Anda di halaman 1dari 77

EPONYMOUS FRACTURE

Mega Rizky N
Atria Oyu O
Azolla Viola
Difa Kartika
Hill Sach Lession
• Fraktur kompresi postero superolateral dari caput humerus yang terjadi karena adanya
ketidakstabilan anterior atau dislokasi sendi glenohumeral.
• Klasifikasi :
• Karakteristik pasien dengan riwayat
dislokasi bahu anterior berulang
1. Tingkat kenyamanan • Faktor yang bisa menyebabkan
2. Frekuensi dislokasi kekambuhan
3. Masalah neurologis 1. Kejang
2. Kecenderungan untuk jatuh
4. Riwayat perawatan sebelumnya 3. Melakukan kegiatan yang
membutuhkan abduksi dan rotasi
eksternal
• Pemeriksaan fisik yang penting :
Load and shift test

Apprehension test
• Pemeriksaan penunjang :
1. CT (AP, aksila, lateral) dengan
“Stryker notch view”
1. CT
a) 3D-CT
b) 2D-CT

2. MRI
• Management : -Hill sach reduction
1. Non bedah (cedera osseus <20%) -Rekonstruksi caput humerus
- Terapi -Arthroplasty caput humeral
- Sling atau alat untuk partial
imobilisasi - Hemiarthroplasty
2. Bedah - Weber osteotomy
-Remplissage
Algoritma Treatment Lesi Hill Sach
Bankart Lession
• Adalah sebuah cedera pada anterior
atau anteroinferior labium glenoid,
struktur fibrokartilago yang
mengelilingi dan memperdalam tulang
glenoid.

• Lesi ini mirip Hill sach dimana bisa


menyebabkan ketidakstabilan pada
bahu anterior dan dislokasi berulang
• Pemeriksaan penunjang :
1. CT (a,b,c)
2. MRI (d)
• Management : 1. Teknik hippocratesHippocratic
Non Bedah method
1. Kocher’s
2. Traction-countertraction Bedah
3. Teknik stimson Operasi dilakukan untuk mengatasi
ketidakstabilan anterior berulang
termasuk perbaikan labial atau
rekonstruksi tulang jika tingkat bone loss
nya parah.
Holstein Lewis Fracture
• Fraktur 1/3 distal humerus • Fraktur ini dapat menjepit n. Radialis
yang melalu septum intermuskularis
dan adanya kontak langsung dengan
tulang yang berdekatan sehingga
menyebabkan syaraf rentan cedera.
• Manifestasi klinis :
1. Hilangnya kemampuan supinasi lengan bawah
2. Defisit motorik
-Hilangnya mobilitas pada m. brachioradialis dan supinator
-Hilangnya mobilitas pada m. Ekstensor carpi radialis longus dan brevis
-Hilangnya kemampuan untuk mengulurkan jari pada sendi
metacarpophalangeal
3. Defisit sensorik
-Hilangnya sensasi di lengan posterior, dorsum tangan dan lateral three and half finger
• Pemeriksaan fisik : pemeriksaan n. radial 1)ORIF
• Pemeriksaan penunjang : Indikasi bedah :
1. X-ray humerus AP/Lateral -Open fracture
• Management : -Trauma tekanan tinggi
Non bedah -Lesi tekan
1) Sugar tong\hanging cast -Kegagalan pengobatan konservatif
Bedah
Essex Lopresti Fracture
• Ditandai dengan fraktur caput radial,
gangguan pada membran interosseus,
dislokasi sendi radioulnar distal
• MOI dari fraktur ini disebabkan adanya
kompresi dengan energi tinggi secara
aksial mengenai lengan, biasanya akibat
dari jatuh dengan tangan posisi terulur
• Pemeriksaan penunjang :
1. USG
2. MRI
Algoritma Management ELI
ELI akut :
• Penggantian caput radial/ORIF ELI kronis :
• Imobilisasi DRUJ dalam posisi supinasi • Ulnar shortening osteotomy (USO)
dengan wires/screw jika dibutuhkan
dan kemungkinan rekonstruksi / • Rekonstruksi IOM
perbaikan IOM • Penggantian caput radial
• Teknik bedah :
1. Penggantian caput radial
2. Pronator teres graft harvesting
3. Ulnar shortening osteotomy (USO)
4. Rekonstruksi IOM
Forearm Fracture
Montegia vs Galeazzi
Epidemiologi

• Dari 60% forearm fracture 25% diantaranya adalah fracture os.ulna


dan 15% adalah fracture os.radius. 3-7% diantaranya adalah fracture
galeazzi.
MOI

Montegia Galeazzi
Terjatuh dengan tangan Jatuh dengan tumpuan pada
menopang tubuh dengan pronasi tangan dengan posisi lengan
paksa dari regio antebrachii yang hiperpronasi dan ekstensi pada
menyebabkan caput radii pergelangan tangan.
mengalami dislokasi.
Pemeriksaan Fisik
1. Pembengkakan pada siku
2. Deformitas
3. Krepitasi
4. Nyeri yang menyertai pergerakan dari siku (supinasi dan pronasi).
5. Pada fracture Montegia lebih sering terjadi cidera pada n.intereseous
posterior, sedangkan pada fracture galeazzi jarang mengalami cidera
neurovaskular.
6. DRUJ Stress Test pada fracture galeazzi.
X-Ray

Montegia Galeazzi
Klasifikasi
• Klasifikasi Montegia menurut Bado :
Tatalaksana
• Utama : Mengembalikan ukuran tulan ke panjang semula.

Montegia Galeazzi
Anak Reduksi Tertutup Reduksi Tertutup

Dewasa ORIF ORIF


Fraktur Radius Distal
• Fraktur colles
fraktur bagian distal radius, pada cortico-cancellous junction, dengan displacement
fragmen distal ke arah dorsal
Sering terjadi pada perempuan usia > 50 tahun

• Fraktur Smith
• Fraktur Smith adalah fraktur pada radius distal yang menampilkan angulasi
fragmen distal.
Barton fracture
Fraktur miring yang meluas ke permukaan artikular jari-jari
distal
Mechanism of Injury

FOOSH injury
Gambaran Klinis
• Nyeri
• Swelling
• ‘Dinner-fork’ deformity pada colles. ‘Garden Spade’ pada smith
• Stiffness
Dinner-fork deformity
Pemeriksaan penunjang
• Foto polos AP/Lateral Colles
Terapi
• Konservatif:
• Undisplaced fracture: immobilisasi dengan below elbow plaster cast selama 1-2
hari sampai sudah tidak ada pembengkakan
• Displaced fracture: dilakukan manipulative reduction diikuti imobilisasi
dengan cast.
• Operatif:
• Closed reduction & percutaneous pinning dengan K-wires
• Open reduction dan plate fixation
Komplikasi
• Stiffness of joints
• Mal-union
• Subluxation sendi radio-ulnar inferior
• Carpal-tunnel syndrome
Thumb Fracture
Bennet fracture
• fraktur oblique dari metakarpal pertama dengan subluksasi dan
fraktur yang terkait pada permukaan artikular carpometacarpal. Ini
adalah fraktur paling umum yang mempengaruhi ibu jari dan
merupakan cedera serius.
Bennet fracture
• Nyeri sekali
• Bengkak
Management
• reduksi tertutup
• Internal fixation: K-wires
Rolando fracture
• Fracture 3 bagian pada thumb metacarpal
• pria : wanita = 10: 1. Ini paling umum pada rentang usia
20 hingga 40 tahun
• Gejala Klinis:
• bengkak
• Tender
• Deformitas pada dasar thumb
Pemeriksaan Penunjang:
• Management :
Cast 3- 4 mgg : thumb spica
K-wires
Pipkin fracture
• Fraktur pada caput femoral dengan adanya dislokasi panggul
Pipkin fracture
Pipkin’s fracture
Pemeriksaan penunjang:
• CT pelvic
Management
• Non Operative
hip reduction
TDWB (4-6 mgg) : Touch Done Weight Bearing
• Operative
• ORIF
Segond Fracture
• Pertama kali di deskripsikan oleh Paul Segond 1879.
• Merupakan fraktur avulsi pada ekstremitas bawah dan biasanya
disertai oleh cedera ACL
• MOI : rotasi internal pada lutut yang menyebabkan stress pada varus.
• Eval :
• X-Ray AP : tampak gambaran bulan sabit dengan adanya displacement dari
metafisi.
• MRI Knee
Maisonneuve Fracture
• Di deskripsikan oleh Jacque Gilles Maisonneuve.
• Merupakan fraktur spiral pada 1/3 proksimal os.Fibula dengan adanya
kerusakan pada distal tibiofibulan sindesmosis.
• MOI : eksternal rotasi dari kaki dengan adanya gerakan supinasi atau
pronasi.
• Eval :
• X-ray
• Treatment : Stabilisasi ankle mortise dengan ORIF
Gosselin Fracture
• Di deskripsikan oleh Leon Athanese Gosselin.
• Merupakan fraktur berbentuk huruf V pada distal os.Tibia dengan
adanya perluasan pada tibial plafond yang akan membagi menjadi
segment anterior dan posterior.
• Eval : X-ray
• Treatment : Ekternal fiksasi.
Pott Fracture
• Dislokasi sebagian pada ankle dengan adanya frakture pada fibula dan
adanya rupture pada medial ligamen dari ankle.
• MOI : Twisting injury saat berjalan maupun berlari.
• Treatment : ORIF
Shepherd fracture
• fracture of the lateral tubercle of
the posterior process of the talus
• MOI: ankle inversion, forced
plantar flexion, or direct
compression injury in which the
posterior talofibular ligament
avulses the tubercle
• A simple rule is, ‘If it’s not
causing symptoms, it doesn’t
really matter.’
Evaluation
• Plain radiographs
• CT-Scan
Complications
• Chronic pain
• Arthrosis
• Avascular necrosis (rare)
Treatment
• Immobilization
• Excision of the fragment
Tillaux fracture
• Avulsion fracture of the
anterolateral tubercle of the
distal tibia caused by a pull of
the anteroinferior tibiofibular
ligament during external rotation
• This typically occurs in
adolescent patients, as the
ligament is usually stronger than
the anterolateral epiphysis,
which at this time of
development, is open and
susceptible to injury
Evaluation
• Plain radiographs
• CT-scan
Complication
• Mal-union
• Asymmetrical growth
• Shortening
Treatment
• Closed reduction
• Immobilization
Lisfranc fracture
• Fracture-dislocation of the
tarsometatarsal joint
• Lisfranc injuries can be subdivided into
• Lisfranc fracture-displacements due to high-impact
injuries
• Lisfranc midfoot sprains due to low-impact injuries
Evaluation
• Plain radiograph
• CT-scan
Complication
• Arch deformity
• Chronic pain
• Osteoarthritis
• Compartment syndrome of the foot
Treatment
• traction and manipulation under anaesthesia; the position is then held
with percutaneous K-wires or screws and cast immobilization
• If closed reduction fails, open reduction is essential.
Chopart fracture-dislocation
Dislocation of the mid-tarsal
(talonavicular and
calcaneocuboid) joints of the foot,
often with associated fracture of
the calcaneous, cuboid, dan
navicular
Usually caused by fall from height,
traffic collisions and twisting
injuries to the foot as seen in
basketball players.
Jones fracture
• fracture at the
metaphyseal/diaphyseal junction
without distal extension beyond
the fourth to fifth intermetatarsal
articulation
• Evalutation: AP, Lateral, oblique
plain radiograph
• Treatment: non-weight bearing
casting; intramedullary screw
fixation

Anda mungkin juga menyukai