Anda di halaman 1dari 20

Kamis,

Kamis, 23
23 Juli
Juli 2020
2020

DIALOG
PROPERTI

“Akselerasi Pemulihan Industri


Properti: Mencari Kebijakan Properti
yang Extraordinary”

Dr. Ir. Eko D Heripoerwanto, MCP


DIREKTUR JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
TARGET RPJ MN DAN RE NST RA 2020 -
20B24
IDANG PERUMAHAN (1)

Meningkatkan Jumlah Rumah


Tangga yang Menghuni Rumah Target Rumah Tangga
Layak
Tahun 2024
Semula Menjadi Target
Intervensi Pemerintah
100 100
Rumah tangga
90 90
eksisting 7,8 juta 6 Juta RT
80 80
Intervensi tidak langsung:
70 70 • Penyediaan hunian melalui peran

60%
60%
60 60 masyarakat dan swasta;
50 50 • Fasilitasi pembiayaan dari
Pertumbuhan
40 lembaga keuangan.
40 rumah tangga
30 30 baru 3,2 juta
20 20 5 Juta RT

40%
Intervensi langsung:

40%
10 10
0 0
• Penyediaan hunian;
11 juta rumah tangga • Fasilitasi peningkatan kualitas;
• Fasilitasi Pembiayaan Perumahan dan
56,75% 70% bantuan/subsidi pembiayaan perumahan;
• Penyediaan infrastruktur permukiman;
• Pembinaan;
Sumber: Bappenas, 2019
• Penanganan Permukiman Kumuh.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 3
TARGET RPJ MN DAN RE NST RA 2020 -
20B24
IDANG PERUMAHAN (2)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 4
ISU STRAT E GIS
P E M B I AYA A N P E R U M A H A N

ISU STRATEGIS Peningkatan daya beli atau kemampuan


masyarakat untuk membeli rumah Penggalangan, Pengelolaan
berkurang akibat banyaknya masyarakat Pemupukan dan dana secara
yang terkena PHK atau dirumahkan, serta Pemanfaatan dana berkesinambunga
menurunnya pendapatan selama masa n
Pandemi Covid-19
yang belum optimal

Belum optimalnya pemupukan


PERMASALAHA Perlunya dukungan dari dana di luar APBN, antara lain:
1. Dana Masyarakat;
Perlunya dukungan dengan
aturan yang memberikan

N
Pemerintah untuk memberikan peluang untuk mengelola dana
relaksasi di tengah tekanan 2. Tabungan perumahan;
3. Asuransi; secara lebih fleksibel (tidak
Pandemi Covid-19 hanya dari dana APBN, tetapi
4. Dana pensiun; dan
5. Dana-dana lainnya juga dari dana non APBN)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 5
SISTE M
P E M B I AYA A N P E R U M A H A N

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 6
FITUR SUB SIDI PE RUMAHAN
TA H U N A N G G A R A N 2 0 2 0

(Fasilitas Likuiditas (Bantuan Pembiayaan


(Subsidi
Pembiayaan Perumahan Berbasis
Selisih Bunga)
Perumahan) Tabungan)

R E N C A N A B A N T U A N P E M B I AYA A N P E R U M A H A N TA .
2020 Alokasi 2020
Program Target 2020 Tambahan Stimulus Fiskal Melalui SSB
(unit) FLPP (unit) BP2BT (unit) 2020 (unit)

Bantuan Pembiayaan Perumahan


330.000 88.000 67.000 175.000
Catatan : 1. SSB terdiri dari :
a. KPR SSB reguler sebanyak 155.000 unit
b. KPR SSB untuk ASN, TNI, dan POLRI sebanyak 20.000 unit
2. Dalam rangka mengurangi dampak Covid-19, pada bulan Mei 2020, KPR SSB/SSM stimulus fiskal mulai dilaksanakan paralel dengan BP2BT dan sisa FLPP.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 7
R E A L I S A S I TA R G E T B A N T U A N P E M B I AYA A N
P E R U M A H A N TA 2 0 2 0
DITJEN. PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERUMAHAN
Status: 21 Juli 2020

SSB SBUM BP2BT FLPP

0.19% 3.40% 0.96% 17,3%

175.000* 263.000 9.500 102.500


TARGET
Rp788.000.000.000 Rp1.640.000.000.000 Rp380.000.000.000 Rp11.000.000.000.000

4.067 8.888 147 77.050


PENCAPAIAN Rp 1.530.968.793 Rp 36.182.000.000 Rp5.842.000.000 Rp 7.810.962.972.104

*Subsidi Bunga Kredit Perumahan Tahun Berjalan (Stimulus Fiskal)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN 8
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN TA 2020 DAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
I. PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM PENYALURAN KPR
SUBSIDI PERUMAHAN

• Pemanfaatan Sistem IT dalam


Pembayaran Subsidi
1 Perumahan

• Pengujian Secara Digital


2

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
10
II. MODIFIKASI PELAKSANAAN SESUAI PROTOKOL KESEHATAN DAN
ARAHAN PEMERINTAH
Surat Edaran Nomor 03/SE/Dp/2020

PENENTUAN UJI PERMOHONAN PENGUJIAN PENGUJIAN PELAPORAN


DATA KEPADA
PETIK/SAMPLING BANK PELAKSANA
DOKUMEN FISIK
KONDISI NORMAL

Diambil dari dokumen permohonan Tidak ada dalam keadaan Pengujian Dokumen Pengujian Fisik serta Hasil pengujian masing-
besaran Dana BP2BT yang lolos normal dilakukan terhadap prasarana dan sarana masing wilayah
pengujian otomatis dengan jumlah Dokumen Permohonan umum dilakukan dituangkan dalam
sebanyak 10% yang tersebar pada paling Penetepan Besaran Dana secara langsung ke Lembar Hasil Tim
sedikit 50% dari total jumlah perumahan. BP2BT lapangan untuk Pengujian Permohonan
Dalam hal jumlah dokumen permohonan melakukan pengujian Dana BP2BT untuk
besaran Dana BP2BT yang lolos fisik Dokumen Permohonan
pengujian otomatis kurang dari atau sama Penetapan Besaran Dana
dengan 25 (dua puluh lima), pengujian BP2BT
manual dilakukan terhadap seluruh data
KONDISI COVID-19

Pelaksanaan pengujian fisik selama pandemi


Sama dengan Tim Penguji Permohonan Dana Sama dengan dilakukan sebagai berikut : Sama dengan
kondisi normal BP2BT melalui Satker kondisi normal • Bank Pelaksana menyampaikan kondisi normal
Pembiayaan Infrastruktur kebutuhan data untuk pengujian fisik
Pekerjaan Umum dan dalam bentuk file digital kepada Tim
Perumahan mengirimkan surat Penguji Permohonan Dana BP2BT;
kepada Bank Pelaksana untuk • Tim Penguji Permohonan Dana BP2BT
menyerahkan berkas file digital melakukan pengujian fisik sesuai format
pengecekan fisik serta prasarana dan
dari Sampel Penerima Manfaat
sarana umum

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
11
III. MEMPERLUAS JANGKAUAN BANTUAN
PEMBIAYAAN PERUMAHAN BAGI MBR DAN
KETEPATAN SASARAN
1 2 3
Penambahan kapasitas subsidi Perubahan batasan Uang Muka
bagi MBR melalui KPR SSB/SSM penghasilan maksimal Rp 4 juta
stimulus fiskal untuk 175.000 pemohon menjadi Rp 8 juta KPR 1%
rumah tangga MBR rumah tangga

4 5
Mendorong pembangunan perumahan di
Papua dan Papua Barat, melalui fitur KPR Peningkatan upaya ketepatan
SSB/SSM dengan batasan penghasilan sasaran menjadi dua kali
maksimal Rp 8,5 juta untuk pembelian rumah pengujian, yaitu pengujian
susun dan maksimal Rp 8 juta untuk kelompok sasaran dan
pembelian rumah tapak, suku bunga 4% dan pengujian pembayaran
SBUM Rp 10 juta

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
12
PENYEDIAAN PSU PERUMAHAN BAGI MBR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Pertimbangan Persyaratan PSU Perumahan Bagi MBR

PERLINDUNGAN KONSUMEN
BENTUK BANTUAN PEMBIAYAAN
UU No 8 Tahun 1999 menyatakan bahwa FLPP dan SSB merupakan komitmen jangka
pelaku usaha wajib menjamin mutu barang panjang sehingga Pemerintah wajib
dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau menjaga dana APBN selama masa
diperdagangkan berdasarkan ketentuan pengembalian dana FLPP dan pembayaran
standar mutu barang dan/atau jasa yang SSB selama masa subsidi melalui keandalan
berlaku bangunan rumah layak huni

KETEPATAN SASARAN PROGRAM DAN


HARGA JUAL RUMAH KETERHUNIAN
PSU yang belum lengkap menyebabkan
Batasan harga jual rumah tapak yang MBR sulit menghuni rumah, yang pada
ditetapkan dalam KepmenPUPR No akhirnya akan berpotensi timbul biaya
242/KPTS/M/2020 dan KepmenPUPR No tempat tinggal lain dan mendorong
587/KPTS/M/2019 telah memperhitungkan ketidakterhunian rumah KPR bersubsidi,
PSU dalam komponen harga rumah serta menjadi temuan audit subsidi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
14
Kronologis Permasalahan Ketersediaan PSU

Kementerian PUPR menerbitkan


Berdasarkan PermenPUPR No. 26/2016, relaksasi Namun, berdasarkan hasil monitoring
PermenPUPR No. 20/2019 sebagai
kepada pengembang dalam penyediaan PSU kondisi PSU masih kurang laik fungsi
penyempurnaan terhadap PermenPUPR
sudah ditunjukkan, seperti: No. 26/2016
• Hanya menunjukkan bukti pembayaran biaya
penyambungan listrik dari PT PLN
• Harus memberi sumber listrik alternatif
sebelum dilayani oleh PT PLN
• Jalan lingkungan harus sudah berfungsi dan
sesuai SNI dalam waktu 3 bulan
• dll

Perlu adanya beberapa solusi yang bisa Setelah penerbitan PermenPUPR No.
memenuhi kepentingan debitur, 20/2019 kondisi PSU masih kurang laik
khususnya MBR dan pengembang fungsi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
15
Beberapa Kondisi PSU Belum Tersedia Tahun 2018

1 2 3

Belum tersedia jaringan listrik Jalan ligkungan belum selesai dan Belum tersedia drainase, air kotor tersumbat
belum tersedia

4 5 6

Sumur resapan sebagai penanggulanagan bahaya Genangan air pada jalan Tidak tersedia drainase dan riool
kekeringan pada lokasi lingkungan perumahan
tidak tertutup dengan baik
Sumber: Laporan Pemantauan Pelaksanaan Bantuan Pembiayaan Perumahan Tahun 2018
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
16
Beberapa Kondisi PSU Belum Tersedia Tahun 2019

1 2

Jalan ligkungan dalam kondisi buruk dan Saluran drainase tersumbat tumbuhan liar
tergenang air

3 4

Jalan lingkungan belum perkerasan dan dalam


kondisi buruk Jalursaluran drainase terputus

Sumber: Laporan Pemantauan Pelaksanaan Bantuan Pembiayaan Perumahan Tahun 2019


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
17
Usulan Solusi Terhadap Permasalahan Ketersediaan PSU

Perlu adanya sinkronisasi timeline perencanaan antara PT PLN dan/atau perusahaan


1 lainnya yang terkait penyediaan utilitas dengan pengembang perumahan, untuk
mengantisipasi permasalahan ketersediaan PSU

Perlu adanya penegasan terhadap persyaratan sebelum memperoleh IMB, seperti


2 adanya dokumen persetujuan/kesepakatan antara pengembang dengan PT PLN,
PDAM, dll terkait timeline perencanaan kedua belah pihak sehingga jaringan listrik
dapat siap pakai

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN
18
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


P E M E R I K S A A N D E N G A N T U J U A N T E RT E N T U ( P D T T )
SUBSIDI BUNGA KREDIT & SUBSIDI BANTUAN UANG MUKA PERUMAHAN

Laporan Hasil Pemeriksaan atas PDTT Pengelolaan Belanja Subsidi Bunga


Kredit Perumahan dan Subsidi Bantuan Uang Muka Perumahan untuk
PERMASALAHAN Mendukung Pemeriksaan atas LKBUM Tahun 2018
No 18/LHP/XVII/05/2019

Realisasi pemberian R e k o m e n d a s i Te m u a n B e s a r :
subsidi yang berindikasi
tidak tepat sasaran, Menghitung, menarik, dan menyetorkan realisasi atas
pemanfaatan rumah 01 Belanja SSB/SSM yang tidak tepat sasaran dan/atau tidak
tidak sesuai dengan tepat jumlah.
ketentuan, serta
pemantauan & evaluasi Menghitung, menarik, dan menyetorkan realisasi atas
belum optimal 02 Belanja SBUM yang tidak tepat sasaran dan/atau tidak
tepat jumlah minimal sebesar Rp 1.451.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai