Anda di halaman 1dari 6

HHFgf

BELAS KASIHAN
LUKAS 10:25-37
Pendahuluan
Pada umumnya jika kita membaca bagian ini, yang muncul di benak kita adalah “siapakah
sesamaku manusia..?”
Dan nanti di akhir cerita biasanya yang menjadi kesimpulan adalah “sesame Manusia adalah
orang Samaria..”
Padahal apa yang disamppaikan Tuhan Yesus bukanlah demikian..
Pertanyaan yang disampaikan oleh ahli Taurat itu adalah pertanyaan yang kerapkali muncul juga
dalam benak kita saat hendak memperlakukan orang..
“emangnya dia siapa..?” “apa alasan saya untuk menolong dia..?”
“Keluarga bukan.. Saudara bukan.. Teman bukan..”
“trus untungnya buat aku apa..”
Dan itu adalah pola yang memang sengaja oleh dunia dibangun dan ditanam di pikiran manusia..
Tapi pada bagian ini Tuhan Yesus merombak pola ini dan mengajarkan pola yang seharusnya..
Yang Tuhan Yesus ajarkan adalah “milikilah Belas Kasihan..”
Belas kasih akan membongkar tembok
batas/sekat yang dibangun oleh dunia..
Ukurannya bukan lagi:
 etnik
 agama
 suku
 golongan
 pangkat
 derajat
Semua hal itu hanya akan melahirkan exklusivisme..
Belas kasih hanya dimiliki oleh orang
yang memiliki sikap hati yang benar..
 mengenal kebenaran
 memiliki relasi yang baik dengan sumber kasih
Salib adalah bukti belas kasih
 salib tidak bertanya:
 emang siapaku dia itu? Apa untungku..? Salah sendiri, tanggung sendiri..!! Wah enak benar
dia.. Enak di lo sakit di gw..!!
 salib adalah lambang penerimaan tanpa batas..
 maka saat hendak berbuat baik, pandanglah salib..

Anda mungkin juga menyukai