Anda di halaman 1dari 51

Anatomi Faring

Oleh:
Imelda Sukma S 16-079
Eka Novianir Ankismu’ab 16-083
Reza Ihza Mahendra 16-037
Cyntia Puspa Dewi 17-047
Salsabila Afrilna Handayani 17-148
Mauriska Nara Sandi 17-149

Preseptor:
dr. Elfahmi , Sp.THT-KL
• Faring adalah kantong
fibromuskuler terletak dari
permukaan bawah basis
cranii sampai setinggi
cartilago cricoid/vertebrae
DEFINISI cervical 6.
FUNGSI FARING
MENELAN

RESPIRASI

ARTIKULASI

RESONANSI SUARA
BATAS BATAS FARING
Atas:
rongga
hidung

Belakang
Depan:
: vertebra
rongga
servikali
mulut
s

Bawah:
esofagus
NASOFARING
LETAK
Terletak dari
choanae sampai tepi
atas palatum molle.

BATAS
•Batas atas : Corpus os
spenoid
•Batas bawah: Palatum mole
•Batas depan: Coana
•Batas belakang : Vertebra
servikal I dan II
Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan

beberapa struktur penting , seperti :

Torus
Adenoid
tubarius
Fossa
Kantong
rosenmuller
rathke
Pada dinding posterior dari nasofaring terdapat

• Tonsilla pharyngea

Pada dinding lateral dari nasofaring terdapat

• Ostium tuba auditiva


(menembus telinga tengah)
Daftar Penyakit Nasofaring

Nasofaringitis akut Hipertrofi adenoid

Angiofibroma
Ca nasofaring
nasofaring belia
OROFARING

LETAK :
Terletak dari palatum molle sampai
tepi atas epiglotis
 BATAS

Batas atas : Palatum mole

Batas bawah : Tepi atas


epiglotis

Batas depan: Isthmus


Faucium

Batas belakang : Dinding


Faring

Antara arcus palatoglossus dengan arcus palatopharyngeus


terdapat fossa tonsillaris yang di tempati oleh tonsilla palatina.
Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah

Dinding posterior faring


Tonsil palatina
Fossa tonsil

Arkus faring anterior


dan posterior

Uvula
Tonsil lingual
Foramen sekum
TONSIL
Fungsi  Imun body, barier terhadap
bakteri yg masuk ke faring
Cincin Waldeyer
Jaringan Limfoid yang Mengelilingi Faring
Tonsil Faringeal

Terletak pada dinding atas nasofaring bagian


posterior

Membesar pada anak 3 thn  mengecil,


menghilang pada usia 14 tahun.

Mengandung sedikit sekali kripta dan letak kripta


dangkal

Tidak ada kapsul


Tonsil Palatina

Samping belakang orofaring,


dalam fossa tonsilaris,
berbentuk oval dengan ukuran
dewasa panjang 20-25 mm,
lebar 15-20 mm, tebal 15 mm,
dan berat sekitar 1,5 gram.
Tonsil Lingual
• Tidak berkapsul

• Terdapat pada basis lidah diantara kedua


tonsil palatina dan meluas ke arah
anteroposterior dari papilla sirkumvalata
ke epiglottis

• Jumlah antara 30-100 buah

• Kripta sedikit dan dangkal

• Sel-sel limfoid ini sering mengalami


degenerasi disertai deskuamasi sel, epitel
dan bakteri, yang akhirnya membentuk
detritus.
Ruang Faringeal
Ruang
Ruang
retrofarin
parafaring
g
Dinding anterior ruang Ruang ini berbentuk
ini adalah dinding kerucut dengan dasarnya
faring yang terdiri dari yang terletak pada dasar
mukosa faring, fasia tengkorak dekat foramen
faringobasalaris dan jugalaris dan puncaknya
otot-otot faring. pada kornu mayus os hyoid.
Daftar Penyakit Orofaring

Tonsilitis akut
Tonsilitis Abses
kronis peritonsil
Tumor
Abses Abses
Faringitis ganas
retrofaring parafaring
tonsil
LARINGOFARING  Posisi terendah dari faring
 Pada bagian bawahnya, sistem
respirasi menjadi terpisah dari sistem
digestif.

LETAK
Dari additus laryngeus sampai
setinggi tepi bawah cartilago cricoid.
BATAS
• Batas atas : Tepi atas epiglotis
• Batas bawah: Introitus esofagus
setinggi Vertebra servikal VI
• Batas depan : Aditus Laringis
• Batas belakang : DindingFaring
Vaskularisasi
• Arteri : perdarahan utama berasal dr
cabang a. karotis eksterna
• (a. pharyngea ascendens, a. palatina
Arteri ascendens, a. facialis, a. maxillaris, a.
lingualis).

• Superior  plexus pterigoid, inferior


 vena jugularis interna.
Vena
Plexus Pharyngeus
Inervasi yang dibentuk oleh
cabang-cabang n.
(Persarafan glossopharyngeus,
faring ) n. vagus, n.
symphaticus
Sistem Limfatik
Superior: Mengalir ke KGB retrofaring dan
KGB servikal dalam atas

Media: Mengalir ke KGB jugulo-digastrik dan


kelenjar servikal dalam atas

Inferior : Mengalir ke KGB servikal dalam


bawah
OTOT LONGITUDINAL FARING
M.
Stilofarin • Untuk melebarkan faring dan menarik
laring
g
• Di persyarafi oleh n.glossofaring

• Mempertemukan istmus orofaring dan


M. menaikkan bagian bawah faring dan
Palatofaring laring
• Di persyarafi oleh n.vagus
OTOT SIRKULAR FARING
Terdiri dari :
 M. konstriktor faring
superior
 M. konstriktor faring
media
 M. konstriktor faring
inferior

Fungsi : Mengecilkan lumen


faring. Dipersyarafi oleh
n.vagus
ANATOMI LARING
Anatomi Laring

suatu rangkaian
tulang rawan
yang berbentuk
corong dan
terletak setinggi
vertebra
cervicalis IV – VI
Batas-batas Laring

Kranial : Aditus Laringeus

Kaudal : Kartilago krikoid dan


berhubungan dengan trakea

Anterior : Permukaan belakang epiglotis

Posterior : M. aritenoid transversus dan


lamina kartilago krikoid
Cavum Laring
Supraglotis
(vestibulum
superior)
Glotis (pars
media)
Infraglotis
(pars inferior)
Secara keseluruhan laring
dibentuk oleh sejumlah
kartilago, ligamentum dan
otot-otot
Kartilago mayor, terdiri dari :
•Kartilago Tiroidea, 1 buah
•Kartilago Krikoidea, 1 buah
•Kartilago Aritenoidea, 2 buah

Kartilago minor, terdiri dari :


•Kartilago Kornikulata Santorini,
2 buah
•Kartilago Kuneiforme Wrisberg,
2 buah
•Kartilago Epiglotis, 1 buah
Ligamentum ekstrinsik :

Membran tirohioid

Ligamentum tirohioid

Ligamentum tiroepiglotis

Ligamentum hioepiglotis

Ligamentum krikotrakeal
Ligamentum intrinsik :
Membran quadrangularis

Ligamentum vestibular

Konus elastikus

Ligamentum krikotiroid

media
Ligamentum vokalis
Musculi
Otot ekstrinsik
Musculi
Otot intrinsik
Vaskularisasi
Laring mendapat
perdarahan dari
cabang A.
Tiroidea Superior
dan Inferior
sebagai A.
Laringeus
Superior dan
Inferior.
Vaskularisasi
Darah vena dialirkan melalui V. Laringeus
Superior dan Inferior ke V. Tiroidea Superior dan
Inferior yang kemudian akan bermuara ke V.
Jugularis Interna.
Inervasi
Laring dipersarafi
oleh cabang N.
Vagus yaitu Nn.
Laringeus
Superior dan Nn.
Laringeus Inferior
(Nn. Laringeus
Rekuren) kiri dan
kanan.
Fungsi Laring

FONASI

EMOSI PROTEKSI

FUNGSI
MENELAN RESPIRASI

FIKSASI SIRKULASI
Proteksi

mencegah makanan dan benda asing masuk ke trakea

menutup aditus laring dengan kontraksi otot-otot

ekstrinsik laring dan rima glottis dengan adduksi plika

vokalis hasil adduksi otot-otot intrinsik


Respirasi

mengatur ukuran rima glottis

m. krikoaritenoid post. ---> kontraksi --->

proc. vokalis kartilago aritenoid bergerak ke

lateral ---> rima glottis terbuka (abduksi)


 Fonasi

 membuat suara

 menentukan tinggi rendahnya nada :

plika vokalis adduksi ---> m. krikotiroid merotasikan

kartilago tiroid ke bawah dan depan ---> menjauhi

kartilago aritenoid ---> m. krikoaritenoid post. menahan

atau menarik kartilago aritenoid ke belakang ---> plika

vokalis kontraksi
Menelan

gerakan laring bagian bawah ke atas

menutup aditus laryngis

mendorong bolus makanan turun ke

hipofaring
FISIOLOGI LARING
Fisiologi Laring
1. Protective -> corpus alienum -> merangsag reflex batuk

2. Respiratori -> pasif -> sebagai jalan nafas


-> aktif -> mengatur lebar rima glotidis

3. Phanatory -> menghasilkan suara -> plica vocalis

4. Swallowing -> selama proses menelan, laring diangkat


dan additus laringeus tertutup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai