Anda di halaman 1dari 10

BAHASA INDONESIA

TEKS PUISI
MUHAMMAD ALFIAN

MAN INSAN CENDEKIA KOTA PALU


KOPETENSI DASAR
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang
terkandung
dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.

4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi


dari
antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal,
ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)

3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.

4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi,


MATERI/PEMBAHASA
N
01 PENGERTIAN TEKS PUISI
02 PUISI
UNSUR PEMBENTUK

03 JENIS-JENIS PUISI
poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam
bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun,
menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan
selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni
sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan
menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan.

Puisi merupakan sebuah seni tertulis. Dalam bentuk seni ini,


seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas
estetis pada makna semantis. Selain itu puisi juga merupakan
curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam
keadaan hatinya.
— PENGERTIAN PUISI —
UNSUR PEMBENTUK PUISI
01 02
Struktur Fisik Puisi Struktur Batin Puisi
1. Diksi 1. Tema/makna (sense)
2. Pengimajinasian/Citraan, 2. Rasa (feeling)
3. Kata konkret 3. Nada dan suasana
4. Bahasa fi guratif atau 4. Amanat/tujuan/maksud
majas (itention)
5. Rima/persajakan
Struktur Fisik Puisi
 Diksi : Diksi, yaitu pemilihan kata-  Kata konkret : Kata konkret, yaitu
kata yang dilakukan oleh penyair kata yang dapat ditangkap dengan
dalam puisinya. indera yang memungkinkan
munculnya imaji. Kata konkret
 Pengimajinasian/Citraan : merupakan perwujudkan dari kata -
Pengimajinasian/Citraan, yaitu kata kata yang jelas, mudah dipahami, dan
atau susunan kata-kata yang dapat konkret.
mengungkapkan pengalaman indrawi,
seperti penglihatan, pendengaran, dan  Rima/persajakan: Rima/persajakan
perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi adalah alunan bunyi yang teratur dan
tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji berulang-ulang. Irama/rima berfungsi
penglihatan (visual), dan imaji raba untuk memberi jiwa pada kata-kata
atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat dalam sebuah puisi yang pada akhirnya
mengakibatkan pembaca seakan-akan dapat membangkitkan emosi tertentu
melihat, mendengar, dan merasakan seperti sedih, kecewa, marah, rindu,
seperti apa yang dialami penyair. dan bahagia.
Struktur Fisik Puisi
 Bahasa figurative/Majas : Bahasa  Majas metafora adalah majas yang
figuratif atau majas yaitu bahasa kias digunakan untuk . membandingkan
yang dipergunakan untuk sesuatu secara langsung terhadap
menciptakan kesan tertentu bagi penggantinya.
penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut,  Majas hiperbola adalah majas yang
bahasa yang dipergunakan berupa berfungsi menguatkan makna. Dengan
perbandingan, pertentangan, kata lain berguna untuk membuat
perulangan, dan perumpamaan. makna yang berlebih - lebihan

 Majas personifikasi adalah majas  Majas paralelisme adalah majas


yang membandingkan benda-benda perulangan yang tersusun dalam baris
tidak bernyawa seolah-olah memiliki yang berbeda. Kata yang mengalami
sifat seperti manusia. perulangan dalam puisi itu adalah tak
ada yang lebih. Kata-kata itu berulang
pada setiap baitnya.
Struktur Batin Puisi
 Tema adalah pokok persoalan yang akan  Nada dan suasana : Nada
diungkapkan oleh penyair. Pokok mengungkapkan sikap penyair terhadap
persoalan atau pokok pikiran itu kuat pembaca, sedangkan suasana adalah
mendesak dalam jiwa penyair sehingga keadaan jiwa pembaca setelah membaca
menjadi landasan utama dalam puisinya. puisi akibat psikologis yang ditimbulkan
puisi terhadap pembaca. Nada dan
 Rasa (feeling) yaitu sikap penyair suasana puisi saling berkaitan karena
terhadap pokok permasalahan yang nada puisi menimbulkan suasana
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan terhadap pembacanya. Ada puisi yang
tema dan rasa erat kaitannya dengan latar bernada sinis, protes, menggurui,
belakang sosial dan psikologi penyair, memberontak, main-main, serius,
misalnya latar belakang pendidikan, jenis patriotik, memelas, takut, mencekam,
kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam santai, masa bodoh, pesimis, humor,
masyarakat, dan usia,. Rasa yang mencemooh, kharismatik, filosofis,
ditampilkan penyair dalam puisinya khusyuk.
dapat berupa rasa kekaguman, kesedihan,
Selamat Pagi Indonesia
selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil
mengangguk dan bernyanyi kecil buatmu. aku pun pergi bekerja, menaklukkan kejemuan,
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan merubahkan kesangsian,
sepatu, dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o
padamu dalam kerja yang sederhana; anak jaman
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang yang megah,
sukar dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu biarkan aku memandang ke Timur untuk
terkepal. mengenangmu
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah, wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah
di mata para perempuan yang sabar, berkilat,
di telapak tangan yang membatu para pekerja para perempuan menyalakan api,
jalanan; dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
kami telah bersahabat dengan kenyataan telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-
untuk diam-diam mencintaimu. pura.
selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil
pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu memberi salam kepada si anak kecil;
agar tak sia-sia kau melahirkanku. terasa benar: aku tak lain milikmu
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan
THANKS

Anda mungkin juga menyukai