Anda di halaman 1dari 23

PPOK

dr. Tri Rahmania Pertiwi

08117381112 @genomebimbel
DEFINISI
• Penyakit paru kronik ditandai hambatan aliran udara di saluran napas
bersifat progresif irreversible atau reversible parsial

BRONKITIS KRONIK EMFISEMA


-Batuk kronik berdahak Atau -Kelainan anatomis paru
-min 3 bulan dalam setahun -Pelebaran rongga udara distal bronkiolus
-Sekurang kurangnya 2 tahun berturut turut + terminal,
-Tidak disebabkan penyakit lainnya -Disertai kerusakan dinding alveoli
FAKTOR RISIKO
 Usia >45 tahun
 Riwayat merokok aktif atau pasif
 Riwayat terpajan zat iritan (polusi udara, debu pekerjaan)
 Riwayat emfisema pada keluarga
 Riwayat pada masa bayi/anak: BBLR, infeksi napas
berulang, lingkungan asap rokok, dan polusi udara
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
ANAMNESIS

• Sesak napas yg bertambah berat bila aktivitas


• Kadang disertai mengi
• Batuk kering atau dengan dahak yg berulang
• Rasa berat di dada
• Keluhan klinis bertambah berat dari waktu ke waktu
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: Perkusi
Emfisema  hipersonor, batas jantung mengecil,
 Purse lips breathing (mulut setengah
letak diafragma rendah, hepar terdorong ke
terkatup mencucu)
bawah
 Barrel chest
 Penggunaan otot bantu napas Auskultasi
 Pelebaran sela iga  Suara vesikuler normal atau melemah
 Pink puffer atau blue bloater  Ronki atau mengi pada waktu bernapas biasa
atau pada ekspirasi paksa
 Ekspirasi memanjang
Palpasi
 Bunyi jantung terdengar menjauh
Emfisema fremitus melemah, sela iga
melebar
SPIROMETRI

 VEP1 atau FEV1 (Volume Ekspirasi Paksa detik 1 / Force Expiration Volume 1st second)
 KVP atau FVC (Kapasitas Vital Paksa / Force Vital Capacity)
 Spirometri Obstruksi:
• Nilai VEP1 / KVP < 75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi

 APE (Arus Puncak Ekspirasi) diperiksa dengan peak expiratory flow meter
• Normal > 80%
Klasifikasi PPOK berdasarkan gejala dan FEV1
Klasifikasi PPOK berdasarkan gejala dan FEV1
PPOK EKSASERBASI AKUT
• Timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya

• Eksaserbasi disebabkan oleh: infeksi, atau faktor lainnya seperti polusi


udara, kelelahan atau timbulnya komplikasi
DERAJAT EKSASERBASI
Gejala eksaserbasi:
Sesak +++
Produksi sputum me↑
Perubahan warna sputum

a) Tipe I (eksaserbasi berat) 3 gejala diatas


b) Tipe II (eksaserbasi sedang)  2 gejala diatas
c) Tipe III (eksaserbasi ringan)  1 gejala diatas + Infeksi sal. Napas atas >5
hari, demam, batuk ++, mengi ++ atau frek.napas >20% baseline, atau
frek.nadi >20% baseline
Penyebab Eksaserbasi akut:
a) Primer : infeksi trakeobronkial (sering virus)
b) Sekunder:
- Pneunomia
- Gagal jantung kanan, atau kiri atau aritmia
- Emboli paru
- Pneumotoraks spontan
- Penyakit metabolit (DM, ggn elektrolit)
- Nutrisi buruk
- Lingkungan memburuk
- Aspirasi berulang
- Penggunaan obat-obatan (obat penenang, diuretic) yg tidak tepat
- Penggunaan oksigen yg tidak tepat
- Stadium akhir penyakit respirasi (kelelahan otot respirasi)
TATALAKSANA PPOK EKSASERBASI AKUT
• Terapi oksigen adekuat  target oksigen 88-92%
• Antibiotik  amoksisilin, makrolid, amoksilin dgn asam klavulanat diberi 5-7 hari ,
(berat min 10 hari sampai 2 mgg)
• Kortikosteroid  Prednison oral 30-40mg, 1x/hari selama 5-7 hari
• Bronkodilator  dgn nebulizer gol. Beta 2 agonis
(Nebulisasi Salbutamol 2.5-5 mg setiap 20 menit selama 2 jam atau hingga kondisi
klinis membaik, diikuti pemberian inhalasi 100-200mcg(1-2 puff) setiap 20
menit selama 2 jam atau hingga kondisi membaik)
DIAGNOSIS BANDING
Klinis Asma Bronkiale PPOK Pneumonia
Definisi Inflamasi kronis saluran Obstruksi menetap saluran nafas Infeksi akut parenkim paru
nafas karena hiperesponsif saluran disebabkan oleh yang juga mencakup
nafas bronkitis kronis dan bronkiolus
  emfisema
Reversible Irreversible

Sesak nafas + + +
Batuk produktif + ++ +
(menetap)

Demam - - +
Riwayat atopi + - -
Riwayat di keluarga + - -

Hipersensitivitas bronkus + - -

Eosinofil ++ - -
Spirometri Obstruksi Obstruksi Normal
Rontgen Thorax Normal Hiperlusen, panting Konsolidasi
Saat serangan: hiperlusen diafragma
TATALAKSANA PPOK stabil
• Bronkodilator inhaler:
Beta 2 agonis (SABA , LABA),
Antimuskarinik (SAMA, LAMA)
Methylxanthin
• Kortikosteroid : inhaler, oral
• Ekspektoran
• Mukolitik
• Antitusif (untuk batuk kering dan mengganggu)
• Terapi oksigen
KOMPLIKASI
• ARDS
• Kerusakan parenkim berat  atelektasis, fibrosis paru
• Cor pulmonale
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam

KDU
Pneumonia komunitas  4
HAP, VAP  3B
Bronkopneumonia  4

Anda mungkin juga menyukai