Anda di halaman 1dari 24

MODAL SAHAM

Oleh Kelompok 3 :
Novita Yuniarti (1900311320001)
Siti Rohjati (1900311320003)
Wydia Kristiany (1900311320004)
Noor Imaya Rahmayani (1900311320030)
Allysa Arafatul Yunika (1900311320070)
Elvina Artanti (1900311320092)
KLASIFIKASI MODAL PT

Pada waktu berdirinya PT, modalnya diperoleh dari penjualan


saham, yg tercantum dalam akte perusahaan. Tetapi masih mungkin
terjadi perubahan-perubahan dalam struktur modal saham setelah
perusahaan berjalan.
KLASIFIKASI MODAL PT
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam modal saham antara lain:

Pembelian kembali saham yg beredar, utk sementara waktu atau


selamanya

Penukaran saham yg beredar dengan jenis saham yg lain atau mungkin


juga dilakukan reorganisasi yg menyeluruh thdp struktur modal

Emisi saham baru


TREASURY STOCK
Treasury stock merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan dan kemudian ditarik kembali dari
peredaran.Tujuan menarik kembali saham yang sudah beredar:

Untuk dibagikan
Untuk menaikkan
sebagai bonus atau Dibagikan sebagai
harga per lembar
dijual kembali kepada deviden
saham
karyawan

Untuk ditukarkan dgn


surat berharga atau
aktiva lain, dan
sebagainya.
PENCATATAN TRANSAKSI
TREASURY STOCK
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pencatatan transaksi treasury stock. Pendekatan-
pendekatan itu merupakan dasar dari metode pencatatan treasury stock sebagai berikut :

1. Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham yang beredar
(metode nilai nominal)
Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara :

Mendebit rekening modal saham

Mendebit rekening treasury stock dan saldonya dilaporkan mengurangi modal


saham beredar dalam neraca
contoh-contoh transaksi-transaksi dan
jurnal mencatat perubahan treasury
stock untuk masing-masing metode
a. Rekening
modal saham di
debit dengan
nilai nominal
yang dibeli
kembali
◦ Keterangan (a) :
2016
Pembelian kembali saham ( 100 lbr x Rp 1.300 ) = Rp 130.000
Harga jual saham tahun 2015 (100 lbr x Rp 1.200 ) = Rp 120.000
Deviden ( 100 lbr x Rp 100 ) = Rp 10.000
dividen dibebankan pada rekening laba tidak dibagi

Modal saham = Rp 1.000 (nilai nominal ) x 100 lbr


= Rp 100.000;
Agio saham = Rp 200 x 100 lbr
= Rp 20.000;
Transaksi Jurnal
2005 Kas Rp 1.200.000
penjualan 1.000 lembar saham modal saham Rp 1.000.000
nominal @ Rp 1.000 dengan harga agio saham 200.000
Rp 1.200 perlembar
b) Rekening treasury
Laba tahun 2005 sebesar Rp 150.000 Laba rugi Rp 150.000
stock didebit dan laba tidak dibagi Rp 150.000
saldonya dikurangkan 2006 Modal saham Rp 100.000
pada modal saham pembelian kembali 100 lembar Agio saham 20.000
saham dengan harga @ Rp 1.300 Laba tidak dibagi 10.000
kas Rp 130.000

2006 Kas Rp 150.000


penjualan treasury stock dengan Treasury stock Rp 100.000
harga @ Rp 1.500 agio saham 50.000

Sesudah penjualan treasury stock Modal


modal saham dalam neraca nampak Modal saham Rp 1.000.000
sebagai berikut : Agio saham 230.000
Laba tidak dibagi 140.000
Rp 1.370.000
◦ Keterangan (b) :
2016
Pembelian kembali saham ( 100 lbr x Rp 1.300 ) = Rp 130.000
Harga jual saham tahun 2015 (100 lbr x Rp 1.200 ) = Rp 120.000
Deviden ( 100 lbr x Rp 100 ) = Rp 10.000
dividen dibebankan pada rekening laba tidak dibagi

Treasury stock = Rp 1.000 (nilai nominal ) x 100 lbr


= Rp 100.000;
Agio saham = Rp 200 x 100 lbr
= Rp 20.000;
Transaksi Jurnal
2005 Kas 1.200.000
penjualan 1.000 lembar saham nominal @ Rp modal saham Rp 1.000.000
1.000 dengan harga Rp 1.200 perlembar agio saham 200.000

Laba tahun 2005 sebesar Rp 150.000 Rugi laba Rp 150.000


laba tidak dibagi Rp 150.000
2.Pembelian treasury 2006  
stock dianggap sebagai pembelian kembali 100 lembar saham dengan Treasury stock Rp. 130.000
tambahan terhadap harga @ Rp 1.300 Kas Rp. 130.000
elemen modal yang
belum ditentukan 2006 Kas Rp 150.000
penyelesaiannya (metode penjualan kembali 100 lembar yang dibeli Treasury stock Rp 130.000
harga perolehan) dengan harga jual @ Rp 1.500 agio saham 20.000

Sesudah penjualan treasury stock modal Modal


saham dalam neraca nampak sebagai berikut : Modal saham Rp 1.000.000
Agio saham 220.000
Laba tidak dibagi 150.000
Rp 1.370.000
Dalam cara ini treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock
sebesar harga beli/harga perolehan. Jika sebelum ada penjualan treasury stock
dibuat neraca , maka treasury stock ini akan mengurangi jumlah modal sebagai
berikut :

Modal saham Rp. 1.000.000


Agio saham 200.000
Laba tidak dibagi 150.000
Rp. 1.350.000
Treasury Stock 130.000
Rp. 1.220.000
Jika treasury stock dijual, ada 2
kemungkinan :

Harga jual treasury stock lebih tinggi daripada harga perolehannya selisihnya
dicatat dalam rekening agio saham atau rekening tersendiri yang akan dilaporkan
menambah modal yang disetor

harga jual treasury stock lebih rendah daripada harga perolehannya selisihnya
didebitkan ke rekening laba tidak dibagi
PEMBATASAN LABA TIDAK DIBAGI
UNTUK PEMILIKAN TREASURY STOCK

Pembatasan laba tidak dibagi ini adalah untuk menjaga agar modal yang
disetor tidak berkurang, karena modal yang disetor ini adalah jaminan bagi
kreditur. Ada beberapa prosedur yang bisa digunakan untuk melaporkan
pembatasan laba tidak dibagi dalam laporan neraca perusahaan.
Contoh soalnya :
Rekening-rekening modal pada PT Bangun adalah sebagai berikut:
Modal Saham Biasa, 1.000 lembar dengan nominal Rp 1.000 Rp 1.000.000
Agio Saham Rp 150.000
Laba Tidak Dibagi Rp 250.000

PT Bangun membeli 100 lembar sahamnya dengan harga @Rp 1.200 per lembar. Jurnal untuk mencatat
pembatasan laba tidak dibagi sebagai berikut:
 
Laba Tidak Dibagi Rp 120.000
Laba Tidak Dibagi untuk Pembelian Treasury Stock Rp 120.000
Prosedur Pelaporan Pembatasan Laba Tidak Dibagi dalam neraca (digunakan metode haraga
perolehan untuk mencatat treasury stock)

a. Pembatasan Laba tidak dibagi ditunjukkan terpisah dari Laba tidak dibagi yang masih bebas
Modal
Modal Saham Biasa (1.000 lembar @Rp 1.000, 100
lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000
Agio Saham Rp 150.000
Laba Tidak Dibagi:
Dibatasi – pembelian saham treasuri Rp 120.000
Bebas Rp 130.000 Rp. 250.000
Rp. 1.400.000
(-) Harga Perolehan Treasury Stock Rp. 120.000
Rp. 1.280.000
b. Pembatasan Laba tidak dibagi dijelaskan dengan keterangan .
dalam cara ini tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasi Laba Ditahan.
Modal
Modal Saham Biasa (1.000 lembar @Rp 1.000
100 lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000
Agio Saham Rp 150.000
Laba Tidak Dibagi (Rp 120.000,dibatasi untuk pembelian
treasuri stock) Rp. 250.000
Rp. 1.400.000
(-) Harga Perolehan Treasury Stock Rp. 120.000
Rp. 1.280.000
c. Pembatasan Laba tidak dibagi dijelaskan dengan Footnote (catatan kaki).
Melalui cara ini tidak ada jurnal yang dibuat untuk membatasai Laba tidak dibagi seperti dimuka
Modal
Modal Saham Biasa (1.000 lembar , @Rp 1.000
100 lembar dibeli sebagai treasury stock) Rp 1.000.000
Agio Saham Rp 150.000
Laba Tidak Dibagi*) Rp. 250.000
Rp. 1.400.000
(-) Harga Perolehan Treasury Stock Rp. 120.000
Rp. 1.280.000

*) Laba Tidak Dibagi dibatasi penggunaannya untuk pembelian saham treasuri sebesar Rp 120.000 Yang tersedia untuk
pembagian dividen sebesar Rp 130.000.
TREASURY STOCK DITERIMA
SEBAGAI SUMBANGAN
Pemegang saham bisa menyumbangkan kembali saham kepada perusahaan. Sumbangan ini memiliki
beberapa alasan, antara lain :

◦ Untuk menambah modal kerja yang dibutuhkan yaitu dengan cara perusahaan menjual kembali saham
yang disumbangkan tersebut.
◦ Sebagai hadiah untuk perusahaan.
◦ Menunjukkan pengembalian saham karena adanya penilaian yang terlalu tinggi terhadap aktiva yang
diserahkan untuk menukar saham tersebut.
TREASURY STOCK DITERIMA
SEBAGAI SUMBANGAN
Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk mencatat penerimaan sumbangan saham treasury, yaitu :

Saham yang diterima dicatat dengan catatan memo (jika tidak ada biaya yang terjadi ketika menerima sumbangan)

Saham Treasury didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan dikreditkan ke rekening Modal –
Sumbangan.

Rekening Treasury Stock didebit dengan jumlah nominal atau nilai yang dinyatakan, agio / disagionya (sejumlah lembar
yang diterima) juga dibatalkan dan kreditnya adalah rekening Modal – Sumbangan.
1. Saham yang diterima dicatat dengan catatan memo (jika tidak ada biaya yang terjadi ketika menerima sumbangan)
Pada saat saham treasury ini dijual, penerimaan uangnya dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Kas                              Rp XX
Modal – sumbangan         Rp XX

2. Saham Treasury didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan dikreditkan ke rekening Modal –
Sumbangan.
Misalnya :
Tanggal 1 Juli 2006 diterima 100 lembar saham sendiri, harga pasar saham pada tanggal tersebut adalah Rp 1.100 per lembar.
Pada tanggal 15 Agustus 2006 saham tersebut terjual @Rp 1.050. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah
sebagai berikut:

1 Juli 2006
Treasury Stock Rp 110.000
Modal Sumbangan Rp 110.000
 
15 Agustus 2006:
Kas  Rp 105.000
Modal Sumbangan Rp 500
Treasury Stock Rp 110.000
3. Rekening Treasury Stock didebit dengan jumlah nominal atau nilai yang dinyatakan, agio /
disagionya (sejumlah lembar yang diterima) juga dibatalkan dan kreditnya adalah rekening Modal –
Sumbangan.
Misalnya tanggal 1 Juli 2006 diterima sumbangan saham sendiri 100 lembar dengan nominal Rp 1.000.
Saham-saham ini dulu dijual dengan harga Rp 1.200 per lembar. Pada tanggal 15 Agustus 2006 saham-
saham ini dijual dengan harga @Rp1.100 per lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:
1 Juli 2006
Treasury Stock Rp 100.000
Agio Saham Rp 20.000
Modal Sumbangan Rp 120.000
15 Agustus 2006
Kas Rp 110.000
Treasury stock Rp 100.000
Modal Sumbangan Rp 10.000
Misalnya :
Diterima menerima 100 lembar saham biasa sebagai sumbangan, karena pada waktu pertukaran, aktiva dinilai terlalu
tinggi. Saham-saham tersebut kemudian dijual @Rp 900 per lembar. Transaksi-transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
 
Memo:
Diterima 100 lembar saham biasa dari Tuan X, nominal @Rp 1.000. Penjualan Saham dengan harga Rp 900 per lembar
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Kas Rp 90.000
Aktiva Rp 90.00
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai