Anda di halaman 1dari 62

DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN

INDONESIA

BAGIAN IKK/IKM
FK UISU MEDAN
T.A 2015/2016
PENDAHULUAN
Demografi dari bahasa latin yaitu demos (penduduk) dan
graphien (catatan).
Demografi  Ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk
beserta perubahannya, melalui komponen penduduk yaitu
kualitas, kuantitas dan mobilitas.
 Pengertian Demogrfi menurut Donald J. Bogue (1969) , demografi
adalah Ilmu yang mempelajari tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa
melalui bekerjanya lima komponen demografi
Demografi merupakan awal dari ilmu kependudukan,
mempelajari tentang jumlah, persebaran, komposisi
penduduk serta perubahan dan sebab dari perubahan
tersebut
Yaitu :
1. Kelahiran (fertilitas)
2. Kematian (mortalitas)
3. Perkawinan
4. Migrasi
5. Persebaran dan perubahan status kependudukan
PERINGKAT NEGARA BERDASARKAN
JUMLAH PENDUDUK (TAHUN 2015)
FAKTA DEMOGRAFI DI INDONESIA
Sensus penduduk tahun 2010 2010 hingga 2015, tingkat
memiliki jumlah penduduk kelahiran per ibu sebanyak 2,4
237.641.326 juta jiwa, negara anak. Artinya, setiap
dengan penduduk terbanyak ke- perempuan memiliki 2-3
4 di dunia.
anak.
Tahun 2015 berjumlah 255 juta
Diprediksi15 tahun ke depan,
jiwa, hingga mencapai 305 juta
penduduk umur produktif
jiwa pada tahun 2035.
Permasalahan kependudukan ini
besar.
menuntut kebutuhan makanan, Bertempat tinggal di daerah
sandang, kesehatan, pendidikan, perkotaan sebanyak 118 320
hingga lapangan kerja. 256 jiwa (49,79 persen) dan di
Laju penduduk Indonesia 1,3 daerah perdesaan sebanyak
persen, artinya setiap tahun ada 119 321 070 jiwa (50,21
tambahan 3 juta orang persen).
Manfaat Demografi
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam
suatu daerah.
b. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau,
penurunannya dan persebarannya.
c. Meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan
datang
d. Perencanaan pembangunan pemerintah,
e. Evaluasi kinerja pembangunan pemerintah dengan melihat
perubahan komposisi penduduk
f. Melihat kecepatan perkembangan perekonomian.
Ukuran Dasar Demografi

1. Rate : (Digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian


tertentu dalam masyarakat). Contoh : Morbidity rate, Mortality rate, Natality
rate)
2. Rasio / Ratio
3. Proporsi
4. Rata-rata
5. Frekuensi
6. Cakupan
7. Fertilitas : Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Ukuran fertilitas yaitu :
a. Crude Birth Rate = Jumlah lahir hidup setahun
b. Age Spesific Fertility Rate = Jumlah lahir hidup wanita usia ttt
c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun
8. Mortalitas / angka kematian :
a. Crude Death Rate
b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)
Faktor-Faktor Demografi dan Non Demografi yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
I. Faktor Demografi
a. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)
• Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas) :
– Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki
– Pernikahan usia dini (usia muda).
– Adanya anggapan anak laki-laki lebih tinggi nilainya, dibandingkan anak perempuan.
b. Kematian (Mortalitas)
• Faktor pendorong kematian (promortalitas) :
– Adanya wabah penyakit
– Adanya bencana alam
– masalah Kesehatan dan pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
– Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
– Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.
c. Migrasi
1. Migrasi internal  perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain dalam suatu negara.
Contohnya : transmigrasi dan urbanisasi.

2. Migrasi eksternal yaitu : perpindahan penduduk dari suatu negara


ke negara lain.

Migrasi eksternal ada 2 macam :


1. Migrasi Brutto : Jumlah migrasi masuk dan keluar dalam suatu
negara.
2. Migrasi Netto : Merupakan selisih antara migrasi masuk dan
migrasi keluar.
II. Faktor Non Demografi
1. KESEJAHTERAAN
- Persentase Penduduk Miskin
- Persentase Keluarga Pra Sejahtera + Sejahtera I
- Indeks Pembangunan Manusia (HDI)
a. Indeks Harapan Hidup
b. Indeks Pendidikan (Melek Huruf + Lama Sekolah)
c. Indeks Daya Beli
2. KETENAGAKERJAAN
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
- Tingkat Pengangguran Terbuka
- Setengah Pengangguran
3. Sosial dan Budaya
4. Politik
5. Geografi
6. Ekonomi
Transisi Demografi
• Penurunan fertilitas menurunkan proporsi
jumlah anak <15 tahun
• Penurunan kematian bayi meningkatkan jumlah
bayi yang tetap hidup ke usia dewasa
• Ledakan penduduk usia kerja
• Rasio ketergantungan (proporsi penduduk muda
terhadap penduduk usia kerja) menurun

13
Hubungan Demografi & KB
Keluarga Berencana sebagai pengendali pertumbuhan penduduk,
mengubah struktur kependudukan Indonesia, ketahanan
keluarga, menurunkan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan
penduduk DAN mengubah pandangan hidup penduduk terhadap
nilai anak.
Karakteristik Demografi yang berhubungan dengan KB :
a. Usia perempuan  Hubungan usia dengan pemakaian
dan penggantian kontasepsi ada yang menggunakan metode
permanen dan non permanen, serta disesuaikan dengan
keefektifan metode KB dan masalah kesehatan perempuan
b. Jumlah anak yg masih hidup  berelasi dengan
pemakaian kontrasepsi yang tinggi efisiensinya seperti IUD dan
sterilisasi
c. Lamanya perkawinan
KEPENDUDUKAN
Ketentuan Kepedudukan yang tercantum dalam UU 16 /1992
Penduduk  Kumpulan manusia yang menempati
wilayah/geografi dan ruang tertentu, atau orang dalam arti
sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat,
warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal
disuatu tempat dalam batas wilayah negara waktu tertentu.

Komposisi penduduk  susunan penduduk disuatu daerah yang


didasarkan atas sifat/karakteristik khusus individu.

Ilmu Kependudukan adalah ilmu yang tentang “mengapa” terjadi


perubahan pada demografi, menyangkut hubungan antara
penduduk dan sistem sosial.
Kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri
utama, pertumbuhan, Persebaran, mobilitas, kualitas, kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, social, budaya,
agama serta lingkungan penduduk tersebut.
Perkembangan penduduk adalah segala kegiatan yang berhubungan
dengan perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas,
kualitas, dan mobilitasyang mempunyai pengaruh terhadap
pembangunan dan lingkungan hidup.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan
non fisik serta ketakwaan terhadap ke Tuhan Yang Maha Esa yang
merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya,
berkepribadian dan layak.
Mobilitas penduduk adalah gerak keruangan penduduk dengan
melewati batas administrasi.
Persebaran penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara
keruangan. 
Komposisi Piramida Penduduk 
 Pengelompokan penduduk berdasarkan
kriteria yaitu berdasarkan jenis kelamin,
kelompok umur, jenis pekerjaan, jenis
pendidikan, agama dan sebagainya.
Sedangkan Piramida Penduduk 
gambaran pengelompokan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin, disuatu
wilayah dan waktu tertentu.
KEPENDUDUKAN
Masalah Kependudukan di Indonesia :
a. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di
Kalimantan dan Irian.
b. Piramida penduduk masih sangat melebar pada kelompok balita dan remaja.
c. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
d. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di
Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
e. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal
f. Indeks Kesehatan masih rendah, angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
masih tinggi
g. Menjelang tahun 2030 terjadi perubahan iklim dan ledakan penduduk  terjadi
kelangkaan pangan, air, dan energi yang akan memicu kerusuhan sosial dan konflik
internasional, karena akan terjadi migrasi besar-besaran dari daerah/negara yang
paling terkena dampak.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan
1)     Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah
kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2)     Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang
jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota,
pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan
hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan
ekonomi di pedesaan.
–          Penyediaan fasilitas kesehatan.
–          Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
–          Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
–          Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan
penduduk usia muda.
Struktur Penduduk di suatu wilayah
berdasarkan 
a. Biologis (meliputi jenis kelamin dan umur)
b. Sosial (status perkawinan/rumah tangga jumlah
anak, ukuran keluarga, hubungan dengan kepala
rumah tangga, pendidikan)
c. Ekonomi (status pekerjaan, lapangan pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran)
d. Budaya (agama, bahasa dan suku bangsa)
Karakteristik Biologis
Analisis umur dikelompokkan
1. Umur tunggal (single age group)
2. Umur lima tahunan (five years age group)

Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan


7-12 tahun : usia SD
13-15 tahun : usia SLTP
16-18 tahun : usia SLTA
19-24 dan 25+ : usia perguruan tinggi
b. Karakteristik Sosial
 Mencakup tingkat pendidikan, status perkawinan, dan
faktor sosial lainnya.
 Untuk tingkat pendidikan adalah
a. Kepandaian membaca dan menulis
b. Jenjang pendidikan formal yang ditamatkan
c. Status sekolah yaitu (1) belum pernah sekolah, (2) masih
sekolah, dan (3) tidak sekolah
Penduduk berdasarkan status perkawinan dikelompokkan :
belum kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati
C. Karakteristik Ekonomi

1. Lapangan usaha
2. Jenis pekerjaan
3. Status pekerjaan

d. Karakteristik Budaya : Pengelompokan penduduk


menurut karakteristik budaya, kesukubangsaan
dan bahasa
KOMPONEN KEPENDUDUKAN

KUANTITAS KUALITAS
PENDUDUK PENDUDUK

DATA DAN ADM


PENDUDUK

MOBILITAS
PENDUDUK
SITUASI KEPENDUDUKAN INDONESIA
komponen kependudukan
A. Kuantitas B. Kualitas C. Komponen
penduduk penduduk pertumbuhan

Kesehatan
a. Jumlah Pendidikan Kelahiran
b. Struktur Agama Kematian
c.Persebaran Perekonomian
Migrasi
Sosialbudaya
A. Masalah Kuantitas Penduduk

• Jumlah penduduk
• Laju pertumbuhan penduduk (LPP)
• Distribusi penduduk
• Fertilitas
• Kesertaan ber-KB
• Unmet-need  persentase wanita kawin yang tidak
ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya,
tetapi tidak menggunakan alat/cara kontrasepsi
B. Masalah Kualitas Penduduk

Angka kematian ibu masih tinggi


Angka kematian bayi masih tinggi
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM/HDI) rendah
Pendidikan masih rendah
C. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk 
Pertumbuhan penduduk merupakan suatu keseimbangan yang dinamis.
Jumlah akan selalu dipengaruhi jumlah kelahiran dan jumlah kematian
pada semua umur serta perpindahan penduduk. Terjadinya perpindahan
penduduk (migrasi), dapat berupa imigran (penduduk yang masuk) ke
daerah maupun emigran (penduduk yang keluar) dari daerah. Selisih antara
keduanya (emigran dan imigran) disebut Net Migration atau migrasi neto.
Melalui 2 cara :
1. Melalui perubahan reproduksi yaitu :
a. Reproductive change (perubahan reproduktif)
b. Natural increase (pertumbuhan alami) adalah selisih antara kelahiran dan
kematian.
2. Melalui Migrasi yaitu perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari
suatu daerah ke daerah lain.
32
Ukuran Pertumbuhan Penduduk
1. Fertilitas
 Angka Kelahiran Kasar (CBR)
 Angka Kelahiran Umum (GFR)
 Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (ASFR)
2. Mortalitas
 Angka Kematian Kasar (CDR)
 Angka Kematian Menurut Kelompok Umur (ASDR)
 Angka Kematian Bayi (IMR)
3. Migrasi
 Angka Migrasi Masuk (Mi)
 Angka Migrasi Keluar (Mo)
 Angka Migrasi Netto (Mn)

33
Persebaran Penduduk
Persebaran / Distribusi Penduduk  adalah Kepadatan jumlah penduduk
disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung
jiwa per km kuadrat.
Yaitu secara :
a. Geografis (kepulauan)
b. Administrasi pemerintahan (ada 34 propinsi dan 440 kab/kota)

Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:


c. Persebaran penduduk secara geografis  karakteristik penduduk
menurut batas alam (seperti pantai, sungai, danau, dsb
d. Persebaran penduduk secara administrasi  karakteristik penduduk
menurut batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
negara. (misalnya : desa, kecamatan)
Mengukur Pertumbuhan Penduduk

a. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Increase)


Selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian

b. Pertumbuhan Penduduk Total


Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi
(imigrasi dan emigrasi)
Penggunaan Data Kependudukan
1. Data langsung berasal dari catatan statistik tentang
kelahiran, kematian, perubahan tertentu dalam status legal
seperti pernikahan, perceraian dan migrasi

2. Metode tak langsung dalam pengumpulan data, biasanya


pada negara berkembang, dimana data lengkap tidak
tersedia.
Sumber data kependudukan dan kesehatan, dari :
1. Sensus penduduk, dilakukan 10 tahun sekali
2. Supas (sensus penduduk antar sensus) dilakukan 5
tahun sekali
3. Susenas (survey social ekonomi Nasional)
4. SKRT (survey Kesehatan Rumah Tangga)
5. Survey / Penelitian khusus
6. Laporan rutin pelayan kesehatan
7. Surveilans epidemiologi
8. Catatan laporan BPS, dan sebagainya.
BONUS DEMOGRAFI
Cara Menghitung Jumlah Penduduk
1. Survey  perhitungan penduduk dengan cara
mengambil contoh dari suatu daerah.
2. Registrasi  pencatatan mengenai kelahiran dan
kematian, serta segala kejadian penting yang dialami
penduduk, seperti perceraian, pernikahan, pengangkatan
anak, juga perpindahan penduduk.
3. Sensus penduduk (“cencus” bahasa latin  cacah jiwa) 
rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengolahan, dan penertiban informasi kependudukan
mengenai seluruh penduduk di suatu daerah/negara pada
waktu tertentu. Sensus penduduk menjadi sumber data
kependudukan, mampu memberikan gambaran keadaan
penduduk Indonesia
Pelaksanaan Sensus Penduduk
1. Sensus de facto  perhitungan penduduk
yang dikenakan pada orang yang ada di wilayah
sensus pada saat pelaksanaan sensus
2. Sensus de jure  perhitungan penduduk yang
dikenakan pada orang yang benar-benar
berdiam di wilayah sensus
Metode Sensus
1. Metode house holder : petugas sensus
menyerahkan satu daftar untuk diisi oleh
kepala rumah tangga.
Cara ini hanya dilaksanakan untuk negara
maju karena tingkat membaca masyarakatnya
sudah maju
2. Metode cansaver : petugas sensus
mendatangi responden, mengajukan
pertanyaan dan mengisi daftar pencacahan
sesuai jawaban yang diberikan oleh
responden (penduduk)
Pertumbuhan Penduduk Total
Penggolongan 
Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah jika kurang dari
1%
Pertumbuhan penduduk dikatakan sedang jika antara 1 – 2
%
Pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika di atas 2%

Rumus : T = ( L – M ) + ( I – E )
L = jumlah kelahiran I = jumlah migrasi masuk
M= jumlah kematian E = jumlah migrasi keluar

52
Contoh soal
Jumlah kelahiran kasar penduduk Kota Medan pada
tahun 2015 adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar
20.000 jiwa.
Diketahui pula imigrasi ada 15.000 dan emigrasi ada
7000.
Hitung pertumbuhan total Kota Medan pada tahun
2015?

53
Penyelesaian
T =(L–M)+(I–E)
= ( 50.000 – 20.000 ) + ( 15.000 – 7.000 )
= 30.000 + 8.000
= 38.000

Jadi pertumbuhan penduduk total Kota Medan tahun


2015 adalah 38.000 jiwa

54
Proyeksi penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat
dihitung atau diproyeksikan.
Rumus :

Pt = jumlah penduduk pada tahun n


Po = jumlah penduduk pada tahun 0 atau dasar
n = jumlah tahun antara o hingga n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (%)
55
Contoh soal
Pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia
tercatat 205 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan
penduduk per tahun adalah 1.5%.
Berapakah proyeksi penduduk Indonesia pada
tahun 2015 ?

56
Penyelesaian
Pt = 205 jt (1+1,5%) 5

= 205 jt (1+0,015) 5
= 205 jt (1,015) 5
= 205 jt (1,0773)
= 220 jt

Jadi proyeksi penduduk indonesia untuk


tahun 2015, dengan tingkat pertumbuhan
penduduk 1,5% per tahun adalah 220 juta.
57
PENUTUP
Upaya Mengatasi Ledakan Penduduk
Permasalahan ledakan jumlah penduduk ada di negara berkembang, lebih
tinggi dibandingkan negara maju. Persentase pertumbuhan penduduknya >
2%.
Upaya mengatasinya dengan melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana
(GKB) dan pendidikan ilmu kependudukan di jenjang sekolah .
Usaha pendukung akibat ledakan penduduk adalah :
1.Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan
pangan (misalnya dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi
pertanian);
2.Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding
dengan jumlah penduduk usia sekolah.
3.Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, dan poliklinik).
4.Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah
penduduk usia kerja.
Tantangan yang dihadapi :
1. Prolonged epidemiological transisition  double & multiple
burden
2. Demografi : Aging & CPR (Contraceptive Prevalence Rate) turun
3. Krisis multidimensi berkepanjangan yaitu kemiskinan .
4. Degradasi lingkungan  global warming, human waste, air bersih,
bencana, dsb
5. Desentralisasi kesehatan yang tidak efektif dan masalah
penganggaran dana kesehatan
6. Leadership, komitmen dan governance : pusat dan daerah
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

MDGs adalah sebuah paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu
dan terukur untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kelaparan, buta
aksara, penyakit, penurunan kualitas lingkungan dan diskriminasi
perempuan.
Tujuannya adalah untuk mensejahterakan umat manusia.
Target MDGs :
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
2. Memenuhi pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan kesetaraan perempuan
4. Menurunkan angka kematian Balita( neonates, bayi dan balita)
5. Meningkatkan kualitas kesehatan Ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
7. Menjamin kelestarian lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan Global untuk pembangunan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai