PANIK
Maryani,S.Ked
NIM: 712019004
-Gangguan panik
→terjadinya serangan panik
yang spontan dan tidak
diperkirakan
-Serangan panik → periode
kecemasan/ketakutan yang
kuat dan relative singkat →
< satu tahun, yang disertai
oleh gejala somatik tertentu.
DSM- IV TR
Prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik adalah 1,5-5 % dan untuk
serangan panik adalah 3 – 5.6 %.
♀ 2-3 x : ♂,
Perbedaan antara kelompok Hispanik, kulit putih non-Hispanik, dan kulit hitam
adalah sangat kecil.
Faktor sosial → riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.
Sering pada dewasa muda → 25 tahun
ETIOLOGI
Faktor
Faktor genetik Faktor biologis
psikososial
PATOFISIOLOGI
Faktor Genetika
• Bahwa gangguan ini memiliki komponen genetika yang jelas.
• Angka prevalensi tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita
gangguan panik.
• Peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak
saudara derajat pertama, Demikian juga pada kembar monozigot
PATOFISIOLOGI
FAKTOR BIOLOGIS
Faktor Psikososial
• Teori kognitif perilaku dan psikoanalitik
• Teori kognitif perilaku → kecemasan adalah suatu respon yang dipelajari
baik dari perilaku modeling orang tua atau melalui proses pembiasan klasik.
• Teori psikoanalitik → serangan panik sebagai akibat dari pertahanan yang
tidak berhasil dalam melawan impuls yang menyebabkan kecemasan. →
sebelumnya merupakan suatu sinyal kecemasan ringan → perasaan
ketakutan yang melanda, lengkap dengan gejala somatik.
• Penyebab serangan panic → melibatkan arti bawah sadar peristiwa yang
menegangkan → faktor neurofisiologis yang dipicu oleh reaksi psikologis
GEJALA KLIINIS.
Gangguan panik :
• Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan
• Sekurangnya 1 serangan terjadi paling sedikait 1 bln (>>) dg kekhawatiran yg
menetap akan mengalami serangan tambahan, perubahan prilaku bermakna
terkait serangan
• Tidak ada agorafobia
• Tidak ada pengaruh fisiologis zat atau kondisi medis umum
• Tidak masuk kriteria gangg yg lain ( fobia sosial, fobia spesifik, OCD, PTSD)
DIAGNOSIS
4 STADIUM :
PPDGJ-III → gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik.
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa
kira-kira satu bulan
• Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.
• Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
(unpredictable situation).
• Dengan keadaan yang relatif dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-
serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga “anxietas antipsikotik”
yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan
terjadi
DIAGNOSIS BANDING
4 STADIUM :
• Onset selama masa remaja akhir atau masa dewasa awal, → masa anak-anak, remaja awal, dan
usia pertengahan dapat terjadi.
• Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu
• Serangan panik dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satu kali dalam sebulan
• 30-40% pasien tampaknya bebas dari gejala follow up jangka panjang, kira-kira 50% memiliki
gejala yang cukup ringan yang tidak mempengaruhi kehidupannya secara bermakna dan kira-kira
10-21 % terus memiliki gejala yang bermakna.
• Depresi dapat mempersulit → 40-80 % dari semua pasien.
• Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki
prognosis yang baik
KESIMPULAN
4 STADIUM :
Gangguan panik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya beberapa kali
serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan: (1)dengan keadaan dimana
sebenarnya secara objektif tidak berbahaya, (2) tidak terbatas pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya, (3)dengan keadaan relatif dari gejala-
gejala anxietas pada periode diantara serangan panik.
4 STADIUM :