3.-Pendapatan-Nasional Di Indonesia
3.-Pendapatan-Nasional Di Indonesia
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 1
1. Konsep Dasar Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah: “Nilai barang dan jasa
akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh
sebuah perekonomian dalam satu periode dengan
menggunakan faktor produksi yang berada dalam
wilayah perekonomian tersebut” (Case & Fair, 1996)
• Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai jumlah
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu
negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun.
• Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator
yg dapat digunakan untuk mengukur laju
pembangunan dan perkembangan tingkat
kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 2
• Dengan mengetahui pendapatan nasional maka
dapat diketahui struktur perekonomian negara.
• Pendapatan Nasional diukur dengan GNP
(Gross National Product) atau PNB
(Pendapatan Nasional Bruto).
• Pengukuran pendapatan nasional digunakan
untuk menghadapi berbagai masalah sentral
yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi,
siklus usaha, pengangguran, dan inflasi.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 3
• Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau
kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.
GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total
pendapatan semua orang untuk membeli
barang dan jasa dalam perekonomian, serta
total pengeluaran untuk menghasilkan barang
dan jasa selama 1 tahun tertentu.
Untuk suatu perekonomian secara
keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan
pengeluaran.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 4
2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
207 -117 90
(jumlah nilai
tambah)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 9
b. Pendekatan Pendapatan pendapatan nasional
dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan
masing-masing faktor produksi pada tahun tertentu.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 12
c. Pendekatan Pengeluaran pendapatan nasional
dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran dari
masing-masing pelaku ekonomi pada periode terentu
(1 tahun).
Pelaku Ekonomi Pengeluaran
Konsumen Konsumsi (C)
Produsen Investasi (I)
Pemerintah Pengeluaran Pemerintah (G)
Sektor Luar Negeri Ekspor – Impor (X)
PDB = C+I+G+ X
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 13
Komponen GNP dari Sisi Produk
RUMUS : GNP = C + I + G + X
• Konsumsi (C)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga.
Termasuk barang yang tahan lama seperti kendaraan,
dan barang tidak tahan lama seperti makanan dan
pakaian. Jasa mencakup barang yang tidak berwujud
• Investasi (I)
Pembelanjaan barang yang nantinya akan digunakan
untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
Seperti barang modal, persediaan, dan struktur
(bangunan)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 14
• Belanja Pemerintah (G)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah.
Belanja pemerintah mencakup upah pegawai
pemerintah dan pembelanjaan untuk kepentingan
umum.
Pembelanjaan transfer (transfer payment) seperti
jaminan sosial, tidak dihitung sebagai bagian dari
belanja pemerintah, karena tidak dibelanjakan untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diproduksi.
• Ekspor Neto (X)
Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh orang
asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan barang-barang
asing oleh warga negara (impor).
EKSPOR NETO = EKSPOR - IMPOR
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 15
Contoh Perhitungan GNP dari Sisi Produk ($milyar)
1. Konsumsi rumah tangga 3.675
Barang tahan lama 480
Barang tidak tahan lama 1.194
Jasa 1.983
2. Investasi swasta bruto 741
Perumahan 222
Perusahaan 524
Perubahan persediaan -5
3. Pembelian pemerintah untuk barang 1.098
dan jasa
4. Ekspor neto -31
Ekspor 673
Impor 704
GNP 5.465
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 16
3. Perbedaan GDP dengan GNP
• GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah
jumlah output total yang dihasilkan dalam batas
wilayah suatu negara selama satu tahun.
• Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh FORD
(perusahaan milik Amerika) dari pabrik yang berada
di Inggris masuk ke dalam GNP Amerika Serikat, tapi
tidak masuk ke dalam GDP Amerika Serikat.
Sebaliknya masuk dalam GDP Inggris, tapi tidak
masuk dalam GNP Inggris.
• Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan ukuran
produksi nasional yang paling sering digunakan.
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 17
Gross Domestic Product (GDP) vs Gross National Product (GNP)
Indonesia Malaysia
GNP
Warga Negara Indonesia Warga Negara Indonesia
GDP
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 18
5. Pertumbuhan Pendapatan Nasional
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 19
Harga dan Kuantitas
Tahun Harga Hotdog Kuantitas Hotdog Harga Hamburger Kuantitas Hamburger
2001 $1 100 $2 50
2002 2 150 3 100
2003 3 200 4 150
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 20
Deflator GDP
• Deflator GDP adalah rasio antara GDP
nominal terhadap GDP riil.
• Deflator GDP mencerminkan tingkat harga
saat ini relatif terhadap tingkat harga di tahun
dasar.
GDP Nominal
Deflator GDP = X 100
GDP Riil
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 21
Kesimpulan:
• GDP nominal merefleksikan baik harga barang dan
jasa maupun kuantitas barang dan jasa yang
diproduksi dalam perekonomian.
• GDP Riil hanya merefleksikan kuantitas yang
diproduksi.
• Deplator GDP, merefleksikan harga barang dan jasa,
bukan kuantitas yang diproduksi.
• Pertumbuhan ekonomi: Gt
– Gt = pertumbuhan ekonomi tahun ke t
– Yrt = pendapatan nasional riil tahun ke-t
– Yrt-1 = pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
( Yrt – Yr t-1 )
Gt = X 100
Yrt-1
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 22
GDP Nominal Indonesia
Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 23
GDP Riil Indonesia
Tahun
No Sektor
2000 2001 2002 2003 2004
1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0
2
Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3
3
Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2
4
Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1
5
Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6
6
Perdagangan, hotel, dan
restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7
7
Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1
8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9
9
Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 24
Indeks Harga Konsumen
• IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan rata-rata
keseluruhan biaya hidup (pembelian barang dan
jasa) oleh konsumen dari waktu ke waktu.
• Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat Statistik
(BPS)
• Perhitungan IHK
1. Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang paling
penting bagi konsumen, tentukan bobotnya.
2. Tetapkan harga
3. Hitung harga/biaya isi keranjang
4. Pilih tahun dasar dan hitung indeksnya
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 25
contoh: Tahun Harga Harga
• Langkah-1 menetapkan beras/kg gula/kg
jenis barang rata-rata yang 2001 3.500 4.500
2002 4.000 5.000
dibeli konsumen (contoh: 40
2003 5.000 5.500
kg beras dan 10 kg gula)
• Langkah-2 ketahui harga
Tahun Total biaya beras dan gula
masing-masing 2001 (3.500 x 40)+(4.500
• Langkah-3 hitung biaya 2002 x10)=185.000
keranjang belanjaan 2003 (4.000 x 40)+(5.000
x10)=210.000
• Langkah-4pilih tahun
(5.000 x 40)+(5.500
dasar (2001), hitung IHK Tahun IHK x10)=255.000
setiap tahun 2001 (185.000/185.000) X 100 = 100
2002 (210.000/185.000) X 100 = 113
(IHKt - IHKt-1)
Laju Inflasi = X 100 2003 (255.000/185.000) X 100 = 138
IHKt-1)
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 26
PDB & Distribusi Pendapatan
• Indikator kemakmuran
– Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita
– Merata keadilan
• Merata jika setiap individu mendapatkan
bagian yang sama
• Untuk mengukur tingkat ketimpangan :
– Lorenz Curve
– Gini Coeficient
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 27
1. KURVA LORENZ
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 29
Hitunglah PDB negara ABC
dengan data-data sbb :
• Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri pengolahan
ikan Rp 600 M, hasil perdagangan hasil laut Rp 1.000
M,
• Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil sewa
Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M, pendapatan
hasil keuntungan Rp 680 M
• Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi
pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp 500 M,
eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500 M
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 30
JAWAB
SEKTOR NILAI NILAI NILAI
OUTPUT INPUT TAMBA
H
Perikanan 350 M 0 350 M
Industri pengolahan ikan 600 M 350 M 250 M
Perdagangan 1.000 M 600 M 400 M
PDB = w + r + i + π
= Rp 1.750 M
PDB = C + G + I + (X-M)
= Rp 3.010
week-3 ekmakro08-ittelkom-mna 31