Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Nama Kelompok 3 :
1. Berliana Febrianti
2. Cindy Fitri Yani
3. Desty Komarika Sari
4. Diajeng Yollanda Sary

8/5/21 1
A. Pengertian
Riset adalah suatu kegiatan yang didasarkan pada objek
pembahasan tertentu, kajian yang berlatar belakang keilmuan
dari objek tersebut, penggunaan fakta sebagai dasar kajian,
penggunaan metode ataupun teknik-teknik tertentu, terdapat
hasil yang mempunyai dasar & terkaji, diperoleh dari
kesimpulan akhir.
• Riset medis (medical research), riset biomedis (biomedical
research) atau ilmu kedokteran eksperimental (experimental
medicine) adalah penelitian dasar, penelitian aplikasi,
atau penelitian translasional yang dilakukan untuk
mendukung pengetahuan di bidang kkedokteran.

8/5/21 2
• Riset medis bisa dibagi menjadi dua kategori umum:
evaluasi metode pengobatan baru untuk keamanan dan
efektivitasnya (yang disebut dengan clinical trial), dan
semua jenis riset yang berkontribusi pada pengembangan
metode pengobatan baru (yang disebut dengan pre-clinical
development). Sebuah paradigma baru kepada riset
biomedis adalah dengan ditemukannya istilah penelitian
transasional yang fokus pada loop umpan balik yang iteratif
antara penelitian dasar dan penelitian aplikasi. Hal ini salah
satunya dikarenakan ilmu kedokteran, yang terikat secara
tidak langsung dengan faktor genetik (pasien maupun
parasit penyebab penyakit) akan terus berkembang
mengikuti perkembangan mutasi dan evolusi genetik.

8/5/21 3
• Riset medis dapat berkontribusi pada
bidang kesehatan masyarakat,biokimia, riset
klinis, mikrologi, fisiologi, onkologi, pembedahan,
dan riset pada penyakit secara spesifik
seperti diabetes dan penyakit  kardiovaskuler.

8/5/21 4
B. PASIEN DALAM PENELITIAN
Prinsip etik bukan merupakan hak peneliti, meskipun banyak
panduan yang berbeda, semua terfokus pada tuntutan rasa hormat,
kebaikan, dan keadilan. Peneliti wajib mengindahkan kerangka budaya
dan norma masyarakat selaras dengan aturan ilmu pengetahuan dan
penelitian. Prinsip etik penelitian berlaku untuk individu dan
masyarakat di mana penelitian akan dilakukan. Penelitian dengan subjek
manusia adalah hak istimewa, bukan hak yang diberikan kepada peneliti
oleh masyarakat. Oleh karena itu, peneliti wajib mengikuti peraturan
dan pedoman tertulis. Komunitas riset harus berusaha untuk
memenuhi, semangat yang terkandung dalam prinsip etik, dengan
mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan peserta penelitian.
Prinsip menghormati (H) subjek adalah menghormati martabat dan
penentuan sendiri, persetujuan sebagai subjek tanpa paksaan,
pentingnya melindungi kerahasiaan subjek, adanya ekuitas dalam
seleksi dan distribusi risiko, juga hak menarik diri berpartisipasi setiap
saat tanpa hukuman.
8/5/21 5
LANJUTAN

Proses informed consent dalam penelitian harus dirancang untuk


memberdayakan seseorang untuk memutuskan apakah berpartisipasi
atau tidak. 18 Peneliti wajib menciptakan kondisi agar subjek dapat
membuat keputusan. Intinya adalah martabat individu dan masyarakat
serta penghormatan terhadap individu, masyarakat, dan budaya lokal
lebih diutamakan. Pertimbangan khusus harus diberikan kepada
orang-orang yang mungkin memiliki kapasitas kurang untuk membuat
pilihan mereka sendiri karena alasan fisik, mental, sosial, atau
ekonomi, sehingga diperlukan kehadiran pihak ketiga untuk
pemberian ijin dan perlindungan subjek. Prinsip kebaikan (B)
mewajibkan peneliti bertanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan
fisik, mental, dan sosial seluruh peserta yang berpartisipasi dalam
penelitian ini. Manfaat bagi peserta dilakukan dengan analisis
risiko/manfaat merupakan proses kunci dalam pengembangan
protokol penelitian (oleh para peneliti), review dan persetujuan KEPK
dari studi penelitian.
8/5/21 6
Lanjutan

Keuntungan yang didapatkan masyarakat harus sangat jelas


dalam protokol penelitian dan diberitahukan kepada
masyarakat. Prinsip keadilan (A) diwujudkan dalam bentuk
pemerataan distribusi risiko dan manfaat, rekrutmen subjek
penelitian yang adil, dan perlindungan khusus bagi kelompok
rentan. Inti prinsip keadilan adalah melarang penempatan satu
kelompok orang yang berisiko semata-mata untuk kepentingan
lain. Para peneliti dan sponsor memiliki kewajiban untuk
mendistribusikan risiko dan manfaat secara adil bagi calon
peserta dan masyarakat.

8/5/21 7
C. DESAIN PENELITIAN KEBIDANAN
Pengertian Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu
dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dna maksud
(Echols dan Hassan Shadily, 1976:177), Desain Penelitian menurut
William M.K. Trochim (2006) “Research design can be thought of
as the structure of research -- it is the "glue" that holds all of the
elements in a research project together.” Sedangkan Lincoln dan
Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha
merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa
menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam
hubungan dengan unsur masing-masing.
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102)
adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk
memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
penelitian.

8/5/21 8
Macam-Macam Desain Penelitian
Dalam penelitian eksperimen murni, desain penelitian yang populer
digunakan adalah sebagai berikut:

a. Control Group Post test only design atau post tes kelompok kontrol
Desain ini subjek ditempatkan secara random kedalam kelompok-kelompok
dan diekspose sebagai variabel independen diberi post test. Nilai-nilai post
test kemudian dibandingkan untuk menentukan keefektifan tretment.
Desain ini cocok untuk digunakan bila pre test tidak mungkin
dilaksanakan atau pre tes mempunyai kemungkinan untuk berpengaruh pada
perlakuan eksperimen. Desain ini akan lebih cocok dalam eksperimen yang
berkaitan dengan pembentukan sikap karena dalam eksperimen demikian
akan berpengaruh pada perlakuan.
]

8/5/21 9
b. Pre test post test control group design atau pre tes post tes kelompok control ,
Desain ini melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan eksperimental
(kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol).
Berdasarkan desain penelitian yang disusun, penelitian kualitatif dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu :

a. Desain penelitian kualitatif non standar


Desain penelitian dalam paradigma positivistik kuantitatif bersifat terstandar,
artinya ada aturan yang sama yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk
mengadakan penelitian dalam bidang apapun juga. Pelaksanaan penelitian dimulai
dari adanya masalah, membatasi obyek penelitian, mencari teori dan hasil
penelitian yang relevan, mendesain metode penelitian, mengumpulkan data,
menganalisis data, membuat kesimpulan, ada yang menambah dengan implikasi,
saran dan atau rekomendasi. Sebelum data diolah, perlu diuji terlebih dulu
validitas dan reliabilitasnya, baik dari segi konstrak teori, isi maupun empiriknya.

8/5/21 10
Sistematika penulisan sudah terstandar, yaitu:
a. Bab I. Pendahuluan (latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan/batasan masalah, dst.).
b. Bab II. Kajian teori atau kajian pustaka (kajian teori yang sesuai
dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian yang relevan,
kerangka pikir, hipotesis/pertanyaan penelitian).
c. Bab III. Metode penelitian (Desain, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen dan teknik
analisis data).
d. Bab IV. Hasil penelitian.
e. Bab V. Kesimpulan (ada yang menambah, implikasi, keterbatasan
penelitian dan saran).Desain penelitian kualitatif non standar
sebetulnya menggunakan standar seperti kuantitatif tetapi bersifat
flesibel (tidak kaku).

8/5/21 11
b. Desain penelitian kualitatif tentative
Model ini sama sekali berbeda dari model-model di
atas. Desain penelitian terstandar dan non standar disusun
sebelum peneliti terjun ke lapangan dan dijadikan sebagai
acuan dalam mengadakan penelitian, sedangkan desain
penelitian tentatif disusun sebelum ke lapangan juga tetapi
setelah peneliti memasuki lapangan penelitian, desain
penelitian dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan
dengan kondisi realitas lapangan yang dihadapi. Acuan
pelaksanaan penelitian tidak sepenuhnya tergantung pada
desain yang telah disusun sebelumnya, tetapi lebih
memperhatikan kondisi realitas yang dihadapi.

8/5/21 12
• B. Tipe-Tipe Desain Penelitian
Secara garis besar ada dua macam tipe desain,
yaitu: Desain Ex Post Facto dan Desain
Eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan
kedua desain ini ialah pada desain pertama tidak
terjadi manipulasi varaibel bebas sedang pada desain
yang kedua terdapat adanya manipulasi variable
bebas. Tujuan utama penggunaan desain yang
pertama ialah bersifat eksplorasi dan deskriptif;
sedang desain kedua bersifat eksplanatori (sebab
akibat).

8/5/21 13
1. Sub Desain Ex post Facto
a. Studi Lapangan:
Studi lapangan merupakan desain penelitian
yang mengkombinasikan antara pencarian
literature (Literature Study), survei berdasarkan
pengalaman dan / atau studi kasus dimana peneliti
berusaha mengidentifikasi variable-variabel
penting dan hubungan antar variable tersebut
dalam suatu situasi permasalahan tertentu. Studi
lapangan umumnya digunakan sebagai sarana
penelitian lebih lanjut dan mendalam.
8/5/21 14
• b. Survei
Desain survei tergantung pada penggunaan jenis
kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika
peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi
nyata. Semakin samplenya besar, survei semakin
memberikan hasil yang lebih akurat. Dengan survei
seorang peneliti dapat mengukap masalah yang banyak,
meski hanya sebatas dipermukaan. Sekalipun demikian,
survei bermanfaat jika peneliti menginginkan informasi
yang banyak dan beraneka ragam.

8/5/21 15
• 2. Sub Desain Desain Eksperimental
a. Eksperimen Lapangan
Desain eksperimen lapangan merupakan penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan latar yang realistic dimana peneliti melakukan
campur tangan dan melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.

b. Eksperimen Laboratorium
Desain eksperimen laboratorium menggunakan latar tiruan dalam
melakukan penelitiannya. Dengan menggunakan desain ini, peneliti
melakukan campur tangan dan manipulasi variable-variabel bebas
serta memungkinkan penliti melakukan kontrol terhadap aspek-aspek
kesalahan utama.
3. Desain Spesifik Ex Post Facto dan Eksperimental
Sebelum membicarakan desain spesifik Ex Post facto dan
eksperimental, system notasi yang digunakan perlu diketahui terlebih
dahulu.

8/5/21 16
• Sistem notasi tersebut adalah sebagai berikut:

X: Digunakan untuk mewakili pemaparan (exposure) suatu


kelompok yang diuji terhadap suatu perlakuan eksperimental
pada variable bebas yang kemudian efek pada variable
tergantungnya akan diukur.

O: menunjukkan adanya suatu pengukuran atau observasi
terhadap variable tergantung yang sedang diteliti pada
individu, kelompok atau obyek tertentu.

R: menunjukkan bahwa individu atau kelompok telah dipilih
dan ditentukan secara random untuk tujuan-tujuan studi.

8/5/21 17
8/5/21 18

Anda mungkin juga menyukai