Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan 3

Teknik Informatika 2021


Abdul Rachman Manga, S.Kom.,
M.T.
Definisi
• Mesin abstrak berupa
sistem model
matematika dengan
masukan dan keluaran
diskrit yang dapat
mengenali bahasa
paling sederhana
(bahasa reguler) dan
dapat
diimplementasikan
secara nyata.
Jenis
FSA
• Deterministik (DFSA/DFA)
pada setiap input, hanya ada satu keadaan
(state) tujuan dari keadaan saat ini.
• Nondeterministik (NFSA/NFA)
pada setiap input terdapat lebih dari satu
keadaan tujuan dari keadaan saat
ini.
D-
FSA/DFA
1. Himpunan keadaan (Q).
2. Himpunan simbol input ()
3. Fungsi transisi (), memuat satu keadaan asal
dan satu simbol input dan satu keadaan tujuan.
 (state, input)
 (q1,0)=q2
0
q1 q2

1. Keadaan awal (q1)merupakan salah satu dari


Q.
5-TUPLE D-
FSA
DFSA A, terdiri atas 5 tuple, yaitu:

A = (Q, , , S, F)
1. Himpunan keadaan (Q).
2. Himpunan simbol input ()
3. Fungsi transisi (), memuat satu keadaan asal dan satu
simbol input dan satu keadaan tujuan.
4. Keadaan awal (S)merupakan salah satu dari Q.
5. Himpunan keadaan final atau yang diterima, dinotasikan
dengan
F (FQ)
Notasi Lain
DFSA
1. Diagram Transisi / State Diagram
• Tiap keadaan merupakan simpul
• Tiap keadaan q  Q dan tiap simbol a  , dituliskan
sebagai (q,a) = p. Artinya, diagram transisi memiliki
panah dari q ke p, yang berlabel a.
• Keadaan awal (q0) ditandai dengan adanya panah
tanpa sumber.
• Simpul yang menjadi keadaan final ditandai dengan
lingkaran bergaris tepi ganda
Notasi Lain
DFSA
2. Tabel Transisi
• Representasi daftar dari suatu fungsi
• Baris menunjukkan keadaan dan kolom
menunjukkan input.
• Isi dari baris menunjukkan keadaan q
dan isi dari
kolom input a menunjukkan keadaan
(q,a)
Contoh A = (Q, , , S, F)
: yang dapat menerima string berakhiran 01 A = ({q , q , q }, {0,1}, , q ,{q })
DFSA 0 1 2 0 2

Q = {q0, q1, q2}


S = {0,1}
Fungsi Transisi  ( state,inputan)= state yang dituju
d ( q0,0)= q1  0 1
d ( q0,1)= q0  q0 q1 q0
d ( q1,0)= q1 q1 q1 q2
d ( q1,1)= q2 * q2 q2 q1

d ( q2,0)= q2
d ( q2,1)= q1 1 0 0
S = q0 0 1 q2
q0 q1
F = {q2}
q0 q1 q2
1
Contoh
DFSA
M = (Q, , ,:S, F), dimana :

Q = {q0, q1}, Tabel Transisi Tabel Transisi


 = {a,b}, q  (q, )  a b
S = q0 atau
q0 a q0 q0 q0 q1
F = {q0}
q0 b q1 q1 q1 q0
q1 a q1
q1 b q0

a a Jika M diberi input aabba, dengan state awal (q0,


aabba), maka :

q0 b q1
(q0,aabba) ├M (q0,abba)
├M (q0,bba)
├M (q1,ba)
├M (q0,a)
b ├M (q0,  )
Diagram State Karena (q0,aabba) ├*M (q0,  ), jadi aabba diterima oleh
Contoh: DFSA yang dapat menerima
semua string berakhiran 01
0,1

0 1
q0 q1 q2

Contoh inputan 11100111:


(q0,11100111 ├M

)) (q0,1100111) )

├M (q0,11011))

├ ├(q ((q1q))02,,1e))
MM,01
M 0

Karena berhenti d├├


iMq((q2q,,10m
1),e)a)ka11101 diterima oleh mesin DFSA
M 01
Karena berhenti bukan di q2, maka 010111 tidak diterima oleh mesin DFSA
DFA nya Tabel Transisi
Q = {q0 , q1 , q2 , q3 }
 0 1
 = {0,1}
S = q0 q0 q2 q1
F = { q0} q1 q3 q0
q2 q0 q3
q3 q1 q2

Contoh : diberikan string 011 dan 1010,


buktikan bahwa string tersebut diterima
atau ditolak !

(q0,011) = (q2,11) = (q3,1) = (q2, e) Ditolak

(q0,1010) = (q1,010)
= (q3,10)
=(q2,0)
State Diagram = q0,e) Diterima
Perluasan Fungsi Transisi untuk
String
DFSA mendefinisikan bahasa sebagai

himpunan semua string yang hasilnya dalam
bentuk urutan transisi keadaan dari keadaan
awal sampai keadaan final (yang diterima)
Perluasan Fungsi Transisi untuk String
(lanj.)
• Fungsi Transisi Diperluas
• Mendeskripsikan yang terjadi ketika suatu keadaan
dimulai dan sembarang urutan input diikuti.
• Jika  adalah fungsi transisi, maka fungsi transisi
diperluas dinotasikan dengan 𝛿
• Fungsi transisi diperluas merupakan fungsi saat
keadaan q untuk masukan berupa string w, dan
menghasilkan keadaan p (keadaan yang dicapai
otomaton ketika memulai di keadaan q dan memproses
urutan input w)
Definisi Formal dari Fungsi Transisi
Diperluas

Definisi Formal dari Fungsi Transisi
Diperluas
Induksi: Misal w adalah string yang berbentuk
xa; yakni a merupakan simbol terakhir dari w,
dan x merupakan string selain simbol terakhir.

Maka: 𝛿 (q,w) = (𝛿 (q,x), a)


• Untuk memproses 𝛿 (q,w), pertama proses dahulu 𝛿 (q,x),
hasilnya adalah keadaan yang otomaton tempati
setelah memproses semua simbol selain simbol terakhir
dari w.
• Misal, keadaan ini adalah p, yakni 𝛿 (q,x) = p

• Maka 𝛿 (q,w) adalah yang kita peroleh dengan melakukan


Contoh
Desain suatu DFSA yang dapat menerima bahasa:

L = {w | w memiliki jumlah 0 ganjil dan jumlah 1 ganjil}


Bahasa dari
DFSAdari DFSA A = (Q, , , q , F), dinotasikan
Bahasa 0
dengan L(A), didefinisikan sebagai

L(A) = {w | 𝛿 (q0,w) berakhir di F}

Bahasa dari A merupakan himpunan semua string


w yang memiliki keadaan awal q0 dan berakhir di
keadaan final (yang diterima)

Jika L adalah L(A) dari suatu DFSA, maka L


adalah bahasa reguler

Anda mungkin juga menyukai