Anda di halaman 1dari 41

Manajemen Sumber Daya Pada Tata

Kelola Keuangan dan Aset di


Puskesmas
PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

16/08/21
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melakukan
menjemen tata kelola keuangan dan Aset di Puskesmas
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :


a.Menjelaskan Instrumen Tata Kelola Keuangan di Puskesmas
b.Menjelaskan Perencanan dan Penganggaran di Puskesmas
c.Menjelaskan Manajemen Aset di Puskesmas
MANAJEMEN ASET
SUB SUB POKOK BAHASAN
1. Dasar Hukum
2. Pengertian BMN/D
3. Pengelolaan BMN/D
4. Proses Hibah BMN
– Dekonsentrasi
– Tugas Pembantuan
– Droping

08/16/21 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5


Sub Sub Pokok Bahasan 1 :

DASAR HUKUM
DASAR HUKUM

1
Dasar Hukum lanjutan
Peraturan Menteri Keuangan

PMK 166/PMK.06/2015

PMK 111/PMK.06/2016

• Tata cara Pelaksanaan


Pemindahtanganan BMN

3
Dasar Hukum lanjutan
Keputusan Menteri Kesehatan dan Edaran

4
Sub Sub Pokok Bahasan 2 :

PENGERTIAN BMN/D
PENGERTIAN

Barang Milik Negara meliputi :


1. barang yg dibeli/diperoleh atas beban APBN
2. barang yg berasal dari perolehan lain yg sah.

Perolehan lainnya yg sah meliputi barang :


1. hibah/sumbangan atau yg sejenis.
2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak;
3. berdasarkan ketentuan undang-undang;
4. berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
5
Sub Sub Pokok Bahasan 3 :

PENGELOLAAN BMN
SIKLUS PENGELOLAAN BMN

Siklus
Pengelolaan
BMN
Sub Pokok Bahasan 4 :

PROSES HIBAH BMN


Hibah BMN
PENGERTIAN
Pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain tanpa memperoleh
penggantian.

Hibah BMN Untuk kepentingan sosial, budaya,


dilaksanakan dengan keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yg
BMN yang dapat dihibahkan:
pertimbangan untuk : bersifat non komersial dan/atau  Dari awal pengadaan untuk dihibahkan;
Penyelengaraan pemerintah  Bukan barang rahasia negara;
negara/daerah  Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang
banyak;
 BMN Yang dihibahkan wajib digunakan sebagaimana ketentuan  Berdasarkan keputusan pengadilan atau ketentuan
yang ditetapkan dalam naskah Hibah perundang-undangan ditentukan untuk dihibahkan;
 Pihak Penerima Hibah :
 Untuk pembangunan fasilitas umum sesuai ketentuan
• Lembaga Sosial, budaya, keagamaan kemanusiaan atau lembaga
pendidikan non komersial perundang-undangan, fasilitas sosial dan keagamaan.
• Masyarakat baik perorangan maupun kelompok
• Pemerintah negara lain dalam rangka Hub. Internasional
• Masyarakaut Internasional yang terkena bencana alam, perang ,
atau wabah penyakit endemik
• Pemerintah Daerah;
• BUMN berbentuk perusahaan Umum dalam menjaga stabilitas
ketahanan negara , dan pihak lain yg ditetapkan Pengelola
Barang
DANA DEKONSENTRASI

Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dialokasikan untuk kegiatan bersifat non-


fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap
(sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan,
penyuluhan, supervisi, penelitian dan survey, pembinaan dan pengawasan, serta
pengendalian)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi sebagaimana


dimaksud diatas, sebagian kecil Dana Dekonsentrasi dapat dialokasikan sebagai
dana penunjang untuk pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input
berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya dengan kode akun 526XXX
DANA TUGAS PEMBANTUAN

Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dialokasikan untuk kegiatan bersifat


fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset
pemerintah, yaitu pengadaan tanah, bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi
dan jaringan, serta kegiatan fisik lain (pengadaan barang habis pakai, seperti obat-
obatan, vaksin, pengadaan bibit dan pupuk yang akan diserahkan kepada
pemerintah daerah ) yang menambah nilai aset pemerintah dengan kode akun
53XXXX. (Khusus untuk kegiatan fisik lainnya dengan kode akun 521411)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan, sebagian kecil


Dana Tugas Pembantuan dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk
pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan
barang/jasa dan penunjang lainnya dengan kode akun 521321
Perlakuan Hibah BMN DK/TP

BAIK = HIBAH

RUSAK BERAT = PEMINDAHTANGANAN DENGAN


PENJUALAN

HILANG/TIDAK DITEMUKAN =
PENGHAPUSAN
19
PENGELOLAAN BMN
EKS DANA DEKONSENTRASI/TUGAS PEMBANTUAN

2011

2010

 Peraturan Menteri Keuangan Nomor


 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 125/PMK.06/2011
156/PMK.07/2007 Tentang Pedoman Pengelolaan
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari
Dana Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Dana Dekonsentrasi Dan Dana Tugas Pembantuan Sebelum  Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Tahun Anggaran 2011
248/PMK.07/2010 Tentang Perubahan Atas
 PMK Nomor 98/PMK.06/2013 Tentang Perubahan Atas PMK
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Nomor 125/PMK.06/2011
156/PMK.07/2007
 PMK Nomor 104/PMK.06/2013 Tentang Perubahan Kedua
 Permenkeu No.111/PMK.06/2016 Tentang Tata
Atas PMK Nomor 125/PMK.06/2011
Cara Pemindatanganan BMN

Pengajuan usulan pengelolaan BMN DK/TP dilakukan paling lambat


tanggal 31 Desember 2016 20
2010

Hibah

Penjualan
2010

(1) Kewenangan dan tanggung jawab tertentu Pengelola Barang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab tertentu dari Pengelola Barang
kepada Pengguna Barang. (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015,
mulai berlaku tanggal 1 Juli 2015)
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kewenangan dan
tanggung jawab Pengelola Barang untuk memberikan persetujuan atau penolakan
atas usul Pemindahtanganan dalam bentuk Hibah BMN DK/TP didelegasikan
kepada Pengguna Barang sejak berlakunya Peraturan Menteri ini (PMK Nomor
104/PMK.06/2015 mulai berlaku tanggal 28 Mei 2015)

22
2010

(1) Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang harus melakukan


inventarisasi untuk menentukan rincian data atas BMN DK/TP, termasuk
kondisi dan keberadaan BMN DK/TP.
(2) Hasil inventarisasi digunakan sebagai dasar Pengguna Barang dalam
menentukan pengelolaan atas BMN DK/TP.

23
PENJUALA PENGHAPU
HIBAH N SAN

RUSAK
BAIK HILANG
BERAT
ARISTASI KEWENANGAN HIBAH BMN

Usulan Persetujuan Nilai Perolehan/Usulan

Kepala Rokeu BMN


DJKN > 10M
(melalui E-I)

Eselon I BIRO KEU DAN BMN s.d. 10M

192
HIBAH DK/TP
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
SKPD

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1.Surat Usulan
2.Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian dan Daftar BMN yang akan dihibahkan (disertai NUP Barang)
3.Surat Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
4.Surat Pernyataan bersedia menerima hibah yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
5.Data Calon Penerima Hibah
6.Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau dokumen yang setara
7.Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
8.Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
9.Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
10.Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan yang disertai NUP Barang dalam CD
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
Eselon I

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses


hibah BMN :
1.Surat Usulan
2.SK Tim
3.Dokumen dari SKPD
4.Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah
PELAKSANAAN HIBAH BMN DK/TP

No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen


1 Persiapan SKPD 1. Penelitian administratif Dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian (BA Pemeriksaan /
2. Penelitian Fisik Penelitian)

2 Permohonan SKPD Mengajukan permohonan Hibah BMN 1. BA Pemeriksaan / Penelitian


kepada Eselon I 2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah (Materai)
3. Data Calon Penerima Hibah
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (Materai)
5. Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB)
atau dokumen yang setara
6. Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
7. Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
8. Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
9. Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan

3 Permohonan Eselon I Mengajukan permohonan Hibah BMN 1. Surat Usulan


kepada Sekretaris Jenderal 2. SK Tim
3. Dokumen dari Eselon II
4. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah

4 Persetujuan Pengguna Barang 1. Penelitian kelayakan pertimbangan dan Surat persetujuan Hibah BMN (dalam hal disetujui)
alasan permohonan.
2. Penelitian data dan kelengkapan
dokumen.

5 BAST dan Naskah Eselon I dan SKPD Tandatangan 1. BAST


Hibah BAST dan Naskah Hibah 2. Naskah Hibah

6 Pelaksanaan Eselon I Eselon I menerbitkan Keputusan Keputusan Penghapusan BMN


Penghapusan Penghapusan BMN
HIBAH DROPING

30
BMN BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
SKPD

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1.Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian dan Daftar BMN yang akan dihibahkan (disertai NUP Barang)
2.BAST Sementara / Operasional
3.Surat Pernyataan bersedia menerima hibah yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp
6.000,-)
4.Data Calon Penerima Hibah
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
E-2

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1.Surat Usulan
2.Dokumen dari SKPD
3.Surat Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
4.Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau dokumen yang setara
5.Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
6.Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
7.Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
8.Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan yang disertai NUP Barang dalam CD
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
Eselon I

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1.Surat Usulan
2.SK Tim
3.Dokumen dari Eselon II
4.Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah
PELAKSANAAN HIBAH BMN PENGADAAN PUSAT (DROPPING)
No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen

1. Pengiriman 1. Satker Pusat Satker pusat mengirimkan BMN kepada BAST Sementara
Barang 2. Pihak ke3 Satker DK/TP (SKPD)
3. SKPD
2. Persiapan SKPD 1. Penelitian administratif Dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian (BA Pemeriksaan /
2. Penelitian Fisik Penelitian)
3. Permohonan SKPD Mengajukan permohonan Hibah BMN 1. BAST Sementara
kepada Satker Pusat (E-2) 2. BA Pemeriksaan / Penelitian
3. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah (Materai)
4. Data Calon Penerima Hibah
4. Permohonan Satker Pusat (E-2) Mengajukan permohonan Hibah BMN 1. Surat Usulan
kepada Eselon I 2. Dokumen dari SKPD
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (Materai)
4. Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau
dokumen yang setara
5. Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
6. Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
7. Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
8. Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan
5. Permohonan Eselon I Mengajukan permohonan Hibah BMN 1. Surat Usulan
kepada Sekretaris Jenderal 2. SK Tim
3. Dokumen dari Eselon II
4. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah
6. Persetujuan Pengguna Barang 1. Penelitian kelayakan pertimbangan Surat persetujuan Hibah BMN (dalam hal disetujui)
dan alasan permohonan.
2. Penelitian data dan kelengkapan
dokumen.
7. BAST dan Naskah Eselon I dan SKPD Tandatangan 1. BAST
Hibah BAST dan Naskah Hibah 2. Naskah Hibah
8. Pelaksanaan Eselon I Eselon I menerbitkan Keputusan Keputusan Penghapusan BMN
Penghapusan Penghapusan BMN
RUSAK BERAT = PENJUALAN

PERSYARATAN PENJUALAN
ARISTASI KEWENANGAN PENJUALAN DAN PENGHAPUSAN

Usulan Ditujukan Nilai Perolehan/Usulan

Kepala Rokeu BMN/ s.d 1M


SesDitjen/SesBadan/SesItjen/Kepala
Satker(UPT)
KPKNL s.d 1M (sebab2 lain)

Kepala Rokeu BMN/ > 1M – 2,5M


SesDitjen/SesBadan/SesItjen/Kepala
Satker(UPT)
Kanwil DJKN > 1M – 2,5 M (Sebab2 lain)

Kepala Rokeu BMN/ > 2,5M – 5M


SesDitjen/SesBadan/SesItjen PKNSI > 2,5 M – 5M (Sebab2 lain)

> 5M
SETJEN DJKN > 5M (Sebab2 lain)
192
PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN DENGAN PENJUALAN
PADA PENGELOLA BARANG
PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN DENGAN PENJUALAN
PADA PENGGUNA BARANG
PENGHAPUSAN BMN karena Sebab-Sebab Lain

ASET BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD

1. Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair


2. Mati untuk hewan, ikan dan tanaman 1. Tidak sesuai dengan perkembangan teknologi
3. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah Pihak Lain atau Pemerintah Daerah 2. Tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
karena tidak dapat dilakukan Pemindahtanganan 3. Rusak berat
4. Harus dihapuskan untuk ATR atas aset milik Pihak Lain karena tidak dapat dilakukan
4. Masa manfaat/kegunaan telah berakhir
Pemindahtanganan
5. Harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat dan/atau membahayakan lingkungan
sekitar
6. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang menjadi objek pemanfaatan dalam
bentuk KSP, BGS/BSG atau KSPI, setelah bangunan tersebut diperhitungkan sebagai investasi
pemerintah
7. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen
penganggaran
8. Sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure)

POINT 3 S.D 8 DAPAT DILAKUKAN PENGHAPUSAN UNTUK BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
HILANG = PENGHAPUSAN SEBAB LAIN

PERSYARATAN HILANG, KECURIAN, TERBAKAR,


PENGHAPUSAN SUSUT, MENGUAP, MENCAIR

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses penghapusan


BMN :
1.Surat pernyataan Tanggung Jawab dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang
2.Surat pernyataan Bahwa BMN Telah Hilang dari Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang
3.Surat Kehilangan dari Kepolisian (untuk kehilangan di tahun berjalan)
4.Fotokopi dokumen kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan
5.KIB, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan KIB
TERIMA KASIH
16/08/21

Anda mungkin juga menyukai