Anda di halaman 1dari 29

Kalkulus Predikat

Contoh :
1. Budi seorang mahasiswa  p
2. Titik seorang mahasiswa  q

3. Disini jelas digunakan dua simbol


untuk kedua pernyataan tsb
Predikat Kalkulus

Perhatikan bahwa baik Budi maupun Titik kedua


nya mempunyai sifat bersama (predikat) yaitu
“seorang mahasiswa”

Kalau “seorang mahasiswa” disimbolkan dengan p,


Budi dengan b , dan Titik dengan c maka kalimat/per
nyataan diatas menjadi atau dapat disajikan dengan
: p(a) dan p(b) yaitu a mempunyai sifat p, dan b me
mpunyai sifat p juga.
Simbol predikat

•Simbol untuk predikat digunakan huruf p, q, r, p1,


p2, . . . ,p3, q1, …
•Simbol obyek (individu) digunakan huruf x, y, z, u,
v, w, x1, …
•Jadi jika x mempunyai sifat p maka ditulis p(x)
•Jika x dan y mempunyai sifat p maka dapat ditulis
p(x,y)
•Jelas bahwa p(x) suatu pernyataan maka operasi-ope
rasi untuk pernyataan , seperti misalnya and, or, not,
if….then ….. , dan …..If and only if ….. dapat diguna
kan untuk pernyataan seperti tersebut diatas.
Simbol Predikat

1. Budi seorang mahasiswa and Anik seorang penari


( p(b) and q(a))
2. Tidaklah benar bahwa Budi seorang tukang becak
(not r(b))
3. If Budi seorang mahsiswa then Budi dapat membaca.
(p(b)  q(b))
4. ????????
5. ??????????
6. ????????????
Kuantor pernyataan
Perhatikan pernyataan dibawah ini :
Nilai kebenaran kedua per
p(x) : x habis dibagi 3 nyataan tersebut belum dpt
r(y) : y lebih kecil da ditentukan (karena x dan y
ri 25 belum tertentu/belum diberi
nilai)

Salah satu cara agar pernyataan tersebut menjadi kali


mat deklaratif (mempunyai nilai kebenaran) adalah de
ngan memberi nama atau nilai pada perubah obyek yg
ada pada pernyataan tersebut

( x = 6 dan y = 15  p(6) dan q(15) bernilai benar )


Kuantor

Cara lain untuk mendapat kalimat deklaratif da


ri suatu pernyataan adalah dengan mengguna
kan kuantor, yaitu menentukan kuantifikasi
obyeknya

Ada dua jenis kuantor yaitu :


1. Kuantor universal ()
2. Kuantor eksistensial ()
Kuantor pernyataan

1. Kuantor universal mempunyai arti : bahwa


sifat p dimiliki oleh setiap x dalam semesta
pembicaraanya.(x)p(x)

2. Kuantor eksistensial mempunyai arti bahwa


sifat p dimiliki oleh paling sedikit satu x da
lam semesta pembicaraanya. (x)p(x)
Contoh

Contoh :
• Setiap laki-laki harus wajib militer
• Ada beberapa laki-laki yang tidak wajib militer.

Ditulis sebagai berikut :


• Untuk setiap x, jika x laki-laki maka x harus wajib
militer
• Terdapat x sehingga x laki-laki dan x tidak wajib
militer.
Kuantor pernyataan
Jika p adalah menunjukkan sifat “laki-laki” dan q menu
njukkan sifat “wajib militer”, maka kalimat tersebut da
pat ditulis :

1. (x)p(x)q(x)
dan
2. (x)p(x)  q(x)

Secara umum :
Kuantor universal selalu diikuti dng bentuk Implikasi
dan
Kuantor eksistensial selalu diikuti dng bentuk konjungsi
Hubungan Kuantor  dan 

Pandang contoh sebagai berikut :

Pernyataan p : “Setiap peserta kuliah Logika informati


ka mendapat nilai A”
Ingkarannya :
~p adalah : “Tidak setiap peserta kuliah logika infor
matika mendapat nilai A”
atau
boleh dikatakan : “ Ada peserta kuliah logika informati
ka mendapat nilai tidak A (mis B)”
Hubungan kuantor  dan 

Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor


dan semesta pembicaraannya adalah semua peserta
kuliah logika informatika, maka kalimat pertama :

p : (x)A(x)

( A adalah sifat mendapat nilai A)

dan

yang kedua (neg) :

~p : (x)A(x)
Negasi kuantor

Hubungan antara kuantor universal dengan kuantor


eksistensial Catatan

E1 : (  x ) p ( x )  (  x ) p ( x ) didepan negasi
memakai simbl
E2 : (  x ) p ( x )  (  x ) p ( x ) ~ didepan yg di
negasikan,ada ju
E3 : (x)p(x)q(x)  (x)p(x)  q(x) ga yg diberi ga
ris diatas yg di
E4 : (x)p(x)  q(x)  (x)p(x)q(x) negasikan
Rumusan/Formula yg melibatkan lebih dari satu
kuantor

Jika suatu predikat menyangkut lebih dari satu obyek,


misalnya p(x,y), maka perlu dibicarakan suatu pernya
taan dengan lebih dari satu kuantor.
Kombinasi kuantor yang mungkin untuk predikat p(x,y)
adalah :

(x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y)


(x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y)
(x)(y)p(x,y) ; (x)(y)p(x,y)
Rumusan ….

Didapat rumusan sbb :

1. (x) (y) p(x,y)  (y) (x) p(x,y)


2. (x) (y) p(x,y)  (y) (x) p(x,y)
3. (y) (x) p(x,y)  (x) (y) p(x,y)
4. (x) (y) p(x,y)  (y) (x) p(x,y)
5. (x) (y) p(x,y)  (y) (x) p(x,y)

Kita dapat mencari ingkarnya sbb :

(x) (y) p(x,y)  (x) (y) p(x,y)  (x) (y) p(x,y)


Contoh……

1. Rumus : x^2 – y^2 = (x + y)(x – y) yang dimaksud adalah :


(x) (y) ( x^2 – y^2) = (x + y)(x – y) atau
((x,y) (x^2 – y^2) = (x + y)(x – y)

1. (x) [(y) (y^2 <x) (z) (x >-z^2), yang dibaca :

“ Untuk semua x berlakulah bahwa jika ada suatu y sede


mikian hingga y^2 lebih kecil daripada x itu, maka utk
semua z, x tadi lebih besar daripada –z^2”

atau boleh dikatakan

“ Untuk semua x berlakulah bahwa jika x itu positif, maka


x lebih besar daripada setiap bilangan negatif.
Lanjutan contoh …

1. (x)(y) ( y>x)
2. (y)(x) (y>x)
3. (x)(y) (x  y  x<y  y<x
4. (x)(y) (x + y = y + x = y)
5. (x)(y) (x  y  (z) A(x,y,z), dimana A me
nyatakan bhw x<z<y, yaitu z diantara x dan y

(x)(y) (x  y  (z) A(x,y,z) = ??????


Soal-soal

1. Misalkan R menunjukkan sifat bilangan riil, tulis


kan pernyataan berikut dengan kuantor :

a. Untuk setiap bil. Riil, kuadratnya tidak pernah


kurang dr nol.
b. Tidak setiap bilangan riil mempunyai akar
pangkat dua
c. Untuk setiap bilangan yang kudratnya kurang
dari nol pasti bukan merupakan bilangan riil.
d. Tidak ada bil.riil yg akarnya lebih besar dari bi
langan itu sendiri.
Soal…

2. Tulislah pernyataan berikut ini dengan mengguna


kan kuantor, carilah ekuivalensinya jika berbentuk
ingkaran.

a. Tidak ada bil.bulat yang terbesar.


b. Untuk setiap  positiv terdapatlah x sehingga
x^2<
c. Untuk setiap  positiv terdapatlah  positiv se
hingga untuk setiap x, dengan |x| <  berlaku
| f(x)| < 
Bahasa dalam logika predikat

Definisi simbol-simbol pada logika predikat.

1. Simbol kebenaran : true dan false

2. Simbol konstante/tetapan : a, b, c, a1, b1, . . . .

3. Simbol variabel :u, v, w, x, y, z, u1, v1, . . . .

4. Simbol fungsi : f, g, h, f1, h1, . . . . .

5. Simbol predikat : p, q, r, p1, q1, . . . . .


Bahasa…..
Definisi term pada logika predikat ( adalah ekpresi yg
merupakan obyek) dibangun berdasarkan aturan sbb :

1. Constants/tetapan : a, b, c, a1, b1, . . . . adalah term

2. Variabel :u, v, w, x, y, z, u1, v1, . . . . . . adalah term

3. Jika t1, t2, . . . , tn adalah term, dimana n>1 dan f

4. suatu simbol fungsi dari aritas n, maka aplikasi :


f(t1, t2, . . . , tn) adalah suatu term

5, Jika F suatu kalimat dan s dan t adalah term, ma


ka kondisinal if F then s else t adalah suatu term
Definisi Proposisi daripada
logika predikat

Proposisi daripada logika predikat dimaksudkan untuk


menyajikan relasi antara obyek-obyek. Mereka diba
ngun berdasarkan aturan sbb :

1. Simbol kebenaran : true dan false adalah proposisi


2. Jika t1, t2, . . . , tn adalah suatu term, dimana n  1
, dan p adalah suatu predikat dari ariti n ,maka :
p(t1, t2, . . . , tn) adalah suatu proposisi
Definisi kalimat

Kalimat daripada logika predikat dibangun dari propo


sisinya, menurut aturan dibawah ini :

1. Setiap proposisi adalah suatu kalimat.

2. Jika F suatu kalimat, maka begitu pula negasinya


(not F)
3. Jika F dan G suatu kalimat, maka begitu pula ko
njungsinya (FG)
4. Jika F dan G suatu kalimat, maka begitu pula dis
jungsinya (FG)
5. Jika F dan G suatu kalimat, maka begitu pula impli
kasinya (FG)
Def. Kalimat ….

Lanjutan ….
6. Jika F dan G suatu kalimat, maka begitu pula ekuiva
lensinya (FG)

7. Jika F, G dan H suatu kalimat, maka begitu pula kon


disionalnya (if F then G else H)

8 Jika x sebarang variabel dan F suatu kalimat maka :


( (For all x) F ) dan ( (For some x) F ) adalah suatu
kalimat
Catatan :
( (For all x) F ) ditulis dengan simbol : (x)F ; dan
( (For some x) F ) ditulis dengan simbol : (x)F
Contoh

Andaikan simbol fungsi f dan g serta simbol predikat q


yang kesemuanya adalah binari, yaitu ariti 2 , dan sim
bol predikat p adalah ternari, yaitu ariti 3, maka :

1. p(a,x,f(a,x)) adalah suatu kalimat.


2. q(g(b,x),y) adalah suatu kalimat
3. (for some y)q(g(b,x),y) adalah suatu kalimat
4. p(a,x,f(a,x)) and q(g(b,x),y) adalah suatu kalimat
5. ((for all x){p(a,x,f(a,x))
and ((for some y)q(g(b,x),y))}) adalah suatu kalimat
6. If (for all x)p(a,b,x) then f(a,x) else g(b,y) adalah
term
7. If (for all x)p(a,b,x) then (for some y) q(x,y) else r(y)
Contoh

1. Misalnya semesta pembicaraannya adalah bilangan-


bilangan bulat positive :

f(x) = x+1 (fungsi) dan p(x,y) = x>y (relasi)

maka : (x)p(x,f(x) adalah salah, sebab kalimat terse


but berbunyi :
“Untuk semua x berlakulah bahwa x>x+1”

2. Pada contoh nomor 1. diatas jika p(x,y) = x<y (relasi)


maka :
kalimatnya berbunyi : “Untuk semua x berlakulah
bahwa x<x-1” sehingga kalimat tersebut betul.
Contoh …
3. Jika diberikan kalimat :

(x)[p{a,x,f(a,x)} {(y)q(g(b,x),y))}]

kita ambil a = 1 dan b = 2 ; semesta pembicaraan bi


langan alam ;
f(a,x)=x+a
dan g(b,x)=x–b ; q(x,y)=x>y
dan p(x,y,z) =x+y>z ,

maka kalimat tersebut diatas berbunyi :


“ Untuk semua bil. Alam x berlakulah bahwa [1+x>x+1
and terdapatlah bil. alam y sehingga berlaku x-2<y]
Soal

Tuliskan kalimat logika nini dengan dengan kalimat biasa dan ten
tukan nilainya. Semesta pemnicaraannya adalah bilangan riel.

1. (x)(y) (y  x) T F T
2. (y)(x) (y  x) T F F
3. (x)(y) (x = y  y = x) T F T
4. (x)(y) (x  y  (z)((xz zy)  (yz  zx )) T F T
5. (x)(y) (x + y = y + x = y T F T
6. (x)(y) (x + y = y + x) = 0 T F T
7. (z)(x)(y)(xy = z  x = z  y = z) T F T
8. (x)(y)(z) (xz = y) T F F
9. (x)(y) (xy = x) T F T
10. (x)(y) ((x  y)  (x  y)  (y  x)) T F T
Penjelasan

1. Untuk setiap bil.riel dapat ditemukan suatu bilangan


riel yang lebih besar daripadanya
2 Ada bil.yg yang lebih besar dari semua bilangan riil
lainnya
3 Untuk setiap pasangan bil. Riel x, y berlakulah
x = y jhj y = x
4 Pada setiap pasangan bil.riel terdapat bilangan riel
yang terletak diantaranya
5 Ada suatu bil.yang bila ditambahkan pada setiap bil
maka bil. yg ditambahi tetap
6 Setiap bil reel mempunyai bil yang berlawanan tanda
Penjelasan …..

7 Ada bil yang bersifat jika hasilkali dua bilangan


samadengan bilangan tersebut maka paling sedi
kit satu dari dua bilangan yang dikalikan sama
dengan bil tersebut
8 Untuk setiap pasangan bil x, y dapat ditemukan
bilangan z sedem sehingga xz = y
9 Ada bil x dng sifat bahwa untuk setiap bil y ber
laku xy = x
10 Untuk setiap dua bil yang berbeda berlakulah
yang satu lebih besar dari lain dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai