1. pengkajian
2. diagnosa
3. perencanaan
4. implementasi
5. evaluasi
Konsep Gangguan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan
yang tetap untuk berespon terhadap stressor fisiologi dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan dan kekurangan (Tarwoto &
Wartonah, 2006).
Berdasarkan perhitungan energy expenditure rata-rata pada pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan
kebutuhan cairan perhari sebagai berikut:
1. Bayi 1 hari = 50 ml H2O/kgBB/hari
2. Bayi 2 hari = 75 ml H2O/kgBB/hari
3. Bayi ≥ 3 hari = 100 ml H2O/kgBB/hari
4. Berat badan 10 kg pertama = 100 ml H2O/kgBB/hari
5. Berat badan 10 kg kedua =1000 ml H2O/kgBB/hari
6. Berat badan ≥ 20 kg = 1500 ml H2O/kgBB/hari
Tinjauan kasus
Identitas pasien
Nama: An.N
Usia: 21 bulan
Tanggal lahir: 18 Juli 2011,
Tanggal masuk: 23 April 2013,
Ruang inap: Bakung Rs. Panti Waluyo, Surakarta.
Diagnosis medis: Gastroenteritris
Yang bertanggung jawab Ny.E umur 27 tahun merupakan ibu pasien,
agama islma, alamat Kartasura.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 April 2013 jam 10.00 WIB
Hasil pemeriksaan fisik An.N pada tanggal 25 April 2013 pukul 10.10 WIB, keadaan
umum lemah, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV:
RR : 23x/menit
Nadi : 104x/menit
Suhu : 37,9C
BB: 8,9 kg
TB: 80 cm
Kepala: berebentuk mesophal, kulit kepala bersih, lembab, rambut berwarna hitam
Mata: simetris kanan kiri, warna sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
mata tidak cekung
Hidung: tampak bersih, tidak ada polip
Mulut: pada mukosa bibir agak kering, tidak terdapat stomatitis, lidah bersih
Leher: tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran tiroid
Abdomen: inspeksi perut kembung tidak ada lesi, umbilicus bersih, auskultasi
bising usus 33x per menit, perkusi terdengar hyperthympani, palpasi terdapat nyeri
tekan dikuadran kanan bawah
Ektremitas tangan dan kaki: bergerak dengan baik, kecuali tangan kiri pasien
terpasang infuse RL 15 gtt per menit
Integumen: kulit bersih, kulit berwarna sawo matang, turgor kulit lembab
Hasil Perhitungan Balance Cairan pada An.N
Hasil tes diagnostik pada tanggal 23 April 2013, Hemoglobin 13,3 g / dl (N: 11,5 -
13,5 g / dl), Hematokrit 38,8% (N: 34 40%), Erythrocytes 4,4 juta / mm ^ 3 (N: 3,9 - 5,9
juta / mm ^ 3), Leukosit 10.900 / mm '(N: 4.500 14.500 / mm'), Trombosit 211.000 u / L
(N: 150.000 - 450.000 u / L), Basofil 0,1% (N: 0-1%) , Esonophils 2,1% (N: 0 -4%),
Neutrofil 79,2% (N: 55 -80%), Limfosit 9,1% (N: 36 - 52%), Monosit 9,5% (N: 0 - 5%),
MCV 82 fL (N: 80 - 96 fL), MCH 28 pg (N: 28 - 33 pg), MCHC 34% (N: 32 - 36%),
LED 5 mm / jam (0-15 mm / jam), LED 2 jam 26 mm / jam, golongan darah O / Rh (+).
Diagnosis Keperawatan
Bersdasarkan dari hasil pengkajian yang diperoleh dari An.N, umur 21 bulan, tanggal 25 April jam 10.00 WIB. Data yang
diambil sebagai data penunjang adalah sebagai berikut:
Data Subjeksif
1. Ibu pasien mengatakan An.N mengalami BAB sebanyak 6x sehari dengan konsistensi tinja cair, berwarna kuning dan
berbau khas
2. Ibu pasien mengatakan An.N mengalami BAK sebanyak 5-7x dalam sehari berwarna kuning dan berbau khas
Data Objektif
3. Pasien tampak lemas
4. BAB tampak cair , berbau khas dan berwarna kuning
5. Mukosa bibir tampak kering
6. Perut pasien tampak kembung
7. Nadi 104x/menit
8. Suhu : 37,9 celcius
9. Balance cairan -162 cc
Dari data tersebut dapat ditegakkan diagnosis keperawatan adalah Kekurangan Volume Cairan berhubungan
dengan (b.d) kehilangan volume cairan aktif
Perencanaan keperawatan
Rencana keperawatan pada An.N diruang Bakung Rs. Panti Waluyo, Surakarta. Pada tanggal 25
April 2013 dengan diagnosis keperawatan kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
melalui diare.
Intervensi yang dapat dilakukan yaitu:
- Manajemen diare (jumlah dan warna feses)
Rasional: untuk mengidentifikasi beratnya diare
- Manajemen masukan dan pengeluaran cairan
Rasional: untuk mengetahui keseimbangan cairan
- Monitor suhu
Rasional: untuk mengetahui penurunan suhu dan perubahan warna kulit
- Monitor tanda-tanda dehidrasi (membrane mukosa kering, penurunan turgor kulit, bola mata
cekung)
Rasional: untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian atau pemantauan cairan infus
Rasional: untuk mempertahankan rehidrasi.
Implementasi Keperawatan
NO TANGGAL DAN JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL NAMA JELAS
Melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran cairan
- 13.00 WIB
Hasil:
Ds: Ibu pasien mengatakan BAB 6x perhari
Do: Balance cairan pasien -162 cc
Memonitor suhu tubuh
Hasil:
26 April 2013 Ds: Ibu pasien mengatakan badannya terasa hangat
- 07.00 WIB Do: hasil pengukuran suhu tubuh 37C, nadi 110x per menit
NO TANGGAL DAN JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL NAMA JELAS
Mengobservasi dan mencatat frekuensi defekasi, jumlah dan warna feses
- 07.30 WIB Hasil:
Ds: Keluarga pasien mengatakan BAB berwarna kuning, konsistensi
tinja cair, sudah 8x dalam sehari
Do: BAB pasien tampak kuning, konsistensi tinja tampak cair dan
pengeluaran ±50 cc
- 08.45 WIB Memantau tanda-tanda dehidrasi.
Hasil:
Ds: Ibu pasien mengatakan mukosa bibir pasien tampak kering
Do: Mukosa bibir pasien tampak kering, tidak adanya penurunan turgor
kulit, bola mata tidak cekung
- 09.15 WIB Memonitor suhu tubuh
Hasil:
Ds: Ibu pasien mengatakan badannya lebih anget dibandingkan kemarin
Do: suhu tubuh pasien 37,2C
- 09.30 WIB
Mengkompres air hangat dibagian lipatan
NO TANGGAL DAN JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL NAMA JELAS
27 April 2013 Mengobservasi dan mencatat frekuensi defekasi, jumlah dan warna
feses.
- 08.00 WIB
Hasil:
Ds: Ibu pasien mengatakan BAB berawarna kuning, konsistensi
tinja cair, BAB sebanyak 4x perhari
Do: BAB pasien tampak kuning konsistensi tinja cair dan BAB
±50cc
NO TANGGAL DA JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL NAMA JELAS