Anda di halaman 1dari 15

Pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan

XI.OTO
Sistem kelistrikan bodi
Sistem Kelistrikan Bodi dilengkapi terdiri dari jaringan kabel (wiring harness), sistem
penerangan exterior (lampu kepala, lampu kota, dan kabut); lampu penerangan
interior (lampu kabin); lampu peringatan (lampu sein, lampu mundur, kalkson);
switch dan relay; meter kombinasi dan gouge; wiper dan washer. Komponen-
komponen tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat
berkendara.
Sistem Kelistrikan Sasis
1. ABS dan EBD
Anti-Lock Brake System (ABS) merupakan sistem pengereman yang dikontrol secara
elektronik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berfungsi
mengendalikan tekanan hidrolik menuju disc brake caliper pada roda mobil. Hal tersebut
bertujuan untuk mencegah terjadinya dua hal, yaitu roda terkunci dan pengendalian mobil
ketika berhenti mendadak atau berjalan pada permukaan jalan yang licin. Sedangkan
Electronic Brake Force Distribution (EBD) merupakan tambahan bagi fungsi ABS untuk
mengoptimalkan pengereman. ABS dan EBD mendistribusikan tekanan pengereman
yang berbeda-beda ke setiap roda dengan menyesuaikan kondisi jalan, kecepatan, dan
beban, serta menentukan roda yang tepat agar mendapatkan tenaga pengereman yang
paling kuat. Dengan demikian tekanan masing-masing roda seimbang.
2. Brake Assist (BA)
Sistem Brake Assist (BA) merupakan sistem bantu rem yang bekerja saat kendaraan
membutuhkan daya pengereman yang besar. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam
beberapa situasi antara lain, saat pengereman mendadak, jalan menurun, atau beban
penuh yang dikontrol oleh ECU. Sistem ECU tersebut berdasarkan kecepatan
penerapan pedal rem atau kenaikan tekanan master silinder rem.
3. Traction Control (TRC)
Traction Control (TRC) berfungsi menambah stabilitas pengendaraan dengan cara
mengurangi output mesin dan melakukan pengereman secara efektif untuk menahan
roda tidak tergelincir. Bentuk kegunaan TRC antara lain, kendaraan dapat dihidupkan
(start); dan berakselerasi lembut pada permukaan jalan yang licin, meskipun hal
tersebut berakselerasi saat kondisi berbelok; digunakan untuk mobil off road 4WD
agar mobil tidak terangkat ke atas dan tergelincir.
4. Vehicle Stabilty Control (VSC)
Vehicle Stabilty Control (VSC) sistem yang bekerja secara otomatis dengan cara
mengurangi output mesin, saat menikung atau berpindah jalur, sehingga keadaan
kendaraan tetap terkontrol secara aman sesuai jalur lintasannya. Berikut adalah
contoh gambar rangkaian Vehicle Stabilty Control (VSC).
5. Hill Start Asist (HSA)
Hill Start Asist (HSA) merupakan sistem yang bekerja saat kendaraan berada pada
daerah menanjak >45o . HSA menahan secara otomatis, sehingga pengemudi
memiliki cukup waktu untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas dan
dapat menekan gas sebelum terlepas dari kondisi pengereman. Kendaraan dengan
jenis SUV dan truck dilengkapi dengan Downhill Assist Control (DAC). Hal tersebut
bertujuan agar mobil dapat berjalan stabil saat kendaraan berada pada jalan yang
menurun. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan pengaturan berapa besar daya rem
yang harus dikirimkan ke masing-masing roda.
Sistem Kelistrikan Infotaiment
Selain keamaan, fasilitas setiap kendaraan saat ini telah berkembang. Teknologi yang
bersifat memberi informasi terkait kondisi mobil secara umum dan hiburan yang
diperlukan dalam memberikan kenyamanan bagi pengendara, salah satunya adalah
sistem audio, audio video, Global Position Sensor (GPS), USB port, dan cigarette
lighter. Berikut adalah kedua contoh gambar sistem kelistrikan infotaiment, yaitu
gambar rangkaian sistem kelistrikan audio dan sistem global possition sensor.
Sistem Kelistrikan Tambahan (assesoris)
1. Sistem power mirror
Sakelar power mirror ditempatkan di dashbord dekat dengan pengemudi. Pada sakelar power
mirror terdapat dua tanda, yaitu L (left) dan R (right) yang berfungsi untuk memilih kaca
spion yang ingin disetel dan memilih tombol kontrol gerakan atas, bawah, kanan, dan kiri.
Selain itu, sistem power mirror juga memiliki motor power yang menggerakan tuas
pengontrol posisi kaca. Berikut adalah gambar rangkaian dari sistem power mirror.
2. Sistem Lampu Kabut Depan dan Belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang digunakan saat kondisi cuaca berkabut.
Sakelar lampu kabut dapat bekerja saat lampu kota (tail) dan lampu kepala (head)
telah dihidupkan. Berikut contoh gambar rangkaian sistem lampu kabut.
3. Airbag
Airbag adalah perangkat keselamatan yang berbentuk kantong udara yang
mengembang terjadi benturan. Hal itu berfungsi untuk melindungi bagian kepala,
leher, dan dada saat terjadi kecelakaan. Airbag bekerja berdasarkan signal sensor
pada kendaraan. Tekanan udara juga telah disesuaikan agar tidak mencederai
pengemudi. Selain berfungsi untuk melindungi pengemudi, airbag berfungsi
melindungi penumpang dengan diletakkan di bagian depan kursi dan sisi kursi.
4. Immobilizer
Immobilizer digunakan sebagai kelengkapan standar keamanan kendaraan dengan
kondisi kunci kontak terdapat chip sebagai transmitter (pengirim gelombang radio).
Apabila signal yang dikirimkan sesuai, maka transponder akan mengirimkan data ke
ECU untuk mengaktifkan rangkaian sistem ignition dan menghidupkan relay fuel
pump. Tetapi, jika tidak sesuai, mesin tidak dapat dihidupkan. Berikut contoh gambar
rangkaian Immobilizer.
5. Sistem Alarm
Sistem Alarm merupakan sebuah perangkat keamanan kendaraan yang bekerja
dengan memberi tanda peringatan berupa bunyi. Jika terjadi pintu mobil dibuka
secara paksa, maka dapat diaktifkan atau dinonaktifkan menggunakan remote control
yang terpasang pada kunci mobil.
6. Sistem Lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light)
Daytime Running Light merupakan sistem penerangan yang berfungsi menerangi
jalan, abila kondisi cuaca tiba-tiba gelap saat melewati terowongan atau berkabut.
Berikut contoh gambar rangkaian Daytime Running Light.
soal
1. Sumber arus listrik utama ada kendaraan adalah ?
2. Apa saja sistem kelistrikan mesin beserta tujuannya ?

Anda mungkin juga menyukai