Anda di halaman 1dari 18

NAMA : ATIKA RAMBU R.

WAGI
NIM : 30518018

D3-RMIK/A
DASAR-DASAR
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-
gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa non verbal.
Proses komunikasi
1. Penginterpretasian
Penginterpretasian adalah langkah awal dalam proses komunikasi,
hal ini berlangsung di dalam diri komunikator. Hal yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi yang mendasari
komunikator melakukan proses komunikasi. Proses komunikasi yang
pertama ini berlangsung sejak motif komunikasi muncul hingga
komunikator mampu menginterpretasiakan pikiran dan perasaannya
tersebut ke dalam sebuah pesan yang masih abstrak.
2. Penyandian
Proses komunikasi yang selanjutnya adalah penyandian. Tahap ini
masih berlangsung di dalam diri komunikator. Pada proses
komunikasi ini, pesan abstrak yang diciptakan dalam tahap
sebelumnya berhasil diwujudkan oleh komunikator ke dalam lambang
komunikasi melalui proses encoding.
3. Pengiriman
Proses komunikasi pengiriman terjadi ketika komunikator
mengkomunikasikan pesannya kepada komunikan. Dalam tahap ini,
komunikator mengirim lambang komunikasi melaluitransmitter (dapat
berupa apapun) sebagai alat pengirim pesan
4. Perjalanan
Tahapan dalam proses komunikasi ini terjadi antara komunikator dan
komunikan, tepatnya sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh
komunikan.
5. Penerimaan
Proses komunikasi ini terjadi ketika lambang komunikasi yang
dikirimkan oleh komunikator telah diterima oleh komunikan.
Penerimaan dalam proses komunikasi diterima
melalui receiver berupa peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik
Proses komunikasi penyandian balik terjadi dalam diri komunikan,
yakni sejak lambang komunikasi diterima melalui receiver hingga
pesan tersebut diolah dan diuraikan dalam diri komunikan (decoding).
7. Penginterpretasian
Proses komunikasi penginterpretasian kembali terjadi dalam diri
komunikan. Proses komunikasi ini terjadi sejak lambang komunikasi
berhasil diuraikan dalam bentuk pesan hingga
menimbulkan feedback.
ELEMEN-ELEMEN DALAM MODEL PROSES KOMUNIKASI
1. Pengirim (Sender)
atau disebut dengan Komunikator adalah individu, kelompok atau
organisasi yang memulai komunikasi yang telah mengkonseptualisasikan
gagasan yang ingin disampaikan ke pihak lain. Pengirim ini merupakan
pihak pertama yang bertanggung jawab atas keberhasilan penyampaian
informasi. Pengalaman, sikap, pengetahuan, keterampilan, persepsi dan
budaya pengirim akan mempengaruhi informasi atau pesan yang akan
dikirimkan. Contohnya seorang manajer ingin menginformasikan ke
bawahannya mengenai pengenalan produk baru, maka manajer tersebut
dapat dikatakan sebagai Pengirim atau Sender
2. Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan dalam proses komunikasi ini adalah ide,
perasaaan, pedoman, instruksi, perintah atau konten apapun yang
dimaksudkan untuk dikomunikasikan. Contohnya seperti pesan untuk
pengenalan produk, pesan instruksi yang harus dilakukan oleh bawahan
dan  lain sebagainya.
3. Konversi Pesan ke bentuk Simbolis (Encoding)
Proses ini merupakan proses mengubah ide, pemikiran atau komponen
pesan/informasi lainnya yang akan dikomunikasikan tersebut menjadi simbol,
kata-kata, tindakan, diagram, gerakan tubuh, gambar dan lain-lainnya. Simbolis-
simbolis yang digunakan ini harus dapat dipahami oleh penerima informasi.
Pengetahuan, persepsi, keterampilan, latar belakang dan kompetensi pengirim
informasi memiliki dampak yang sangat besar terhadap keberhasilan
penyampaian pesan atau informasi ini.

4. Saluran Komunikasi (Communication Channel)


Pengirim memilih saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima. Pemilihan media ini harus dilakukan dengan hati-hati
agar pesan atau informasi yang akan disampaikannya ini secara efektif dapat
ditafsirkan dengan benar oleh penerima. Pilihan media atau saluran komunikasi
ini tergantung pada hubungan interpersonal antara pengirim dan penerima dan
juga urgensi pesan yang akan dikirim. Berbagai bentuk media atau saluran
komunikasi yang dapat digunakan diantaranya seperti tatap muka, surat, televisi,
telepon, email dan lain-lainnya.
5. Pengartian ulang Simbolis (Decoding)
Di proses decoding ini, penerima menafsirkan pesan pengirim dan
mencoba memahaminya  sebaik mungkin. Komunikasi yang efektif
hanya terjadi jika penerima memahami sama persis apa yang
dimaksudkan oleh pengirim.
6. Penerima (Receiver)
Receiver atau Penerima adalah orang yang ditargetkan untuk pesan
atau informasi tersebut. Penerima informasi harus mencoba sebaik
mungkin untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh pengirim
informasi sehingga tujuan komunikasi tercapai. Sejauh mana
pemahaman penerima informasi ini tergantung pada subyek,
pengalaman, pengetahuan, kepercayaan dan hubunganya dengan
pengirim.
7. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik atau feedback adalah langkah terakhir dari proses komunikasi
untuk memastikan penerima telah menerima pesan dan telah
menafsirkannya dengan benar sesuai dengan yang dimaksudkan oleh
pengirim. Feedback ini akan meningkatkan efektivitas komunikasi karena
memungkinkan pengirim untuk mengetahui keefektifan pesannya.
Tanggapan dari penerima dapat berupa verbal maupun non-verbal.
HUBUNGAN KOMUNIKASI
DOKTER DAN PASIEN

Komunikasi dokter-pasien merupakan salah satu


kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter. Hal ini
menentukan keberhasilan dalam membantu
menelesaikan masalah pasien. Komunikasi yang
efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang
dialami oleh kedua belah pihak.
Menurut kurzt (1998) dalam dunia kedokteran ada dua mcam
pendekatan komunikasi yang digunakan
1. Disease centered communication style atau doctor centered
communication tyle yaitu komunikasi berdasarkan
kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis .
Cth : penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan
gejala
2. Illnes centered communication style atau patient centered
communication style yaitu komunikasi berdasarkan apa yang
dirasakan pasien tentang penyakitnya .
TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan :
1. Memfasilitasi tercapainya tujuan kedua pihak
(dokter dan pasien)
2. Membantu pengembangan perencanaan perawatan
pasien bersama pasien.
3. Membantu memberikan pilihan dalam upaya
penyelesaian masalah kesehatan pasien
4. Membimbing pasien sampai dengan memberikan
pengertian mengenai masalah atau penyakit ang
dihadapinya
Manfaat :
1. Meningkatkan kepuasaan pasien dalam menerima
pelayanan medis
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis , terapi dan
tindakan medis
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada
pasien
Mengembangkan komunikasi efektif dalam
hubungan dokter dan pasien

• Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi


kendala yang ditimbulkan oleh kedua belah pihak

• Opini yang menyatakan bahwa mengembangkan


komunikasi dengan pasien hanya akan menyita waktu
sebaiknya harus diluruskan . Jika dokter dapat
membangun komunikasi yang efektif dengan
pasiennya , banyak hal hal yang dapat dihindari
Daftar pusaka

• https://
www.academia.edu/37044045/Dasar_dasar_komunik
asi_efektif
• https://ilmumanajemenindustri.com/elemen-elemen-d
alam-proses-komunikasi-communication-process/
• https://slideplayer.info/slide/2438712/
• https://
www.slideshare.net/gahayu/komunikasi-efektif-dokte
r-dan-pasien
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai