Anda di halaman 1dari 48

1

2
3
FUNGSI
REPRODUKSI
PADA WANITA
Oleh:
Sonida Srimega Diana Babis, S.Tr. Keb
Sistem Reproduksi

Reproduksi berarti “membuat kembali”,


jadi reproduksi pada manusia berarti kemampuan
manusia untuk memperoleh keturunan, sehingga
“sistem reproduksi adalah organ-organ yang berhubungan
dengan masalah seksualitas”. 
Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda
antara jantan dan betina. 
Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
 Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan
hormon (estrogen dan progesteron) jika sel telur pada
ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium,
pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika


seseorang mencapai kedewasaan (pubertas).
 Pada seorang wanita ovariumnya telah mampu
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen.
Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu
 kulit menjadi semakin halus,
 suara menjadi lebih tinggi,
 tumbuhnya payudara, dan
 pinggul membesar.
A. Alat Reproduksi Wanita

1. Alat reproduksi luar

Terdiri dari :
 Vulva, terdiri dari

- labia mayora : merupakan bagian luar dari bibir vagina yang tebal
dilapisi lemak,

- labia minora : Labia minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan
kulit pada vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan
lemak.
 Klitoris (kelentit) : merupakan bagian vagina yang berbentuk
tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit.
 Orificium urethrae (muara saluran kencing) : muara saluran kencing
yang letaknya tepat di bawah organ klitoris
 Himen : Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat
masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput
dara.
2. Alat reproduksi dalam

1. Ovarium (indung telur)


 Sepasang di rongga perut

 Fungsi : menghasilkan ovum (sel telur serta hormon esterogen dan


progesteron.
2. Fimbriae
 Silia lembut yang terletak di pagkal ovarium
 Fungsi : menangkap ovum dari ovarium

3. Infundibium tuba :
 Ujung oviduk yang berbentuk corong
 Fungsi : menampung ovum yang ditangkap fimbriae.
4. Tuba vallopi (oviduk)

• Jumlah sepasang dan


menghubungkan ovarium
dengan uterus

• Fungsi : tempat
terjadinya fertilisasi

5. Uterus (rahim)
• Rongga tempat pertumbuhan embrio
• Tersusun atas 3 lapisan : perimetrium,
miometrium, dan endometrium
6. Vagina
• Sebuah lubang berlapis otot yang membujur
ke belakang dan atas.
• Dinding vagina menghasilkan kelenjar
baetholini
 Menghasilkan lendir yang mempermudah
pada saat melahirkan
PROSES PEMBENTUKAN
OVUM (OOGENESIS)

OOGENESIS adalah proses pembentukan


ovum yang terjadi di dalam indung telur
atau ovarium
Tahapan Oogenesis
Ovulasi
 OVULASI merupakan proses pelepasan telur yang telah
matang tersebut dari dalam rahim untuk kemudian berjalan
menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi
16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari
sebelum haid berikutnya.

Proses ovulasi
 Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari
dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH).
Kadar hormon ini meningkat secara drastic di dalam darah dan
urin sesaat sebelum ovulasi.
 LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam
ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk
dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur
tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim
pada awal siklus menstruasi.
Menstruasi
 Proses menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim
(endometrium) yang disertai dengan terjadinya
perdarahan.

Siklus Haid
   Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 - 29 hari.
Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya
berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap
normal.Menstruasi bervariasi bagi setiap wanita dan
hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari  dan
sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.
Fase Menstruasi
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui
vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda.
Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut.
Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan
sembuh secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi


Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim
mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung
dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan
mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang
di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup
sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada
fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya
digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase
ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen
mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
1. Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan


gamet-gamet haploid, yaitu sel sperma dan sel ovum yang
sudah matang untuk membentuk zigot haploid. Tempat
terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba fallopi
(Oviduct), bisa juga di luar Oviduct (Fertilisasi In
vitro). Dalam perjalanan menuju uterus, zigot akan
mengalami pembelahan.
Tahapan proses fertilisasi:

a. Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan bergerak


menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia.
b. Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak dari
serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di
oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam
bagi sperma untuk membuahi Oosit. Keluarnya
Oosit disebabkaan oleh Luteinizing Hormone (LH)
yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis
terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel
folikel.
c. Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa
penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di
mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan
protein­-protein plasma semen yang membungkus
akrosom yang berlangsung kira­-kira 7 jam pada
manusia, selain itu Spermatozoa diberi nutrisi dan
ATP oleh jaringan Oviduct.
Pembelahan zigot ini menghasilkan 32 sel yang
bentuknya sama dan seperti buah arbei yang disebut
morula. Pembelahan morula menghasilkan blastosit dan
fasenya disebut blastula. Kurang lebih lima hari setelah
fertilisasi , blastosit dan fasenya disebut blastula.
Kurang lebih 5 hari setelah fertilisasi , blastosit
menempel pada endometrium dan prosesnya dinamakan
implantasi. Implantasi ini dapat menyebabkan
kehamilan.
2. Gestasi (kehamilan)
Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah
terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pada saat terjadi implantasi, embrio akan
merangsang kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus untuk memproduksi
hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Adanya HCG di dalam urine
dapat dipakai sebagai indikator dalam uji kehamilan. 
Secara umum proses kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester
pertama, trimester kedua dan trimester ketiga.
Pada trimester pertama, blastula akan berkembang menjadi 3 lapisan, yaitu
lapisan endoderm (lapisan dalam), lapisan mesoderm (lapisan tengah) dan
lapisan ektoderm (lapisan luar). Proses terbentuknya ketiga lapisan ini
dinamakan Gastrulasi.  
a.Lapisanendoderm akan membentuk organ-organ pernapasan dan
pencernaan.
b.Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah,
ginjal, limfa, dan organ reproduksi.
c.Lapisan Ektoderm akan membentuk sisem saraf, kulit, mata, hidung
danlapisan epidermis. Blastula yang telah mengalami organogenesis ini yang
dikenal dengan sebutan embrio (Janin).
3. Persalinan

Terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus


yang kuat dan berirama.

Proses persalinan :

Pembukaan Pengeluara Pelepasan


Serviks n Bayi Plasenta

Hormon yang membantu  relaksin, estrogen,


oksitosin, dan prostaglandin.
PENGATURAN HORMONAL
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Pola siklus reproduksi wanita diatur melalui keseimbangan Hormon Hipothalamus
(GnRh), Hormon Hipofisis (FSH dan LH) dan Hormon ovarium (progesteron &
estrogen)
SIKLUS MENSTRUASI
Endometrium mengalami siklus reguler
Lamanya siklus haid normal : 28 hari + 3 hari,
ditandai dengan keluarnya darah dari uterus

a.Fase menstruasi
b.Fase proliferasi(folikular)
c.Ovulasi
d.Fase sekresi (luteal)
A.FASE PROLIFERASI (FASE FOLIKULAR)
 Hari ke 5 s/d hari ke 14.
 Mulai sesudah haid sampai ovulasi
 Sekresi LH meningkat sejalan dengan
peningkatan sekresi estrogen, mencapai
puncaknya pd saat ovulasi ‘LH surge’
 Sekresi FSH menurun sejalan dgn peningkatan
sekresi estrogen, sdkan pd saat ovulasi sekresi
FSH meningkat kmd segera menurun kembali
 Penebalan kembali endometriumendometrium
tumbuh kembali (disebut juga endometrium
mengadakan proliferasi) karena pengaruh
estrogen
 Setiap
bulan, 1 ovarium menghasilkan ovum,
dibawah pengaruh FSH
 Pematangan sempurna pada hari ke-14 siklus
haid dibawah pengaruh FSH, LH dan
estrogenterjadi ovulasiovum dilepaskan ke
rongga abdomenmasuk tuba falopii berjalan
sepanjang tuba ke uterus
 Dibawah pengaruh LH, folikel de graaf berubah
menjadi Corpus luteum (CL), mrp kelenjar
endokrin yg menghasilkan hormon
progesteron yg beredar dalam darah
mencegah tjdnya ovulasi lebih lanjut
 Bila tidak dibuahi,ovum tetap di rongga uterus selama 14 harijadi pada hari ke-28 ovum
dilepas melalui vagina bersama endometrium & sejumlah darahHAID
 Endometrium tumbuh kembali sejak hari ke-5 sampai hari ke-14 dibawah pengaruh
estrogen, dan pada hari ke-14-28 dibantu oleh progesteron
 Hilangnya progesteron bbrp hari sebelum degenerasi CLmrp awal haid
 Progesteron menyebabkan retensi cairanyg menimbulkan edem
menyeluruh ringan menjelang setiap akhir daur haid, dan dapat
menyebabkan tegangan awal haid, yg dialami wanita pd umumnya
Ssdh ovulasi : LH ↓ CL
Saat ovulasi : LH SURGE
P, akhir CL atrofi CA, E↓
P↓↓ str fungs lepas Haid

Saat ovulasi : FSH


meningkat

Endometrium
sekresi

Endometriu
m proliferasi
B.FASE OVULASI
 Antara hari ke 12 dan 14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yg
disebut ovulasi
 Dibawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih matang, mendekati
permukaan ovarium  terjadi ovulasi
 Memuncaknya konsentrasi LH dibantu FSH menyebabkan terjadinya ovulasi
Ovulation
OVULATION
Why ovulation is so important ?
Ovulasi
membutuhkan
koordinasi organ yg
berpengaruh pada
sistem menstruasi
pada seluruh tingkat
Hypothalamic-
pituitary axis
The feedback signals
Local responses
within the ovary
C.FASE LUTEAL
 Hari ke 15 s/d hari ke 28.
 Konsentrasi LH cepat menurun setelah ovulasi,
krn ditekan oleh E & P
 Corpus Rubrum menjadi Corpus luteum yg
mengeluarkan progesteron di bawah
pengaruh progesteron kelenjar endometrium yg
tumbuh berkelok-kelok mulai bersekresi &
mengeluarkan getah yg mengandung glikogen &
lemak
 Pada akhir fase luteal CL atrofi menjadi CA
karena konsentrasi LH yang rendah shg
konsentrasi E & P juga turun tidak dpt
mempertahankan endometrium (stratum
fungsionalis) lepas HAID
Ssdh ovulasi : LH ↓ CL ↑

Kelenjar berkelok

Akhir CL atrofi  CA,


Hormon ov plng rendah E↓ P↓↓ str fungs
lepas Haid
D.FASE MENSTRUASI
 Hari ke 1 s/d hari ke 4
 Terjadi akibat tidak terjadi fertilisasi/pembuahan
 CLberdegenerasi  sebabkan E & P menurun
arteri yg berlekuk di endometrium dilatasi
spasme dan iskemi terjadi degenerasi,
perdarahan & pelepasan endometrium
 Endometrium dilepas, (stratum fungsionalis)
 Pengeluaran
hormon2 ovarium paling rendah
(minimum) progesteron & estrogen berkurang.
 Bila
terjadi pembuahan dalam masa ovulasi
(kehamilan) CL dipertahankan dan berkembang
menjadi CL graviditas (oleh HCG plasenta)
KERJASAMA HARMONIS
cortex cerebri, hipothalamus, hipofisis dan ovarium (1)

 Pada setiap siklus haid, FSH dikeluarkan oleh lobus anterior


hipofisis yg menimbulkan beberapa folikel primer dapat
berkembang dalam ovarium umumnya 1 folikel (dapat
lebih dari 1) berkembang mjd folikel de Graaf yg
membuat estrogen
 Estrogen menekan produksi FSH  shg lobus anterior
hipofisis mengeluarkan LH  dibawah pengaruh releasing
factors (RF)
 Folikel
de Graaf makin lama makin matang & makin banyak
mengandung liquor folliculi yg mengandung estrogen
 Estrogen
mempengaruhi endometrium 
tumbuh/berproliferasi (fase proliferasi)
 Dibawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih matang,
mendekati permukaan ovarium  terjadi ovulasi (fase
ovulasi)
KERJASAMA HARMONIS
cortex cerebri, hipothalamus, hipofisis dan ovarium
(2)

 Pada ovulasi kadang2 trdpt perdarahan sedikit


yg akan merangsang peritoneum di pelvis
timbul rasa sakit (intermenstrual pain=
Mittelschmerz) dapat diikuti adanya sedikit
perdarahan vagina

 Setelah ovulasi dan ovum keluar, dibawah


pengaruh LH dan LTH maka folikel akan kolaps
dan perdarahan yang ada merubahnya menjadi
Corpus hemorrargikum (badan merah)
 Karena pengaruh LH maka corpus hemorargikum berubah menjadi corpus luteum
sementara yang dilapisi oleh Granulosa lutein sel ( modifikasi sel granulosa)

 Folikel akan kolaps dan sel2 yg melapisinya memperbanyak diri untuk mengasilkan masa
padat yg berwarna kuning dengan suplai darah yg banyak  disebut corpus luteum
(badan kuning) :
CL mensekresi hormon progesteron & estrogen
ke dalam darah selama 7-10 hari berikutnya
dan bila :
 Tidak terjadi pembuahan pd ovum  CL atrofi dan
meninggalkan jaringan parut putih  disebut Corpus
albicans dan akan berada dalam ovarium sebagai
jaringan parut ; akan tetap tinggal disitu sampai
diresorbsi/diserap
 Bila terjadi pembuahan CL dipertahankan  CL
graviditas
 Apabila sudah terjadi ovulasi, maka folikel berikut
yang sudah mature akan mengalami penyusutan
(atrofi) Folikel atretik
 Tidak semua folikel akan mengalami ovulasi tetapi
menjadi folikel atretik  hanya sekitar 1-2 % menjadi
mature dan mengalami ovulasi.
Thank you.. 

Any question?

Anda mungkin juga menyukai