Anda di halaman 1dari 37

Teknik Komunikasi

Asertif bagi Korban


Bullying

Rusdi Kasman
for
All
Fakta

• Anis (bukan nama sebenarnya) ingin mengakhiri


kuliah lantaran diledekin jerawat (Data Lab. Konseling
UIKA 2018)
• Sementara catatan lembaga itu pada 2018 menyebut,
korban perundungan di sekolah mencapai 107 anak.
Data global dari WHO pada 2018 menunjukkan, masalah bunuh merupakan
penyebab kematian terbanyak pada kelompok usia 15-29 tahun.

Hasil survey dari Global Schoola-Based Student Health Survey di Indonesia


pada 2015 menemukan, 1 dari 20 remaja pernah merasa ingin bunuh diri.
Ide bunuh diri mencapai 5,9 persen pada remaja perempuan dan 3,4
persen pada remaja laki-laki. Sebanyak 20,7 persen remaja juga pernah
mengalami bullying
Jika kalian pernah melakukan
atau merasakan ejekan,
permusuhan, atau pukulan,
kalian telah menjadi pelaku
atau bahkan menjadi korban
bullying.
BULLYING

Bullying (dikenal sebagai “penindasan/risak” dalam bahasa Indonesia) merupakan


segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu
atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang
lain,bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. (Sudah Dong :
2018)
Jenis – Jenis Bullying

BULLYING FISIK

BULLYING VERBAL

BULLYING SOSIAL

CYBER BULLYING
Dampak Perilaku Bullying

• Sensitif
• Depresi
• Kualitas Tidur Menurun
• Pendiam
• Hilang Kepercayaan Diri
• Menyakiti DIri
• Bunuh Diri
…LAWAN…
BAGAIMANA
CARANYA?

X PASRAH

X MENYERANG BALIK

√ TENANG DAN TEGAS


KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ASERTIF
3 Gaya Komunikasi
Apa itu Komunikasi Asertif?
• Asertif bermakna Ketegasan
• Menurut Mc Neil dan Adams (2008)
mengartikan Asertif adalah bentuk tingkah
interpersonal yang menunjukan penghormatan
dan pertimbangan terhadap individu
• Jadi, komunikasi asertif adalah bentuk
komunikasi inetrpersonal yang menunjukan
penghirmatan dan pertimbangan terhadap
orang lain
Manfaat Komunikasi Asertif
• Mengurangi kecemasan
• Meningkatkan kepercayaan diri
• Penghormatan dari orang lain
Bagaimana Teknik Komunikasi Asertif Bagi Korban
Bullying?
• Secara umum, komunikasi asertif
efektif terjadi secara langsung.
• Jadi, komunikasi asertif bagi korban
bullying meliputi korban bully fisik,
verbal dan sosial
Teknik Dasar Komunikasi Asertif
Bagi Korban Bullying

• Tenang sambil tersenyum


• Menggunakan kata “saya”
• Menyampaikan ketidaksukaan atas perilakunya
secara tegas sambil Menatap matanya
• Pergi meninggalkan pelaku
• Melaporkan kepada pihak berwajib jika pelaku
sudah sangat berlebihan
Teknik Permainan Kartu Asertif
(PKA)
Apa Itu PKA?
• Teknik Permainan Kartu Asertif adalah sebuah metode yang
dikembangkan untuk melatih keterampilan korban bullying dalam
mengatasi permasalahan psikologis tertentu melalui komunikasi
• Teknik PKA berbasis pada pendekatan sosio-drama
• Teknik PKA saat masih dalam proses pengembangan dan uji coba
sejak 2019
• Teknik PKA dapat digunakan oleh profesional sebagai bagian dari
proses terapi dan bagi guru sebagai bagian dari proses Dukungan
Psikologi Awal (DPA)
Karakteristik Teknik PKA
1. PKA terdiri 2 bagian kartu
2. Kartu pertama dinamakan Kartu Stimuler dan
kartu kedua dinamakan Kartu Aserter
3. Kartu Stimuler berisikan dialog atau tindakan
bully, baik secara verbal maupun non verbal,
sedangkan Kartu Aserter berisikin pola
komunikasi asertif, baik secara verbal maupun
non verbal
Tahap Penggunaan PKA

1. Identifikasi masalah peserta didik di kelas


2. Analisis Hasil Identifikasi
3. Grouping (heterogen)
4. Pemahaman Diri
5. Permainan PKA
6. Penguatan
7. Evaluasi
Tahap I: Identifikasi Masalah

• Identifikasi masalah dilakukan untuk mencari tahu


korban bullying, pelaku bullying, dan penolong
• Identifikasi dilakukan menggunakan teknik instrumen
tes, yaitu teknik angket, observasi maupun teknik tes
bullying
Tahap II: Analisis Hasils

• Memetakan siswa yang menjadi korban bully, pelaku


bully, penolong
• Tujuan pemetaan untuk proses grouping
Tahap III: Grouping

• Grouping dilakukan untuk sosio drama


• Jumlah kelompok minimal 6, maksimal 20 orang
• Karakteristik peserta pada grup bersifat
heteregon,yaitu terdiri dari korban dan penolong
bukan pelaku. Kalaupun pelaku dapat diambil dari
pelaku yang masih memiliki sikap empati.
Tahap IV: Pemahaman

• Setelah pengelompokkan, pembimbing atau guru


melakukan bimbingan kelompok untuk membangun
pemahaman diri terkait bullying
• Di tahap ini guru dapat membangun kesadaran diri,
kebermaknaan diri
Tahap V: Teknik PKA
1. Guru membagi peserta berpasangan
2. Pasangan A sebagai Stimuler pasangan B sebagai Aserter
3. Setiap peserta dapat memilih kartu PKA secara acak atau sesuai
instruksi guru
4. Setelah itu, 1 pasangan maju ke depan kelas untuk memerankan
peran sesuai instruksi kartu
5. Guru memperhatikan intonasi verbal dan non verbal
6. Guru dapat mengulangi beberapa kali hingga Aserter dapat menjiwai
perannya
Tahap VI: Penguatan

• Guru memberikan motivasi dan penguatan kepeda


siswa korban bullying
• Pada tahap ini,guru dapat mengajarkan self control
untuk mengatisipasi korban yang belum bisa
melakukan tindakan asertif
Tahap VII: Tindak Lanjut
• Guru memantau perkembangan siswa korban bullying
secara berkala untuk melihat progres
• Jika belum ada progres, penguatan pemahaman dan
kesadaran serta latihan komunikasi asertif dapat dilakukan
kembali
• Jika siswa mengalami permasalahan yang berat,guru dapat
melakukan kolaborasi dengan guru BK atau
mengalihtangankan ke pihak yang berkapabel
Kartu PKA
KARTU
KARTU STIMULER
STIMULER

KARTU
KARTU ASERTER
ASERTER Verbal:
Verbal: hahaha
hahaha Si
Si Dekil
Dekil
Jearawatan
Jearawatan
Verbal:
Verbal: Ah,
Ah, Masa
Masa Sih!!
Sih!!

Nonverbal:
Nonverbal: tertawa
tertawa meledek,
meledek,
Nonverbal:
Nonverbal: Tenang
Tenang –– Senyum
Senyum menunjuk
menunjuk
–– Tatap
Tatap Matanya
Matanya –– Tinggalkan
Tinggalkan
Kartu PKA Korban
Bullying Fisik
Stimuler Aserter
• Korban • Nonverbal: tenang, tatap
dipukul/ditendang/didoron matanya pelaku, tegas
g/diludahi dll. • Verbal: maaf saya tidak suka,
saya bisa laporkan ini ke
pihak berwajib. Buktinya luka
ini
Kartu PKA Korban Bullying Verbal

Stimuler Aserter
Verbal: “dasar jelek, hitam Verbal: “masa sih!” atau
dekil,jerawatan,,, miskin “Terima kasih sudah mengingatkan”
lagi…
Nonverbal: tertawa,
menunjuk, sinis Nonverbal: tenang,senyum, tatap
mata pelakupergi tinggalkan
Kartu PKA Korban Bullying Sosial

Simuler
• Menatap sinis,cuek • Tatap tenang, berpikir
positif, senyum
Praktik

Stimuler Aserter
Verbal: “dasar jelek, hitam Verbal: “masa sih!” atau
dekil,jerawatan,,, miskin “Terima kasih sudah mengingatkan”
lagi…
Nonverbal: tertawa,
menunjuk, sinis Nonverbal: tenang,senyum, tatap
mata pelaku perg, tinggalkan
Praktik

Stimuler Aserter
Verbal: “woi, gendut,,, Verbal: “terimakasih, saya udah
tompel… tau kok!”
Nonverbal: tertawa,
menunjuk, sinis Nonverbal: tenang,senyum,
tatap mata pelaku, pergi
tinggalkan
Beberapa Pola komunikasi verbal dapat diterapkan
pada masalah cyber bullying
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai