Anda di halaman 1dari 11

 QS al baqarah 285

َ‫ َواَرْ ب‬ ‫ف‬ٍ ‫اَ ْل‬ ُ‫ ِمائَة‬ : ‫قَا َل‬ ‫؟‬ ‫االَ ْنبِيَا ِء‬ ْ ُ‫ ِع َّدة‬ ‫ َك ْم‬ ِ‫هللا‬ ‫ َرس ُْو َل‬ ‫يَا‬ : ‫قَا َل‬ ‫ َذر‬ ‫أَبِى‬ ‫َع ْن‬
 ‫ َغفِ ْيرًا‬ ‫ًًّما‬,- ‫ َج‬ ‫ َع َش َر‬ َ‫ َو َخ ْم َسة‬ ‫ ِمائَ ٍة‬ ُ‫ثَالَثَة‬ ‫ك‬ َ ِ‫ َذال‬ ‫ ِم ْن‬ ُ‫اَ ْلفًااَلرُّ ُسل‬ ‫ َو ِع ْشر ُْو َن‬ ٌ‫َعة‬
)‫أَحْ َمد‬ ُ‫( َر َواه‬
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya,
wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi?
Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak
124.000 orang dan di antara mereka yang
termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu
jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)
 NABI
 RASUL
 SUHUF
 KITAB
 Meneladani Sifat Siddiq    
         Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat
diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara
dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw,
selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya
maupun terhadap musuhnya.

  Meneladani Sifat Amanah


          Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb
sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan
dengan baik dan benar.
 Meneladani Sifat Fatanah
           Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang
diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula
yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
   Meneladani Sifat Tablig
 Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah
satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan
mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung
risiko. Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia.
Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau
seringkali disambut dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan
kotoran unta. Ini semua dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.
 Al-Kizzib
Al-Kizzib ini berarti mustahil bagi rasul itu bohong atau dusta.
Semua perkataan dan juga perbuatan rasuk gak pernah bohong
ataupun dusta.Hal tersebut juga udah disebutkan didalam QS. an-
Najm: 2-4
 Al-Khianah
Al-Khianah ini berarti mustahil bagi rasul mempunyai sifat khianat.
Semua yang diamanatkan atau disampaikan kepadanya pasti
akan dilaksanakan.Yang sudah disebutkan didalam QS. al-An’am:
106
 Al-Kitman
Al-Kitman ini berarti mustahil bagi rasul mempunyai sifat yang
menyembunyikan suatu kebenaran. Setiap firman yang rasul
terima dari Allah SWT, pasti akan langsung disampaikan kepada
para umatnya.Hal tersebut udah ada dan disebutkan didalam QS.
al-An’am: 50.
 Al-Baladah
Al-Baladah ini berarti mustahil bagi rasul mempunyai sifat kalo rasul
itu bodoh. Walaupun, Rasulullah SAW gak bisa membaca dan
juga menulis (ummi), tapi beliau pandai sekali.
Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannya. Mukjizat memiliki dua fungsi pokok
yaitu :
 Sebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah benar-benar utusan
Allah SWT.
 Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentangnya.

Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal kemampuan
manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
1.                   Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan
peristiwa alam, seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad
SAW dan dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
2.                   Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh
seorang nabi dan rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah
SAW, cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta
penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
3.                   Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak
berdaya seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi
api tidak mampu membakarnya.
4.                   Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk
akal. Contoh satu-satunya adalah Al Qur’an.
 Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para
Rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah
SWT untuk menyampaikan wahyu/ firman-Nya
kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai
pedoman hidup.
 Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para
Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menjadi teladan
hidup bagi manusia.
 Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul
dan menjadikan apa yang dibawa oleh Rasul
sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-
hari.
 Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah
Nabi dan Rasul yang terakhir.
 Tidak percaya dan menggunakan jimat
 Tidak mendatangi dukun dan tempat
pesugihan
 Tidak mempercayai ramalan,( zodiak, peramal
dsb)
 Mempercayai adanya mukjizat dan ma’unah
dari Allah
 Meneladani sikap dan perilaku para rasul

Anda mungkin juga menyukai