Anda di halaman 1dari 16

A.

IMPLEMENTASI PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 109 TAHUN 2012
PASAL 25 TENTANG LARANGAN
MENJUAL PRODUK TEMBAKAU
TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR 18
TAHUN

ULFAH VIK MARIANDA


1606101010013
B. Latar Belakang Masalah
maraknya anak dibawah umur yang mengonsumsi produk
tembakau di tempat keramaian
pengawasan mengenai larangan peredaran rokok
terhadap anak remaja yang berada di sekolah masih
kurang
Kebiasaan merokok terhadap anak remaja yang
disebabkan oleh perilaku meniru dari lingkungan
disekitarnya.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang
“Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2012 Pasal 25 Tentang Larangan Menjual
Produk Tembakau Terhadap Anak Dibawah Umur 18
Tahun”.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana upaya pemerintah dalam melakukan sosialisasi larangan
penjualan rokok pada anak dibawah umur di kota Lhokseumawe?

Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan penjualan


rokok pada anak dibawah umur di Kota Lhokseumawe?

Apa saja kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengatasi


permasalahan penjualan rokok pada anak dibawah umur di kota
Lhokseumawe?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam melakukan sosialisasi larangan
penjualan rokok pada anak di bawah umur di Kota Lhokseumawe

Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan


penjualan rokok pada anak dibawah umur di Kota Lhokseumawe

Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam


mengatassi permasalahan rokok pada anak dibawah umur.
E. Manfaat Peneliti

Penulis berharap proposal ini atau teori yang ada dalam


Manfaat proposal ini dapat menjadi pedoman bagi penulis yang
Teoritis lain untuk dapat menulis karyanya menjadi lebih baik dari
proposal ini

1. Untuk menyempurnakan kebijakan pemerintah


terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
Manfaat 2012 Tentang larangan Menjual Rokok Terhadap anak
Praktis dibawah Umur
2. Memberi masukan terhadap pemerintah kota
Lhokseumawe terhadap pentingnya implementasi
peraturan pemerintah nomor 109 tahun 2012 pasal 25
F. Kerangka Pemikiran
Fenomena saat ini

kebijakan

Peraturan
pemerintah Peraturan
nomor 109 pemerintah
tahun 2012

Implementasi
kebijakan

Upaya sosialisasi Pelaksanaan


kebijakan implementasi
G. Definisi Istilah
Menurut Nurdin Usman (2002: 70), implementasi adalah suatu
peristiwa yang berujung pada suatu tindakan di sebabkan karena
adanya mekanisme sistem, tidak hanya sebuah kegiatan tetapi
suatu aktivitas yang telah di rencanakan dengan baik guna untuk
mencapai tujuan tertentu.

Menurut KBBI, Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan


Perundang-undangan yang di tetapkan oleh presiden untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
Lanjutan

Menurut WHO 2013, tembakau merupakan tanaman yang


mengakibatkan kecanduan yang mengandung nikotin, zat
karsinogen dan zat toksik. Ketika diubah menjadi suatu produk
yang di desain untuk melepaskan nikotin secara efisien maka zat
toksik bertanggung jawab dalam menyebabkan berbagai macam
penyakit
H. Landasan Teori
Menurut S. Nasution (dalam Abdullah & safarina, 2011:100)
mengatakan bahwa sosialisasi merupakan proses bimbingan
individu kedalam dunia social. Sosialisasi dilakukan dengan
sosialisasi mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan
diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat
dan dalam berbagai kelompok khusus, sosialisasi dapat dianggap
sama dengan pendidikan.

Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa


Peran Indonesia peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.
Lanjutan
Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli
Amerika, di mana bangsa pribumi menggunakannnya dalam
upacara adat dan untuk pengobatan. Tembakau pertama kali
digunakan di Amerika Utara, tembakau masuk ke Eropa melalui
Tembakau Spanyol (Basyir, 2006). Tembakau adalah tanaman musiman
yang tergolong dalam tanaman perkebunan. Pemanfaatan
tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk membuat
rokok.

Dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002


Anak di Bawah pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18
Umur (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
I. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
 Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
deskriptif

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor WH & Satpol PP
Lhokseumawe
Lanjutan

3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek yang peneliti gunakan dalam


penelitian ini adalah 10 orang yang terdiri dari 5 orang
Dinas Satpol PP dan WH yang terdiri dari kepala satuan,
kepala bidang penegakan perundang-undangan daerah,
Kepala seksi pembinaan ketertiban dan ketentraman,
kepala sub bagian umum dan kepegawaian, dan kepala
seksi operasi dan pengendalian. Kemudian 5 orang dari
masyarakat umum Lhokseumawe.
Subjek dalam penelitian ini diambil secara purposive
sampling.
J. Teknik Pengumpulan Data
• Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3
kelompok yaitu wawancara terstruktur,
Wawancara wawancara semi-terstruktur, dan wawancara
mendalam (in-depth interview). Namun disini
peneliti memilih melakukan wawancara
mendalam

• Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen


Dokumentas merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
i gambar, atau karya- karya monumental dari
seorang.
K. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan penulis dalam peelitian ini adalah analisis kualitatif
mrnggunakan teknik analisis Miless & Huberman.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai