Anda di halaman 1dari 15

Penggolongan Obat Wajib

Apotik termasuk Obat Generik


Lutfia Nur Hariati (27820720027_Reg A)
Andwani Lina Sugendi (27820720052_Reg B)
Obat Wajib Apotek
Obat Wajib Apotek adalah beberapa obat keras yang dapat diserahkan
tanpa resep dokter, namun harus diserahkan oleh apoteker di apotek.
Pemilihan dan penggunaan obat ini harus dengan bimbingan dari
Apoteker. Daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan berdasarkan
keputusan Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat
yang diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter.
Hal ini dilakukan Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan yang ringan,
melakukan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat
dicapai melalui bimbingan apoteker yang disertai dengan informasi yang
tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat tersebut.
Obat Generik
Obat generik merupakan obat yang sudah habis masa patennya. Apa itu
Obat Paten ?
Obat paten sendiri adalah obat baru yang diproduksi serta dipasarkan
oleh sebuah perusahaan farmasi yang sudah memiliki hak paten
terhadap produksi obat baru tersebut.
Oleh sebab itulah jenis obat generik dapat di produksi oleh hampir
seluruh perusahaan farmasi yang ada tanpa harus membayar royalti.
Contoh obat generik adalah Parasetamol, Amoksilin, Klorfeniramin,
Maleat, Isosorbid Dinitrat, dan lain-lain.
Obat Generik
Obat Generik Berlogo (OGB) Obat Generik Bermerk

OGB atau obat generik berlogo Obat yang dinamai sesuai dengan
adalah obat yang dinamai sesuai keinginan dari produsen farmasi
dengan kandungan zat aktif yang yang memproduksinya. Contohnya
dimiliki. Contohnya pada obat pada obat antibiotik seperti
antibiotik seperti amoksisilin. Pada amoksisilin . Misalnya sebuah
obat generik berlogo atau OGB, maka perusahaan SX memproduksi obat
nama pada kemasannya adalah
Amoksisilin tanpa ada nama lain di
tersebut, maka nama pada obat
bagian belakang nama obat tersebut. tersebut akan menjadi Amoksisilin
SX pada kemasannya.
Obat generik

Obat Generik Berlogo Obat Generik Bermerek


Cara Kerja Obat
1. Merangsang ( stimulasi ) dan menekan ( depresi ) fungsi spesifik dari
sel tubuh
2. Membunuh atau menghambat aktivitas sel-sel asing dan bakteri
3. Menimbulkan aksi spesifik maupun non spesifik
4. Mensubstitusi zat-zat tertentu yang diperlukan oleh tubuh

Obat dapat mempengaruhi seluruh system tubuh, sebagian system


tubuh. Atau bahkan sebagian kecil dari system tubuh manusia.
Kriteria Pembarian OWA
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 919/MENKES/PER/X/1993 bahwa obat
yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria :

• Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2
tahun dan orang tua di atas 65 tahun
• Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan
penyakit.
• Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
• Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
• Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Syarat Kemasan Obat
1. Nama obat (merek dagang dan kandungannya);
2. Daftar dan jumlah bahan berkhasiat yang terkandung di dalamnya;
3. Nama dan alamat produsen tertulis dengan jelas;
4. Izin beredar ditunjukkan dengan adanya nomor batch dan nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) atau Departemen Kesehatan (DepKes);
5. Kondisi obat masih baik. Perhatikan tanggal kadaluwarsa (masa berlaku) obat
6. Indikasi (petunjuk kegunaan obat);
7. Kontra-indikasi (petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan);Efek samping (efek negatif yang timbul, yang
bukan merupakan kegunaan obat);
8. Petunjuk cara penggunaan;
9. Dosis (takaran) dan aturan penggunaan obat;
10. Cara penyimpanan obat;
11. Peringatan;
12. Informasi tentang interaksi obat yang bersangkutan dengan obat lain yang digunakan dan/atau dengan makanan
yang dikonsumsi.
Syarat Penyerahan OWA
1. Apoteker harus melaksanakan pencatatan dengan rapi dan
benar tentang data pasien dan jenis penyakit yang dialami.
2. Apoteker harus memenuhi ketentuan jenis dan jumlah obat
yang boleh dikeluarkan kepada satu orang pasien.
3. Apoteker harus mengedukasi pasien tentang obat, semisal
indikasi dan kontraindikasi, cara penyimpanan dan pemakaian,
serta efek samping obat dan tindak lanjut dalam penanganan
efek samping.
Daftar Obat Wajib Apotek
Jumlah Maksimal
N Kelas Nama Generik Indikasi Tiap Jenis Obat Per- Catatan
o. Terapi
paisen

1. Saluran Famotidin Antiulkus Peptik Max 10 tablet 20 Pemberian obat hanya atas dasar
Pencernaan & mg/40 mg pengobatan ulangan dari dokter
Metabolisme Antiulkus Peptik
Ranitidin Max 10 tablet 150 mg Pemberian obat hanya atas dasar
pengobatan ulangan dari dokter

2. Obat Kulit Asam Azeleat Antiakne Max 1 tube 5 g


Asam Fusidal Antimikroba Max 1 tube 5 g
Motreitinida Antiakne Max 1 tube 5 g
Tolsiklat Antifungi Max 1 tube 5 g
Tretinotin Antiakne Max 1 tube 5 g
Jumlah Maksimal
N Kelas Nama Generik Indikasi Tiap Jenis Obat Per- Catatan
o. Terapi
paisen
3. Antiinfeksi Kategori I Antituberkulosa Satu Paket Sebelum fase lanjutan, penderita
umum (2HRZE/4H3R3) harus kembali ke dokter

Kategori II
(2HRZES/HRZE/ Satu Paket Sebelum fase lanjutan, penderita
5H3R3E3) harus kembali ke dokter

 Kategori III Satu Paket Sebelum fase lanjutan, penderita


(2HRZ/4H3R3) harus kembali ke dokter

4. Sistem Alopurinol  antigout Maksimal 10 tablet Pemberian obat hanya atas dasar
muskuloskele 100 mg pengobatan ulangan dari dokter
tal
Diklofenak antiinflamasi Maksimal 10 tablet Pemberian obat hanya atas dasar
natrium dan antirematik 25 mg pengobatan ulangan dari dokter

Piroksikam antiinflamasi Maksimal 10 tablet Pemberian obat hanya atas dasar


dan antirematik 10 mg pengobatan ulangan dari dokter.
Jumlah Maksimal
N Kelas Nama Generik Indikasi Tiap Jenis Obat Per- Catatan
o. Terapi
paisen
5. Organ Gentamisin obat mata Max 1 tube 5 gram Pemberian obat hanya atas dasar
sensorik atau botol 5 ml pengobatan ulangan dari dokter

Kloramfenikol obat mata Maksimal 1 tube 5 Pemberian obat hanya atas dasar
gram atau botol 5 ml pengobatan ulangan dari dokter

Kloramfenikol obat telinga Maksimal 1 botol 5 Pemberian obat hanya atas dasar
ml pengobatan ulangan dari dokter

6. Sistem Cetirizin  antihistamin Maksimal 10 tablet Pemberian obat hanya atas dasar
Saluran pengobatan ulangan dari dokter
Pernafasan Siproheptadin Antihistamin Maksimal 10 tablet
.
Orsiprenalin Asma 1 tabung inhaler

Klemastin Antihistamin Maksimal 10 tablet


Swamedikasi
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-
obat sederhana yang dibeli bebas di apotik atau toko obat, atas inisiatif sendiri
tanpa nasihat dokter. Hal ini merupakan alternatif yang ditempuh oleh
kebanyakan masyarakat, namun penting untuk dipahami bahwa swamedikasi
yang tepat, aman, dan rasional tidak dengan cara mengobati tanpa terlebih
dahulu mencari informasi umum yang bisa diperoleh tanpa harus melakukan
konsultasi dengan pihak dokter.
Obat yang digunakan untuk swamedikasi adalah obat tanpa resep meliputi
Obat Wajib Apotek (OWA) atau obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker
kepada pasien tanpa resep dokter, obat bebas terbatas (obat yang aman dan
manjur apabila digunakan sesuai petunjuk penggunaan dan peringatan yang
terdapat pada label), dan obat bebas (obat yang relatif aman tanpa pengawasan)
Faktor Swamedikasi
1. Faktor Ekonomi , Mahal dan tidak terjangkaunya pelayanan kesehatan oleh
rumah sakit, klinik, dokter merupakan salah satu penyebab masyarakat
berusaha mencari pengobatan yang lebih murah untuk penyakit- penyakit yang
relatif ringan dengan beralih ke swamedikasi.
2. Berkembangnya kesadaran akan arti penting kesehatan bagi masyarakat karena
meningkatnya sistem informasi, pendidikan dan kehidupan social ekonomi
sehingga meningkatkan pengetahuan untuk melakukan swamedikasi.
3. Semakin banyak obat yang dahulu termasuk obat keras dan harus diresepkan
dokter, dalam perkembangan ilmu kefarmasiaan yang ditinjau dari khasiat dan
keamanan obat diubah menjadi obat tanpa resep (obat wajib apotek, obat
bebas terbatas, dan obat bebas) sehingga memperkaya pilihan masyarakat
terhadap obat.
THANKYOU
Sekian Dari Kami Terimakasih Sudah mendengarkan Presentasi Kami

Anda mungkin juga menyukai