Anda di halaman 1dari 59

PENGANTAR Pertemuan 12

PERPAJAKAN Pengantar
Penetapan Pajak
Program Diploma 3 PBB/Penilai
Disarikan dari tayangan yang disusun oleh Joko Sumantri, M.M
MATERI
MATERIPEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu Pengantar Penetapan Pajak:
menjelaskan 1. Definisi
tentang Pengantar 2. Fungsi SKP
Penetapan Pajak 3. Saat Terutang Pajak
4. Daluwarsa Penetapan Pajak
5. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
6. Surat Tagihan Pajak (STP)
7. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
8. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
9. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Sumber: Agus Suharsono, 2015
PENETAPAN
PENETAPANPAJAKPAJAK
Prinsip self-assessment dalam pemenuhan kewajiban perpajakan adalah
bahwa Wajib Pajak (WP) diwajibkan untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar sendiri, dan melaporkan pajak yang terutang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Penentuan besarnya pajak yang terutang dipercayakan pada WP melalui Surat
Pemberitahuan (SPT) yang disampaikannya.
Penerbitan suatu surat ketetapan pajak hanya terbatas kepada WP tertentu
yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena
ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh WP.

Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id


DEFINISI
DEFINISISURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK

Suatu surat yang berisi tentang besarnya pajak


yang terutang dalam suatu tahun pajak.
PENGERTIAN
PENGERTIANSURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
( Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 ):
Surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan
Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

• Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak kewenangan


mengeluarkan surat ketetapan pajak, dilimpahkan kepada KPP.
• Surat ketetapan pajak timbul berdasarkan hasil pemeriksaan.

http://pajakonline.com
PENGERTIAN
PENGERTIANSURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Surat Ketetapan Pajak sebagai suatu ketetapan tertulis yang
menimbulkan hak dan kewajiban, memuat besarnya utang pajak
pada tahun tertentu bagi WP yang nama dan alamatnya tercantum
dalam surat ketetapan pajak.

http://staffnew.uny.ac.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Penerbitan sesuatu Surat Ketetapan Pajak hanya terbatas kepada
WP tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian
SPT atau karena ditemukannya data fisikyang tidak dilaporkan oleh
WP.

http://tthebeginning.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Pada prinsipnya, setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang
terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya SURAT
KETETAPAN PAJAK.
Artinya, pajak terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat
dikenai pajak (ajaran materiil) bukan karena terbitnya ketetapan
pajak (ajaran formil).

http://tthebeginning.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Berdasarkan UU KUP, Direktorat Jenderal Pajak tidak berkewajiban
untuk menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua Surat
Pemberitahuan yang disampaikan Wajib Pajak.
Penerbitan suatu surat ketetapan pajak hanya terbatas pada Wajib
Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam
pengisian Surat Pemberitahuan atau karena ditemukannya data
fiskal yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak.

http://tthebeginning.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak
yang dihitung dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan yang
bersangkutan tidak benar, maka Direktur Jenderal Pajak
menetapkan besarnya pajak yang terutang sebagaimana mestinya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.

http://tthebeginning.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Direktur Jenderak Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
dan atau STP untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun
Pajak sebelum Wajib Pajak diberikan atau diterbitkan Nomor Pokok
Wajib Pajak dan/atau informasi yang menunjukkan adanya
kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi Wajib Pajak (Pasal 14
PP 80 Tahun 2007).

http://tthebeginning.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Direktur Jenderal Pajak juga dapat menerbitkan surat ketetapan
pajak dan atau STP (Surat Tagihan Pajak) untuk Masa Pajak, Bagian
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sebelum dan/atau setelah
penghapusan NPWP atau pencabutan Pengukuhan PKP, apabila
setelah penghapusan NPWP WP atau pencabutan Pengukuhan PKP,
diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya
kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi WP.

http://tthebeginning.blogspot.co.id
FUNGSI
FUNGSISURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
Surat ketetapan pajak berfungsi sebagai :
1. Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu
yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak
memenuhi kewajiban formal dan atau kewajiban materiil dalam
memenuhi ketentuan perpajakan.
2. Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan.
3. Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.
4. Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih
bayar.
5. Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang.
Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id
SAAT
SAATTERUTANG
TERUTANGPAJAK
PAJAK
Penjelasan Pasal 12 (1) KUP
Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat
dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan saat
terutangnya pajak tersebut adalah:

a. pada suatu saat, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga;
b. pada akhir masa, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pemberi
kerja, atau yang dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh
Pengusaha Kena Pajak atas pemungutan PPN Barang dan Jasa dan PPnBM;
atau
c. pada akhir Tahun Pajak, untuk Pajak Penghasilan.
JENIS-JENIS
JENIS-JENISKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKSEBAGAI
SEBAGAIPRODUK
PRODUKHASIL
HASILPEMERIKSAAN
PEMERIKSAANPAJAK
PAJAK
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang
masih harus dibayar (UU No.28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat (16)).
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih
besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan
jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak (UU No.28 Tahun 2007 Pasal 1(18)).

Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id


SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKKURANG
KURANGBAYAR
BAYAR(SKPKB)
(SKPKB)
SKPKB diterbitkan apabila :
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau
kurang dibayar
2. Surat Pemberitahuan (SPT) tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah 
ditentukan dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya
sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran 
3. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya
dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol
persen)
4. Kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan tidak dipenuhi sehingga
tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang; atau,
5. Wajib Pajak menerima Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak yang dilakukan secara jabatan (oleh DJP).
UU No.28 Tahun 2007 Pasal 13 ayat (1)
NPWP atau Pengukuhan Secara Jabatan
Pasal 2 Ayat (4), KEP No. 144/ PJ./ 2005 Jo. KEP No. 47/ PJ./ 2006

WP Memenuhi syarat
memperoleh NPWP.

WP memenuhi
syarat dikukuhkan
sebagai PKP.

Jika tidak melakukan pendaftaran, akan diterbitkan NPWP


atau dikukuhkan secara jabatan oleh Dirjen Pajak.
18
Dwi Martani. Departemen Akuntansi FEUI
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKKURANG
KURANGBAYAR
BAYAR(SKPKB)
(SKPKB)
Sanksi Administrasi
1. Apabila SKPKB dikeluarkan karena alasan pada poin 1 dan 5, maka jumlah
kekurangan pajak  terutang ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% per bulan paling lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak
atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak sampai dengan diterbitkannya
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
2. Apabila SKPKB dikeluarkan karena alasan pada poin 2, 3, dan 4, maka dikenakan
sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :
a. 50% dari PPh yang tidak atau kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak
b. 100% dari PPh yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut,
tidak atau kurang disetor dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang
disetorkan.
c. 100% dari PPN dan PPn BM yang  tidak atau kurang bayar
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKKURANG
KURANGBAYAR
BAYAR(SKPKB)
(SKPKB)
Fungsi SKPKB
1. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT-nya
2. Sarana untuk mengenakan sanksi
3. Alat untuk menagih
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKKURANG
KURANGBAYAR
BAYARTAMBAHAN
TAMBAHAN(SKPKBT)
(SKPKBT)
Penerbitan SKPKBT ini didasarkan pada :
1. Hasil pemeriksaan atau pemeriksaan ulang terhadap data baru yang mengakibatkan
penambahan jumlah pajak yang terutang termasuk data yang semula belum terungkap.
Penerbitan SKPKBT ini dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak. Sebagai konsekuensinya jumlah
pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam SKPKBT ditambah sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 100% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar
2. Hasil penelitian atau putusan pengadilan yang telah memperoleh keuatan hukum tetap
terhadap wajib pajak yang dipidana karena melakukan tindak tindak pidana di bidang
perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara. SKPKBT ini diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, tahun pajak. Sebagai konsekuensinya jumlah
pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam SKPKBT ditambah sanksi administrasi  berupa
kenaikan sebesar 100% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar

UU No.28 Tahun 2007 Pasal 15


SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKKURANG
KURANGBAYAR
BAYARTAMBAHAN
TAMBAHAN(SKPKBT)
(SKPKBT)
Penerbitan SKPKBT ini didasarkan pada :
3. SKPKBT yang diterbitkan berdasarkan hasil penelitian terhadap putusan pengadilan dapat juga
diterbitkan setelah jangka waktu 5 tahun terlampaui sejak saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak. Akibat hal tersebut, jumlah
pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam SKBKBT ditambah sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 48% dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar.
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKLEBIH
LEBIHBAYAR
BAYAR(SKPLB)
(SKPLB)
Dirjen pajak dapat menerbitkan surat ketetapan pajak lebih bayar (SKPLB):
1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kebenaran pembayaran pajak yang
didasarkan atas permohonan wajib pajak  (pasal 17 UU KUP) terdapat
kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang.
2. Hasil pemeriksaan terhadap surat pemberitahuan terhadap jumlah kredit
pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
yang terutang (Pasal 17 ayat 1 UU KUP)
3. Hasil pemeriksaan terhadap permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak (pasal 17B UU KUP) terdapat jumlah kredit pajak atau
jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yang
terutang.
SURAT
SURATTAGIHAN
TAGIHANPAJAK
PAJAK

Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk


melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi
berupa bunga dan atau denda.
SURAT
SURATTAGIHAN
TAGIHANPAJAK
PAJAK
Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
surat ketetapan pajak, sehingga dalam hal penagihannya dapat
dilakukan dengan Surat Paksa.

Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id


SURAT
SURATTAGIHAN
TAGIHANPAJAK
PAJAK
Surat Tagihan Pajak (STP) diterbitkan dalam hal :
1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;
2. Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak akibat
salah tulis dan/atau salah hitung;
3. WP dikenakan sanksi administrasi denda dan/atau bunga;
4. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi
tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat
waktu;

Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id


SURAT
SURATTAGIHAN
TAGIHANPAJAK
PAJAK
Surat Tagihan Pajak (STP) diterbitkan dalam hal (Cont..):
5. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak yang tidak mengisi
faktur pajak secara lengkap, selain:
a. identitas pembeli (Nama, alamat, dan NPWP pembeli Barang Kena Pajak atau
penerima Jasa Kena Pajak) atau
b. identitas pembeli (Nama, alamat, dan NPWP pembeli Barang Kena Pajak atau
penerima Jasa Kena Pajak) serta nama dan tandatangan (Nama, jabatan dan
tandatangan yang berhak menandatangani faktur pajak) dalam hal penyerahan
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran;
6. Pengusaha Kena Pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan
faktur pajak; atau
7. Pengusaha Kena Pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian Pajak
Masukan.

Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id


SURAT
SURATTAGIHAN
TAGIHANPAJAK
PAJAK
DALUWARSA
DALUWARSAPENETAPAN
PENETAPANPAJAK
PAJAK
Daluwarsa penetapan pajak ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau tahun Pajak.
Seri KUP - Penetapan dan Ketetapan Pajak: http://www.pajak.go.id

UU Perpajakan memberikan wewenang kepada DJP untuk


melakukan koreksi fiskal sampai dengan kurun waktu 5 tahun.
Pentingnya dalurasa pajak memberikan keseimbangan antara aspek
pelayanan dalam melayani WP yang memenuhi kewajibannya dengan aspek
pengawasan dan penegakan hukum disandingkan dengan kepastian hukum
sampai berapa lama wajib pajak harus bersiap jika suatu hari ada dokumen
yang diperlukan sebagai alat bukti atau untuk menjawab konfirmasi /
klarifikasi.
http://pphppn.blogspot.co.id
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAKNIHIL
NIHIL(SKPN)
(SKPN)
Definisi SKPN
Menurut UU No.28 Tahun 2007 Pasal 1(18), SKPN adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah
kredit pajak atau pajak terutang dan tidak ada kredit pajak.
Penerbitan SKPN
SKPN diterbitkan apabila setelah dilakukan pemeriksaan jumlah kredit pajak
atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada
pembayaran pajak.
SURAT
SURATKETETAPAN
KETETAPANPAJAK
PAJAK
DALUWARSA
DALUWARSAPENETAPAN
PENETAPANPAJAK
PAJAK
Terdapat 2 konteks kondisi daluarsa pajak yaitu :
Daluarsa Penetapan Pajak adalah sebuah istilah yang merujuk kepada jangka waktu penggunaan hak yang
diberikan kepada DJP untuk melakukan pengujian kepatuhan / kebenaran materil dan formil pemenuhan
kewajiban pajak oleh WP.
Dasar hukumnya adalah Pasal 13 UU No. 16 thn 2009 tentang KUP. Selama jangka waktu 5 tahun ini hal yang
dapat dilakukan DJP meliputi antara lain :
1. Menganilisis Kebenaran Materil yang disampaikan WP dengan melakukan Uji Konfirmasi dengan Data
Internal atau Eksternal;
2. Melayangkan Surat Himbauan/klarifikasi kepada WP jika diperoleh temuan yang berpotensi
menimbulkan penambahan jumlah pajak yang masih harus dibayar.
3. Menindaklanjuti Surat Himbauan atau klarifikasi jika sampai 2 kali dilayangkan tidak dijawab oleh WP,
dengan melakukan kunjungan, konseling, hingga sampai tahap usul pemeriksaan.
4. Melakukan pemeriksaan pajak;
5. Menerbitkan SKPKB untuk menagihkan pokok pajak yang masih kurang dibayar termasuk termasuk
bunga dengan dan kenaikan yang menyertainya.
Contoh Jika ada surat DJP terkait permintaan himbauan pembetulan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak
2009 dimana contoh sekarang adalah tahun 2019 maka surat tersebut dapat ditolak.
DALUWARSA
DALUWARSAPENETAPAN
PENETAPANPAJAK
PAJAK
ADA SATU KONDISI YANG MENYEBABKAN TIDAK BERLAKUNYA MASA 5 TAHUN, YAITU
DALAM HAL DIKETAHUI BAHWA WP TERBUKTI MELAKUKAN TINDAK PIDANA DIBIDANG
PAJAK ATAU LAINNYA YANG DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN PENDAPATAN NEGARA
BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN TETAP.
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5)
Ketika jangka waktu 5 tahun terlampaui.

Apabila WP tidak Apabila WP dikenai sanksi pidana


dikenai sanksi pidana perpajakan.
perpajakan dan
SKPKB tidak Sanksi
diterbitkan admnistrasi
SKPKB
dikenakan
Maka pajak dapat
sebesar 48%
terutang dalam SPT diterbitkan.
dari pajak kurang
bersifat pasti. bayar.
34
EKSTRA
EKSTRASLIDE
SLIDE
Penetapan dan
Ketetapan Pajak

Landasan Hukum:
Pasal 12 s/ d Pasal 17E UU KUP

36
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat (1)

Surat Ketetapan Surat Ketetapan


Pajak Kurang Bayar Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) Tambahan (SKPKBT)
• Pasal 13 • Pasal 15

Surat Ketetapan Surat Ketetapan


Pajak Nihil (SKPN) Pajak Lebih Bayar
• Pasal 17A (SKPLB)
• Pasal 17 dan 17B

WP wajib membayar pajak terutang tanpa


menggantungkan diri terhadap keberadaan SKP.
37
Jumlah Pajak Terutang
Pasal 12 Ayat (2), dan (3)

Jumlah pajak yang terutang menurut SPT yang


disampaikan WP dianggap telah sesuai dengan
peraturan perundangan
Kecuali Apabila

Dirjen Pajak mendapatkan bukti ketidakbenaran SPT.

Sedemikian Hingga

Dirjen Pajak menetapkan jumlah pajak terutang yang


semestinya.
38
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (1)
Pasal 13 Ayat (1), dan (2)

SKPKB dapat diterbitkan dalam angka waktu 5 tahun, apabila:

Pajak terutang tidak atau


WP memperoleh NPWP atau
kurang dibayar, berdasar hasil
Pengukuhan PKP secara
pemeriksaan atau keterangan
Jabatan.
lain.
Pajak kurang bayar dikenai tambahan sanksi bunga 2% per bulan,
maksimal selama 24 bulan sejak saat terutang hingga penerbitan
SKPKB.

39
Ilustrasi
Sanksi Bunga
Akibat SKPKB
CV. Fraternite memperoleh Pengukuhan sebagai PKP secara
jabatan pada November 2012. Perusahaan dikenai Pemeriksaan
dan ditetapkan bahwa nilai penyerahan BKP di Mei 2009 adalah Rp
2.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di bulan Desember 2012
untuk menagih PPN kurang bayar.

PPN Keluaran 235.000.000


PPN Masukan sebelum Pengukuhan 0
PPN Kurang Bayar 235.000.000
Sanksi Denda = 24 bulan x 2% x 235.000.000
= 112.800.000
(Mei 2009 hingga Desember 2012, maksimal 24 bulan)
Pajak yang harus dibayar = 235.000.000 + 112.800.000
= Rp 347.800.000,00 40
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKB (2)
Pasal 13 Ayat (1), dan (3)
SPT disampaikan melebihi tanggal jatuh tempo umum dan
dispensasi sesuai Surat Teguran.
SKPKB dapat
diterbitkan
Diketemukan kesalahan kompensasi selisih lebih pajak dan
dalam angka
pengenaan tarif 0% untuk PPN dan PPnBM.
waktu 5 tahun,
apabila:
Pajak terutang tidak diketahui akibat WP tidak memenuhi
kewajiban terkait pembukuan dan pemeriksaan.

50% atas PPh yang kurang atau tidak dibayar.


Sanksi
administrasi
100% atas PPh yang kurang atau tidak dipotong, dipungut,
dapat berupa
atau disetor.
kenaikan
sebesar:
100% atas PPN atau PPnBM yang kurang atau tidak dibayar.

41
Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Pasal 13 Ayat (4), dan (5)

Ketika jangka waktu 5 tahun terlampaui.

Apabila WP tidak Apabila WP dikenai sanksi pidana


dikenai sanksi pidana perpajakan.
perpajakan dan
SKPKB tidak Sanksi
diterbitkan admnistrasi
SKPKB
dikenakan
Maka pajak dapat
sebesar 48%
terutang dalam SPT diterbitkan.
dari pajak kurang
bersifat pasti. bayar.
42
Dasar Penerbitan SKPKB
a

Pasal 13, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo.


PMK No. 83/ PMK.03/ 2010

Dasar
Penerbitan

Hasil
Hasil
Hasil Pemeriksaan
Penelitian
Pemeriksaan bukti
keterangan
terhadap: permulaan
lain.
terhadap:

Kewajiban WP Badan
WP yang alpa
perpajakan tidak
tidak atau salah
SPT WP, jika SPT memenuhi
menyampaikan
tidak kewajiban
SPT.
disampaikan. Pemeriksaan.
43
Sanksi Administrasi Kealpaan
Pasal 13A
Apabila WP akibat kealpaannya melakukan tindakan yang merugikan
keuangan negara berikut:
 Tidak menyampaikan SPT.
 Menyampaikan SPT secara tidak benar atau tidak lengkap.
 Melampirkan keterangan yang isinya tidak benar.

Tidak dikenai sanksi pidana, apabila kealpaan terjadi untuk pertama


kalinya.

WP wajib melunasi pajak kurang bayar, ditambah kenaikan 200% yang


ditetapkan melalui SKPKB. 44
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (1)
Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3)

WP wajib melunasi
pajak kurang bayar
Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP dalam ditambah sanksi
kondisi: bunga 2% per
bulan selama
maksimal 24
bulan, sejak saat
terutang hingga
Penelitian penerbitan STP.
menemukan pajak
PPh tidak atau
kurang bayar
kurang dibayar. STP berkedudukan
akibat salah tulis
atau salah hitung. setara dengan
SKPKB.
45
Sebab Penerbitan dan Sanksi STP (2)
a

Pasal 14 Ayat (1), (4), (5), dan PMK No. 189/ PMK.03/ 2007 Jo.
PMK No. 84/ PMK.03/ 2010

Dirjen Pajak dapat STP dapat pula diterbitkan atas


menerbitkan STP dalam PKP penerima restitusi PPN
kondisi: Masukan yang gagal berpoduksi.
PKP dikenai sanksi denda 2% per
bulan dari pajak yang ditagih
WP wajib melunasi kembali, sejak penerbitan Surat
pajak terutang ditambah Keputusan terkait restitusi hingga
sanksi denda 2% dari penerbitan STP.
DPP.

PKP tidak mengisi faktur pajak


secara lengkap, kecuali untuk PKP melaporkan faktur
PKP terlambat atau
unsur identitas pembeli. pajak dalam masa yang
tidak membuat faktur
Dikecualikan pula unsur nama, berbeda dengan masa
pajak.
dan tanda tangan untuk PKP penerbitan.
Pedagang Eceran.

STP dapat diterbitkan atas WP yang dikenai sanksi denda atau bunga. 46
Ilustrasi
Sanksi Denda
Akibat STP

Koperasi Revolusi melakukan penyerahan JKP dengan nilai


penggantian Rp 682.500.000,00 di masa Februari 2012 dan tidak
melaporkannya dalam SPT Masa Februari. STP diterbitkan di bulan
Agustus 2012 untuk menagih pajak berdasar faktur yang belum
dilaporkan.

DPP 682.500.000
PPN Kurang Bayar 68.250.000
Sanksi Denda = 2% x 682.500.000
= 13.650.000
Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000
= Rp 81.900.000,00
47
Sebab Penerbitan dan Sanksi SKPKBT
Pasal 15 Ayat (1), (2), (3), dan (4)
SKPKBT • Disebabkan penemuan data baru atau data yang
diterbitkan semula belum terungkap, hingga menambah pajak
dalam terutang.
jangka 5 • WP dikenai kenaikan 100% dari pajak terutang jika
tahun sejak data ditemukan melalui pemeriksaan.
saat • WP tidak dikenai kenaikan jika data dilaporkan sendiri
sebelum pemeriksaan,
terutang.

SKPKBT
dapat • Disebabkan akibat WP dikenai pidana
diterbitkan perpajakan.
setelah • WP dikenai sanksi bunga 48% dari pajak kurang
lewat jangka bayar.
5 tahun.
48
Dasar Penerbitan SKPKBT
a

Pasal 15, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo.


PMK No. 83/ PMK.03/ 2010

Hasil Pemeriksaan atau Pemeriksaan Ulang


data baru.
Hasil Penelitian atas keterangan
Hasiltertulis WP. atas
Penelitian
vonis pidana
perpajakan.

49
Pembetulan Ketetapan Pajak
Pasal 16
Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian
Imbalan Bunga.

Diakibatkan salah tulis, salah hitung, atau kesalahan penerapan peraturan.

Diinisaisi oleh:
• Dirjen Pajak secara jabatan, atau
• Permohonan WP yang harus diputuskan dalam jangka 6 bulan, atau dianggap
dikabulkan jika melewati 6 bulan. Penjelasan dapat diberikan atas penolakan
permohonan seluruhnya atau sebagian.
50
Penerbitan SKPLB
Pasal 17
Awal Inisiasi
• SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang menyatakan
adanya pajak lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.

Langkah Verifikasi
• Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.

Penerbitan SKPLB
• Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi pajak
terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
• Kredit PPh melebihi PPh terutang.
• PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
• PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
• SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
51
Dasar Penerbitan SKPLB
a

Pasal 17, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo.


PMK No. 83/ PMK.03/ 2010

Hasil Pemeriksaan SPT.

Hasil Penelitian atas kebenaran


pembayaran pajak.
Hasil Pemeriksaan atas
permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak.

52
Penerbitan SKPN
a

Pasal 17A, dan PMK No. 23/ PMK.03/ 2008 Jo.


PMK No. 83/ PMK.03/ 2010
SKPN diterbitkan Kredit pajak atau pajak
setelah pemeriksaan yang dibayar sama dengan
SPT apabila: pajak terutang.

Secara riil meliputi:


Atau kredit pajak, • Kredit PPh sama dengan PPh
pajak yang dibayar, terutang.
dan pajak terutang • PPn Masukan sama dengan PPN
bernilai nol. Keluaran.
• PPnBM yang dibayar sama dengan
PPnBM terutang.
53
Ketentuan Umum Restitusi
Pasal 17B, dan PMK No. 191/ PMK 03/ 2007
Ketentuan tidak berlaku bagi Jika pemeriksaan
WP mengajukan
WP yang dikenai pemeriksaan bukti permulaan
permohonan
bukti permulaan pidana tidak berlanjut ke
restitusi.
perpajakan. penyidikan atau
penuntutan, atau
Keterlambatan penerbitan WP divonis
Dirjen Pajak
SKPLB menyebabkan WP bebas, WP
melakukan
memperoleh imbalan bunga 2% memperoleh
pemeriksaan.
per bulan imbalan bunga
Keputusan 2% per bulan
diterbitkan dalam selama maksimal
Jika melebihi jangka 12 bulan, 24 bulan sejak 12
jangka maksimal
permohonan dianggap diterima bulan paska
12 bulan, dalam
dan SKPLB diterbitkan permohonan
bentuk SKPKB,
maksimal 1 bulan setelahnya. hingga penerbitan
SKPN, atau
SKPLB. SKPLB.

54
Penerbitan SKPPKP (Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran)
Pasal 17C Ayat (1), (4), dan (5)

Alur Umum Kondisi Khusus

WP dengan kriteria tertentu Paska pengembalian


mengajukan permohonan. pendahuluan, pemeriksaan
dapat dilakukan dalam jangka 5
Dirjen Pajak melakukan tahun.
penelitian.
Jika diketemukan pajak kurang
SKPPKP diterbitkan maksimal bayar, diterbitkan SKPKB.
3 bulan untuk PPh dan 1 bulan
untuk PPN, sejak permohonan WP wajib melunasi, ditambah
diterima. sanksi kenaikan 100%.

55
Ilustrasi
Sanksi Kenaikan
Paska SKPPKP
PT. Proklamasi telah memperoleh pengembalian pendahuluan
Rp 110.000.000,00. WP dikenai Pemeriksaan dan dilakukan
penerbitan SKPB dengan penghitungan berikut.

PPh Terutang 315.000.000


Kredit PPh 22 (100.250.000)
Kredit PPh 23 (101.500.000)
Kredit PPh 24 (101.000.000)
Kredit PPh 25 (102.250.000)
PPh Lebih Bayar berdasar SKPKB 90.000.000
Sanksi Kenaikan = 100% x (110.000.000 - 90.000.000)
= 20.000.000
Pajak yang harus dibayar = 20.000.000 + 20.000.000
= Rp 40.000.000,00 56
WP Kriteria Tertentu Berhak Atas SKPPKP
Pasal 17C Ayat (2), (6), dan PMK No. 74/ PMK. 03/ 2012
Merupakan WP yang memenuhi Kecuali apabila WP
syarat berikut: menemui kondisi
• Tepat waktu menyampaikan SPT Tahunan berikut:
3 tahun terakhir. • WP dikenai penyidikan
• Tidak terlambat melaporkan SPT Masa pidana perpajakan.
lebih dari 3 kali dalam setahun terakhir. • WP terlambat melaporkan
Keterlambatan tidak melampaui batas SPT Masa pajak tertentu
penyampaian SPT Masa berikutnya dan selama 2 kali berturutan
tidak berturut - turut. atau 3 kali tidak berturutan
• Tidak memiliki tunggakan pajak, kecuali dalam 1 tahun.
angsuran atau penundaan yang diizinkan. • WP terlambat melaporkan
• Laporan keuangan diaudit, predikat WTP SPT Tahunan.
selama 3 tahun terakhir.
• Tidak pernah divonis atas pidana
perpajakan selama 5 tahun terakhir.

57
WP Persyaratan Tertentu Berhak Atas SKPPKP
a

Pasal 17D, dan PMK No. 193/ PMK. 03/ 2007 Jo.
PMK No. 54/ PMK. 03/ 2009
WP OP yang tidak melaksanakan usaha atau kegiatan bebas.

WP OP dengan peredaran usaha dan pajak lebih bayar tertentu.


• Peredaran usaha maksimal Rp 4.800.000.000,00.
• Pajak lebih bayar maksimal Rp 1.000.000,00.
• Pajak lebih bayar maksimal 0,5% peredaran usaha.
WP Badan dengan peredaran usaha dan pajak lebih bayar tertentu.
• Peredaran usaha maksimal Rp 5.000.000.000,00.
• Pajak lebih bayar maksimal Rp 10.000.000,00.

WP OP dengan jumlah penyerahan dan PPN lebih bayar tertentu.


• Penyerahan maksimal Rp 400.000.000,00.
• PPN lebih bayar maksimal Rp 28.000.000,00.
Jika pemeriksaan berujung pada SKPKB, WP dikenai kenaikan 100%.
58
Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau
dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/

59

Anda mungkin juga menyukai