“SURAT PEMBERITAHUAN”
Fungsi SPT
Fungsi surat pemberitahuan bagi wajib pajak penghasilan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya
terutang dan untuk melaporkan tentang:
1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui
pemotongan atau pemungutan pihak lain daam 1 (satu) tahun pajak atau bagian
tahun pajak
2. Penghasilan yang merupakan objek pajakdan /atau bukan objek pajak;
3. harta dan kewajiban dan/atau
4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan
pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) masa pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
Bagi pengusaha kena pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk
melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak pertambahan
nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang sebenarnya terutang dan untuk
melaporkan tentang:
1. Pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran dan
2. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telak dilaksanakan sendiri oleh pengusaha kena
pajak dan/atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
Bagi pemotongan atau pemungut pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai sarana
untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang telah dipotong atau
dipungut dan disetorkan
Kedua formulir ini nantinya akan menjadi pedoman wajib pajak ketika lapor pajak.
Selain formulir bukti potong, kita juga mengenal tiga jenis formulir SPT PPh Orang
Pribadi, yakni formulir 1770 yang ditujukan bagi wajib pajak yang bekerja tanpa
ikatan kerja tertentu, formulir 1770 SS yang ditujukan untuk perseorangan atau
pribadi dengan jumlah penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp60 juta
setahun dan hanya bekerja pada satu perusahaan, serta formulir 1770 S untuk
wajib pajak pribadi dengan penghasilan tahunan lebih dari Rp60 juta dan bekerja
pada dua perusahaan atau lebih.
Macam-Macam SPT
1. SPT Masa
Pengertian SPT Masa
SPT Masa adalah formulir yang digunakan untuk pelaporan pajak dalam kurun waktu
tertentu (biasanya bulanan). Dan Surat Pemberitahuan Masa tersebut digunakan oleh
WP untuk melaporkan tiap sembilan jenis pajak, yaitu : pph pasal 21/26, pph pasal 22,
pph pasal 23/26, pph pasal 25, pph final pasal 4 ayat 2, pph pasal 15, PPN, PPN
Bagi pemungut, PPnBM
Sementara SPT Tahunan Badan hanya menggunakan satu jenis formulir yaitu SPT Tahunan
1771, SPT Tahunan Orang Pribadi terbagi ke dalam tiga jenis formulir. Formulir tersebut
adalah SPT Tahunan 1770, SPT 1770 S, dan SPT 1770 SS. Berikut perbedaan dari ketiga
jenis formulir tersebut :
1. Formulir 1770 digunakan oleh Wajib Pajak berstatus pegawai yang tidak
memiliki ikatan kerja tertentu.
2. Untuk Formulir 1770 SS ditujukan terhadap pegawai dengan penghasilan
kurang dari atau sama dengan Rp60.000.000 per tahun.
3. Sedangkan mereka yang berstatus pegawai dengan penghasilan lebih dari
Rp60.000.000 per tahun diwajibkan melaporkan SPT Tahunan-nya dengan
formulir 1770 S.
1. Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (OP) dan Badan
Untuk PPh WP OP, maka batas waktu pembayaran/penyetoran pajak adalah sebelum SPT
Tahunan PPh WP OP disampaikan, sedangkan untuk batas waktu pelaporan SPT Tahunan-nya
adalah pada akhir bulan ketiga setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak.
Bagi SPT Tahunan PPh WP Badan, maka batas waktu pembayaran/penyetoran pajak adalah
sebelum SPT Tahunan PPh WP Badan disampaikan. Sedangkan untuk batas waktu pelaporan
SPT Tahunan-nya adalah pada akhir bulan keempat setelah berakhirnya tahun atau bagian
tahun pajak.
2. Tata Cara Penyampaian SPT Masa dan SPT Tahunan
Anda bisa mendapatkan formulir SPT Masa dan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP). Dan kemudian Anda bisa menyerahkan kembali formulir tersebut secara manual ke
KPP setempat. Namun sekarang, Anda bisa mendapatkan dan menyampaikan SPT Masa dan
SPT Tahunan secara online. Anda bisa mengunduh aplikasi e-filling di smartphone Anda atau
Anda bisa mengunduh aplikasi e-SPT langsung di laman web resmi DJP.
3. Denda atas Keterlambatan Pelaporan SPT
Sesuai dengan ketentuan resmi dari DJP, keterlambatan pelaporan untuk SPT Masa PPN dikenakan
denda sebesar :
Rp 100.000,00 untuk SPT Tahunan bagi wajib pajak pribadi.
Rp 1.000.000,00 untuk SPT Tahunan bagi Pengusaha Kena Pajak.
Rp 500.000,00 untuk SPT Masa PPN
Rp 100.000,00 untuk SPT Masa lainnya.
Sama seperti melaporkan pajak, membayar pajak juga merupakan kewajiban warga negara. Jika
Anda tidak membayar pajak tepat waktu, terdapat sanksi pajak yang tidak ringan.
Jenis – jenis SPT tahunan
Kementerian Keuangan melalui DJP telah mengeluarkan tiga jenis formulir yang
digunakan untuk melakukan menyampaikan SPT Tahunan, yaitu:
1. Formulir SPT Jenis 1770 S merupakan jenis SPT Tahunan khusus untuk orang
pribadi yang memiliki penghasilan tahunan lebih dari Rp 60 juta. Formulir 1770 S
terdiri dari dua lampiran yang harus diisi oleh wajib Pajak secara lengkap dan
benar. Data-data yang harus diisikan diantaranya adalah bukti potong, daftar
anggota keluarga, harta, data penghasilan, dan lain sebagainya.
2. Formulir SPT Jenis 1770 SS merupakan jenis SPT Tahunan untuk Wajib Pajak
dengan penghasilan tahunan kurang dari atau sama dengan Rp 60 juta.
Penggunaan formulir ini juga mencakup penghasilan tambahan yang diperoleh
bukan dari pekerjaan sampingan, melainkan dari bunga koperasi atau bunga bank.
Pengisian formulir ini terbilang sederhana, yaitu hanya memindahkan semua data
yang sudah tertulis pada formulir 1712 A1 atau A2.
3. Formulir SPT Jenis 1770 merupakan formulir yang digunakan oleh Wajib Pajak
dengan status pekerjaan sebagai pemilik bisnis atau pekerja yang memiliki
keahlian tertentu dan tidak memiliki ikatan kerja. Contoh penggunaan formulir ini
adalah untuk Wajib Pajak yang berprofesi dokter, konsultan, penulis, atau notaris
SEKIAN, WASSALAM!