Sistem Kerja
Kelompok 7 :
Nur Azizah Wulandari 21180000394
Muhammad Rosidi 21170000183
Pengertian Sumber Daya
Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif
yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu
di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki
fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya.
Peran dan Fungsi Sumber Daya
Manusia dalam Ekonomi
Setelah mengetahui pengertian sumber daya manusia, sekarang kita akan membahas tentang
peran dan fungsinya dalam ekonomi. Dari uraian singkat di atas dapat dikemukakan bahwa
peran dan fungsi SDM dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu secara mikro dan
makro. Secara mikro sumber daya manusia berperan dalam hal faktor produksi
(ketenagakerjaan). Sedangkan secara makro peran sumber daya manusia dalam hal
pembangunan dan kependudukan.
Berikut peran dan fungsi SDM dalam ekonomi:
● Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Kerja
● Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Ahli
● Sumber Daya Manusia sebagai Pimpinan Perusahaan
● Sumber Daya Manusia sebagai Tenaga Usahawan
Sumber Daya Manusia dalam
Menciptakan dan Mengembangkan
Ilmu Pengetahuan
IPTEK adalah dan mengenai
segala sesuatu yang diketahui Teknologipengetahuan suatu
(IPTEK)
bidang yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu. Ini bisa dilakukan di berbagai bidang
dengan menggunakan teknik atau metode dalam produksi barang dan
jasa atau teknologi-teknologi yang ada.
Mengorganisasikan Penggunaan Berbagai Faktor
Produksi
Pengorganisasian merupakan cara manajamen merancang struktur formal untuk
penggunaan yang paling efektif. Misalnya terhadap sumber daya keuangan, fisik, bahan
baku, dan tenaga kerja organisasi.
Sumber Daya Manusia sebagai Produsen
Produksi merupakan setiap perbuatan yang menjadikan barang dapat lebih sempurna
(dapat menambah nilai atau manfaat suatu barang) untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Hal yang dimaksud dengan produsen adalah pihak atau pelaku yang melakukan produksi
dalam menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan barang baru. Sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sumber Daya Manusia sebagai Konsumen
Konsumsi dalam pengertian umum berarti pemakaian barang-barang hasil produksi.
Menurut istilah ekonomi, konsumsi merupakan kegiatan menggunakan, memakai atau
menghabiskan barang dengan maksud memenuhi kebutuhan. Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, serta tidak diperdagangkan.
Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manajemen SDM merupakan program aktivitas untuk mendapatkan sumber
daya manusia, mengembangkan, memelihara dan mendayagunakannya.
Dengan tujuan untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya. Sumber
daya manusia saat ini memiliki pengaruh besar pada sebuah perusahaan di
mana sekarang berada pada perubahan lingkungan bisnis yang sulit untuk
diprediksi dan tidak lagi stabil. Perusahaan harus fleksibel tidak lagi
bersikap kaku (organizational rigidity). Kegiatan bisnis memerlukan
kemampuan SDM yang dapat diandalkan, memiliki wawasan, kreatifitas,
pengetahuan, dan sevisi dengan perusahaan.
Komponen Manajemen
a)
b)
Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Pengorganisasian
c) Pengarahan
d) Pengendalian
e) Pengadaan
f) Pengembangan
g) Kompensasi
h) integrasi atau penyatuan
i) Perawatan atau Pemeliharaan
j) Pemisahan atau Pelepasan atau Pensiun: Fungsi ini berkaitan dengan mereka yang telah lama
berkontribusi dalam perusahaan, dan tujuan utamanya adalah untuk menjamin pensiun pegawai.
Standar Kerja
Dalam kaitannya dengan manajemen produksi/operasi, maka yang dimaksud dengan
standar kerja produksi adalah merupakan pedoman yang (harus) digunakan untuk
melaksanakan proses produksi suatu perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh
misalnya standar upah dan gaji, standar penggunaan bahan baku, standar jam kerja, dan lain-
lain. Sedangkan standardisasi merupakan konsepsi manajemen yang menitikberatkan pada
efektivitas operasi dengan tenaga kerja yang sistematis, dan melalui prosedur yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, standardisasi dipandang sebagai proses penyusunan,
pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan standar.
Standard Kerja Operasi
Standar tenaga kerja operasi masih merupakan hal penting dalam
organisasi jasa dan manufaktur. Standar tenaga kerja ini biasanya
merupakan titik awal dalam menentukan kebutuhan pekerja.
Standar tenaga kerja yang baik merupakan satu persyaratan pada
pabrik manufaktur di Amerika yang lebih dari separuhnya
menggunakan sIstem insentif pekerja.
.
Manajemen operasi yang efektif membutuhkan
standar yang dapat membantu perusahaan untuk
menentukan hal- hal berikut:
Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan
untuk menentukan hal- hal berikut:
a) Muatan pekerja dari setiap barang yang diproduksi (biaya pekerja).
b) Kebutuhan staf (berapa orang yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan).
c) Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksanakan (untuk membantu mengambil beragam
d) keputusan dari perkiraan biaya hingga ke keputusan untuk membuat sendiri atau membeli).
Sumber Standar Kerja
Untuk dapat menyusun standar produksi dalam perusahaan dengan baik, maka manajemen
perusahaan selayaknya perlu untuk mengetahui dan menentukan sumber standar produksi yang akan
dipergunakan. berikut ini beberapa sumber standar yang dikelompokkan menjadi empat sumber.
pemisahan sumber standar menjadi empat tersebut di atas didasarkan pada luas pemakaian standar
produksi yang dipergunakan, atau banyak dan sedikitnya pemakai standar.
Keempat sumber standar tersebut adalah:
1) Aktivitas perusahaan
2) Asosiasi Perusahaan dan Masyarakat
3) Standar Nasional
4) Standar Internasional
1 Pengalaman Masa Lalu.
Penyusunan Standar Kerja
Standar tenaga kerja dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman historis yakni berapa jam yang
dibutuhkan pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan. Standar historis ini biasanya diperoleh dari kartu
waktu pekerja atau data produksi. Walaupun demikian, standar ini tidak obyektif dan kita tidak
mengetahui akurasinya, apakan mereka mencerminkan kecepatan kerja yang layak atau buruk, dan apakah
kejadian yang tidak biasa terjadi telah disertakan dalam perhitungan.
2 Studi Waktu.
Pengambilan waktu dengan menggunakan stopwatch atau studi waktu yang pada awalnya
diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor di tahun 1881, masih menjadi metode yang paling banyak
digunakan hingga sekarang. Prosedur studi waktu mencakup menghitung waktu contoh kinerja seorang
pekerja dan menggunakannya sebagai standar.
Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan standar antara lain:
1. Persiapan Penyusunan Standar
Dalam persiapan penyusunan standar, manajemen perlu menentukan sumber standar yang akan
digunakan. Manajemen dapat menggunakan satu sumber, namun dapat juga mengkombinasikan
beberapa sumber.
2. Penyusun Standar
Kualitas standar produksi yang akan disusun dan dipergunakan akan bergantung kepada
manajemen yang akan menyusun standar tersebut. Lebih khusus lagi, kualitas standar produksi akan
sangat bergantung pada individu atau team yang melaksanakan penyusunan standar produksi tersebut.
3. Pendekatan Dalam Penyusunan Standar
Ada beberapa pendekatan antara lain:
- Pendekatan individual yaitu pendekatan penyusunan standar produksi yang dilaksanakan oleh
seorang ahli.
- Pendekatan Bersama, merupakan pendekatan penyusunan standar produksi yang dilaksanakan
secara bersama-sama dari beberapa bagian dalam perusahaan.
- Pendekatan Gabungan, merupakan pendekatan penyusunan standar produksi yang merupakan
gabungan dari pendekatan individual dan pendekatan bersama.
Teknik Penyusunan Standar
Beberapa metode untuk menerapkan standardisasi dalam
perusahan antara lain:
1. Spesifikasi
2. Simplifikasi
3. Keputusan manajemen
4. Standar Tercetak
Menghitung Waktu
Standard
Pengukuran kerja ialah penerapan teknik yang direncanakan untuk menerapkan waktu bagi
pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi
yang ditetapkan.
Penelitian kerja ialah teknik utama untuk mengurangi kerja terutama dengan meniadakan
gerak tak perlu pada bahan maupun tenaga dan dengan menggantikan metode yang tidak
memenuhi syarat. Pengukuran kerja berusaha menyelidiki, mengurangi dan selanjutnya
meniadakan sewaktu tak efektif, yakni waktu yang tidak efektif dalam melakukan sesuatu,
apapun sebabnya.
Teknik utama untuk melaksanakan
pengukuran kerja antara lain
sebagai berikut:
0 Penelitian waktu
1
0 Luas Kegiatan
2
Kegunaan Pengukuran Kerja Dalam proses penetapan standar itu, mungkin akan
diperlukan pengukuran kerja: