Hilirisasi dan Komersialisasi Hasil Litbang

untuk Peningkatan Daya Saing Daerah

PAPARAN DIREKTUR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI

DR. HOTMATUA DAULAY

RAPAT KOORDINASI KELITBANGAN JAWA TENGAH TAHUN 2016
2 Maret 2016
 AGENDA PRESENTASI

1 LATAR BELAKANG
2 KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI
3 MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN RISET
4 HASIL DARI PENGEMBANGAN RISET
5 POTENSI DAERAH JAWA TENGAH
6 KESIMPULAN
1. LATAR BELAKANG
1.1. Global Competitiveness Index 2012-2015 (World Economic Forum)
Pilars 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
Rank 50....4.4 38....4.5 34...4.6 37...4.5
1. LATAR BELAKANG
1.2. PROFILE DAYA SAING INDONESIA DARI TH 2012 sampai TH 2015

NO NEGARA TH 2012/TH2013 TH 2013/TH2014 TH 2014/TH2015 TH 2014/TH2015

1 Singapore 2 2 2 2
2 Malaysia 25 24 20 18
3 Indonesia 50 38 34 37
4 Thailand 38 37 31 32
2. KONSEP HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI
MELALUI TAHAPAN TECHNOLOGY READINESS LEVEL
Insentif inovasi
LPNK/LPK dan Industri

TRL 8 TRL 9

TRL 5 TRL 6

TRL 7

Perguruan Tinggi/ Lemlitbang Insentif PPTI

Hilirisasi dan komersialisasi

hasil-hasil litbang artinya :
didorong semua kegiatan
TRL 1 TRL 2 TRL 3 TRL 4 litbang untuk menghasilkan
produk/teknologi menuju TRL
8 sampai TRL 9
Insentif SINAS
3. MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN RISET
3.1. MEMBANGUN PRODUKTIVITY R&D DAN INDUSTRY
FAKTOR EXTERNAL :
Kebijakan

Processing System R&D

Industry

KEGIATAN Lab R&D

INPUTS OUTPUTS
Researching RECEIVING OUTCOMES
People Developing Patents SYSTEM
Ideas Testing Products Cost reduction
Equipment Reporting Results Processes Manufacturing Product
Facilities Publications Engineering improvement
Funds Fact/Knowledge Operations Sales
Informations improvement
Specific Requests

Process Measurement and

Feedback

FAKTOR INTERNAL :
SDM, Prasarana Uji, Prosedur CATATAN
1) Produktivity merupakan perbandingan output dan input sehingga untuk
mendapatkan output yg baik harus memperbaiki sisi inpurtnya
2) Produktivity juga dapat diukur dari waktu proses untuk menghasilkan output
semakin capat semakin baik.
Sumber :
1) Mark G Brown dan Rainold A Svenson, Measuring R&D Productivity, Research Technology
Management,Juli/Agustus 1988
2) D J Sumanth and K Tang, A Review Some Approaches to the Management of Total Productivity in a
Company/Organization, Institute of Industrial Enginnering, Conference Proceding,s 1984
3) S C Whellwright and K B Clark, Revolutionizing Product Development, New York, The Free Press, 1992
 3. MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN RISET
3.2. MEMBANGUN KONSORSIUM

KEMENRISTEK

Konsorsium

BUSINESS B1
BUSINESS
(B2) BUSINESS
(B3)

BUSINESS
BUSINESS
Alasan Membangun Konsorsium :
(B4)
(B5) BUSINESS GOVERNME NT
1.Adanya tujuan bersama
(B6) (G2) 2.Adanya keterbatasan yg dimiliki
3.Adanya target produk R&D
4.Pergantian anggota merupakan
persoalan biasa, bila terjadi
pergantian , maka tinggal dicari
penggantinya. Pergantian bisa dari
inisiatif anggota atau inisiatif
manajemen Konsorsium
 3. MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN RISET
3.3. INTEGRASI PROSES PENGEMBANGAN PRODUK DAN
KOLABORASI ABGs (academic, business, government, Society)
LPNK/LPK dan Industri

TRL 8 TRL 9

TRL 5 TRL 6

TRL 7
Perguruan Tinggi/ Lemlitbang

G A
Government Academic
TRL 1 TRL 2 TRL 3 TRL 4 Business/
B Industry Society
S
Collaboration ABGs
 3. MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN RISET
3.4. PEMBAGIAN PEKERJAAN

Kontribusi

No Lembaga Manajemen
Dana SDM Alat Regulasi
Teknologi
1. Kemenristek   
2. Kemkes  
3. Kemperin  
4. PT.Kalbe   
CONTOH : 5. IKM/UKM  
Produk Kesehatan
6. LIPI  
7. BPPT  

KEMPERIN
KEMENRISTEKDIKTI
KEMKES
PT. KALBE

KETUA
KONSORSIUM/
WAKIL KETUA

TIM SDM R&D

TIM
TIM R&D IKM TIM REGULASI- TIM
TIM R&D IKM PENERAPAN- STANDAR- PRODUKSI-
TIM R&D IKM PEMASARAN PERIJINAN PEMASARAN
4. HASIL DARI PENGEMBANGAN RISET

1) Nilai tambah dari produk baru

2) Peningkatan kemampuan dan kreatifitas SDM
3) Tumbuhnya IKM-IKM baru yang berbasis teknologi
dan berkembangnya IKM yg ada
4) Peningkatan daya saing produk dari sisi kualitas,
price, ongkos produksi lebih murah
5) Peningkatan kesejahteraan pelakunya
6) Peningkatan pendapatan daerah
5. POTENSI DAERAH JAWA TENGAH
PENGUKURAN PENGUATAN SIDa Per Propinsi (Juni 2014)
6. KESIMPULAN

1) Berdasarkan konsep hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang bahwa konsep

tersebut cukup terbukti secara nasional . Oleh karena itu jika potensi daerah
didekati dengan metode tersebut , tidak menjadi masalah, karena akan terjadi
adaptasi dan penyesuaian dengan kondisi tema/permasalahan setempat.
2) Yang paling prinsip dalam konsep tersebut adalah bahwa pendekatan dengan
metode ABGs (akademisi, bisnis dan government, Society) merupakan
kebutuhan mutlak untuk mencapai kesuksesan dalam hilirisasi dan
komersialisasi hasil litbang
3) Metode ABGs ini merupakan suatu metode kolaborasi atau konsorsium yang
cocok dengan kondisi lingkungan di negara kita, karena pada intinya metode ini
merupakan bentuk kerjasama dari keterbatasan yang dimiliki oleh beberapa
lembaga baik masalah pendanaan, kemampuan SDM, tugas pokok dan
fungsinya, infrastruktur R&D, infrastruktur produksi, dan sebagainya.
4) Perlunya kebijakan yang komprehensif termasuk kebijakan yang mendorong
kompetitif antar daerah, penghargaan, dan lain sebagainya.
Terima Kasih