Anda di halaman 1dari 34

Proposal Bisnis

Siomay Cabe Nila


“SOBELA”
KELOPOK 11:

FAIX NGAFWAN FAUZI


PINITTA PERAWATI H
VIRDA DEVI H
WELTIN ELSA M
Latar Belakang
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia
dan merupakan ikan budidaya yang menjadi salah satu komoditas ekspor. Departemen Perikanan
dan Akuakultur FAO (Food and Agriculture Organization) menempatkan ikan Nila di urutan ketiga
setelah udang dan salmon sebagai contoh sukses perikanan budidaya dunia. Ikan Nila termasuk ikan
air tawar yang mempunyai Nilai ekonomis tinggi, memiliki kandungan protein tinggi dan keunggulan
berkembang dengan cepat. Kandungan gizi ikan Nila yaitu protein 16-24%, kandungan lemak
berkisar antara 0,2-2,2% dan mempunyai kandungan karbohidrat, mineral serta vitamin. Ikan Nila
mempunyai pertahanan yang tinggi terhadap gangguan dan serangan penyakit.

Siomay Cabe Nila merupakan inovasi olahan hasil perikanan dengan mengkombinasikan bahan
baku ikan Nila dan cabai rawit segar. Ikan Nila mempunyai kandungan gizi berupaKandungan gizi
ikan Nila yaitu protein 16-24%, kandungan lemak berkisar antara 0,2-2,2% dan mempunyai
kandungan karbohidrat, mineral serta vitamin. Cabai memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral
penting untuk tubuh. Vitamin yang terkandung pada cabai yaitu vitamin A, vitamin B dan vitamin C,
selain itu juga cabai mengandung antioksidan. Secara umum masyarakat Indonesia sangat menyukai
makanan pedas. Rasa pedas pada Siomay Cabe Nila menjadi stimulant untuk meningkatkan nafsu
makan dan cita rasa bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.
Analisis Politik, ekonomi, sosial dan lingkungan
Aspek Damapak terhadap bisnis Penjelasan

Politik Ada • SNI


• Kebijakkan darurat (PSBB dan PPKM)

Ekonomi Ada Kenaikkan harga


Sosial Ada • Peluang kerja
• Meningkatkan psikis, mental dan skill
karena pekerja akan mendapatkan
pelatihan dan pengetahuan yang
terprogam dengan baik.

Teknologi Ada Pengurangan jumlah karyawan dan efektivitas


dalam berproduksi
Lingkungan Ada Memberitahu keperluan serta ketertarikan
masyarakat dan dapat memberitahukan lokasi
startegis
Analisis jumlah penawaran pada pasar sasaran
Analisis Calon Konsumen
No Profil konsumen Hal positif Kritik

Jenis kelamin Usia Pekerjaan

1 Pria 31 Karyawan kantor • Ide bagus dan baru Harga terjangkau

2 Wanita 20 Mahasiswa Produk banyak digemari Rasa yang nikmati dan


tidak mengecewakan
konsumen

3 Wanita 29 Ibu rumah Bahan baku ikan menarik Kemasan didesain


tangga perhatian dengan menarik

4 Pria 19 Mahasiswa Ide yang bagus dan produk varian beragam dan
terkenal dikalangan remaja tidak monoton
Kesimpulan analisis peluang usaha
Berdasarkan pendapat calon konsumen dan pendapat para ahli untuk memproduksi siomay
cabe nila “SOBELA” maka akan dilakukan tindakan sebagai berikut:
 Analisis bahan baku dan biaya produksi untuk menekan harga jual
 Produksi SOBELA dilakukan dengan berpedoma pada SNI 7756 : 2013 (SNI siomay ikan)
dan menerapkan GMP untuk menghasilkan mutu yang sesuai dengan standar
 Mendesain kemasan dengan menarik dan dapat melindungi produk
 Memaksimalkan varian produk
 Memaksimalkan penjualan produk melalui media online.
 
Deskripsi Produk Final

Visi
“Mendahulukan Kepuasaan Konsumen dengan Menghadirkan Produk yang Memiliki Kualitas Terbaik di Kelasnya”

Misi
Mencipkatakan produk siomay yang bervariasi dan tidak monoton.
Memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk konsumen dan distributor
Memperhatikan kandungan gizi yang terkandung pada bahan baku sehingga yang tercipta siomay yang sehat dan dapat
dinikmati oleh semua orang
Mengembang usaha kelevel lebih besar
Tujuan dan sasaran perusahaan 1 tahun ke depan
Tujuan dan sasaran perusahaan satu tahun kedapan sebagai berikut :
 Mengembangkan usahan dari usaha skala UMKM menjadi usaha menengah
hingga besar
 Memperbanyak sumber daya manusia dan alat produksi pengolahan
 Meningkatkan produksi perharinya

Nilai yang Dianut Perusahaan


1. Integrity 4. Teamwork
2. Inovation 5. Open mind
3. Quality
analisis swot
• Strenght (Kekuatan)
1. Produk Siomay Cabe Nila ini mempunyai gizi tinggi karena berbahan baku ikan nila
segar. Produk ini diolah dengan bumbu – bumbu alami dan tanpa bahan pengawet.
Tidak seperti produk lainnya, Siomay ini memiliki level kepedasan sesuai selera
konsumen.
2. Kemasan yang disajikan menarik dan ramah lingkungan
3. Cara pengolahan sesuai SOP, bersih dan rapi.
4. Pelayanan memuaskan, bisa pesan via social media.
• Weakness (Kelemahan)
Tidak bertahan lama karena tanpa bahan pengawet
• Opportunity (Peluang)
1. Digemari oleh masyarakat
2. Belum ada pesaing dengan produk yang sama
• Threat (Ancaman)
1. Harga bahan baku berubah-ubah atau tidak stabil
2. Harga cabai bisa mencapai tingkat harga tinggi
Kerangka model bisnis
Rencana pemasaran
Pemasaran Produk Siomay Cabe Nila “SOBELA” akan dilakukan
di daerah Kabupaten Pangandaran. Startegi pemasaran yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut :

01 02
B2B (Business B2C (Business
to Business) to Consumer)

03 04
Strategis yang
Strategi yang
dilakukan saat
dilakukan
pandemi
pasca pandemic
Segmentasi Konsumen Sasaran

Segmentasi Segmentasi Segmentasi


demografis geografis psikografis

Pengusaha Pengusahan Pengusaha menargetkan


menargetkan semua menargetkan produk produk olahan SOBELA
kalangan, jenis SOBELA dipasarkan untuk kangan bawah
kelamin dan usia. didaerah Kab. hingga kalangan atas,
Dimulai dari usia 8 Pangandaran dan karena produk ini
tahun sampai denga 60 sekitarnya. diproduksi dengan harga
tahun yang terjangkau. Maka
produk ini sangat cocok
untuk semua kalangan.
Branding
1. Tulisan SOBELA :Pada logo mewakili nama produk, SOBELA sendiri merupakan akronim
dari Siomay Cabe Nila.
2. Cabai : Melambangkan rasa pedas sehingga menarik minat konsumen dan
meningkatkan nafsu makan bagi konsumen.
3. Gambar seseorang yang sedang memasak : Gambar yang melambangkan bahwa produk ini
dibuat dengan telaten dengan karyawan yang telah berpengalaman.
4. Gambar sendok dan garpu yang terletak pada fitur : Lambang yang menunjukkan bahwa
siomay ini dapat dipesan atau dibeli dengan metode online. Selain itu lambang tersebut juga
mewakili konsumen.
5. Gambar siomay : gambaran bentuk produk.
6. Latar logo berwarna kuning : melambangkan hal positif. Yang berarti warna kuning membawa
hal positif seperti kencaran dan kesuksesan bagi usaha Siomay Cabe Nila (SOBELA).
Rencana penetapan harga
Biaya total produksi : Rp. 1.336.492
Biaya variabel satuan : Rp. 6.719,67
Biaya pokok produksi : Rp. 8.909,95
Harga jual : 12.473,93
Maka, diambil kesimpulan untuk harga 1 pack SOBELA adalah Rp. 15.000,00
Rencana Promosi Produk dan Layanan

Rencana promosi produk dan layanan kami menggunakan beberapa cara:

• Media untuk mempromosikan produk olahan kami, yaitu menggunakan media online. Media
online yang kami gunakan antara lainnya Instragram, Whatsapp, dan Facebook.

• Cara promosi yang kami lakukan adalah dengan memasang iklan, membangun komunikasi
dengan pengikut media sosial. Untuk menarik minat konsumen produk kami juga menyediakan
layanan pengantaran langsung ke rumah khusus Konsumen pangandaran yang membeli
produk diatas 5 pack akan diberikan gratis ongos pengiriman.

• Promosi yang akan kami lakukan merupakan promosi face to face, promo pembelian dan
membuat label yang menarik pada produk sehingga menarik minat konsumen.
Rencana Distribusi
Produk Siomay Cabe Nila akan didistribusikan dengan 2
cara yaitu online dan offline.

● Offline
Langsung pembelian ke tempat usaha

● Online
Online shop Siomay Cabe Nila
Pemesanan melalui media sosial (Instagram, Whattsapp
dan Facebook)
Struktur tim pemasaran
Nama Jabatan Tugas
Virda Devi Kepala tim 1. Menyediakan infomasi
dan data terkait
pemasaran pemasaran
2. Berperan penting
dalam
mengembangakn
pemasaran
3. Bertanggung jawab
dan selalu
mengevaluasi hasil
pemasaran produk
Rencana Anggaran Pemasaran

Deskripsi Biaya per tahun

- Cetak Brosur 1.000.000

- Cetak Spanduk 2.000.000

- Survei pasar 3.500.000

- Transportasi 1.000.000

Total 7.500.000
Proses produksi
Standar kualitas produk Kebutuhan aset produksi

● Performance (kinerja) o Alat produksi


o Kendaraan
● Durability (daya tahan)
o Hak kekayaan intelektual / merek
● Kesesuaian dan spesifikasi
o Bangunan
● Reliability (reabilitas keandalan
● Estetika
● Kualitas
● Serviceability
Rencana pengelolaan pemasok

Jika dilihat dari ketika pemasok diatas makan dapat disimpulkan pemasok yang akan dipilih
adalah Pak Kai. Produk yang diinginkan adalah siomay dengan kualitas mutu yang standar. Tetapi
jarak antara tempat pengolahan dengan pemasok lumayan jauh. Maka cara yang dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut adalah dengan memasok bahan baku dengan jumlah yang besar.
Kemudian pada saat pengangkutan akan menggunakan pick up yang dilengkapi oleh cool box.
Rantai dingin selama proses pengangkutan akan tetap dijaga.
Pengendalian limbah lingkungan
● Limbah padat
● Limbah yang diperoleh selama proses pengolahan adalah insang dan perut ikan.
panangana limbah padat adalah dengan cara menjual limbah ikan ke pengepul ikan
yang kemudian pengepul ikan menjual ke pebrik pembuatan tepung ikan.
● Limbah cair
● Untuk pengendalian limbah cair dipengolahan siomay cabe nila adalah dengan
menggunakan septink tank yang telah disediakan. Limbah cair dialirkan menggunakan
pipa hingga ke septink tack yang kemudian lama kelamaan limbah cair akan
meresapkan ke tanah.
Struktur tim produksi
Rencana sumber daya manusia

Jabatan Jumlah

Manajer produksi 1

Manajer pemasaran 1

Manajer keuangan 1

Karyawan 10
Struktur tim organisasi
Kebijakan Kebijakan seleksi
rekrutmen
● Merencanakan perekrutan
karyawan ● wawancara awal
● Membuat kualivikasi karyawan ● Pengujian seleksi
yang dibutuhkan
● Menyebarluaskan lowongan ● Wawancara ketenagakerjaan
pekerjaan ● Pemeriksaan latar belakang
● Menyeleksi pelamar dengan cara
mengevaluasi ● Evaluasi medis
● Wanwancara pelamar ● Keputusan seleksi
Rencana biaya pra-produksi
● Biaya investasi : Rp. 7910.000 TOTAL BIAYA PRODUKSI  HARGA POKOK PRODUKSI
● Biaya penyusutan : 314.833 = Biaya Tetap + Biaya Variabel =
● Biaya tetap : Rp. 328.542   =
● Biaya variabel : Rp. 1.007.950 = Rp. 328.542 + Rp. 1.007.950 = Rp. 8.909,95
   
 BIAYA VARIABEL SATUAN = Rp. 1.336.492

=
HARGA JUAL PENDAPATAN
=
= Harga Pokok Produksi + % Keuntungan Pendapatan = Produksi per bulan x Harga Jual
= Rp. 6.719,67 = Rp. 8.909,95 + 40 % = 150 Pack x Rp. 15.000
= Rp. 12.473,93 = Rp. 2.250.000,00
Keterangan :
Ket :
 Produksi dalam satu bulan yaitu Maka harga 1 pack siomat adalah
Rp.15.000,00
sebanyak 150 pack dengan biaya
 
variable per unit Rp. 6.719,67
KEUNTUNGAN
Keuntungan per bulan = Total Pendapatan per bulan – Total biaya produksi per bulan
= Rp. 2.250.000 - Rp. 1.336.492
= Rp. 913.508
Proyeksi laporan laba rugi 1 tahun kedepan

No. Data Total (Rp)


1 Penjualan 27.000.000
2 Harga Pokok Produksi 2.672.985
3 Laba Kotor 10.962.096
4 Beban Usaha 24.262.734
Proyeksi laporan Arus Kas 1 tahun ke depan

No Data Total (Rp)


1 Pemasukan 29.737.266
  Sisa Kas 2.737.266
  Hasil Penjualan 27.000.000
     
2 Pengeluaran 24.262.734
  Biaya Investasi 7.910.000
  Penyusutan 314.832
  Biaya tetap 3.942.502
  Biaya variabel 12. 095.400
     
3 Arus Kas 5.474.532
Proyeksi Laporan Neraca 1 tahun ke depan

Nama Akun Debet Kredit


Kas 27.000.000  
Piutang Usaha 0  
Piutang Lain-lain 0  
Tanah dan Bangunan 50.000.000
Peralatan Produksi 7.910.000
Peralatan Transportasi   117.500.000
Hutang Usaha   0
Hutang Lain-lain   0
Modal 100.000.000  
     
Total 184.910.000 117.500.000
Ekuitas 67.410.000
Analisi kelayakan usaha

BEP  (Break Event Point) = Pengeluaran impas dengan keuntungan

BEP =
BEP = = 657,084 pcs produk

Pada pengolahan SOBELA berdasarkan tabel cash flow satu tahun pada manajemen keuangan dapat
disimpulkan bahwa biaya investasi unit pengolahan dapat kembali dari 4 bulan hasil penjualan dengan sisa
keuntungan bersih yang didapat pada bulan ke 4 tersebut adalah Rp 3.654.032,00
Kesimpulan
Usaha produk Siomay Cabe Nila sangat menarik dan cukup unik. Siomay cabe nila
atau yang disebut SOBELA merupakan produk olahan makanan yang berbahan baku ikan
nila yang dimana ikan nila merupakan salah satu ikan yang memiliki kandungan gizi yang
tinggi.
Produk SOBELA ini juga memiliki berbagai variasi yang dimana produk ini memiliki
level kepedasan hingga 5 level. hal ini akan menarik minat konsumen, terlebih masyarakat
Indonesia yang menyukai makanan pedas.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai