Anda di halaman 1dari 15

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

OLEH :
NAMA : RAFIKA NINGSIH
NIM : 200101016
PRODI : S1 KEPERAWATAN T1

DOSEN PEMBIMBING :

NS. EKO SAFRIANTO.M.KEP

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PIALA SAKTI PARIAMAN
PENGERTIAN CAIRAN

Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air
Cairan tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Volume
cairan intrasel tidak dapat diukur secara langsung dengan prinsip difusi
oleh karena tidak ada bahan yang hanya terdapat dalam cairan intrasel
Cairan Eksternal terdiri dari cairan tubuh total :
1. Cairan Interstitiel: bagian cairan ekstra sel yang ada diluar pembulu
darah, Plasma darah.
2.  Cairan Transeluler, cairan yang terdapat pada rongga khusus seperti
dalam pleura, perikardium, cairan sendi, cairan serebrospinalis.

Cairan Internal
Cairan Internal/Intrasel adalah cairan Total dikurangi volume cairan
eksternal
KONSEP DASAR a. Volume dan Distribusi Cairan Tubuh 1)
Volume cairan

Jumlah volume cairan tubuh (Total Body Water = TBW) kira2 60% dari BB
pria dan 50% dari BB wanita. Usia juga berpengaruh terhadap TBW di 
mana makin tua usia maka sedikit kandungan airnya. Jadi jumlah volume
ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia.
FUNGSI CAIRAN

1) Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.


2) Transport nutrient ke sel
3) Transport hasil sisa metabolism
4) Transport hormone
5) Pelumas antar organ
6) Mempertahanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler
KESEIMBANGAN CAIRAN

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output


cairan.Intake cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan
cairan setiap hari antara – ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari
minuman dan ml dari makanan.

Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalambentuk urine


ml/hari, paru-paru ml, dan kulit ml
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH

Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu


1) DifusiMerupakan proses dimana partikel yang terdapat dala cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan.

2) OsmosisMerupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrane


semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang
lebih tinggi yang sifatnya menarik.

3) Transpor aktifMerupakan proses partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi


karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
ORGAN ORGAN PENGELUARAN CAIRAN

 Ginjal
 Kulit
 Paru Paru
 Gastrointestinal
CARA PENGELUARAN CAIRAN

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti


1.) Ginjal
 A. Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170
liter darah untuk disaring setiap hari.
B. Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam    
C. Pada orang dewaasa produksi urine sekitar 1,5 liter/hari.   
D. Jumlah urine yang dipprosuksi oleh ADH dan Aldosteron
CARA PENGELUARAN CAIRAN

 2)Kulit
A. Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang
menerima rangsang aktivitas kelenjar keringat
B. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas
otot, temperature lingkungan yang meningkat dan demam
C. Disebut Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15 – 20 ml/24 jam.
CARA PENGELUARAN CAIRAN

3) Paru – paru
A. Menhasilkan IWL sekitar 400 ml/hari
B. Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap
perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat
pergerakan atau demam
CARA PENGELUARAN CAIRAN

4)  Gastrointestinal
A. Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal
setiap hari sekitar 100 – 200 ml.
B. Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10 – 15 cc/kg BB/24
jam, dengan kenaikan 10 % dari IWL pada setiap kenaikan suhu
1O C.
PENGERTIAN ELEKTROLIT

Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh


mengandung oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme (seperti
karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.Ada tiga
cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :Natrium (sodium),
Kalium (potassium) dan Kalsium
GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN
ELEKTROLIT

Hiperkalemia
merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi.
Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal,
Hiperkalemia ditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system
pencernaan,

Hipokalsemia,
merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah
Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah.
Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut,
kejang,bingung,
GEJALA KLINIS KEKURANGAN
ELEKTROLIT

a. Haus  
b. Anoreksia.   
c. Perubahan tanda-tanda vital.   
d.  Lemas atau pucat.    
e.  Anak rewel.   
f.  Kejang-kejang.  
g.  Kulit dingin. 
h.  Rasa malas

Anda mungkin juga menyukai