu lebih memungkinkan merawat anaknya
 Lebih hemat
 Kontra indikasi
 Anemia
 Penyakit jantung
 Demam

Anda mungkin juga menyukai