SISTEM
MUSCULOSKELETAL
1. Mendefinisikan anatomi 3. Menjelaskan anatomi dan
tubuh manusia fisiologi tubuh manusia
ANATOMI
POSISI Superior : Atas
Inferior : Bawah
Dextra : Kanan
Sinistra : Kiri
Interna : Dalam
Eksterna : Luar
Sistem
Musculoskeletal
Muskuler/Otot :
• Otot, Tendon,dan Ligamen
Skeletal/Rangka :
• Tulang dan Sendi
tot
N
DON
ndon
ot
game
alah
adalah
ingan
atau
Sistem
mbalu
ng
t
elubu
ging
mpu
aiyang
ng
ngat
mam
at
at,
ng
an
ng
usus,
sifat
rupak
ksibe
tu
kont
yang
ngan
buatsi
stis
ngani
nghub
Musculoskeletal
mikia
grous
otein
ng
diri
olage
akan
s
laksa
agen.
ndon
game
mua fung
-sel
mbun
lekat
t
us
nmpu
ang
ai
ang
ngan
khusu
ngan
ang
ng t
utu
kat
htuk
ngan
ndi kont
tsi.
Sistem Muskuloskeletal
adalah sistem yang
berperan dalam pergerakan
tubuh manusia.
ARAH
GERAKAN
Fleksi dan Ekstensi
Fleksi adalah gerakan menekuk (Melipat sendi)
Ekstensi adalah gerakan meluruskan kembali sendi
Adduksi dan Abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati badan
Abduksi adalah gerakan menjauhi badan
Elevasi dan Depresi
Elevasi adalah gerakan mengangkat (Menaikkan pundak)
Deperesi adalah gerakan menurunkan (Menurunkan
Pundak)
Inversi dan Eversi
Inversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke
dalam tubuh
Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar
istilah ini hanya untuk pergelangan kaki saja.
Sistem
Musculoskeletal
Produksi Panas
Ciri-
Ciri •
Sistem Kontrakstilita
Muskul s
• Eksitabilitas
er/Otot •
: Ekstensibilita
Kontrakstil Serabut otot berkontraksi dan menegang.
itas
CT Scan
Dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi dan
panjangnya patah tulang di daerah yang sulit
dievaluasi.
Arthrografi
Dilakukan dengan menyuntikkan bahan radiopaque
atau udara ke dalam rongga sendi. Untuk melihat
jaringan lunak dan kontur sendi.
Arthrosentesis
Dilakukan untuk memperoleh cairan synovial untuk
keperluan pemeriksaan.
Arthroskopi
Dilakukan di dalam ruang operasi dan memerlukan
anastesi lokal.
Skintigrafi Tulang
Dilakukan untuk menggambarkan derajat sejauh
mana matriks tulang mengsambil isotop radioaktif
khusus tulang yang diinjeksikan ke dalam sistem
tersebut.
Elektromiografi
Dilakukan untuk memberikan informasi mengenai potensial listrik otot dan
saraf.
Biopsi
Dilakukan untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan
sinovium. Juga digunakan untuk memnentukan jenis penyakit tertentu.
Pemeriksaan
Laboratorium
• Dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien.
Pemeriksaan darah lengkap yang meliputi kadar
hemoglobin dan leukosit. Pemeriksaan pembekuan
darah juga harus dilakukan untuk mendeteksi
kecenderungan pendarahan.
• Otot
Pemeriks • Tulang
aan fisik • Sendi
Otot
• Pemeriksa melakukan inspeksi ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi otot.
• Pemeriksa melakukan palpasi atau pemeriksa raba pada otot istrahat dan
pada otot kontraksi untuk mengetahui kelemahan otot.
• Melakukan pemeriksaan kekuatan otot dengan meminta pasien menarik atau
mendorong tangan pemeriksa dan membandingkan antara tangan kanan dan
kiri.
• Mengamati kekuatan otot dengan memberi penahanan pada anggota
ektremitas, minta pasien menahan tangan atau kaki dan pemeriksa
menariknya dari yang lemah hingga kuat.
• 0 = tidak didapatkan sedikitpun
kontraksi ototy, lumpuh total
MENILAI • 1 = terdapat sedikit kontraksi, namun
KEKUATAN tidak didapatkan gerakan pada
OTOT persendian yang harus digerakkan
oleh otot tersebut.
• 2 = didapatkan gerakan, tetapi
gerakan ini tidak mampu melawan
gaya berat (gravitasi)
• 3 = dapat mengadakan gerakan
melawan gaya berat.
• 4 = disamping dapat melawan gaya
berat, dapat pula mengatasi sedikit
tahanan yang diberikan.
Tulang