Air Minum
Rp 273,7 T*
Masyarakat harus berkontribusi >20% !
*) estimasi kebutuhan pendanaan 2015-2019 untuk pencapaian akses universal air minum dan sanitasi 2019
PROGRAM PRIORITAS: PENGUATAN PREVENTIF PROMOTIF
“GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT”
Rancangan Inpres GERMAS
*Rancangan Inpres Germas mencakup ruang lingkup kegiatan yang lebih luas
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Pilar 4: Pilar 5:
Pilar 1: Pilar 3:
Pilar 2: Pengelolaan Pengelolaan
Stop Buang Pengelolaan
Cuci Tangan Sampah RT Limbah Cair
Air Besar Air Minum &
Pakai Sabun dengan RT dengan
Sembarangan Pangan RT
aman. aman.
Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
SECARA UMUM, STBM TERBUKTI MEMBERIKAN
PERUBAHAN
• Lebih dari 6,000 desa yang dipicu setiap • Rata-rata peningkatan akses mencapai
tahun. 60%, sebelum dan setelah intervensi
• Rasio angka ODF meningkat 170% dalam 2 STBM
tahun terakhir
TERJADI PENINGKATAN ANGGARAN STBM OLEH
PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT
Anggaran Kegiatan STBM
AnggaranPusat AnggaranDaerah
120.0
104.8
100.0
80.0
Anggaran
kegiatanSTBM 60.0 54.5
(x Rp 1 milyar)
40.0
27.7 28.9
21.5
20.0 15.4 12.0
10.7 8.4
3.3 1.3 1.9
-
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun Anggaran
Dari Januari 2014-Agus 2016, kontribusi
masyarakat (USD 55.8 juta) mencapai 12,5 kali lipat
Dari tahun 2012-Juni 2017, terdapat peningkatan dari investasi pemerintah daerah (USD 4.5 juta)
9 signifikan anggaran pemerintah daerah untuk STBM. (IEQ, Okt 2016).
KEGIATAN PASCA PEMICUAN MASIH LEMAH
Berbasis iOS
Usia 2 tahun
2 bulan Usia 4 tahun
4 bulan
Stunting:
•Dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur (PB/U)
atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
•Nilai Z-score <-2,0 18 2
Environmental Enteropathy
EE Theory: A major (if not primary) cause of child undernutrition is a subclinical
condition of small intestine
EE
Continued expsoure: Mounts an immune response, stress levels rise and the body diverts nutrients away
from growth towards fighting an infection
STUNTING BISA DICEGAH DENGAN MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK
DAN GIZI YANG CUKUP PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
Mental
Intelektual
stunting
PENCEGAHAN PENANGANAN
PEMBERDAYAAN
(ada lahan) KONTRUKSI JAMBAN SEHAT
(tidak ada lahan)
Mampu Tidak mampu
Mampu Tidak mampu
Mendorong Kredit sanitasi dari
MEMBANGUN Lembaga Stimulan
SWADAYA mandiri Mikrofinance Peran JAMBAN
WUSAN
Gotong
Arisan Jamban
royong
masy TTG
Dana Desa,
BANKEU,
CSR,dll
Penanganan Pelibatan
Pemicuan
Target STBM
Mampu,ada lahan
KK BABS Stimulan
Dana Desa,
APBDesa,
BLM
RINCIAN PENGALOKASIAN BOK (DAK NON FISIK)
1. Besaran alokasi untuk dinas kesehatan kab/kota sebagai fasilitas UKM sekunder
sesuai lampiran JUKNIS
2. Besaran alokasi balai kesehatan masyarakat sebesar Rp 200 juta/per
balai/tahun (bila ada)
3. Besaran alokasi dana BOK Puskesmas sesuai lampiran sebelum dibagi ke setiap
Puskesmas terlebih dahulu dialokasikan untuk :
1) Nusantara sehat sebesar Rp 200 juta/NS/tahun
2) Pemicuan desa STBM sebesar Rp 7,5 juta/desa/tahun
4. Alokasi dana bok puskesmas total setelah dikurangi untuk Nusantara
Sehat dan desa STBM dibagi untuk semua puskesmas secara
proporsional
5. Khusus untuk puskesmas dengan program Nusantara Sehat dan desa STBM maka
besaran alokasi dana BOK pusk hasil perhitungan pada point 3 ditambah
dengan alokasi Nusantara Sehat dan atau desa STBM
27
Tahapan Pemicuan desa STBM
Persiapan : Proses Pemicuan : Pasca Pemicuan :
1.Survei Lokasi (Identifikasi 1.Perkenalan dan Bina Suasana 1.Monitoring dan Evaluasi Hasil
baseline data sanitasi) 2.Maksud dan Tujuan Pemicuan sampai Desa tersebut
2.Penentuan Komunitas 3.Identifikasi Bahasa Lokal SBS.
3.Penentuan Tim Pemicu (penyebutan BABS dan penyebutan
(Persiapan Diri Tinja) 2.Verifikasi Desa SBS
Pemicu/Fasilitator/sanitarian) 4.Pemetaan
4.Penentuan Waktu dan Tempat 5.Hitung Tinja 3.Deklarasi Desa SBS
Sasaran 6.Alur Penularan Penyakit
7.Transect Walk
5.Penyiapan Alat Bantu (Bahan 4.Pendampingan desa pasca SBS
8.Kontaminasi Air
Lokal/tepung terigu, tali rafia, desa (minimal 2 tahun u/ keg.
9.Titik Pemicuan (Menggunakan
kertas plano, tepung terigu, Peningkatan Kualitas Sarana dan
Elemen Pemicuan)
spidol, kertas HVS, air mineral Pemeliharaan Perilaku)
10.Kontrak Sosial
gelas) 11.Komitmen Kapan Semua Terbebas
6.Advokasi Toma dan Toga dari BABS
(Koordinasi dengan aparat desa 12.Membentuk Komite/ Natural
setempat ) Leader
13.RTL
28
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) YANG DIKEMBANGKAN
DI KALIMANTAN TENGAH (DAERAH PANTAI DAN PASANG SURUT)
1.PIDIE
2.LANGKAT 1.BARITO TIMUR 1.ENREKANG
3.NIAS UTARA 2.HULU SUNGAI UTARA 2.BUTON
4.GUNUNG SITOLI 3.PENAJAM PASER UTARA 3.BOALEMO
5.PASAMAN 4.MALINAU 4.MAJENE
6.PASAMAN BARAT 5.POLEWALI MANDAR
7.OGAN KOMERING ILIR 6.MAMUJU
8.LAMPUNG SELATAN
9.LAMPUNG TIMUR
10.BANGKA BARAT
11.NATUNA
12.KAUR
• Selain memenuhi pilar STBM penilaian lain meliputi : 3 Inovasi terbaik dalam
Pencapaian 5 Pilar STBM
2. Saat verifikasi yang dinilai adalah aspek peningkatan Demand (Implementasi Advokasi &
Prohisan) , Supply (Implementasi Teknis dan Pendanaan, dan Enabling Environment.
(Implementasi Regulasi dan Kelembagaan) serta Implementasi Monev.