Bevinna 1606924505
Chesira Rizki A 1606924373
Dhiyadira Ayu Cendikia 1606924303
Dina Angga Wardani 1606924354
Siska Anjelita 1606924511
INFUS STERIL
Injeksi
Injeksi terbagi menjadi dua jenis (Departemen Kesehatan RI, 1995):
1. Larutan injeksi volume besar (Large Volume Parenteral)
– Larutan injeksi volume besar digunakan untuk intravena dengan dosis tunggal dan
dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml.
Bebas pirogen
Metode Liso
Metode Ekivalensi
• Bila di dapatkan hasil Hipotonis tambahkan NaCl agar larutan isotonis dengan rumus :
NaCl yang harus ditambahkan = 0,9% - x (hasil perhitungan Tonisitas)
Metode Penurunan Titik Beku
Metode Liso
• Metode ini dipakai jika data E dan ∆Tf tidak diketahui.
• Sehingga harga E atau ∆Tf zat dapat dicari lalu perhitungan
tonisitas dapat dilanjutkan dengan metode sebelumnya
Perhitungan Osmolaritas
• Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat
mOsm) = zat terlarut per liter larutan.
• Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan
rumus :
Prosedur Umum Pembuatan
Penyiapan Ruangan ruangan disterilisasi dengan penyinaran lampu ultraviolet selama 24 jam
Pembuatan infus membutuhkan alat dengan volume besar dan bebas pirogen sehingga semua alat harus
disterilisasikan terlebih dahulu. Sterilisasi alat dan penimbangan bahan dilakukan pada Grey area.
Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah dimasukan ke dalam white area melalui transfer box
Setelah itu sediaan dipindahkan kembali ke grey area untuk dilakukan penutupan, sterilisasi akhir, dan evaluasi.
Sterilisasi Peralatan
No. Alat Cara Sterilisasi Keterangan
1. Kaca arloji Oven, 170oC, 1 jam Dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
5. Batang pengaduk gelas Oven, 170oC, 1 jam Dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
6. Corong gelas Oven, 170oC, 1 jam Dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
7. Botol infus Autoklaf, 121oC, 15 menit Mulut dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
8. Gelas Piala Autoklaf, 121oC, 15 menit Mulut dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
9. Gelas ukur Autoklaf, 121oC, 15 menit Mulut dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
10. Labu Erlenmeyer Autoklaf, 121oC, 15 menit Mulut dibungkus kertas perkamen / aluminium foil
Grey area 1. Zat aktif ditimbang dalam kaca arloji (penimbangan dilebihkan
(ruang penimbangan)
10%) dan zat tambahan lain (jika ada).
2. Membuat air bebas pirogen dengan cara memindahkan
sejumlah ml air pro injeksi ke dalam erlenmeyer kemudian
tambahkan sejumlah Carbo adsorbens lalu tutup dengan kaca
arloji, sisipi dengan batang pengaduk. Panaskan pada suh u 60-
70C selama 15 menit (gunakan termometer). Saring larutan
dengan kertas saring rangkap 2, lalu disterilisasi membran
melalui kolom G3 dengan membran filter 0,22 μm. Air steril
bebas pirogen ini digunakan untuk membilas alat dan wadah
yang telah disterilisasi dan menggenapkan volume sediaan.
RUANG PROSEDUR
White area 1. Zat aktif dimasukkan ke dalam gelas piala steril yang sudah dikalibrasi sejumlah volume
Kelas C
(ruang pencampuran dan pengisian) infus yang akan dibuat.
2. Tuangkan aqua pro injeksi untuk melarutkan zat aktif dan untuk membilas kaca arloji
(begitu pula dengan zat tambahan).
3. Karbon aktif yang telah ditimbang sebanyak 0,1%b/v dimasukkan ke dalam larutan.
Tambahkan aqua pro injeksi hingga 3⁄4 volume batas (80% volume).
4. Ukur pH larutan. Adjust dengan NaOH atau HCL 1 N bila perlu.
5. Genapkan volume dengan Aqua PI.
6. Gelas piala ditutupi kaca arloji dan disisipi batang pengaduk
7. Panaskan larutan pada suhu 60-70 OC selama 15 menit (waktu dihitung setelah dicapai
suhu 60-70 OC) sambil sesekali diaduk. Cek suhu dengan termometer.
8. Siapkan erlenmeyer steril bebas pirogen, corong, dan kertas saring rangkap 2 yang
telah terlipat dan telah dibasahi air bebas pirogen.
9. Saring larutan hangat-hangat ke dalam erlenmeyer.
10. Tuang larutan ke dalam kolom melalui saringan G5/G3 dengan bantuan pompa
penghisap (pori-pori kertas Whattman 0,45 μm)
11. Filtrat dari kolom ditampung ke dalam botol infus steril yang telah ditara.
RUANG PROSEDUR
Grey area
Botol ditutup dengan flakon steril, kemudian diikat
(Ruang penutupan)
dengan simpul champagne.
Grey area
Sterilisasi akhir dalam autoklaf pada suhu 121 C
O
(Ruang sterilisasi)
selama 15 menit.
Grey area 1. Dilakukan evaluasi sediaan.
(Ruang evaluasi) 2. Sediaan diberi etiket yang sesuai.
EVALUASI
Evaluasi Infus Intravena
Evaluasi Fisika
●
Uji bahan partikulat dalam injeksi
●
Penetapan pH
●
Uji kejernihan dan warna
●
Uji kebocoran
Evaluasi Kimia
●
Identifikasi dan Penetapan kadar
Evaluasi Biologi
●
Uji sterilitas
●
Uji Endotoksin bakteri
●
Uji pirogen
●
Penetapan dan potensi antibiotik
QUALITY CONTROL SEDIAAN INFUS
QC sediaan Infus
Kosongkan wadah
dengan mengetuk
dengan lembut
bilas jika perlu dengan *Massa dari isinya adalah selisih dari penimbangan awal dengan hasil setelah
didinginkan dalam desikator. Keringkan pada suhu
Uji Keseragaman Massa
Selanjutnya, apabila
sensitivitas lisat larutan B
berkisar antara 0,5λ - 2λ ,
maka dapat disimpulkan
bahwa larutan uji tidak
mengandung faktor * Dimana λ = EU (Endotoxin Unit) /ml
pengganggu
Uji Sterilitas
Larut
Larut
kan
kan
samp
samp
el
el
deng
deng
an
an 2525
ml
ml air
air
bebas
bebas
partik
partik
el
el
atau
atau
deng
deng
an
an
pelar
pelar
ut
ut
bebas
bebas
konta
konta
mina
mina
n
n
partik
partik
el
el
yang
yang
sesua
sesua
i.i.
Light Obscuration Particle Count (LOPC)
Mohammad Abu Sufian Md. Tanjir Islam Tahsin Zahan Kamal Hossain G. M. Sala Uddin Abdullah Al Mamun, M. S. U.
(2017). Quality Control Parameters Of Parenteral Pharmaceuticals Based On Pharmacopoeias. 3(12), 1624–1638.
https://doi.org/10.5281/zenodo.260339
Langkah Kerja (BP)
• Campur konten sampel dengan perlahan membalik wadah 20 kali berturut-turut
• Bersihkan permukaan luar bukaan wadah menggunakan jet air murni bebas partikel
dan menghapus penutupan, untuk menghindari kontaminasi isi
• Basahkan bagian dalam filter holder (yg dilengkapi dengan membrane filter) dengan
air murni bebas partikel
• Saring total volume dari satu unit tunggal yg akan diuji / lakukan penambahan sedikit
demi sedikit volume larutan hingga seluruh volume tersaring
• Setelah larutan terakhir ditambahkan, bilas bagian dalam dinding penahan filter
dengan menggunakan semburan air murni bebas partikel.
• Pertahankan vakum sampai permukaan filter membran bebas dari cairan.Tempatkan
filter ke dalam cawan Petri dan keringkan filter dengan penutup sedikit terbuka.
• Setelah filter sudah kering, letakkan cawan Petri di atas
mikroskop, dan hitung jumlah partikel (>10 μm >25 μm)
• Bandingkan ukuran partikel pada sampel dengan referensi
graticule
• Diameter bagian dalam transparan lingkaran referensi
graticule digunakan untuk partikel putih dan transparan,
sedangkan partikel gelap diukur menggunakan diameter
luar dari lingkaran buram hitam referensi graticule
KRITERIA
PENERIMAA
N
Daftar Pustaka
British Pharmacopoeia Commission. British Pharmacopoeia. 8th ed. Great
Britain: Stationery Office; 2014.
Indian Pharmacopoeia Commission. Indian Pharmacopoeia. Ghaziabad:
Indian Pharmacopoeia Commission; 2007.
Mohammad Abu Sufian Md. Tanjir Islam Tahsin Zahan Kamal Hossain G. M.
Sala Uddin Abdullah Al Mamun, M. S. U. (2017). Quality Control
Parameters Of Parenteral Pharmaceuticals Based On Pharmacopoeias.
3(12), 1624–1638. https://doi.org/10.5281/zenodo.260339
Ayuhastuti, A. (2016). Praktikum Teknologi Sediaan Steril. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.