Anda di halaman 1dari 38

BAHAN AJAR GEOGRAFI

KELAS X TAHUN 2021

PETA
Oleh: Guspa Arianto, S. Pd
SMA Negeri 6 Prabumulih
Jln. Pipa M odong No. 1 Kelurahan Cambai Kec. Cambai
Kota Prabumulih Sumatera Selatan 31114
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar:
3.2. Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh,
dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
4.2. Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah
satu pulau di Indonesia berdasarkan peta rupa Bumi

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan problem based learning, peserta didik
diharapkan dapat: Memahami dasar-dasar pemetaan,
Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG),
serta Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah
satu pulau di Indonesia berdasarkan peta rupa Bumi
Indikator

 Menunjukkan komponen-komponen peta


 Mengidentifikasi prinsip dasar peta dan
pemetaan peta wilayah pada bidang datar
 Mempraktekkan prinsip proyeksi peta ke
bidang datar
Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran ini bertujuan agar siswa


mampu untuk:
 Menunjukkan komponen-
komponen peta
 Mengidentifikasi prinsip dasar
peta dan pemetaan peta wilayah
pada bidang datar
 Mempraktekkan prinsip proyeksi
peta ke bidang datar
Peta
Materi Pokok
A. Pengertian
Peta
D. Komponen
Peta

B. Fungsi Peta

E. Proyeksi Peta

C. Klasifikasi Peta
F. Cara Menghitung
Skala
A. Pengertian Peta

Peta adalah gambaran konvensional


sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi yang diperkecil
dengan menggunakan skala yang
digambar pada bidang datar.
B. Fungsi Peta

Fungsi peta sangat penting, antara lain:


1. Menunjukkan posisi atau lokasi tempat
dipermukaan bumi
2. Mendeskripsikan bentuk dan berbagai gejala
di permukaan bumi
3. Menggambarkan keadaan fisik suatu wilayah
seperti ketinggian tempat, relief atau jenis
tanah
4. Menyajikan jumlah dan persebaran berbagai
kenampakan sosial dan budaya, seperti jumlah
penduduk, persebaran penduduk atau
persebaran pemukiman.
C. Klasifikasi Peta
Secara umum peta dibedakan atas peta umum dan peta khusus.
 Peta Umum, yang digambarkan dalam peta ini adalah kenampakkan
secara umum, baik karakteristik alam maupun karakteristik buatan
manusia. Contoh: peta topografi, peta chorografis, peta dunia dan peta
negara.
 Peta Tematik/peta Khusus, peta tematik merupakan gambaran
kenampakkan atau objek yang sifatnya khusus dipermukaan bumi.
Contoh: peta kemiringan, peta kepadatan penduduk, peta persebaran
sawah.

Berdasarkan skala yang digunakan, peta dibedakan menjadi:


1. Peta skala kadaster atau peta berskala sangat besar, yaitu peta dengan
skala 1:100-1:5000
2. Peta berskala besar, yaitu peta dengan skala 1:5000-1:250.000
3. Peta berskala sedang, yaitu peta dengan skala 1:250.000-1:500.000
4. Peta berskala kecil, yaitu peta dengan skala 1:500.000-1:1.000.000
5. Peta berskala sangat kecil, yaitu peta dengan skala 1:1.000.000 keatas
Peta Topografi
D. Komponen Peta

1. Judul Peta 6. Simbol

2. Skala Peta 7. Legenda

3. Orientasi/Arah 8. Garis koordinat


Mata Angin astronomi

4. Border atau garis 9. Sumber dan tahun


tepi peta pembuatan peta

5. Inset 10. Warna peta


Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta.


Judul peta biasanya dicantumkan dibagian atas peta
dengan huruf besar atau kapital.
Fungsi dari judul peta adalah untuk menunjukkan daerh
yang digambarkan oleh peta.

Judul Peta
Skala Peta

Skala peta adalah angka perbandingan antara


jarak di peta dengan jarak sebenarnya dilapangan
atau permukaan bumi.

Skala peta dibedakan menjadi 3:


1. Skala angka/numeric
2. Skala garis/grafik

3. Skala verbal/kalimat
Macam-macam Skala

 Skala angka/numeric, yaitu skala yang


ditunjukkan dengan angka-angka.
Contoh: skala 1:100, artinya 1 cm di peta
menunjukkan 100 cm dilapangan.
 Skala garis/grafik, yaitu skala yang ditunjukkan
dengan membuat garis linier disertai dengan
perbandingan pada setiap ruasnya.
Contoh: 0 1 2 3 4 cm
0 1 2 3 4 km
 Skala verbal/kalimat, yaitu skala yang
menunjukkan kalimat baku sebagai penunjuk
skala.
Orientasi

ORIENTASI = PETUNJUK ARAH,  untuk


Menentukan Utara, Timur, Selatan dan Barat

Orientasi
Border atau garis tepi peta

Fungsi dari garis tepi peta adalah


untuk meletakkan angka-angka
derajat lintang maupun bujur pada
gambar, serta menjadi batas antar
daerah. Biasanya rangkap dua.
Inset

Inset adalah peta kecil yang


berfungsi memberikan tekanan
atau penjelasan pada peta utama.

Inset Peta
Simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili objek
Dipermukaan bumi yangterdapat dipeta.

Jenis-jenis simbol peta antara lain:


1. Simbol titik, digunakan untuk mewakili tempat atau data
personal, seperti kota dan titik trianggulasi, misalnya
segitiga, segiempat, lingkaran, gunung dan bandara.
2. Simbol garis, digunakan untuk mewakili data geografi
yang berhubungan dengan jarak. Misalnya batas wilayah,
sungai, jalan dan pantai.
3. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area
tertentu dengan simbol yang mencakup luasan tertentu.
Misalnya, daerah rawa, hutan dan padang pasir, sawah
dan danau.
Contoh Simbol

S a w a h Ir ig a s i
S a w a h T a d a h H u ja n
K e b u n /P e rk e b u n a n
H u ta n

S e m a k /B e lu k a r
T e g a la n /L a d a n g

T a n a h K o s o n g /R u m p u t
H u ta n R a w a
Legenda

Legenda adalah keterangan dan


penjelasan tentang simbol-simbol
yang terdapat pada peta
Legenda
Garis koordinat astronomi (Grid)
Fungsi dari garis koordinat adalah untuk
mengetahui letak astronomi suatu tempat.
Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang
yang dituliskan di tepi peta. Koordinat astronomi
ditunjukkan dengan derajat, menit dan detik.

Grid
Sumber dan tahun pembuatan peta

Fungsinya untuk mengetahui


sumber pembuatan peta dan untuk
mengetahui kecocokan gambar
yang sebenarnya dengan kebenaran
skalanya.
Warna Peta
Merupakan warna yang sering digunakan dalam
peta, antara lain sebagai berikut:

1. Hitam: Lettering, tapal batas, detail penghuni


2. Biru: Air dan daerah dingin
3. Hijau: :Vegetasi, dataran rendah, gunung, jalan
raya
4. Merah::Daerah bersuhu panas, gunung api, kota,
jalan-jalan protokol dan gedung
5. Kuning: Dataran tinggi, vegetasi yang kering,
gurun
6. Coklat: Kontur, daerah perbukitan, gunung, jalan
raya
E. Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah pemindahan sistem paralel dan
meredian dalam bidang globe atau lengkung ke dalam
bidang datar.
Dalam proyeksi peta ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan:
1. Prinsip mempertahankan bentuk (comform)
2. Prinsip mempertahankan jarak (equidistant)
3. Prinsip mempertahakan luas daerah (equivalent)
Macam-macam proyeksi peta:
1. Proyeksi tabung (silinder)

2. Proyeksi zenithal (azimuthal)

3. Proyeksi kerucut (conic)


1. Proyeksi tabung (silinder)

Proyeksi tabung (silinder), adalah


proyeksi yang menggunakan Silinder
bidang
silinder untuk memproyeksikan
permukaan globe. Pada proyeksi
ini:
1. Semua garis lintang (paralel)
merupakan garis horizontal
2. Semua garis meridian
merupakan garis vertikal
3. Cocok untuk menggambarkan
daerah ekuator
2. Proyeksi zenithal (azimuthal)

Proyeksi zenithal (azimuthal), adalah proyeksi Datar


yang
proyeksinya berupa bidang datar.
Proyeksi azimuthal dibagi menjadi:
 Proyeksi azimuthal normal, yaitu proyeksi
yang menyinggung bola bumi di kutub.
 Proyeksi miring (oblique), yaitu proyeksi yang
menyinggung salah satu titik di sembarang
tempat pada bola bumi.
Bentuk proyeksi yang termasuk dalam bidang
datar:
 Proyeksi gnomonik atau sentral: titik pusat
pada pusat bola bumi
 Proyeksi streografik: menggambarkan
wilayah-wilayah kutub
 Proyeksi orthografik: menggambarkan
daerah-daerah di dekat pusat peta
3. Proyeksi kerucut (conic)

Kerucut
Proyeksi kerucut
(conic), adalah
proyeksi yang
menggunakan
bidang
kerucut sebagai bidang
proyeksinya.
F. Cara Menghitung Skala

 Menentukan skala peta yang tidak


diketahui skalanya dapat dilakukan
dengan cara :
1. Membandingkan jarak dua titik
2. Membandingkan peta yang tidak
memiliki skala dengan peta yang
memiliki skala pada daerah
yang sama
3. Menghitung selisih derajat
lintang atau bujur di peta
4. Menggunakan peta Topografi
1. Membandingkan Jarak Dua Titik

Dua titik yang sama antara di peta dengan di


permukaan bumi
Contoh :
Jarak antara titik A-B di peta = 4 cm
Diukur di permukaan bumi jarak
A-B = 2 km.
Maka SKALA PETA :
4
------------ = 1 : 50000
200000
2. Membandingkan peta yang tidak memiliki skala

dengan peta yang memiliki skala pada daerah

yang sama
Rumus yang digunakan :

Ket :
d1 = jarak yang sudah diketahui
d1
skala
P2 = ----- x P1 d2 = jarak yang akan dicari skala
d2 P1 = penyebut skala yang
diketahui skalanya
P2 = penyebut skala yang dicari

Skala …….. ?
Skala 1 : 20000
Jarak dipeta 4 cm
Jarak dipeta 2 cm
3. Menghitung selisih derajat lintang atau bujur di
peta

Contoh : Perhatikan gambar

6 0 LU 1 0 = 60’ = 111 km
1 km = 100.000 cm
2 Skala peta = jarak di peta : jarak
dilapangan
2 4 6 8 10 12 0 BT

0
 Jarak A - B di peta = 2 cm. selisih derajat lintang = 2
 Berarti skala peta = 2 cm : ( 2 x 111 km )
 Jadi skala peta = 2 cm : 22.200.000 cm
1 : 11.100.000
4. Menentukan skala peta dengan Menggunakan
peta Topografi

Rumus :

11
Ci == ------
Ci ------ xxpenyebut
penyebutskala
skala
2000
2000
 Ci = Contur interval artinya jarak antara dua kontur
Contoh : Ci = 50 m, berarti skala peta adalah :

1
50 = ------ x penyebut skala.
2000
 Penyebut skala = 2000 x 50 = 100.000
Jadi Skala peta = 1 : 100.000
Contoh Soal:

1. Yang bukan merupakan komponen


peta adalah....
a. Judul
b. Skala
c. Lettering
d. Letak astronomis
e. Indeks
Referensi

1. Buku Geografi Untuk SMA Kelas XII Penerbit Erlangga


Penyusun
Nama : Guspa Arianto, S. Pd
NIP : 19840818 201001 1 020
Sekolah : SMA Negeri 6 Prabumulih
Tahun Pelajaran 2013-2014
SEKIAN
dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai