PERSALINAN
2
PROSES PERSALINAN
Dimulai sejak pembuahan hingga lahirnya bayi.
Proses persalinan perlu zat-zat biokimia, berupa :
uterotropin, uterotonin, enzim, protein khusus, ion-ion
(terutama ion Ca2+).
Fase-fase dalam proses persalinan dibagi menjadi :
fase 0, fase 1, fase 2 dan fase 3.
Inisiasi Inisiasi
Persalinan Persalinan
3
Fase 0 proses persalinan
Kondisi otot polos uterus (miometrium) dalam
keadaan tenang dan serviks rigid.
Miometrium mempertahankan potensi tenaganya,
tidak responsive terhadap rangsang dan terjadi
kelumpuhan (sementara) daya kontraktilnya.
5
Fase 2 proses persalinan
6
Fase 3 proses persalinan
7
TIGA TAHAP PERSALINAN
Kala pertama
Dimulai bila didapatkan kontraksi uterus dengan
frekuensi, intensitas dan lama yang memadai sehingga
terjadi pelunakan dan pembukaan dari serviks. Kala ini
berakhir bila serviks sudah membuka dengan lengkap.
Kala kedua
Dimulai dari saat pembukaan serviks lengkap dan
berakhir pada saat bayi dilahirkan.
Kala Ketiga
Dimulai dengan kelahiran bayi dan berakhir pada
kelahiran plasenta dan selaput janin.
8
KONTRAKSI UTERUS.
Dengan berlangsungnya persalinan uterus dibagi :
1. Segmen atas yang dengan aktif mengadakan
kontraksi akan menjadi lebih tebal dengan majunya
persalinan,
2. Bagian bawah yang terdiri dari segmen bawah uterus
dan serviks relatif lebih tipis, akan menjadi jalan
untuk janin dengan membentuk dinding yang jauh
lebih tipis.
Persalinan serat-serat otot segmen bawah uterus
memanjang dan menipis. Sebagai akibat menipisnya
segmen bawah dan menjadi tebalnya segmen atas
uterus, lingkaran retraksi fisiologis.
9
PENIPISAN SERVIK
Pemendekan dari kanalis servikalis dari 2 cm
menjadi setipis kertas dengan lubang di
tengahnya.
karena otot-otot di sekitar ostium serviks
internum tertarik ke atas menjadi bagian dari
SBR, sementara keadaan dari ostium serviks
eksternum tidak berubah.
PEMBUKAAN SERVIKS
Agar kepala janin dapat melalui serviks maka
serviks harus membuka 10 cm.
Kontraksi uterus tekanan pada hidrostatik
ketuban akan membuka serviks. 10
Gambar 2. Gambar 3.
Serviks mendekati akhir kehamilan Pendataran serviks lebih lanjut. Atas,
tetapi sebelum persalinan. Atas, primigravida; bawah, multipara
primigravida; bawah, multipara
11
Gambar 4. Gambar 5.
Permulaan pendataran serviks. Kanalis servikalis yang mengalami
Perhatikan dilatasi os interna dan obliterasi; yaitu, serviks membuka
saluran serviks berbentuk corong. lengkap. Atas, primigravida; bawah,
Atas, primigravida; bawah, multipara. multipara
12
GERAKAN-GERAKAN UTAMA PADA PERSALINAN LETAK BELAKANG
KEPALA.
Tidak semua diameter kepala dapat melewati semua diameter panggul
karena :
bentuk jalan lahir tidak teratur
ukuran kepala janin cukup bulan cukup besar
13
Gambar 6.
Gerakan - gerakan kardinal
pada mekanisme persalinan
dan kelahiran, posisi oksiput
anterior kiri.
14
Gerakan utamanya adalah :
1. Kepala masuk (engagement)
2. Desensus
3. Fleksi
4. Putar paksi dalam
5. Ekstensi
6. Putar paksi luar
1. Engagement
Lewatnya diameter biparietalis yaitu diameter
transversal terbesar kepala pada letak belakang
kepala melalui PAP disebut engagement.
Kepala dengan ukuran normal biasanya masuk
PAP dengan sutura sagitalis dalam diameter
transversal atau dalam diameter oblique. 15
Asinklitismus
Kepala janin cenderung berakomodasi terhadap
sumbu lintang PAP, sutura sagitalis, sambil tetap
sejajar pada sumbu tersebut, tapi tidak mungkin
terletak tepat antara simfisis dan promontorium
sacrum.
16
Kalau sutura sagitalis terletak dekat simfisis,
lebih banyak tulang parietal posterior akan
berprsentasi asinklitismus posterior.
17
Gambar 7.
Sinklitismus dan asinklitismus
18
2. Penurunan (Descent)
. Penurunan terjadi akibat :
•tekanan air ketuban
•tekanan langsung fundus uteri terhadap bokong janin
•kontraksi otot-otot perut ibu
•ekstensi dan melurusnya tubuh janin
3. Fleksi
Saat kepala yang sedang turun menyentuh rintangan, akan
terjadi fleksi kepala.
Dagu janin menempel pada janin, sehingga diameter
suboksipitobregmatika yang lebih pendek menggantikan
kedudukan diameter oksipitofrontalis yang lebih panjang.
19
4. Putar paksi dalam
Berputarnya kepala sehingga oksiput menuju ke
depan ke arah simpisis atau kadang-kadang
bergerak ke belakang ke arah lengkung sacrum.
5. Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam, kepala mencapai
vulva, maka berlangsung gerakan ekstensi kepala,
yang mengakibatkan bagian bawah tulang oksiput
menyentuh langsung tepi bawah simpisis pubis.
Kepala lahir dengan terjadinya ekstesi lebih lanjut,
dan berturut-turut akan melalui perineum : oksiput
bregma, dahi, mulut dan akhirnya dagunya.
20
Gambar 8.
Kerja pengungkit yang
menghasilkan fleksi
kepala; perubahan dari Gambar 9.
diameter oksipitofrontal ke Empat derajat fleksi kepala. Yang ditunjukkan oleh
sub oksipitobregmatika garis tidak terpitis adalah diameter oksipitomental,
secara khas mengurangi dan garis putus-putus menghubungkan tengah
diameter anteroposterior ubun-ubun anterior dengan ubun-ubun posterior. A.
dari hampir 12 cm menjadi Fleksi yang buruk. B. Fleksi sedang. C. Fleksi lanjut.
9,5 cm D. Fleksi penuh. Perhatikan bahwa pada fleksi
penuh dagu ada di dada dan diameter sub
oksipitobregmatika, diameter kepala janin
anteroposterior terpendek melewati pintu atas
panggul. 21
6. Putaran paksi luar
23
Gambar 12.
Mekanisme persalinan
untuk posisi oksiput
posterior kanan, Rotasi
anterior.
Gambar 11.
Mekanisme persalinan posisi oksiput
transversal kiri, tampak lateral.
Asinklitismus anterior di pinggir
panggul yang diikuti dengan fleksi
lateral, mengakibatkan asinklitismus
setelah engagement, penurunan
lebih lanjut, rotasi dan ekstensi.
24
BEBERAPA PERUBAHAN BENTUK KEPALA JANIN
1. Kaput Suksedaneum
Pada persalinan lama sebelum serviks membuka
lengkap, kulit kepala yang berada pada mulut rahim
akan mengalami edema membentuk pembengkakan
yang disebut kaput suksedaneum.
2. Molding
Berhubung ikatan antara tulang kepala tidak terlalu kuat,
maka dapat terjadi pergeseran pada sutura tulang-
tulang kepala.
25