Anda di halaman 1dari 26

GANGGUAN

PANIK

Maryani,S.Ked
NIM: 712019004

PEMBIMBING :dr. Meidian Sari, Sp. KJ

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
BABN I “PENDAHULUAN’’
Panik berasal dari kata Pan yaitu nama Dewa Yunani yang tinggal
di pegunungan dan hutan serta mempunyai tingkah laku yang sulit
diramalkan

Gangguan Panik pada kisaran 1 hingga


4 % populasi, sedangkan Serangan
Panik pada kisaran 3 hingga 6 %.
Wanita 2 hingga 3 kali lipat lebih
banyak menderita gangguan ini
dibanding laki- laki.

Gangguan Panik bisa terjadi kapan saja


sepanjang hidup,. onset tertinggi pada
usia pada kisaran 20-an, ditandai
dengan episode serangan cemas tiba-
tiba, terus menerus, sesak nafas,
disertai perasaan akan datangnya
bahaya, serta ketakutan akan
kehilangan kontrol atau menjadi gila.
LANDASAN TEORI
DEFINISI DEFINISI

-Gangguan panik
→terjadinya serangan panik
yang spontan dan tidak
diperkirakan
-Serangan panik → periode
kecemasan/ketakutan yang
kuat dan relative singkat →
< satu tahun, yang disertai
oleh gejala somatik tertentu.
DSM- IV TR

 Gangguan yg sekurang2nya terdapat 3 serangan panik dalam waktu


3 minggu dan tidak dalam kondisi berat/ dalam situasi mengancam
hidup
 Bersifat rekuren & akan mengakibatkan serangan panik yg tdk
terduga, puncaknya < 10 menit
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik adalah 1,5-5 % dan untuk
serangan panik adalah 3 – 5.6 %.
 ♀ 2-3 x : ♂,
 Perbedaan antara kelompok Hispanik, kulit putih non-Hispanik, dan kulit hitam
adalah sangat kecil.
 Faktor sosial → riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.
 Sering pada dewasa muda →  25 tahun
ETIOLOGI

Faktor
Faktor genetik Faktor biologis
psikososial
PATOFISIOLOGI

Faktor Genetika
• Bahwa gangguan ini memiliki komponen genetika yang jelas.
• Angka prevalensi tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita
gangguan panik.
• Peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak
saudara derajat pertama, Demikian juga pada kembar monozigot
PATOFISIOLOGI
FAKTOR BIOLOGIS

• gejala gangguan panik → kelainan biologis di dalam struktur otak dan


fungsi otak
• Hipotesis yang melibatkan disregulasi system saraf perifer dan pusat di
dalam patofisiologi gangguan panik.
• Sistem saraf otonomik pada beberapa pasien gangguan panik telah
dilaporkan menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara
lambat terhadap stimuli yang berulang, dan berespon secara berlebihan
terhadap stimuli yang sedang.
• Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin,
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
PATOFISIOLOGI

Faktor Psikososial
• Teori kognitif perilaku dan psikoanalitik
• Teori kognitif perilaku → kecemasan adalah suatu respon yang dipelajari
baik dari perilaku modeling orang tua atau melalui proses pembiasan klasik.
• Teori psikoanalitik → serangan panik sebagai akibat dari pertahanan yang
tidak berhasil dalam melawan impuls yang menyebabkan kecemasan. →
sebelumnya merupakan suatu sinyal kecemasan ringan → perasaan
ketakutan yang melanda, lengkap dengan gejala somatik.
• Penyebab serangan panic → melibatkan arti bawah sadar peristiwa yang
menegangkan → faktor neurofisiologis yang dipicu oleh reaksi psikologis
GEJALA KLIINIS.

• periode kecemasan 7. Mual dan gangguan


/ketakutan yang kuat dan perut
relative singkat + gejala 8. Pusing, bergoyang.
somatik. melayang. atau pingsan
• Suatu serangan panik → 9. Derealisasi atau
tiba-tiba → minimal 4 dari depersonalisasi
gejala-gejala somatik: 10. Ketakutan kehilangan
1. Palpitasi kendali atau menjadi
2. Berkeringat gila
3. Gemetar 11. Rasa takut mati
4. Sesak napas 12. Parastesi atau mati rasa
5. Perasaan tercekik 13. Menggigil atau perasaan
6. Nyeri dada atau panas4
perasaan tidak nyaman
GEJALA KLIINIS.

• Serangan panik pertama → • Serangan sering dimulai periode


spontan, kadang terjadi gejala yang meningkat cepat
setelah luapan selama 10 menit.
kegembiraan, kelelahan • Gejala mental utama :
1. Ketakutan yang kuat
fisik, aktivitas seksual, atau 2. Perasaan ancaman
trauma emosional sedang. kematian dan kiamat.
• DSM-IV →sekurangnya 3. Pasien biasanya tidak
serangan pertama harus mampu menyebutkan
sumber ketakutannya.
tidak diperkirakan (tidak 4. Pasien merasa kebingungan
memiliki tanda) untuk dan mengalami kesulitan
memenuhi criteria dalam memusatkan
diagnostik untuk gangguan perhatian.
• Tanda fisik adalah takikardia.
panik palpitasi, sesak nafas, dan
berkeringat.
GEJALA PENYERTA
• Gejala depresif seringkali ditemukan pada serangan panik dan
agoraphobia
• Pada beberapa pasien suatu gangguan depresif ditemukan
bersama-sama dengan gangguan panik.
• Resiko bunuh diri selama hidup pada gangguan panik >>> tanpa
gangguan mental
DIAGNOSIS
4 STADIUM :
 Kriteria diagnostic untuk Gangguan Panik DSM-IV TR
 Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, di mana 4 (atau lebih)
gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit:
1. Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah cepat.
2. Berkeringat.
3. Gemetar atau berguncang
4. Rasa nafas sesak atau tertahan
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. Mual atau gangguan perut
DIAGNOSIS
4 STADIUM :

8. Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsang.


9. Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (bukan merasa diri
sendiri).
10. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Rasa takut mati.
12. Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)
13. Menggigil atau perasaan panas.
4 STADIUM :

Gangguan panik :
• Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan
• Sekurangnya 1 serangan terjadi paling sedikait 1 bln (>>) dg kekhawatiran yg
menetap akan mengalami serangan tambahan, perubahan prilaku bermakna
terkait serangan
• Tidak ada agorafobia
• Tidak ada pengaruh fisiologis zat atau kondisi medis umum
• Tidak masuk kriteria gangg yg lain ( fobia sosial, fobia spesifik, OCD, PTSD)
DIAGNOSIS
4 STADIUM :

PPDGJ-III → gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya
gangguan anxietas fobik.
Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat dalam masa
kira-kira satu bulan
• Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.
• Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya
(unpredictable situation).
• Dengan keadaan yang relatif dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-
serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga “anxietas antipsikotik”
yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan
terjadi
DIAGNOSIS BANDING
4 STADIUM :

• Diagnosis banding → sejumlah gangguan medis dan juga gangguan mental.


• Gangguan medis :
• infark miokard, hipertiroid, hipoglikemi, dan feokromositoma.
• Gangguan psikiatri :
• pura-pura, gangguan buatan, fobia sosial dan spesifik, gangguan stress pasca
traumatik, dan gangguan depresi
TATALAKSANA
4 STADIUM
Psikoterapi
:
membantu menyelesaikan berbagai pertentangan psikis yang melatarbelakangi
perasaan dan perilaku cemas
Farmakoterapi
digunakan obat anti-depresi dan anti-cemas
PSIKOTERAPI
4 STADIUM :
• CBT
FARMAKOTERAPI

4 STADIUM
Golongan Trisiklik
:
• Clomipramine , Imipramine
• Monoamin Oxidase Inhibitors
• Fenelzine
• Selective Seratonin Reuptake Inhibitors/SSRIs
• Fluoksetin, Sertraline → DOC
• Benzodiazepin → lebih cepat drpd antidepresan, tapi ketergantungan & ES >>> → hrs
tappering off
PROGNOSIS
4 STADIUM :

• Onset selama masa remaja akhir atau masa dewasa awal, → masa anak-anak, remaja awal, dan
usia pertengahan dapat terjadi.
• Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu
• Serangan panik dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satu kali dalam sebulan
• 30-40% pasien tampaknya bebas dari gejala follow up jangka panjang, kira-kira 50% memiliki
gejala yang cukup ringan yang tidak mempengaruhi kehidupannya secara bermakna dan kira-kira
10-21 % terus memiliki gejala yang bermakna.
• Depresi dapat mempersulit → 40-80 % dari semua pasien.
• Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki
prognosis yang baik
KESIMPULAN
4 STADIUM :

Gangguan panik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya beberapa kali
serangan anxietas berat dalam masa kira-kira satu bulan: (1)dengan keadaan dimana
sebenarnya secara objektif tidak berbahaya, (2) tidak terbatas pada situasi yang telah
diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya, (3)dengan keadaan relatif dari gejala-
gejala anxietas pada periode diantara serangan panik.
4 STADIUM :

• Adapun penatalaksanaan yang dianggap efektif untuk menanganinya adalah terapi


CBT, terapi medikasi SSRI dan trisiklik sebagai terapi lini pertama dan golongan
benzodiazepine potensi tinggi, MAOI dan obat anti panic jenis lain menjadi terapi lini
kedua. CBT saja mungkin efektif digunakan untuk terapi jangka panjang, namun
efikasi terapi dapat bertambah serta tingkat relaps dapat berkurang jika CBT
dikombinasikan dengan terapi medikasi.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai