Anda di halaman 1dari 25

Well Completion

 M.Sarif
 Jefriyansyah
 M.fahrul rais
Komplesi (Well Completion)
Sesudah sumur selesai dibor maka langkah
berikutnya adalah melakukan penyelesaian
sumur (well completion) agar fluida dari dasar
sumur dapat mengalir ke permukaan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komplesi
sumur :
 Biaya
 Perlunya well stimulation
 Masalah produksi khusus, seperti sand control,
artificial lift.
 Jenis pendorong reservoar
 Lokasi batas gas-minyak dan air-minyak
 Kemungkinan dilakukan EOR dimasa yang
akan datang

Well completion dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :


1. Bottom hole completion (cased atau open hole
completion)
2. Tubing completion.
Tubing Completion
Berdasarkan jumlah tubing yang Flow Coupling
digunakan dalam satu sumur, maka
tubing completion dapat dibedakan Landing Nipple

menjadi 3 jenis, yaitu : Circulating Sleeve

Produc. Packer
1. Single completion
No Go Nipple


Menggunakan satu tubing karena
sumur hanya memiliki satu lapisan
atau beberapa lapisan produkstif tetapi
diproduksikan secara bergantian

Dapat dilakukan secara open hole jika
formasinya cukup kompak, dan
perforated jika formasinya kurang
kompak.

Completion, WO & Stimulation 4


Circulating Device

2. Commingle completion Packer


Circulating Device

Sumur dengan lapisan produktif lebih


Flow Coupling

Selective Landing Nipple

dari satu diproduksikan melalui satu Blash Joint

tubing. Flow Coupling

3. Multiple completion Packer


Circulating Device
Flow Coupling

Sumur mempunyai lebih dari satu Selective Landing Nipple

lapisan produktif, tetapi setiap lapisan


Blash Joint

diproduksikan sendiri-sendiri secara Selective Landing Nipple

terpisah sesuai dengan Packer

produktivitasnya masing-masing, No-Go Nipple

sehingga dapat memaksimalkan


recoverable oil.

Metoda ini pengontrolan masing-
masing zona produktif dan
kerusakan alat atau formasinya
dapat dilakukan dengan mudah,
tetapi biayanya lebih mahal
dibanding dengan metoda lainnya.

Completion, WO & Stimulation 5


Liner Completion
Metoda ini biasanya dilakukan untuk formasi
produktif dengan faktor sementasi antara 1,4 -
1,7.

Liner completion dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :


Semen

1. Screen liner completion Casing


Casing produksi dipasang sampai puncak
formasi produktif, kemudian liner dipasang
pada zona produktif yang dikombinasikan
dengan screen, sehingga pasir yang
terprodukksikan tertahan oleh screen.
Slotted

Keuntungannya adalah dapat mengurangi Liner
biaya perforasi

Kerugiannya adalah sukar mengontrol
terproduksinya air dan gas.

Completion, WO & Stimulation 6


Liner Completion

2. Perforated liner completion



Casing dipasang sampai diatas zona produktif,
kemudian disambung dengan casing liner yang
disemen dan diperforasi.

Keuntungannya adalah produksi gas atau air dapat
dikontrol dan stimulasi dapat dilakukan secara
selektif.

Kerugiannya adalah ada tambahan biaya perforasi.

Completion, WO & Stimulation 7


Gravel Pack Completion
Metoda ini dilakukan jika screen liner tidak mampu menahan
terproduksinya pasir. Caranya adalah dengan menginjeksikan sejumlah
gravel pada formasi produktif di sekeliling casing, sehingga fluida akan
tertahan oleh pasir yang membentuk barrier di belakang gravel, dan
gravel ditahan oleh screen.

Proses pemasangan gravel pack adalah sebagai berikut :


 Formasi produksi yang dipasang gravel diperforasi terlebih dahulu,
kemudian lubang sumur dibersihkan dari kotoran pasir formasi.

Completion, WO & Stimulation 8


Gravel Pack Completion

 Rangkaian pipa diturunkan dan selanjutnya gravel diinjeksikan


 dengan tekanan tertentu
 Screen liner dengan packer diturunkan dengan disertai pipa
pembersih (wash pipe) untuk membersihkan pasir yang ada di
dalam lubang sumur.
 Setelah selesai penempatan screen liner pada kedalaman yang
diinginkan, wash pipe diangkat dari lubang sumur.

Completion, WO & Stimulation 9


Gravel packing procedures for sand control
Completion, WO & Stimulation 10
Workover
Well service operation adalah pekerjaan rutin yang harus dilakukan
selama sumur berproduksi, yang berfungsi untuk memperbaiki atau
meningkatkan produktivitas sumur, sedangkan workover adalah
pekerjaan yang dikategorikan cukup berat.

Perawatan Sumur Produksi


Terdapat beberapa perbaikan sumur yang mendasar, dan biasanya
dilakukan oleh service company, yang bertujuan untuk memperbaiki
atau memperbarui serta memperpanjang umur sumur berproduksi,
dapat dibedakan menjadi :
 Operasi swabbing
 Sand control dan sand clean out
 Corrosion, scale dan paraffin removal
 Penggantian zone produktif
 Pendeteksian kebocoran dan isolasi
Completion, WO & Stimulation 11
Swabbing

Definisi :

Penghisapan fluida sumur/complesi setelah perforasi pada kondisi


overbalance dilakukan, sehingga fluida produksi dari formasi dapat
mengalir masuk kedalam sumur dan kemudian diproduksikan ke
permukaan

Sistem Penghisapan :

1. Penurunan densitas cairan


2. Penurunan kolom cairan
- Penghisapan
- Timba

Completion, WO & Stimulation 12


Truck-Mounted Swabbing Unit
Completion, WO & Stimulation 13
Heavy duty, single pole pulling unit

Completion, WO & Stimulation 14


Truck-Mounted Well servicing Unit

Completion, WO & Stimulation 15


Truck-Mounted Well Servicing Unit with Structural Mast

Completion, WO & Stimulation 16


Offshore work over rig in Rama Field -Maxus YPF

Completion, WO & Stimulation 17


SAND CONTROL

 Penurunan produksi disebabkan : kondisi reservoir dan


produksi, penyumbatan pada tubing, lubang bor dan
perforasi, kerusakan mekanis
 Penyumbatan disebabkan : pasir, partikel formasi dan
lumpur, parafin, aspalt, collapse tubing.
 Produksi pasir menyebabkan : kerusakan peralatan,
penyumbatan dan masalah produksi
 Penanganan pasir :
- Gravel Pack
- Sand Consolidation
- Resin Coated Gravelpack

Completion, WO & Stimulation 18


CORROSION, SCALE AND PARAFIN REMOVAL

 Corrosion
- korosi terjadi karena ada anoda, katoda, elektrolit dan
arus
- Pencegahan : khatodic protection, coating, inhibitor,
pemilihan material
 Scale
- Terbentuk bila senyawa dalam air melampaui batas
kelarutannya
- Faktor yang mempengaruhi : T, P, Tekanan parsial
CO2, dan total dissolved salt (TDS)
- Jenis scale : kalsium karbonat, kalsium sulfat, barium sulfat,
stronsium sulfat dan senyawa besi
- Pencegahan : scale inhibitor

Completion, WO & Stimulation 19


CORROSION, SCALE AND PARAFIN REMOVAL

 Parafin
- Pembersihan : mekanik, kimia dan panas
- Secara mekanik : scrapper, pisau, hook
- Secara kimia : carbon disulfides, carbon tetarchlorida
- secara pemanasan : heater

Completion, WO & Stimulation 20


PERUBAHAN ZONE PRODUKSI

 Plugging
- Alasan : masalah pengaturan dan pembatalan,
produksi air, dan penutupan sementara.
- metoda : cementation, mechanical, dan retrievable
bridge plug
 Drilling deeper
 Sidetracking
- adanya peralatan yang tertinggal
- menhindari zone berbahaya
- relokasi lubang bor

Completion, WO & Stimulation 21


Well Stimulation
Stimulasi sumur (well stimulation) adalah proses perbaikan formasi di
sekitar lubang sumur untuk meningkatkan kemampuan produksi suatu
sumur.
Tujuan dari stimulasi adalah meningkatkan produktivitas dengan
meningkatkan permeabilitas sumur, baik dengan menghilangkan scale
disekitar rekahan atau memperpanjang rekahan di sekitar lubang bor.
Stimulasi dapat dbedakan menjadi :
 Acidizing, adalah proses penginjeksian larutan asam (15%berat HCl

dalam air) ke dalam formasi produktif, terutama formasi karbonat.


 Acidizing-fracturing, hampir sama dengan acidizing tetapi
diinjeksikan dibawah kondisi bertekanan sehingga dapat
meretakakan formasi yang akan diacidizing.
 Hydraulic fracturing, adalah proses peretakan formasi dengan
menginjeksikan fluida bertekanan tinggi yang dicampur dengan
material pengganjal (proppant agent) ke dalam formasi, sehingga
formasi disekitar lubang bor yang sudah rekah tidak tertutup lagi.
Completion, WO & Stimulation 22
Formation fracture treatment

Completion, WO & Stimulation 23


Acid reaction on limestone or dolomitic rocks
Completion, WO & Stimulation 24
Bottom water is shut off by squeezing
Completion, WO & Stimulation 25

Anda mungkin juga menyukai