SODA LIME
N₂O PASIEN
O₂
6. Breathing System
Sebuah sistem pernapasan didefinisikan sebagai suatu perakitan
komponen yang menghubungkan jalan napas pasien ke mesin
anestesi menciptakan kondisi, dari dan ke mana pasien bernafas.
Hal ini terutama terdiri dari
a) Sebuah entri gas port segar / Gas dikirim oleh tabung
diserahkan dari mesin untuk sistem;
b) Port A dapat terhubung ke pasien saluran udara;
c) Reservoir untuk gas, dalam bentuk kantong untuk memenuhi
persyaratan inspirasi aliran puncak.
d) Port ekspirasi / katup melalui mana gas kedaluwarsa ke
atmosfer;
e) Penyerap karbon dioksida jika total rebreathing harus
diperbolehkan.
BREATHING SYSTEM
Cara Kerja Mesin Anaesthesia
CARA KERJA MESIN ANESTHESI PADA UMUMNYA ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
Keterangan Penting :
A. Konektor Masuk
B. Konektor Keluar
C. Kontrol Kosentrasi
D. Gagang Port Pengisi
E. Knob Control katup pengisi
F. Tingkat Indikator
G. Port Pengisi
Bellow
4. VENTILATOR, BERFUNGSI SEBAGAI ALAT BANTU PERNAFASAN
PASIEN, VENTILATOR INI MENGATUR VOLUME GAS YANG MASUK
PADA PASIEN, MENGATUR BERAPA KALI DIDALAM 1 MENIT
PASIEN TERSEBUT BERNAFAS.
5. Soda kapur adalah campuran bahan kimia , yang
digunakan dalam bentuk granula dalam lingkungan yang
bernapas tertutup, seperti anestesi umum , kapal selam ,
rebreathers dan ruang recompression , untuk menghilangkan
karbon dioksida dari pernapasan gas untuk mencegah CO 2
retensi dan keracunan karbon dioksida . Hal ini dilakukan
dengan memperlakukan kapur dengan konsentrasi
natrium hidroksida larutan. Sementara pemberian anestesi
umum, pasien kadaluarsa gas yang mengandung karbon
dioksida, dilewatkan melalui mesin anestesi untuk bernapas
sirkuit diisi kapur butiran soda. kelas soda Medical kapur
telah menunjukkan pewarna yang berubah warna saat soda
kapur kehilangan karbon dioksida yang menyerap kapasitas.
Komponen utama dari soda kapur
Calcium hydroxide , Ca(OH) 2 (about 75%),
Kalsium hidroksida , Ca (OH) 2 (sekitar
-75%),
Water , H 2 O (about 20%), Air , H 2 O (sekitar
20%),
Sodium hydroxide , NaOH (about 3%), and
Natrium hidroksida , NaOH (sekitar 3%), dan
Potassium hydroxide , KOH (about 1%).
Kalium hidroksida , KOH (sekitar 1%).
ADA BEBERAPA PENGATURAN KOSENTRASI BERDASARKAN
DIAL YAITU :
Hal – hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pengisisan dan
pengeringan yaitu:
Vaporizer harus diamankan dalam posisi tegak saat pengisian dan pengeringan,
baik dengan memperbaiki ke sebuah maching anestesi atau berdiri pada
permukaan yang datar. Vaporizer tidak harus memiringkan selama pengisian
Tidak menggunakan botol agen anaestetic untuk mengisi Vaporizer jika botol
retak atau konektor pengisi adalah longgar atau rusak. hal ini dapat
menyebabkan lebih dari agen pengisian atau terkontaminasi memasuki
vaporizer
Jika baru botol agen anaestetic akan digunakan, periksa bahwa tamper - jelas
shrink band tidak rusak
Tidak menggunakan vaporizer jika tingkat agen tidak terlihat di kaca melihat
atau tingkat berada di luar indikator max
Kontrol konsentrasi ke nol sebelum mengisi vaporizer
Periksa apakah nama agen anaestetic pada pasokan
pertandingan yang di bagian depan vaporizer
Jangan mengisi terlalu penuh ruangan. Jika vaporizer
tersebut terlalu penuh harus menarik diri dari pelayanan.
Jangan bagian ujung vaporizer pada saat operasional
pengisian karena lebih mengisi mungkin terjadi
Untuk menghindari tumpah, periksa bahwa botol yang akan
digunakan untuk pengeringan memiliki kapasitas yang
cukup untuk volume cairan yang akan dikeringkan.
Tutup pengisi hitam harus dipasang kembali sebelum
menggunakan vaporizer.
Agen anestesi dikeringkan dari vaporizer harus dibuang dan
tidak digunakan kembali. Perlakukan karena bahan kimia
berbahaya.
PROSES PEMINDAHAN VAPORIZER, PENGISISAN DAN PENGARINGAN
CAIRAN OBAT BIUS SEBAGAI BERIKUT DIBAWAH INI :
Merk : .................................
Type/Model : (…………………….)
1/2
Revisi ke : No. Revisi : Tanggal :
Thermohygrometer (terkalibrasi)
7. Prosedur A. Persiapan
Siapkan surat perintah kerja (SPK)
Siapkan formulir lembar kerja pemantauan fungsi
Siapkan protap pemantauan fungsi dan protap
pengoperasian alat
Siapkan alat kerja dan alat ukur
Siapkan bahan operasional
Pemberitahuan kepada Unit pelayanan pengguna alat
B. Pelaksanaan
Lakukan pendataan alat
Lakukan pemantauan kondisi lingkungan
Lakukan pemeriksaan kualitatif (pemeriksaan fisik)
Lakukan pemeriksaan kuantitatif (pemeriksaan fungsi
dan aspek keselamatan)
C. Pencatatan
Lakukan pengisian formulir lembar kerja pemantauan
fungsi dan SPK
Simpulkan hasil Pemantauan Fungsi
Aspek layak difungsikan
Aspek tidak layak difungsikan
Pengguna alat menandatangani lembar kerja dan SPK
pemantauan fungsi
D. Pengemasan
Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis
penyerta ke tempat semula
E. Laporan
Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada Unit
Pelayanan pengguna alat dan saran tindak lanjut
Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi
tugas.
8. Unit kerja terkait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS)
- Unit Pelayanan pengguna alat
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan
- Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
- Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan. ( perhatikan panduan analisis
kerusakan, dan service manual )
- Lakukan pendataan, bagian alat/komponen/suku cadang
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan
3. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku
cadang)
4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan
kerja
C. Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan
SPK
2. Kesimpulan hasil perbaikan :
- alat baik
- alat tidak baik
3. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja dan
SPK, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
D. Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar
kerja
2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis
penyerta ke tempat semula
4. Bersihkan alat Anaesthesi Machine dan lokasi perbaikan
E. Laporan
1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan
pengguna alat dan serahkan kembali alat Anaesthesi
Machine
yang telah diperbaiki.
2. Laporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas
8. Unit kerja terkait - Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ( IPS
RS )
- Unit Pelayanan pengguna alat
Disetujui oleh : Dibuat oleh :
Kepala IPS RS Teknisi Elektromedis
TERIMA KASIH
SEMOGA BERGUNA
KHUSUS UNTUK
MAHASISWA