• Antara usia 20-40 thn mengalami beberapa perubahan fisik yang mempengaruhi
mobilitas.
• Tonus otot dan densitas tulang menurun, sendi kehilangan fleksibilitasnya, waktu
reaksi melambat, dan massa tulang menurun (wanita osteoporosis).
• Osteoporosis umu dialami wanita lansia dan terutama mempengaruhi sendi
ekstremitas bawah dan punggung yang menahan beban.
• Semua perubahan mempengaruhi postur, gaya berjalan, dan keseimbangan lansia.
• Postur agak maju ke depan dan membungkuk, sehingga pusat gravitasi menjadi di
depan.
• Sebagai kompensasi lutut sedikit fleksi untuk menyangga.
• Gaya berjalan pun berubah; jarak kaki melebar, melangkah lebih pendek, dan
berjalan agak diseret.
2. KESEHATAN FISIK
• Mobilitas dan toleransi aktivitas dipengaruhi oleh setiap gangguan yang
mengganggu kemampuan system saraf, system musculoskeletal, system
kardiovaskular, system pernapasan, dan apparatus vestibular.
• Masalah kongenital: dysplasia pinggul, spina bifida, serebral palsy, distrofi
otot mempengaruhi fungsi motoric.
• Gangguan system saraf: parkinsons, multiple sclerosis, tumor pada system
saraf pusat, spastik (tonus otot yang terlalu besar), flaccid ( tanpa tonus
otot)
• Gangguan musculoskeletal: terkilir, keseleo, fraktur, dislokasi sendi,
amputasi,dll.
3. KESEHATAN JIWA
• Depresi dan stress menahun mempengaruhi keinginan seseorang untuk bergerak.
• Seorang depresi tidak memiliki antusiasme untuk melakukan aktivitas apapun dan
bahkan kekurangan energy untuk melalukan kebersihan diri.
• Jelas terlihat melalui postur tubuh merosot dengan kepala menunduk.
• Orang bahagia berdiri tegak.
• Stress menahun dapat menghilangkan cadangan energy tubuh sampai ke titik letih
sehingga menghambat keinginan untuk melakukan latihan, walaupun latihan dapat
memberi energy kepada seseorang dan memfasilitasi koping.
4. NUTRISI
• Kurang nutrisi dan nutrisi berlebih mempengaruhi kesejajaran
tubuh dan mobilitas tubuh.
• Gizi buruk dapat melemahkan otot dan mengakibatkan keletihan.
• Kekurangan vit D mengakibatkan deformitas tulang selama masa
pertumbuhan.
• Asupan kalsium yang tidak memadai meningkatkan risiko
osteoporosis.
• Kegemukan dapat mengganggu pergerakan dan meberi dampak
buruk pada p[ostur dan keseimbangan.
5. NILAI DAN SIKAP PRIBADI
• Banyak dipengaruhi oleh keluarga.
• Keluarga yang melakukan latihan teratur dalam rutinitas keseharian
mereka atau meluangkan waktu bersama-sama melalukan suatu
aktivitas, anak-anak belakjar untuk menghargai aktivitas fisik.
• Nilai tentang penampilan fisik mempengaruhi partisipasi utnuk
latihan secara teratur.
• Lokasi geografi dan harapan peran budaya seseorang.
6. FAKTOR EKSTERNAL
• Suhu yang sangat tinggi atau rendah
• Kelemdbapan yang tinggi
• Ketersediaan fasilitas
• Keamanan lingkungan
7. PEMBATASAN YANG DIPROGRAMKAN
• Secara medis dilakukan untuk beberapa masalah kesehatan.
• Untuk meningkatkan pemulihan: gips, braces, traksi untuk
imobilisasi bagian tubuh.
• Klien yang mengalami napas pendek disarankan untuk tidak
disaranakn menaiki tangga.
• Tirah baring mungkin menjadi pilihan terapi untuk klien tertentu.
• Meredakan edema, mengurangi kebutuhanb metabolic dan O2,
meningkatkan perbaikan jaringan, atau untuk menurunkan nyeri.