Muh. Ridwan
( 1914041006 )
Pendidikan Biologi B
1. DEFINISI
Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang
merupakan polimer dari
monomer asam amino
yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan
peptida.
Struktur
Protein Struktur protein mengacu pada
susunan/urutan linier dari konstituen
asam amino yang secara kovalen
dihubungkan melalui ikatan peptida.
Susunan tersebut merupakan suatu
rangkaian unik dari asam amino yang
menentukan sifat dasar dari berbagai
protein dan secara umum
menentukan bentuk struktur
sekunder dan tersier (Winarno,
1991).
Jenis Protein
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi
Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi menjadi dua jenis, yaitu:
dua jenis, yaitu (Budianto, 2009):
1. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang
berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-
1. Protein hewani. Protein hewani adalah protein
pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun
yang berasal dari hewan, dimana hewan yang alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang
memakan tumbuhan mengubah protein nabati rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin
menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, pada gumpalan darah.
daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan
gabus dan lain-lain. 2. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang
berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan
asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah
2. Protein nabati. Protein nabati adalah protein
pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah
jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah diikuti
kacang-kacangan lainnya yang mengandung dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti
protein tinggi. yang dialami oleh enzim dan hormon.
Protein needs in the body
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung
KEBUTUHAN PROTEIN jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung
DALAM TUBUH jumlah unsur nitrogen (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan
menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni
dan feses. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga
dalam praktiknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya
antara lain :
1. Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa
reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.
2. Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung
serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini,
enzim-enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka
ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang
dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat
badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang
tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3
gram tiap satu kilogram berat badannya.
Function
Membangun dan
Membentuk enzim memperbaiki jaringan tubuh
dan hormon
Sumber
Protein
Terdapat dua sumber protein, yaitu protein nabati dan
hewani. Ada beragam sumber makanan yang mengandung
protein yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
protein sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh
sumber protein yang terbaik untuk tubuh.
Protein Hewani, merupakan asupan nutrisi protein yang berasal
dari hewan atau produk olahannya:
1. Daging Merah, daging Ayam, daging Ikan
2. Telur
3. Susu dan Produk Olahannya
1. Kerontokan rambut
2. Pertumbuhan dan perkembangan
anak terhambat
3. Gangguan fungsi otak dan
kesehatan mental
4. Munitas tubuh menurun
5. Proses penyembuhan luka
menjadi lambat
KESIMPULAN
.
S
.
N
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
.
O
tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang
.
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
I
.
protein.