Anda di halaman 1dari 16

TEORI

TEORI PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
KELUARGA
KELUARGA

Joko Wiyono, S.Kp, M.Kep, Sp. Kom.


Asumsi :
dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi
antara anggota keluarga : keluarga dipaksa berubah setiap kali
ada penambahan atau pengurangan anggota keluarga atau setiap
kali anak sulung mengalami perubahan tahap perkembangan.

Empat asumsi dasar oleh Aldous tahun 1978 :


• Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu
dengan cara-cara yang sama dan dapat diprediksi.
• Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi dengan
orang lain, mereka memulai tindakan-tindakan dan juga
reaksi-reaksi terhadap tuntutan lingkungan.
• Keluarga dan anggotanya melakukan tugas-tugas tertentu
yang ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh konteks
budaya dan masyarakat.
• Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dengan
sebuah awal dan akhir yang kelihatan jelas.
SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA

TAHAP TRANSISI / KELUARGA ANTARA :


Individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri
secara finansial dan secara fisik telah meninggalkan
keluarganya namun belum berkeluarga.

Tugas perkembangan :
• Pisah dari keluarga asal
• Menjalin hubungan dengan teman sebaya
• membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan
finansial
Masalah kesehatan :
• KB dan pengendalian kelahiran, penyakit menular seksual, gaya
hidup (pengggunaan alkhohol, obat-obatan dll).
SIKLUS PERKEMBANGAN
KELUARGA
(DUVALL DAN MILLER)
1. TAHAP I : KELUARGA PEMULA
Perkawinan menandai bermulanya sebuah keluarga baru.

Tugas perkembangan :
• Membangun perkawinan yang saling memuaskan
• Menghubungkan persaudaraan secara harmonis
• KB ( keputusan menjadi orang tua)

Masalah Kesehatan :
• Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, penyuluhan dan
konseling KB dan komunikasi.
2. TAHAP II : KELUARGA YANG SEDANG
MENGASUH ANAK

Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30


bulan.

Masalah yang lazim terjadi :


• Suami merasa diabaikan
• Terdapat peningkatan perselisihan dan argumentasi anatara
suami dan istri
• Interupsi dalam jadwal yang kontinyu (begitu lelah sepanjang
waktu)
• Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun
Tugas perkembangan :
• Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga)
• Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
• Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambah peran-peran orang tua dan kakek-nenek.

Masalah kesehatan :
• Pendidikan maternitas, perawatan bayi, pengenalan dan
penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi,
konseling perkembangan anak dan KB.
3. TAHAP III : KELUARGA DENGAN ANAK
USIA PRA SEKOLAH
sampai anak pertama berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan :
• Memenuhi kenutuhan anggota keluarga. misal : ruang bermain,
privasi, keamanan
• Mensosialisasikan anak
• Mengintegrasikan anak-anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lain.
• Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
( hubungan perkawinan dan hubungan orang tua-anak)

Masalah kesehatan :
• Masalah kesehatan fisik : jatuh, luka bakar dan kecelakaan
lain.
• Hubungan perkawinan
• Persaingan kakak-adik, kebutuhan petumbuhan dan
perkembangan
• Masalah pengasuhan anak : disiplin (membatasi lingkungan) ,
penganiayaan menelantarkan anak dll.
TAHAP IV : KELUARGA DENGAN ANAK USIA
SEKOLAH
Dimulai ketika anak pertama berusia 6 tahun
sampai anak berusia 12 tahun.

Tugas perkembangan :
• Mensosialisasikan anak termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sehat.
• Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
• Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

Masalah kesehatan :
• Orang tua belajar membiarkan anak pergi/pisah.
• Kecacatan akan ketahuan pada masa ini : penglihatan,
pendengaran, tingkah laku, penyakit menular dll.
5. TAHAP V : KELUARGA DENGAN ANAK
REMAJA.

Dimulai anak berusia 13 tahun sampai jika anak masih tinggal


dirumah hingga berusia 19 atau 20 tahun.

Tugas perkembangan
• Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
• Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
• Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak.

Masalah kesehatan :
• Resiko kecelakaan
• Penyalahgunaan obat-obatan dan alkhohol, kehamilan, penyakit
menular seksual dll.
6. TAHAP VI : KELUARGA YANG MELEPASKAN
ANAK USIA DEWASA MUDA.
Dimulai dari anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong”, ketika anak terakhir
meninggalkan rumah.

Tugas perkembangan :
• Memperluas siklus keluarga dengan memasukan anggota keluarga
baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak.
• Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan
• Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau
istri.

Masalah kesehatan :
• Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua, masalah transisi
peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberi perawatan dan
muncul kondisi kesehatan kronis.
TAHAP VII : ORANG TUA USIA
PERTENGAHAN
Dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan.
Tugas perkembangan :
• Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
• Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan
penuh arti dengan orang tua lansia dan anak-anak.
• Memperkokoh hubungan perkawinan

Masalah kesehatan :
• Kebutuhan promosi kesehatan dan mempertahankan kondisi
kesehatan
• Masalah hubungan perkawinan
• Komunikasi dan hubungan dengan keluarga besar
• Tidak mampu merawat diri
8. TAHAP VIII : KELUARGA DALAM MASA
PENSIUN DAN LANSIA
• Dimulai salah satu atau kedua pasangan
memasuki pensiun hingga salah satu meninggal
dan berakhir dengan pasangan lain meninggal.
• Kehilangan yang lazim pada lansia dan
keluarga : Ekonomi, Perumahan, Sosial,
Pekerjaan, Kesehatan.
Tugas perkembangan :
• Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
• Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
• Mempertahankan hubungan perkawinan
• Menyesuaikan diri terhadap kematian pasangan
• Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
• Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelaahan dan integrasi hidup)

Masalah kesehatan :
• Penyakit kronis dan menurunnya fungsi dan kekuatan fisik,
sumber finansial tidak memadai, isolasi sosial, kesepian dan
banyak kehilangan yang dialami lansia.

Anda mungkin juga menyukai