Anda di halaman 1dari 48

1

Maksilofasial tergabung dalam tulang wajah


yang tersusun secara baik dalam membentuk
wajah manusia

Tengkorak wajah dibagi atas dua bagian:


a. Bagian hidung terdiri atas: Os Lacrimal
(tulang mata), Os Nasal (tulang hidung)

b. Bagian rahang seperti : Os Maksilaris


(tulang rahang atas), Os Zigomaticum, tulang
pipi, Os Palatum atau tulang langit-langit, Os
Mandibularis
2
3
DEFINISI

Trauma maksilofasial adalah suatu ruda paksa


yang mengenai wajah dan jaringan sekitarnya

Mencakup jaringan lunak dan jaringan keras

> 50% pasien mengalami multiple injury 


penanganan terkoordinasi antara dokter dan
spesialis bedah mulut, THT, bedah plastic,
oftalmologi, dan traumatologi
4
Tulang kepala terdiri dari :

1. Tulang hidung
2. Tulang arkus zigomatikus
3. Tulang mandibula
4. Tulang maksila
5. Tulang rongga mata
6. Gigi
7. Tulang alveolus

5
ETIOLOGY
 Kecelakaan Lalu lintas
 Kekerasan/ perkelahian
 Akibat kerja
 Terjatuh tanpa sengaja
 Kecelakaan Olahraga
CAUSES

7
Ilustrasi mekanisme trauma maksilofasial yang
sering terjadi
1. Menabrak dari belakang

8
2. Arah trauma dari depan

9
3. Arah gaya dari samping

10
Penyebab Persentase (%)
Dewasa
Kecelakaan lalu lintas 40-45

Penganiayaan / berkelahi 10-15

Olahraga 5-10

Jatuh 5

Lain-lain 5-10

Anak-anak
Kecelakaan lalu lintas 10-15

Penganiayaan / berkelahi 5-10

Olahraga (termasuk naik sepeda) 50-65

Jatuh 5-10
Trauma Jaringan lunak

1. Abrasi kulit, tusukan, laserasi, tato.


2. Cedera saraf, cabang saraf fasial.
3. Cedera kelenjar parotid atau duktus
Stensen.
4. Cedera kelopak mata.
5. Cedera telinga.
6. Cedera hidung.
12
Trauma Jaringan keras
1. Fraktur sepertiga atas muka.
2. Fraktur sepertiga tengah muka.
a) Fraktur hidung (os nasale).
b) Fraktur maksila (os maxilla).
c) Fraktur zigomatikum (os zygomaticum
dan arcus zygomaticus).
d) Fraktur orbital (os orbita).
3. Fraktur sepertiga bawah muka.
a) Fraktur mandibula (os mandibula).
b) Gigi (dens).
13
c) Tulang alveolus
Diagnosis

1. ANAMNESIS

– Dapat bernafas keluar dari sisi hidung?


– Apakah mengalami kesulitan berbicara?
– Apakah memiliki penglihatan ganda atau masalah
lain dengan lapangan pandang?
– Apakah pendengaran normal?
– Apakah mengalami mati rasa pada wajah?
– Apakah pernah punya luka di wajah sebelumnya
atau operasi, termasuk prosedur memperbaiki
penglihatan?
– Apakah ada perubahan pada letak gigi?

– Apakah ada gigi yang menyakitkan atau longgar?


15
2. Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi:
Secara umum, pasien dengan fraktur
wajah mengalami pembengkakan jaringan
lunak, ekimosis, sisa darah, dan hematoma
dan kontur wajah yang asimetris.

• Palpasi:
Nyeri Tekan, Krepitasi, Dislokasi, Udem
3. Pemeriksaan Penunjang

Radiologi

• Plain Radiograph
• CT-Scan
• 3D CT imaging
• MRI
1

PEMERIKSAAN AWAL
2
1. A : BEBASKAN JALAN NAFAS +
STABILISASI CERVICAL SPINE
2. B : VENTILASI ADEKUAT
3. C : KONTROL PERDARAHAN 3
4. D : PEMERIKSAAN NEUROLOGI
5. E : PROBLEM MENGANCAM
JIWA (THORAX, ABDOMEN,
KEPALA, EXTREMITAS )

PEMERIKSAAN TELITI 5
KELAINAN MAXILLOFACIAL
18
Penatalaksanaan
I. Penanganan awal
• 1. Airway : administer oksigen dan mempertahankan
jalan napas agar tetap paten. Fiksasi tulang
servikal. Bersihkan mulut dari benda asing. Intubasi
jika diindikasikan.
• 2. Breathing : Menilai suara napas
• Circulation : Jangan keluarkan benda asing
memperparah kerusakan dan. Perdarahan. Kontrol
perdarahan dengan tekanan langsung.
3. Disability : Menilai pasien dengan menggunakan GCS.
Lakukan pemeriksaan neurologis singkat dan catat
perubahan status mental

4. Exposure : Awasi suhu tubuh. Lepas semua pakaian dan


aksesoris.
20
II. Penanganan konservatif

Pemberian oksigen dan cairan kristaloid


isotonic
Tetanus profilaksis diindikasikan
Antibiotik
Manajemen nyeri 
KOMPLIKASI

1. Kesulitan untuk berbicara, mengunyah,


2. Kesulitan bernafas
3. Mati rasa pada wajah
4. Perdarahan yang massif.
5. Infeksi
6. Malunion
7. Kebutaan
23
Nyeri
Edema, deformitas
Maloklusi
Anestesi bibir bawah dan dagu
Mobilitas fragmen, unstable mandibula
Trismus
Deviasi ke arah fraktur saat buka mulut
Anterior open bite kontralateral fraktur
Hematom/laserasi dasar mulut
Laserasi mukosa ginggiva
24
Open bite, edema

Gap mandibula, maloklusi


Gigi hilang

25
evaluasi intra oral
Gigi tanggal ?
Laserasi mukosa ?
Oklusi ?
26
menyusuri ramus mandibula sampai angulus, kemudian
kedepan sampai dagu
27
Step defect

False movement
28
Fraktur mandibula segmental

29
30
Epistaksis setelah trauma hidung
Edema dorsum nasal
Ekimosis periorbital
Deformitas nasal
Nyeri tekan
Krepitasi os nasal
Hematom mucosa cavum
/ septum nasi
Laserasi kulit / mucosa
telecanthus
31
32
33
TRAUMA LANGSUNG PADA ZIGOMA
NYERI SAAT BUKA-TUTUP MULUT
TRISMUS
RASA TEBAL DIPIPI
DEPRESI EMINENTIA ZIGOMA
PERDARAHAN SUBCONJUNGTIVA
DIPLOPIA
TERABA FRAKTUR

34
Deformitas, depresi zigoma

Hematom subconjungtiva
35
FRAKTUR ZYGOMA…

Teraba gap atau step defect


Tampak Racoon eye

36
Mulai rima orbita superior adakah deformitas atau stab-
off pada perabaannya.
37
Palpasi rima orbita bagian medial juga pada pangkal
hidung kanan dan kiri simultan
38
Palpasi pada arcus zygomaticus kanan dan kiri, dari depan ke
belakang sampai TMJ
39
40
41
ZYGOMATIC FRACTURE REPAIR

NOSE

ZYGOMATICO FRONTALIS
FRACTURE LINE
ORBITAL RIM INFERIOR

DOKUMENTASI THT-KL FKUP 2000

42
1. RIWAYAT TRAUMA MIDFACE
2. PERDARAHAN DAN OBSTRUKSI NAFAS
3. NYERI
4. PERIORBITAL EDEMA DAN EKIMOSIS
5. MALOKLUSI
6. NASAL FLATTENING
7. TRAUMATIC TELECANTUS
8. DEFORMITAS, DEPRESS MAXILLA, DISH FACE
9. FLOATING MAXILLA

43
RACOON EYES PADA FR. MAXILLA
44
Nasal flattening, dish face

Edema, hematom
Telecantus 45
Klasifikasi Trauma MaxilloFacial
- Fraktur LeFort

Gambar 2.3 Le Fort, I, II, III pada Fraktur Maxilla


FRAKTUR MAKSILA

Fraktur Le Fort I

Fraktur Le Fort II

Fraktur Le Fort III


47
48

Anda mungkin juga menyukai