Anda di halaman 1dari 50

MEDIA MENGAJAR

KIMIA
Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam

Untuk SMA/MA Kelas XI


BAB 1

Senyawa
Hidrokarbon
dan Minyak
Bumi
www.shutterstock.com/think4photop
KEUNIKAN ATOM KARBON
1. Menunjukkan Karbon dan Hidrogen dalam Senyawa Karbon
Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam sampel organik, secara lebih pasti dapat
ditunjukkan melalui percobaan sederhana, yaitu dengan uji pembakaran . Gas karbon
dioksida dapat dikenali berdasarkan sifatnya yang mengeruhkan air kapur; sedangkan air
dapat dikenali dengan kertas kobalt karena air mengubah warna kertas kobalt dari biru
menjadi merah muda (pink).

Senyawa organik
umumnya jauh lebih
mudah terurai daripada
senyawa anorganik.
2. Keunikan Atom Karbon
Sesuai dengan nomor periodenya, yaitu periode kedua, atom karbon hanya mempunyai
2 kulit atom sehingga jari-jari atom karbon relatif kecil.

Karbon mempunyai 4 elektron


valensi

Atom karbon relatif kecil

Berbagai senyawa karbon. Karbon memiliki 4 elektron valensi


3. Rantai Atom Karbon
Atom karbon dengan 4 elektron valensi dapat membentuk ikatan antaratom karbon
berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga. Selain itu, atom
karbon dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).

1) Ikatan kovalen yang dibentuk


karbon relatif kuat.

2) Karbon dapat membentuk ikatan


rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.

5 Berbagai macam bentuk ikatan dan bentuk rantai karbon dalam


senyawa karbon.
4. Atom Karbon Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuarterner

Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikatnya, atom karbon dengan empat ikatan
kovalen tunggal dibedakan menjadi atom karbon primer (1°), sekunder (2°), tersier (3°),
dan kuarterner (4°).

Contoh:
5. Perbedaan Sifat Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

Perbedaan utama senyawa organik dan senyawa


anorganik.
HIDROKARBON
1. Penggolongan Hidrokarbon
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan ke dalam
hidrokarbon alifatik, alisiklik, atau aromatik.

Bentuk rantai karbon dan bentuk ikatan dalam


senyawa karbon.
Jika semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal (—C—C—), maka
digolongkan sebagai hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja ikatan rangkap dua
(—C == C—) atau ikatan rangkap tiga (—C C—), maka disebut hidrokarbon tak
jenuh.

Contoh hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.


2. Alkana
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.

Tiga suku
pertama
alkana.

Dokumen penerbit
Rumus umum alkana

Perbandingan jumlah atom C


dengan atom H dalam alkana selalu
sama dengan n : (2n + 2).
Deret homolog
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang
mirip disebut satu homolog (deret sepancaran).

Tata nama alkana


Penamaan senyawa karbon perlu sistem tertentu, dan hal ini telah diatur oleh
komisi tata nama dari himpunan kimia sedunia atau IUPAC (International Union of
Pure and Applied Chemistry). Nama yang diturunkan dengan aturan ini disebut
nama sistematis atau nama IUPAC.
Rumus
molekul dan
nama alkana
dengan jumlah
atom C-1
sampai
dengan C-10.

Dokumen penerbit
Aturan- aturan tata nama Alkana

Nama IUPAC alkana bercabang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama, yaitu nama cabang, Bagian kedua,
yaitu nama rantai induk (rantai karbon terpanjang dalam molekul).

Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang sesuai, tetapi akhiran –ana diganti dengan
–il,

Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka. Oleh karena itu, rantai induk diberi nomor.

Apabila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan
yang menyatakan jumlah cabang, misalnya 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dan seterusnya.

Apabila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang-cabang tersebut ditulis sesuai dengan urutan abjad,
Berdasarkan aturan-aturan dan beberapa contoh tersebut, penamaan alkana bercabang
dapat dilakukan dengan mengikuti tiga langkah berikut:

Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang


terbanyak.

Penomoran, dimulai dari salah satu ujung sehingga cabang mendapat nomor
terkecil

Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang (cabang-cabang) sesuai urutan


abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan
dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan tanda koma (,)
dan antara angka dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).
Contoh Aturan Tata Nama Alkana

Dokumen penerbit
Contoh :
Contoh :
Sumber dan kegunaan alkana

Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut :

Pelarut. Berbagai jenis


Sumber hidrogen. Gas alam
hidrokarbon, seperti
dan gas petroleum merupakan
Bahan bakar, misalnya elpiji, petroleum eter dan nafta,
sumber hidrogen dalam
kerosin (minyak tanah), digunakan sebagai pelarut
industri, misalnya industri
dalam industri dan pencucian
amonia dan pupuk.
kering (dry cleaning).

Bahan baku untuk senyawa


Pelumas. Pelumas adalah organik lain. Minyak bumi dan
alkana suku tinggi (jumlah Bahan baku industri. Berbagai
gas alam merupakan bahan
atom karbon tiap molekulnya produk industri seperti plastik,
baku utama untuk sintesis
detergen, karet sintetis,
cukup besar, misalnya C18H38). berbagai senyawa organik,
seperti alkohol dan asam cuka.
3. Alkena

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan 1 ikatan rangkap dua (—
C==C—). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap dua disebut alkadiena, yang
mempunyai 3 ikatan rangkap dua disebut alkatriena, dan seterusnya.

Rumus struktur, rumus molekul, dan


nama tiga suku terendah alkena.

Dokumen penerbit
Rumus umum alkena

Rumus umum alkena sebagai berikut

Tata nama alkena

Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom karbonnya
sama) dengan mengganti akhiran -ana menjadi –ena :
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka, yaitu nomor dari atom karbon berikatan rangkap yang paling pinggir (nomor terkecil).

Penulisan cabang-cabang sama seperti pada alkana.


Penomoran
dimulai dari
ujung kanan
sehingga posisi
ikatan rangkap
mendapat
nomor terkecil.

Contoh Tata Nama Alkena

Sumber dan kegunaan alkena

Alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis. Alkena, khususnya suku-
suku rendah, adalah bahan baku industri yang sangat penting, misalnya untuk membuat
plastik, karet sintetis, dan alkohol
Dokumen penerbit
4 .Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap tiga ––C≡≡C––. Senyawa yang mempunyai ikatan karbon-karbon rangkap tiga
disebut alkadiuna, sedangkan senyawa yang mempunyai 1 ikatan karbon-karbon
rangkap dua dan 1 ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkenuna

Rumus struktur, rumus molekul, dan nama dari beberapa alkuna.


Rumus umum alkuna

Rumus umum alkuna sebagai berikut.

Tata nama alkuna


Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran
-ana menjadi -una. Tata nama alkuna bercabang, yaitu pemilihan rantai induk,
penomoran, dan cara penulisan, sama seperti pada alkena.
Contoh Tata Nama Alkuna

Dokumen penerbit
Sumber dan kegunaan alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (C 2H2). Nama lain
etuna adalah asetilena. Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran
tak sempurna.

Pembuatan gas karbid dari batu karbid ini digunakan oleh tukang las (las karbid).
KEISOMERAN
1. Pengertian Keisomeran
Senyawa-senyawa yang berbeda tetapi mempunyai rumus molekul yang sama
disebut isomer (Yunani: iso = sama, meros = bagian).

2. Keisomeran pada Alkana

Keisomeran pada alkana tergolong keisomeran struktur, yaitu cara atom-atom


saling berikatan. Keisomeran dapat terjadi karena perbedaan kerangka (rantai induk)
atau perbedaan posisi cabang-cabangnya. Sebagai contoh, ada kemungkinan isomer
dari C8H18, tetapi tidak berarti ada senyawa dengan rumus molekul C 8H18
3. Keisomeran pada Alkena

Keisomeran struktur
Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan
rangkap, posisi cabang, atau karena perbedaan kerangka atom karbon. Alkena dengan 5
atom karbon (C5H10) mempunyai 5 isomer struktur sebagai berikut.
Keisomeran geometri

Keisomeran geometri adalah keisomeran karena perbedaan penempatan gugus-


gugus di sekitar ikatan rangkap. Contohnya adalah keisomeran pada 2-butena. Dikenal
dua jenis 2-butena, yaitu cis-2-butena (t.d = 4°C) dan trans-2-butena (t.d = 1°C).

(a) Cis-2-butena dan


(b) trans-2-butena

Keisomeran geometri terjadi karena kekakuan ikatan rangkap. Atom karbon yang
berikatan rangkap tidak dapat berputar satu terhadap yang lainnya.
Dokumen penerbit
4. Keisomeran pada Alkuna

Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan keisomeran posisi.


Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometri. Keisomeran mulai terdapat pada
butuna yang mempunyai 2 isomer.
Contoh:

Sebutkan
Isomer
C6H14.

Jawab:
SIFAT – SIFAT HIDROKARBON
1. Sifat-sifat Fisis

Sifat fisis
beberapa
senyawa alkana.

Dokumen penerbit
2. Sifat Kimia (Reaksi-reaksi)

Reaksi-reaksi alkana
• Pembakaran

• Substitusi atau penggantian

Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya halogen.
Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Salah satu
reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi, yaitu penggantian atom H
alkana dengan atom halogen, khususnya klorin.
• Perengkahan atau cracking
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang
lebih pendek.
Reaksi-reaksi alkena

Alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkana. Hal ini disebabkan adanya ikatan
rangkap dua (—C==C—).

• Pembakaran

Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar.


Adisi (penambahan = penjenuhan)
• Polimerisasi

Polimerisasi adalah penggabungan molekul-


molekul sederhana menjadi molekul besar. Molekul
sederhana yang mengalami polimerisasi disebut
monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer.
Reaksi-reaksi alkuna

Reaksi-reaksi alkuna mirip dengan alkena. Untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya,


alkuna membutuhkan pereaksi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
1. Pembentukan Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar
fosil.

2. Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara

Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana,
kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena,
dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
3. Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi biasanya berada 3–4 km di bawah permukaan.


Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Pengolahan
minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada Proses
suhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara pembentukan
fraksionasi dan akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan minyak bumi.
titik didih.
www.shutterstock.com/StudioByTheSea
Skema
eksplorasi
minyak dan
alat
penyulingan.

Dokumen penerbit
4. Bensin (Petrol atau Gasolin)

Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai bilangan oktan yang rendah.

Fraksi
hidrokarbon
hasil
penyulingan
minyak
bumi.
5. Nafta

Fraksi ringan dari minyak bumi C5–C12 sering difraksionasi lagi menjadi fraksi-fraksi
yang lebih sempit. Salah satunya adalah nafta yang mengandung C 6–C10. Nafta
merupakan bahan baku berbagai industri, seperti plastik, serat sintetis, nilon, karet
sintetis, pestisida, detergen, obat-obatan, kosmetik, dan sebagai pelarut.

6. Gas Alam

Seperti telah disebutkan, gas alam


sebagian besar terdiri atas metana.

www.shutterstock.com/huyangshu
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI
1. Polietilena (PE)
Polietilena banyak digunakan sebagai kantong plastik dan
plastik pembungkus/sampul.

2. PVC
PVC atau polivinilklorida juga merupakan
plastik, yang digunakan untuk membuat pipa
(paralon) dan pelapis lantai.

3. Etanol
Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal
sebagai alkohol. Etanol digunakan untuk bahan bakar atau
bahan antara untuk berbagai produk lain, misalnya asam
asetat.
4. Etilena Glikol atau Glikol
Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam
radiator mobil di daerah beriklim dingin.

5. Polipropilena
Plastik polipropilena lebih kuat dibandingkan dengan
polietilena. Polipropilena antara lain digunakan untuk
karung plastik dan tali plastik.

6. Gliserol
Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetika
(pelembap), industri makanan, dan bahan untuk membuat
peledak (nitrogliserin).
7. Isopropil Alkohol
Zat ini digunakan sebagai bahan-antara untuk berbagai produk petrokimia lainnya. Contohnya
adalah aseton (bahan pelarut, misalnya untuk melarutkan cat kuku/kutek).

8. Butadiena
Produk petrokimia yang berbahan dasar butadiena Nilon, yaitu nilon 6,6.

9. Isobutilena
Salah satu produk petrokimia yang berbahan dasar
isobutilena adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether). Zat
ini digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin
10. Benzena

Umumnya, benzena
diubah dahulu
menjadi stirena,
kumena, dan
sikloheksana
sebelum diproses
menghasilkan suatu
produk.

Dokumen penerbit
POLUSI UDARA AKIBAT PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL

1. Sumber Bahan Pencemaran

• Pembakaran tidak sempurna terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dan
akibat adanya pengotor dalam bahan bakar tersebut.
• Pembakaran tidak sempurna mengandung karbon monoksida, partikel karbon
(jelaga), dan sisa bahan bakar (hidrokarbon).
• Pengotor dalam bahan bakar biasanya mengandung sedikit belerang. Pembakaran
belerang akan menghasilkan oksida belerang SO 2 atau SO3.
• Bahan aditif dalam bahan bakar Pembakaran bensin bertimbel akan menghasilkan
partikel timah hitam berupa PbBr2.
2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

9 Komposisi dari suatu contoh asap kendaraan


bermotor.
3. Pengubah Katalitik (Catalytic Converter)

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap
kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot
kendaraan.

Struktur
pengubah
katalitik
(catalytic
converter).

Dokumen penerbit
4. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)

Tanaman dan material lain


yang telah mengalami
pemanasan tersebut akan
memancarkan radiasi
inframerah (gelombang panas).
Akan tetapi, gelombang panas
itu tidak dapat keluar karena
diserap oleh kaca dan
meradiasikannya kembali ke
dalam rumah kaca. Akibat yang
terjadi adalah peningkatan suhu
di dalam rumah kaca.
pixabay.com/OpenClipart-Vectors proses yang terjadi dalam rumah kaca.
pixabay.com/Mariamichelle
5. Hujan Asam

Air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida (CO 2) yang terdapat dalam udara,
membentuk asam karbonat (H2CO3). Air hujan dengan pH yang lebih rendah dari 5,7
disebut hujan asam.

Penyebab hujan asam Cara-cara menangani hujan asam

Menetralkan asamnya

Mengurangi emisi SO2

Mengurangi emisi oksida nitrogen

Anda mungkin juga menyukai