Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM
MUSCULOSKELETAL

SRI DIANA, S.Kep.,Ners.MM


3.1 Menerapkan Pemeriksaan Anatomi Fisiologi Sistem
Otot Dan Tulang
4.1 Melakukan Pemeriksaan Anatomi Fisiologi Sistem Otot
Dan Tulang

 
 
 
1. Mendefinisikan anatomi 3. Menjelaskan anatomi dan
tubuh manusia fisiologi tubuh manusia

2. Mendefinisikan fisiologi 4. Menentukan tingkat struktur


tubuh manusia organisasi tubuh manusia
ANATOMI
Ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh
dan hubungan bagian-bagiannya satu sama
lain.
FISIOLOGI
Ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja
tubuh manusia dalam keadaan normal.
Posisi Anatomis
1. Berdiri dan menghadap ke depan.

2. Lengan di samping tubuh dengan


telapak tangan menghadap ke depan.

3. Tungkai dan kaki merapat dengan kaki


mengarah ke depan.
Anterior : Depan
Posterior : Belakang

ANATOMI
POSISI Superior : Atas
Inferior : Bawah

Dextra : Kanan
Sinistra : Kiri

Interna : Dalam
Eksterna : Luar
 Sistem
Musculoskeletal

Muskuler/Otot :
• Otot, Tendon,dan Ligamen

Skeletal/Rangka :
• Tulang dan Sendi
tot
N
DON

ndon
ot
game
alah
adalah
ingan
atau

 Sistem
mbalu
ng
t
elubu
ging
mpu
aiyang
ng
ngat
mam
at
at,
ng
an
ng
usus,
sifat
rupak
ksibe
tu
kont
yang
ngan
buatsi
stis
ngani
nghub

Musculoskeletal
mikia
grous
otein
ng
diri
olage
akan
s
laksa
agen.
ndon
game
mua fung
-sel
mbun
lekat
t
us
nmpu
ang
ai
ang
ngan
khusu
ngan
ang
ng t
utu
kat
htuk
ngan
ndi kont
tsi.

Sistem Muskuloskeletal
adalah sistem yang
berperan dalam pergerakan
tubuh manusia.
ARAH
GERAKAN
 Fleksi dan Ekstensi
Fleksi adalah gerakan menekuk (Melipat sendi)
Ekstensi adalah gerakan meluruskan kembali sendi
 Adduksi dan Abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati badan
Abduksi adalah gerakan menjauhi badan
 Elevasi dan Depresi
Elevasi adalah gerakan mengangkat (Menaikkan pundak)
Deperesi adalah gerakan menurunkan (Menurunkan
Pundak)
 Inversi dan Eversi
Inversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke
dalam tubuh
Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar
istilah ini hanya untuk pergelangan kaki saja.
 Sistem
Musculoskeletal

OTO TEND LIGA


T ON MEN
Otot
• Otot adalah jaringan yang
mempunyai kemampuan khusus,
yaitu berkontraksi dengan demikian
gerakan terlaksana Semua sel-sel otot
mempunyai kekhususan yaitu untuk
berkontraksi.
Pergerakan

Fungsi Sistem Penopang Tubuh Dan


Muskuler/Otot Mempertahankan Postur

Produksi Panas
Ciri-
Ciri •
Sistem Kontrakstilita
Muskul s
• Eksitabilitas
er/Otot •
: Ekstensibilita
Kontrakstil Serabut otot berkontraksi dan menegang.
itas

Eksitabili Serabut otot akan merespons dengan kuat jika di


stimulasi oleh impuls saraf.
tas
Ekstensibili Serabut otot memiliki kemampuan untuk
memegang melebihi panjang otot saat rileks.
tas

Elastisit Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula


setelah berkontraksi atau menegang.
as
Otot Rangka, merupakan otot
lurik, volunter, dan melekat pada
rangka

Otot Polos merupakan otot tidak


berlurik dan involunter.

Otot Jantung, Otot ini hanya


terdapat pada jantung.
KERJA OTOT

Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)


Supinasi (menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
Defresor (menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
Dilatator (melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
Adduktor (dekat) >< Abduktor (jauh)
TENDON
Tendon adalah tali atau urat daging
yang kuat dan bersifat fleksibel,
terbuat dari fibrous protein
(Kolagen).
FUNGSI
TENDO
N
Melekatkan otot dengan
tulang atau tulang dengan
otot.
Origo : tendon yang melekat pada tulang yang
tidak berbuah kedudukannya ketika otot
berkontraksi .
Berdasarkan cara
melekatnya tendon di bagi
menjadi :
Inersio : tendon yang melekat pada tulang yang
bergerak ketika otot berkontraksi.
Ligamen
Ligamen adalah pembalut atau selubung
yang sangat kuat, merupakan jaringan
elastis penghubung yang terdiri atas
kolagen. Ligamen membungkus tulang.
TIPE-TIPE
LIGAMEN

Ligamen tipis adalah Ligamen jaringan elastic


pembungkus tulang dan kuning adalaah ligament yang
kartilago. Merupakan dipererat oleh jaringan yang
ligament yang ada di membungkus dan
siku dan lutut. Dan memperkuat sendi. Seperti
memungkinkan pada tulang bahu dengan
terjadinya gerakan. tulang lengan atas.
SKELETA
L
Bagian tubuh yang terdiri
dari tulang-tulang yang
memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk,
sikap, dan posisi.
1. Memproteksi organ-organ internal dari
trauma mekanis.
Fungsi 2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi
untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
Sistem 3. Melekat pada tulang
Skelet 4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang
merah yang merupakan salah satu jaringan
al pembentuk darah.
5. Merupakan tempat penyimpanan bagi
mineral seperti calcium dari dalam darah.
1. Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara
material tidak hidup (matriks).
2. Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).
3. Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan
garam mineral.
Struktur 4. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru
Tulang akan dibentuk.
5. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah
menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
6. Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas
(sel perusakan tulang).
1. Tulang Panjang
Klasifikasi 2. Tulang Pendek
Tulang
berdasarkan 3. Tulang Pipih
bentuknya 4. Tulang Tidak
Beraturan
SENDI
Hubungan antar dua
tulang sedemikian rupa,
sehingga dimaksudkan
untuk memudahkan
terjadinya gerakan.
SYNARTHROSIS
(SUTURE). Amphiarthrosis. Diarthrosis.

• Hubungan antara • Hubungan • Hubungan antara dua


dua tulang yang tulang yang
antara dua memungkinkan
tidak dapat
digerakkan,
tulang yang pergerakan, yang
strukturnya terdiri sedikit dapat terdiri dari struktur
digerakkan, sinovial. Contoh:
atas fibrosa. sendi peluru (tangan
Contoh: Hubungan strukturnya dengan bahu), sendi
antara tulang di adalah engsel (siku), sendi
tengkorak kartilago. putar (kepala dan
leher), dan sendi
Contoh: Tulang pelana (jempol/ibu
belakang jari).
• Pemeriksaan
PEMERIKSA Diagnosa
AN PADA • Pemeriksaan
MUSCULOSKE
LETAL Laboratorium
• Pemeriksaan Fisik
 Sinar-X
 CT Scan
 Arthrografi
Pemeriksaan  Arthrosentesis
Diagnosa  Arthroskopi
 Skintigrafi Tulang
 Elektromiografi
 Biopsi
Sinar-X

Digunakan untuk menggambarkan kepadatan tulang,


tekstur, erosi, dan perubahan persendian.

CT Scan
Dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi dan
panjangnya patah tulang di daerah yang sulit
dievaluasi.

Arthrografi
Dilakukan dengan menyuntikkan bahan radiopaque
atau udara ke dalam rongga sendi. Untuk melihat
jaringan lunak dan kontur sendi.
Arthrosentesis
Dilakukan untuk memperoleh cairan synovial untuk
keperluan pemeriksaan.

Arthroskopi
Dilakukan di dalam ruang operasi dan memerlukan
anastesi lokal.

Skintigrafi Tulang
Dilakukan untuk menggambarkan derajat sejauh
mana matriks tulang mengsambil isotop radioaktif
khusus tulang yang diinjeksikan ke dalam sistem
tersebut.
Elektromiografi
Dilakukan untuk memberikan informasi mengenai potensial listrik otot dan
saraf.

Biopsi
Dilakukan untuk menentukan struktur dan komposisi tulang, otot, dan
sinovium. Juga digunakan untuk memnentukan jenis penyakit tertentu.
Pemeriksaan
Laboratorium
• Dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien.
Pemeriksaan darah lengkap yang meliputi kadar
hemoglobin dan leukosit. Pemeriksaan pembekuan
darah juga harus dilakukan untuk mendeteksi
kecenderungan pendarahan.
• Otot
Pemeriks • Tulang
aan fisik • Sendi
Otot
• Pemeriksa melakukan inspeksi ukuran dan adanya atrofi dan hipertrofi otot.
• Pemeriksa melakukan palpasi atau pemeriksa raba pada otot istrahat dan
pada otot kontraksi untuk mengetahui kelemahan otot.
• Melakukan pemeriksaan kekuatan otot dengan meminta pasien menarik atau
mendorong tangan pemeriksa dan membandingkan antara tangan kanan dan
kiri.
• Mengamati kekuatan otot dengan memberi penahanan pada anggota
ektremitas, minta pasien menahan tangan atau kaki dan pemeriksa
menariknya dari yang lemah hingga kuat.
• 0 = tidak didapatkan sedikitpun
kontraksi ototy, lumpuh total
MENILAI • 1 = terdapat sedikit kontraksi, namun
KEKUATAN tidak didapatkan gerakan pada
OTOT persendian yang harus digerakkan
oleh otot tersebut.
• 2 = didapatkan gerakan, tetapi
gerakan ini tidak mampu melawan
gaya berat (gravitasi)
• 3 = dapat mengadakan gerakan
melawan gaya berat.
• 4 = disamping dapat melawan gaya
berat, dapat pula mengatasi sedikit
tahanan yang diberikan.
Tulang

Pemeriksaan tulang dilakukan


dengan mengamati kenormalan
dan keabnormalan susunan tulang
kemudian melakukan palpasi untuk
mengetahui ada tidaknya nyeri
tekan pada tulang.
• Pemeriksa melakukan inspeksi ke semua
bagian persendian untuk mengetahui ada
tidaknya kelainan sendi
• Pemeriksa melakukan palpasi atau periksa raba
untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan
Sendi pada persendian
• Pemeriksa mengkaji range of motion (ROM)
atau rentang gerakan dalam keadaan normal
yang dapat dilakukan oleh persendian pasien.
• Kaji rang of motion dilakukan dengan meminta
pasien menggerakan sendi. (ROM)
TERIMAKASIH ANAK-ANAK.
SEMOGA ILMU YANG IBU
SAMPAIKAN BERMANFAAT DAN
DAPAT DITERIMA.. SAMPAI JUMPA
PERTEMUAN SELANJUTNYA.

Anda mungkin juga menyukai