Anda di halaman 1dari 29

Case Report Session

DHF

Nadhila Shafira Fitri 2040312108


Qonita Syafrina 2040312110

Preseptor:
dr. Roza Mulyana, Sp.PD-KGer
  Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1
LAPORAN KASUS

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2


IDENTITAS PASIEN
• Nama : Yuma Nur Alfath
• MR : 0-04-13-93
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur/TTL : 20 tahun/20-07-2000
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Suku Bangsa : Minangkabau
• Alamat : Jl. Pasar Baru
• Agama : Islam
• Nomor HP : 081378948800
• Tanggal dan jam masuk Rumah sakit : Kamis, 15 April 2021, 12.15
• Tanggal pemeriksaan : Kamis, 15 April 2021

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3


Keluhan Utama

Demam sejak 7 hari SMRS

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4


ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang

• Demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan tinggi, pada hari ke-4 demam
turun, demam kembali 2 hari SMRS. Demam dirasakan tinggi, tidak mengecek
suhu. Tidak disertai menggigil ataupun keringat di malam hari.
• Nafsu makan menurun sejak 7 hari SMRS. Makan hanya ¼ - ½ porsi.
• Sakit kepala dirasakan sejak 7 hari SMRS, sakit di seluruh kepala.
• Nyeri pada sendi dirasakan sejak 7 hari SMRS, nyeri juga dirasakan pada
otot, seluruh badan terasa pegal-pegal.
• Badan lemas, letih dirasakan sejak 7 hari SMRS. Terasa lemas setiap saat
walaupun pada saat tidak demam.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5


Riwayat Penyakit Sekarang:
• Mual dan muntah dirasakan sejak 5 hari SMRS, frekuensi muntah 2-3x, isi
makanan yang dimuntahkan, tidak ada darah. Pada hari pemeriksaan muntah
sudah tidak ada, hanya mual.
• Perdarahan spontan lainnya seperti mimisan sejak 5 hari SMRS, pada
demam hari ke-3 terjadi mimisan 1-2x dalam sehari. Terdapat gumpalan darah
pada hidung atau darah yang sudah mengering. Tidak ada gusi yang mudah
berdarah.
• Batuk sejak 4 hari SMRS, tidak berdahak, tidak ada darah, tidak ada pilek.
Batuk hanya sesekali dirasakan.
• Bintik merah pada tangan dan kaki tidak disadari sebelum berobat ke dokter
klinik, 2 hari SMRS.
• Sesak nafas tidak ada.
• BAB tidak ada keluhan, konsistensi padat, frekuensi 1x sehari, warna kuning.
• BAK tidak ada keluhan. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6
Riwayat Penyakit Sebelumnya
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluarga pasien tidak ada memiliki keluhan yang sama seperti pasien.

Riwayat Sosio Ekonomi


• Pasien tinggal di rumah kost
• Banyak pakaian yang digantung, kost telah lama ditinggalkan dan baru
dihuni kembali.
• Tetangga tidak ada yang mengalami keluhan penyakit yang sama

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7


PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis cooperative
Tekanan darah : 119/85 mmhg
Nadi : 88x / menit
Nafas : 22x / menit
Suhu : 38,1°c
Tinggi badan : 168 cm
Berat badan : 92 kg
BMI : 32,6
Keadaan gizi : Obesitas
Anemis : Konjungtiva tidak anemis
Ikterik : Sklera dan kulit tidak ikterik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8


• Kulit : Tampak ptekie pada lengan dan tungkai, turgor baik, edema
tidak ada, ikterik tidak ada.
• KGB : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening submandibula,
colli, axial, inguinal dextra dan sinistra.
• Kepala : Bulat, simetris, tidak ada deformitas, rambut hitam tidak
mudah rontok, distribusi rambut merata.
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat,
isokor, edema palpebra (-), eksoptalmus (-)
• Telinga : Liang telinga lapang, serumen (-), nyeri tarik aurikula (-),
nyeri tekan tragus (-), nyeri ketok mastoideus (-).
• Hidung : Septum tidak deviasi, sekret (-), napas cuping hidung (-)
9
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
• Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah.
• Leher : JVP tidak meningkat.
• Tenggorok : Tidak tampak kelainan, hiperemis (-)
• Toraks : Massa teraba (-), kelainan lain (-)
• Paru
o Inspeksi : Normochest, gerakan dada kiri dan kanan simetris,
retraksi dinding dada (-), barrel chest (-)
o Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama
o Perkusi : Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan
o Auskultasi : Suara nafas vesikular pada paru kanan dan kiri,
ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
• Jantung
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
– Perkusi : Batas atas; RIC 2, kanan; LSD, kiri; 1 jari medial LMCS RIC 5
– Auskultasi : Irama teratur, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
– Inspeksi : Distensi (-), venektasi (-)
– Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba,
lien tidak teraba
– Perkusi : Timpani
– Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Punggung : Tidak ada kelainan
• Genitalia : Tidak diperiksa
• Ekstremitas
– Look : ptekie (+), Ikterik (-), bengkak (-), scar (-)
– Feel : Akral hangat (+), pitting edema (-)
– Move : Kedua tungkai bisa digerakkan
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah rutin
–Hb : 16,5 gr/dl N: 12,0 – 16,0
–Leukosit : 3.900/mm3 N: 5.000 – 10.000
–Trombosit : 59.000/mm3 N: 150.000 – 400.000
–Hematokrit : 45,6% N: 40-48%
–MCV : 79,2 fL N: 82-92
–MCH : 28,6 pg N: 27-31
–MCHC : 36,2 % N: 32-38
Kesan : Leukositopenia, trombositopenia, MCV menurun

• Imunoserologi
– Anti S.Typhi-O : Negatif - Anti S.Typhi-H : Negatif
• Hitung Jenis Leukosit
– Basofil :0 N: 0 - 1
– Eosinofil : 2 N: 1 - 3
– Batang :0 N: 2 - 6
– Segmen : 66 N: 50 - 65
– Limfosit : 23 N: 20 - 40
– Monosit :9 N: 2 - 8

Kesan : Netrofil batang menurun, netrofil segmen meningkat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14


• Kimia Klinik
– Ureum : 14,9 mg/dL N: 10.0 – 50.0
– Kreatinin : 0,90 mg/dL N: 0,6 - 1,1
– Glukosa darah sewaktu : 171 mg/dl N: <200
– Ureum : 14,9 mg/dL N: 10.0 – 50.0
– Kreatinin : 0,90 mg/dL N: 0,6 – 1,1
– Natrium : 127 mmol/L N: 136 – 145
– Kalium : 3,40 mmol/L N: 3,5 – 5,1
– Klorida : 92 mmol/L N: 97 - 111

Kesan : Hiponatemi, hipokalemi, hipoklorida

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15


• Hemostasis
– PT : 11,8 detik N: 9,3 – 13,3
– INR : 1,11 N: < 1,2
– APTT : 33,60 detik N: 16,7 – 36,7
– D-Dimer : 3059,2 mg/dL N: 0 - 500

Kesan : D-Dimer meningkat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16


• Diagnosa Kerja : DHF Grade II  
• Diagnosis Banding : Demam Chikungunya
Campak
Demam Tifoid

• Pemeriksaan anjuran: Deteksi antibodi IgM


Tatalaksana
Terapi farmakologis
o IVFD Ringer Lactat 20 tpm
o Paracetamol 500 mg 3x1 (IV jika >38,5oC)
o Omeprazole 20 mg 1x1

Terapi non-farmakologis
o Tirah baring
o Diet makanan lunak
Planning Monitoring
– Vital sign
– Keluhan
– Cairan masuk – cairan keluar

Prognosis
dubia ad bonam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 19


Diskusi
Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue atau Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spectrum manifestasi
klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan (mild undifferentiated
febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue (DBD) sampai
demam berdarah dengue disertai syok (dengue shok syndrome = DSS).
Perbedaan patofisiologik utama antara DD/DBD/DS dan penyakit lain
ialah adanya peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan
perembesan plasma dan gangguan hemostasis. Demam berdarah dengue
ditandai oleh 4 manifestasi yaitu demam tinggi, perdarahan, terutama
perdarahan kulit, hepatomegali, dan kegagalan peredaran darah.

20
Manifestasi Klinis
Fase Febris:
- Demam mendadak tinggi 2-7 hari
- Muka kemerahan, eritema kulit
- Sakit kepala
- Beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorokan, injeksi faring dan
konjungtiva, anoreksia, mual dan muntah.
- Dapat pula ditemukan tanda perdarahan seperti petekie, perdarahan
mukosa, walau jarang terjadi dapat pula terjadi perdarahan pervaginam
dan gastrointestinal.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 21


Fase Kritis:
- Terjadi pada hari 3-7 sakit.
- Ditandai dengan penurunan suhu tubuh disertai kenaikan permeabilitas kapiler
dan timbul kebocoran plasma yang biasanya berlangsun 24-48 jam.
- Kebocoran plasma sering didahului lekopeni progresif disertai penurunan
hitung trombosit.
- Dapat terjadi syok.
Fase Pemulihan:
- Terjadi setelah fase kritis.
- Terjadi pengembalian cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara
perlahan pada 48-72 jam setelahnya.
- KU membaik, nafsu makan pulih, hemodinamik stabil, diuresis membaik.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 22
23
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 24
Tatalaksana
Pada prinsipnya terapi DHF adalah bersifat suportif dan simtomatis.
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat
kebocoran plasma dan memberikan terapi substitusi komponen darah
bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi cairan, hal terpenting yang
perlu dilakukan adalah pemantauan baik secara klinis maupun
laboratoris. Proses kebocoran plasma dan terjadinya trombositopenia
pada umumnya terjadi antara hari ke 4 hingga 6 sejak demam
berlangsung. Pada hari ke-7 proses kebocoran plasma akan berkurang
dan cairan akan kembali dari ruang interstitial ke intravaskular

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 25


• Tatalaksana DHF tanpa syok

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 26


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 27
28
TERIMA
KASIH

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 29

Anda mungkin juga menyukai