Anda di halaman 1dari 29

Pola Perencanaan

Gigi Tiruan Lengkap

Stabilisasi
Dr. Rasmi Rikmasari, drg., Sp. Pros.K)

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Pola perencanaan Gigi Tiruan Lengkap

Meliputi:

Retensi
Stabilisasi
Estetik
Arah pemasangan
Support

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Stabilisasi (1)

Definisi:
Kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap perpindahan
tempat ke lateral
(displacement)/kegoncangan saat fungsi

Artinya:
Saat digunakan berfungsi (mengunyah) gigi tiruan tidak
boleh bergeser atau goyang.

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Faktor-faktor stabilisasi (1)
Adaptasi Landasan
Perluasan Landasan
Menentukan garis median
Menyusun gigi diatas puncak lingir
Menyusun gigi sesuai dengan kurva Spee dan kurva
Monson.
Menyusun gigi mengikuti konsep oklusi berimbang
Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik
dengan benar.

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Faktor-faktor stabilisasi (2)
Mengurangi jumlah gigi
Mengurangi lebar bukolingual gigi
Menggunakan gigi non anatormis
Penarikan garis fulcrum
Mengunyah dua sisi

Pada Gigi tiruan sebagian lepasan, ditambah:


Menghubungkan semua bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan
Menggunakan tiga titik sandaran
Menambah indirect retainer
Bracing

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Adaptasi Landasan

Permukaan landasan yang berkontak dengan jaringan


pendukung harus berkontak secara merata
Bila ada bagian landasan yang kurang adaptif, maka
akan menyebabkan kegoyahan pada saat fungsi

Didapat dari hasil pencetakan yang akurat

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menentukan garis median
Tujuan: untuk keseimbangan lengkung gigi sehingga
susunan gigi bisa simetris dan beban kunyah
seimbang kiri dan kanan

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Perluasan Landasan
Makin luas landasan gigi tiruan beban yang mengenai
mukosa dan lingir di bawah gigi tiruan akan makin
kecil.
Sesuai dengan rumus
P = F/A
(P=pressure/tekanan; F=Force/Gaya; A= area/ daerah
mukosa yang dibebani)

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menentukan dimensi vertikal dan relasi
sentrik dengan benar.
Dimensi Vertikal:
Jarak vertikal RA dan RB pada keadaan tertentu, yang
diambil pada 2 titik di bagian tidak bergerak (di bawah
hidung/subnasion dan di bawah dagu/gnathion).

Dimensi vertikal/DV terdiri dari 2 jenis, yaitu dimensi


vertikal saat oklusi dan saat istirahat
DVO = DV PhRP – Free way space (2-3 mm)
Letak titik pada bagian subnation dan gnation

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Relasi Sentrik:
Hubungan RA dan RB pada saat prosessus condylaris berada pada
fossa glenoidalis paling posterior (most retruded position)

Cara menentukan relasi sentrik pada pasien tanpa alat:


1. Gerakan menelan
2. Menempatkan ujung lidah pada bulatan lilin(Nucleus
Walkhoff) yang ditempatkan pada garis tengah landasan
paling posterior
3. Membantu pasien memposisikan RB pada posisi paling
belakang dengan mendorong RB dalam keadaan otot sedang
tidak tegang.
4. Menengadahkan posisi kepala pasien semaksimal
mungkin
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Cara menentukan relasi sentrik dengan alat:

Gothic Arch Tracer


Intra Oral
Extra Oral

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menyusun gigi diatas puncak lingir
Tujuan:
1. Menyalurkan daya kunyah langsung ke apikal,
menyebabkan resultan gaya yang didapat menjadi
nol
2. Mencegah perputaran pada garis fulkrum
3. Bila penyusunan tidak pada puncak linggir, maka
gaya yang didapat akan menghasilkan resultan ke
arah lateral yang dapat melepaskan gigi tiruan

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menyusun gigi sesuai dengan kurva Spee
dan kurva Monson
Kurva Spee:
Kurva pada bidang sagital yang melalui bidang oklusi gigi kaninus
sampai gigi molar pada RB.
Kurva Monson:
Kurva pada bidang frontal yang melalui bidang oklusal gigi
posterior RA (puncak bonjol bukal dan palatal)
Kurva Wilson
Kurva pada bidang frontal yang melalui bidang oklusal gigi
posterior RB (puncak bonjol bukal dan palatal)
Tujuan: Untuk mengkompensasi gerakan mandibula yang
bergerak rotasi dan translasi sehingga menahan daya pelepasan ke
arah horizontal dan meningkatkan stabilisasi
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Menyusun gigi mengikuti konsep oklusi
berimbang
Oklusi berimbang didapat dari menyusun bidang
oklusal sesuai dengan lima hukum artikulasi:
1. Inklinasi sudut insisal
2. Inklinasi sudut kondilus
3. Inklinasi sudut bonjol
4. Ketinggian lengkung kompensasi
5. Bidang orientasi

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Dengan menyusun sesuai oklusi berimbang, maka
gerakan lateral (Bennett movement), pada satu sisi
terjadi kontak antara kedua bonjol bukal dan palatinal
atau lingual RA dan RB (working side) serta sisi
lainnya yang berkontak bonjol palatinal atas dengan
bukal bawah (balancing side)

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD
Mengurangi jumlah gigi
Tujuan:
Mengurangi jumlah gigi terutama di posterior maka
akan mengurangi beban kunyah dan akan mengurangi
kemungkinan terungkitnya gigi tiruan pada bagian
posterior

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Mengurangi lebar bukolingual gigi
Tujuan:
Mengurangi beban daya kunyah yang diterima
sehingga megurangi kemungkinan resorpsi tulang
aveolar

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Penarikan garis fulcrum
Garis Fulcrum:
Suatu garis khayal yang ditarik dari occlusal rest satu
ke occlusal rest yang lain, yang membagi tekanan
kunyah yang diterima gigi tiruan di anterior dan
posterior, dan merupakan poros putar gigi tiruan.
Penjumlahan dari nilai gigi artificial pada salah satu
sisi terhadap garis fulcrum harus seimbang
Nilai: (I=1, C=2, P=2, M=3)

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Garis fulcrum dapat menjadi patokan dalam
penempatan indirect retainer
Indirect retainer harus ditempatkan sejauh mungkin
dari garis fulcrum

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menggunakan gigi non anatomis
Gigi non anatomis adalah gigi tiruan yang tidak
memiliki bonjol dan fossa, yang digunakan pada kasus
pasien dengan linggir datar, hubungan RA dan RB
sukar ditentukan (kelas II dan III) dan sudut kondilus
= 0°
Sudut kondilus adalah sudut yang dibentuk oleh
gerakan kondilus terhadap gaya horizontal

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Mengunyah dua sisi
Tujuan:
Untuk menyeimbangkan daya kunyah pada mukosa
pendukung
 mencegah resorpsi tulang aveolar di satu sisi,
 jaringan flabby dan
 keausan gigi tiruan GTSL
 gangguan TMJ

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menambah indirect retainer
Pada disain gigi tiruan sebagian, ketika menentukan
letak cangkolan, pertama kali ditentukan dua titik
sandaran.
Apabila dua titik sandaran tersebut

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menggunakan tiga titik sandaran
Dalam menentukan retainer gigi tiruan, biasanya
terdiri dari direct dan indirect retainer.
Stabilitas gigi tiruan akan meningkat apabila terdapat
tiga titik sandaran pada gigi penyangga

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Bracing
Bracing adalah bagian kaku dari cangkolan yang
terletak didaerah non undercut dari gigi sandaran.
Bracing menahan gigi tiruan bergeser ke arah lateral.
Adanya efek bracing atau pemelukan, membuat gigi
tiruan tidak bergeser ketika berfungsi ke arah lateral.

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD


Menghubungkan semua bagian gigi tiruan
dalam satu kesatuan
Dalam pembuatan gigi tiruan kerangka logam, pola
lilin bagian-bagian dari kerangka logam merupakan
bagian yang terpisah.
Pada saat membuat konstruksi gigi tiruan model lilin
masing-masing bagian digabungkan dalam satu
kesatuan.

Denture design-Rasmi Rikmasari-Prosto UNPAD

Anda mungkin juga menyukai