Support Kemampuan gigi tiruan untuk mempertahankan jaringan yang masih ada (dalam hal ini mukosa dan jaringan yang ada dibawah gigi tiruan). Artinya: Gigi tiruan yang dibuat tidak boleh malah merusak jaringan dibawahnya (misalnya, tl alveolar resorpsi atau pada GTSL menyebabkan gigi penyangga goyang) Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD Macam-macam support Tooth support/tooth borne denture Mucosal support/mucosal borne denture Tooth and mucosal support/tooth and mucosal borne denture.
Sumber: Watt & Macgregor, 1992.
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Dukungan Gigi
Besargaya oklusal yang dapat ditahan
oleh suatu gigi asli tergantung pada kesehatan gigi itu sendiri. Kesehatan gigi aslidipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: Besar, kecepatan dan lamanya gaya bekerja pada gigi. Status biologik dari ligamen periodontal, yang berkaitan dengan penerimaan gaya per hari sebelumnya Umur dan keadaan sistemik penderita. Gambar : Dukungan Gigi Kebersihan mulut, seperti adanya plak (Sumber: Suryatenggara, F.1991) dsb
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Dukungan Jaringan
Mukosa mastikatori sangat baik
sebagai pendukung GT. Mukosa jenis ini ada di sekitar gigi dan sepanjang lingir alveolar, dan pada sepertiga langit-langit bagian anterior Agar tidak terjadi tekanan berlebihan, maka seluruh bagian ini dipakai untuk mendukung, dengan cara melakukan pencetakan dengan triming otot Gambar: Dukungan Jaringan (muscle trimming). (Sumber: Suryatenggara, F.1991) Makin luas permukaan mukosa yang mendukung landasan, maka tekanan per satuan luas tertentu akan makin kecil.
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Dukungan Gigi dan Jaringan Dukungan kombinasi dapat didapatkan dengan cara: Pengurangan gaya oklusal Penyaluran gaya oklusal pada gigi penyangga dan jaringan mukosa,dengan jalan : Pencetakan fungsional. Penempatan sandaran menjauhi basis, sehingga sebagian gaya oklusal akan dibebankan ke mukosa dan sekaligus mengurangi gaya ungkit pada gigi penyangga. Penggunaan peredam stres (stress breaker ) Gambar : Dukungan kombinasi Pendistribusian gaya oklusal kepada (Sumber: Suryatenggara, F.1991) permukaan seluas mungkin. menggunakan sebanyak mungkin sandaran oklusal
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Gaya-gaya pergerakan jaringan sekitar rongga mulut
Gaya Oklusal Gaya yang timbul pada waktu bolus makanan berada di per mukaan oklusal gigi tiruan sebelum dan pada saat berfungsi atau oklusi Gambar: Gaya oklusal disalurkan melalui sartdaran ke gigi penyangga
Pada gigi tiruan berujung
bebas (freeend) sebagian gaya oklusal akan diterima oleh gigi penyangga, sedangkan sisanya oleh jaringan mukosa Gambar: Gaya oklusal disalurkan ke gigi penyangga dan mukosa di bawah basis protesa (Sumber: Suryatenggara, F.1991)
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Gaya Lateral Gaya lateral timbul pada saat rahang bawah bergerak dari posisi kontakoklusi eksentrik ke posisi sentrik atau sebaliknya Untuk mencegah kerusakan gigi asli Gambar: Gaya oldusal dapat dan resorpsi tulang alveolar disangga secara baik oleh seluruh serat periodontal.Gaya horizontal berlebih,gaya lateral harus diimbangi (A, B) hanya disangga dengan: oleh sebagian serat periodontal saja. Terlihat serateriodontal (D, 1. Penyaluran gaya lateral sebanyak G) menegang dan (C, F)tertekan mungkin kepada gigi asli. pada waktu gaya horizontal bekerja. E adalah titik pusat 2. Pengurangan sudut tonjol gigi. rotasi gigiGambar 11 Gaya 3. Pengurangan luas permukaan horisontal dan aktivitas otot di bidang oklusal elemen tiruan. sekitar gigi tiruan
4. Pemakaian desain cengkeram
bilateral (Sumber: Suryatenggara, F.1991) 5. Penyusunan oklusi dan artikulasi yang harmonis Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD Gaya Antero-posterior Gaya ini terjadi pada pergerakan rahang dimana gigi depan ada pada posisi edge to edge atau oklusi protrusif ke oklusi sentrik dan sebaliknya. Pergerakan semacam ini pada protesa rahang bawah dapat diatasi dengan: 1. Penempatan lengan cengkeram sampai ke permukaan mesial, jika cengkeram berasal dari sandaran distal. 2. Penempatan sandaran dan konektor minor di sisi mesial gigi penyangga. 3. Perluasan basis sampai retromolar pada 4. Pengurangan sudut tonjol gigi. 5. Penyusunan oklusi dan artikulasi harmonis Pada rahang atas: 1. Perluasan basis sampai tuber maksilaris. Gambar : Gaya Anteroposterior pada 2. Penempatan cengkeram pada gigi posterior (A) protesa atas dan (B) protesa bawah atau sandaran dankonektor minor pada (Sumber: Suryatenggara, F.1991) permukaan distal. 3. Perluasan konektor utama sampai gigi anterior. 4. Pengurangan sudut tonjol gigi. 5. Penyusunan oklusi dan artikulasi harmonis
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Masalah pada rahang tidak bergigi Terdapat perbedaan kompresibilitas jaringan. Kompresibilitas: kemampuan jaringan untuk ditekan. Kompresibilitas rendah -> mukosa tipis Kompresibilitas tinggi -> mukosa tebal Jika landasan gigi tiruan menekan mukosa, maka penekanan tidak akan merata. Bagian dengan kompresibilitas yang tipis akan tertekan lebih dahulu dp yg tebal. Gigi tiruan bisa goyang, karena daerah dgn kompresibilitas yg rendah menjadi fulkrum.
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Usaha untuk memperoleh support untuk gigi tiruan lengkap sudah dilakukan pada saat pencetakan dengan bahan cetak mukostatis, yaitu bahan cetak yang tidak menekan jaringan. Dukungan gigi tiruan lengkap termasuk dukungan mukosa (mucosal support).
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Kelima aspek disain gigi tiruan dipertimbangkan secara bersama-sama.
Masing-masing saling berkaitan
Aspek yang satu berpengaruh terhadap aspek yang lain.
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Penutup Pelajari dengan seksama, karena ini akan menjadi modal dalam mendisain kasus yang akan anda hadapi di klinik, maupun setelah lulus. Jangan malu/takut/sungkan untuk bertanya, bila tidak mengerti tanya dosen pembimbing. Bila ada hal yang tidak disetujui bisa didiskusikan bersama-sama Terima kasih.
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Sumber: Suryatenggara, F. (1991). Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. 1st ed. Jakarta: Hipokrates. Watt DM, MacGregor. 1992. Membuat Design Gigi Tiruan Lengkap. Edisi 2. Jakarta: EGC