Anda di halaman 1dari 14

Dekok

Kelompok 6 lokal 2A
Nama kelompok
1. Miranda Oktaviani (P24840119045)
2. Muhammad Jaelani Andika. P (P24840119047)
3. Muhammad Rizky Arafah (P24840119049)
4. Nurul Hidayah (P24840119055)
Pengertian dekokta (dekok)
• Dekokta berasal dari bahasa latin dekoktum
• Sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan
air menggunakan penangas air pada suhu 90⁰C selama (30 menit).
Terhitung setelah panci bagian bawah mulai mendidih (FI, 1995)
• Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan
herbal dengan air pada suhu 90⁰C selama 30 menit (BPOM RI, 2012).
• Menurut Voigt (1994), dijelaskan bahwa rebusan (decocta) merupakan
simplisia halus yang dicampur dengan air bersuhu kamar atau dengan
air bersuhu >90⁰C sambil diaduk berulang-ulang dalam pemanas air
selama 30 menit.
Prinsip dekoksi
Bagian tanaman yang berupa batang, kulit kayu, cabang, ranting,
rimpang atau akar direbus dalam air mendidih dengan volume dan
selama waktu tertentu kemudian didinginkan dan ditekan atau disaring
untuk memisahkan cairan ekstrak dari ampasnya. Proses ini sesuai
untuk mengekstrak bahan bioaktif yang dapat larut dalam air dan tahan
terhadap panas.
Persamaan & Perbedaan infus dengan dekok
• Metoda infusa dan dekokta keduanya sama-sama menggunakan
pelarut air (pelarut polar)
• Cara kerjanya persis sama dengan metode infusa, bedanya infusa
butuh waktu 15 menit pemanasan, sementara dekokta 30 menit
• Dekokta untuk simplisia keras, seperti kulit kayu (cortex), kayu
(lignum), akar (radix), batang (caulix), cabang dan ranting. Untuk
bahan yang tidak mengandung minyak atsiri dan tahan terhadap
pemanasan
• Infusa untuk simplisia yang lunak, yang mengandung minyak atsiri dan
bahan yang tidak tahan panas
Kelebihan dan kekurangan metode dekokta
Kelebihan Kekurangan
• Peralatannya sederhana • Tidak bisa disimpan lama
• Mudah dipakai • Karena menggunakan pelarut air,
• Biaya murah maka ekstrak mudah di tumbuhi
jamur
• Kadang-kadang pada simplisia
tertentu akan mengahasilkan
ekstrak yang berlendir, sehingga
sulit dilakukan penyaringan
Alat yang digunakan
• Untuk metode infusa dan dekok alat yang
digunakan sama yaitu, 1 unit panci yang
terdiri dari 2 panci yang saling bisa di tumpuk
yang disebut “panci-tim”
• Panci bagian atas digunakan untuk menaruh
bahan yg akan diekstraksi bersama dengan
pelarutnya (air) dengan takaran tertentu.
Panci bagian bawah diisi dengan air,
maksudnya digunakan sebagai pemanas panci
bagian atas, sehingga panas yg di terima panci
atas tidak langsung berhubungan dengan api
Hal – hal yang harus di perhatikan dalam
dekokta
1. Derajat halus dari bahan-bahan bakal
Untuk beberapa bahan bakal, diberikan derajat halusnya terutama :
a) Pulpa Tamarindom harus digerus dengan air dalam mortir, dimana
biji-bijinya harus dibuang dulu sebelum ditimbang
b) Fructus Anisi, Fructus Juniferi dan Fructus Myrtlli harus dimemarkan
terlebih dahulu. Kecuali Fructus Hordei decorticati dan Semen Lini
2. Banyaknya bahan bakal
Banyaknya bahan bakal adalah 10 bagian untuk 100 bagian serkaian;
dimana ini hanya berlaku bahan-bahan bakal yang tercantum dalam
Farmakope, dan bahan-bahan itu bukan bahan-bahan yang berkhasiat
keras.
Sebagian kekecualian dari peraturan ini, ada bahan-bahan bakal yang
tecantum dalam sebuah daftar yang terpisah dari Farmakope, kekeculian
itu adalah :
3. Banyaknya air
Penambahan dilakukan sebanyak 2 kali bobot bahan bakalnya, tetapi
untuk beberapa bahan bakal, penambahan ini terlalu sedikit. Maka :
• Flores Chammomillae Vulgaris, Flores Tiliae, dan Semen Lini dipakai
empat kali bobot bahan bakal
• Carrageen sebanyak 15 kali bobot bakal bahan
• Pulpa Tamarindorum cruda hanya diperlukan air yang sama dengan
bobotnya. Karena bahan bakal ini tidak dikeringkan terlebih dahulu
4. Menghangatkannya
Waktu yang diperlukan untuk pembuatan dekokta atau infus, dihitung
saat isi panci mencapai suhu 90⁰C atau jika panci tempatkan di
penangas air yang dingin, maka kita anggap bahwa isinya telah
mencapai suhu itu, jika penangas airnya mulai mendidih.
Jika panci perebus diletakkan diatas penangas air yang menidih maka
untuk menaikan suhunya kita menghitung 10 menit. Disertai juga
dengan pengadukan.
5. Menyerkai
Dekokta harus diserkai panas-panas kecuali decoctum
condurango/dekok dari simplisia Condurango Cortex yang harus
diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu.
Pembuatan
1. Campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air
secukupnya, panaskan diatas tangas air selama 30 menit terhitung mulai suhu
90°C sambil sekali-sekali diaduk.
2. Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui
ampas hingga diperoleh volume dekok yang dikehendaki, kecuali dekok dari
simplisia Condurango Cortex yang harus diserkai setelah didinginkan terlebih
dahulu.
3. Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan tidak mengandung bahan
berkhasiat keras, maka untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10 bagian
dari bahan dasar atau simplisia.
4. Hasil ekstraksi disimpan dalam lemari pendingin atau pada tempat yg teduh,
dekok harus digunakan dalam waktu 48 jam. (BPOM RI, 2012)
Untuk bahan berikut, digunakan sejumlah yang tertera.
• Bunga Arnica 4 bagian
• Kulit Akar Ipeka 0,5 bagian
• Kulit Kina 6 bagian
• Daun Kumis kucing 0,5 bagian
• Akar Senega 4 bagian
Daftar pustaka
• Farmakope Indonesia, 1995
• Acuan sediaan herbal. Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia BPOM
RI 2012. volume ketujuh edisi I
• Endarini, Lully Hanni. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan
• https://
text-id.123dok.com/document/y9gxeorq-45410-makalah-fitokimia-ja
di-jadii.html

Anda mungkin juga menyukai