Anda di halaman 1dari 16

PERSUASIFITAS PROPAGANDA

Elemen-elemen persuasi untuk


menyusun pesan propaganda
UNSUR EMOSI SEBAGAI PENGUAT DAYA
TARIK
• Semua emosi merupakan hasil proses belajar,
kecuali : takut, berang, cinta. Namun sesuatu
yang harus ditakuti, diberangi, dicintai
merupakan hasil pengalaman dan proses
belajar. Jadi emosi dapat dibangkitkan, dibuat,
dan dipergunakan. Kebanyakan tindakan
manusia lebih berdasarkan emosi dari pada
sebagai hasil pemikiran.
• Menurut Emil Dovifat, ada 6 penggerak emosi:
– Rasa Belas, rasa simpati kepada orang yang
menderita atau korban penganiayaan. Ini dapat
dibangkitkan dengan menonjolkan penderitaan,
dramatisasi kepahlawanan, atau penonjolan
suasana tidak berdaya. Igabung dengan kebencian
rasa belas ini bisa memunculkan kengerian.
Digabung dengan nilai yang tinggi akan
menghasilkan semangat berkorban.
– Unsur Sex, Sigmund Freud menganggap unsur sex
(libido) adaa dalam setiap aspek kegiatan manusia
seperti kesenian, pengetahuan, ekonomi, sosial,
politik, agama. Dengan menyertakan tata nilai
unsur ini bisa menimbulkan kebencian luar biasa
misalnya, perkosaan terhadap satu rekan
kelompok dapat membakar kemarahan kelompok
tersebut.
– Hasrat menonjol, manusia ingin lebih dari manusia
lain, demikian juga suatu kelompok ingin menonjol
dari kelompok lain. Dalam level bangsa, hasrat
menonjol ini dapat menimbulkan chauvimisme
(unsur neegatif) atau patriotisme (unsur positif).
Pemujaan pada agama, kelompok, pemimpin
ataau keyakinan hidup merupakan ungkapan
hasrat menonjol manusia.
– Asas Kesusilaan, nilai-nilai yang berbasis pada
unsur batiniah, ketentraman, hidup bahagia di
akhirat, masa depan gemilang, tegaknya keadilan
dan kebenaran, atau terbentuknya masyarakat
baru yang tentram kerta raharja, maka manusia
rela mengabdi demi nilai-nilai batiniah itu.
– Kebencian, benci terhadp lawan atau kawan, iri
hati, dengki, marah, dendam merupaakan unsur
penting menggerakkan orang. Max Scheler:
“kebencian adaalah alat perangsang mutlak untuk
membangkitkan semangat berjuang”.
– Dorongan pelepasan etis. Bila orang sedang
mengalami frustasi, tekanan hidup, perlakuan
tidak adil, keinginan yang gagal, maka ia butuh
orang yang sanggup menunjukkan jalan keluar,
misalnya motivator, sehingga ia akan mengalaami
pelepasan emosi secara hebat. Pelepasan emosi
ini dapat disalurkan melalui adjustment
mechanism (mekanisme penyesuain), seperti
fantasi, rasionalisasi, kompensasi, proyeksi,
represi, kontraposisi, identifikasi dan reposisi,
negativisme.
PENCITRAAN (IMAGERY)
• Pencitraan merupakan penggunaan bahasa,
simbol, untuk menggambarkan stimulus.
Pencitraan ini memungkinkan orang terlibat
secara emosional. Macam-macam pencitraan:
– Visual imagery, penggambaran obyek, situasi,
peristiwa secara visual berupa potret sehingga
menimbulkan kesan penglihatan pada obyek.
– Auditory Imagery, khalayak tidak hanya “mendengar”
suara kita, tetapi “mendengar” peristiwa yang kita
rasakan melalui sebuah rangkaian kata-kata
– Gustatory Imagery, kita mendorong orang dengan
kata-kata , sehingga khalayak bisa mengecap juga
apa yang kita ceritakan. Misalnya seolah-olah ikut
merasakan makanan yaang kita makan.
– Olfactory Imagery, membawa khalayak mencium
wewangian pada obyek yang diceritakan.
– Contactory Imagery, pencitraan sentuhan
didasarkan pada perasaan yang dialami ketika
tubuh bersentuhan dengan obyek tau benda.
– Organic Imagery, perasaan lapar, mual, pusing
yang timbul karena pencitraan organik.
– Kinesthetic Imagery, Kita menggambarkan
gerakan-gerakan otot, khalayak diminta untuk
memberikan reaksi empatik sehinggamengikuti
menggerakkan otot-otot tubuhnya.
– Reflective Imagery, mengajak khalayak untuk
membayangkan atau memikirkan tentang sesuatu
dengan persaman-persamaan atau perbedaan atau
pemiripan sehingga khalayak bisa memperkirakan
suatu obyek yang kita ceritakan sejelas atau
sepersis mungkin, mendekati kenyataan
– Impressive Imagery, mengajak khalayak untuk
merasakan suatu pengalaman suka-duka yang
pernah kita alami atau saksikan, sehingga khalayak
merasa terlibat dalam suaasana suka-duka yang
meliputi pengalaaman itu.
FORMULA A-I-D-D-A

• ATTENTION • PERHATIAN
• INTEREST • MINAT
• DESIRE • HASRAT
• DECISION • KEPUTUSAN
• ACTION • KEGIATAN
PERSUASI SEBAGAI ELEMEN
PENTING PROPAGANDA

Propaganda lebih merupakan seni


komunikasi persuasif, sehingga
memperhitungkan unsur emosi
sebagai penguat daya tarik, berupaya
menimbulkan pencitraan
• Teknik Penataan Pesan:
– Teknik Integrasi: adalah kemampuan untuk
menyatukan diri dengan mitra dialog saat
berkomunikasi. Misalnya penggunaan kata “kita”
bukan ‘saya’ atau ‘kami’ artinya bukan kepentingan
saya tetapi kepentingan bersama
– Teknik Asosiasi: penyajian pesan dengan jalan
menyertakan pada satu obyek atau satu peristiwa yang
sedang menarik perhatian khalayak. Contoh ketika
masalah penipuan sedang diperbincangkan, masalah
korupsi sekaligus disertakan dalam perbincangan.
– Teknik Pay-off (Iming-iming): dalah upaya
mempengaruhi orang lain dengan cara
menjanjikan harapan atau hal yang
menguntungkan.
– Teknik Icing (tataan): berasal dari kata “to ice”
atau menata kue yang baru dikeluarkan dari oven,
yang menggugah selera. Dalam persuasi berarti
seni menata pesan dengan imbauan emosional,
sedemikian rupa hingga komunikan terdorong
untuk mencerna pesan itu, tidak mengubah atau
mengurangi fakta pesan itu.
– Teknik Red-herring (nama sejenis ikan di Samudera
Atlantik Utara yang terkenal terampil membuat gerak
tipu ketika diburu musuh): yaitu seni meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan
argumentasi yang lemah utk kemudian mengalihkan
sedikit-demi sedikit ke konsep yang lebih akrab shg
lawan kesulitan memperoleh gambaran akurat yang
dimaksud dalam pikirannya, atau ke aspek yang lebih
dikuasai untk dijadikan senjata ampuh menyerang
lawan atau “canalizing argument”. Hal ini digunakan
bila mengalami posisi terpojok dalam diskusi atau
debat.

Anda mungkin juga menyukai