SEDIAAN LIKUIDA
OUTLINE
Definisi Sediaan Likuid
Bentuk Sediaan Likuid
Rute Penggunaan Obat Likuid
Penggunaan Obat Likuid
Pertimbangan dalam Preformulasi
Studi preformulasi
DEFINISI
Sedian cair atau potio adalah obat minum dengan penggunaan
secara oral yang berupa sirup, larutan, suspensi atau emulsi.
:
1. Obat luar : solutio,mixtura, mixtura
agitanda, suspensi, emulsi, aerosol.
Konsentrasi obat sangat penting krn
menentukan intensitas kerja obat.
Konsentrasi terlalu tinggi dpt merusak kulit
atau mukosa. Konsentrasi dinyatakan
dalam persen
Cth : Betadine obat kumur mengandung
Povidone Iodine 1% .
OBAT BENTUK SEDIAAN CAIR
2. Obat Parenteral:
a. obat suntik iv : larutan dalam air
b. Obat suntik sc: brp larutan dalam
air
c. Obat suntik im:larutan dalam air
ataupun dlm minyak , jg dpt brp
suspensi
OBAT BENTUK SEDIAAN CAIR
1. Melalui oral
2. Melalui parenteral
3. Inhalasi
4. Melalui selaput lendir
(membrane mukosa) : vagina,
mata, telinga,hidung, rectal.
RUTE
PEMBERIAN OBAT
- oral
- buccal
- rectal
- inhalasi
- transdermal
- parenteral : i.v
i.m
subcutan
RUTE PEMBERIAN OBAT DENGAN
EFEK LOKAL
Oral
Bentuk sediaan sebagai antimikroba, antacid dan
adsorben yang dirancang memberikan efek lokal dalam
GI tract.
Topikal
Pemakaian bentuk sediaan pada permukaan kulit dan
memberikan efek lokal pada tempat pemakaian.
PENGGUNAAN OBAT LIKUID
Umur Pasien
1.Bayi dan Balita
2.Anak – anak
3.Dewasa
PREFORMULASI
Isopropil Alkohol
Air Tweens
Polyethylene Glycols Polisorbat
Propylene Glycol Castor Oil
Gliserin
Minyak Kacang
Sorbitol
Minyak wijen
Etil Alkohol
Benzil Alkohol
Metanol
Buffer pada berbagai pH
2. PENENTUAN PKA
pKa = konstanta disosiasi = ukuran obat yang tidak terionisasi pada pH
tertentu.
Penting untuk ditentukan pada obat yang dapat terionisasi pada pH 1 - 10 ,
karena kelarutan, dan akibatnya penyerapan, dapat diubah dengan perubahan
pH.
Persamaan Henderson-Hasselbalch memberikan perkiraan konsentrasi obat
terionisasi dan tidak terionisasi pada pH tertentu.
Untuk senyawa asam: pH = pKa + log ([obat terionisasi] / [obat yang tidak
terionisasi])
Untuk senyawa dasar: pH = pKa + log ([obat tak terionisasi] / [obat
terionisasi])
pKa = -log K a, di mana Ka adalah keasaman atau konstanta ionisasi dari
asam lemah.
Untuk basa lemah, K a = K w / K b, di mana Kw adalah produk ion air (K w
= [H 3 O +] x [OH-]) dan K b adalah kebasaan atau konstanta ionisasi yang
lemah.
3. KOEFISIEN PARTISI
Koefisien partisi (minyak / air) adalah ukuran lipofilisitas obat dan indikasi
kemampuannya untuk menembus membran sel.
Koefisien partisi didefinisikan sebagai rasio obat yang tidak terionisasi yang
didistribusikan antara fase organik dan air pada kesetimbangan
Oksidasi:
Beberapa contoh larutan juga harus diuji lebih lanjut dengan:
Kandungan oksigen yang berlebihan
Ruang tersisa yang mengandung gas inert seperti helium atau nitrogen
Antioksidan anorganik seperti natrium metabisulfit
Antioksidan organik seperti butylated hydroxytoluene (BHT)