Anda di halaman 1dari 39

NEGARA HUKUM DAN

HAK ASASI MANUSIA


SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
NEGARA HUKUM
INDONESIA

SYOFIARTI, SH, MH
 NORMA HUKUM BERSUMBER PADA
PANCASILA
 SISTEM KONSTITUSI
 KEDAULATAN RAKYAT (PRINSIP
DEMOKRASI)
PRINSIP NEGARA HUKUM

 PERSAMAAN KEDUDUKAN DALAM


HUKUM DAN PEMERINTAHAN
 ADANYA ORGAN PEMBENTUK UU
 SISTEM PRESIDENSIL
INDONESIA

 KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG


BEBAS
 HUKUM BERTUJUAN MELINDUNGI
SEGENAP BANGSA
 JAMINAN HAK ASASI DAN
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA

SYOFIARTI, SH, MH
NATURAL RIGHTS

RIGHT OF MAN, Tdk mengakomodasikan


Right of woman
HUMAN RIGHTS

SYOFIARTI, SH, MH
DEFINISI HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia adalah


seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerahnya
yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia
(UU No. 39 Tahun 1999, pasal 1
angka 1).
CIRI POKOK HAK ASASI MANUSIA
 HAM TDK PERLU DIBERIKAN DIBELI
ATAU DIWARISI. HAM ADALAH
BAGIAN DARI MANUSIA SECARA
OTOMATIS
 HAM BERLAKU UTK SEMUA ORANG
TANPA MEMANDANG JENIS KELAMIN,
AGAMA, ETNIS, PANDANGAN POLITIK
ATAU ASAL USUL SOSIAL DAN BANGSA
 HAM TDK BISA DILANGGAR. TDK
SEORANG PUN BERHAK MEMBATASI
ATAU MELANGGAR HAK ORANG LAIN
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
Magna Charta
Kekuasaan raja yang absolut mulai dibatasi dan dapat
dimintakan pertanggungjawabannya di muka hukum.
Pada awalnya raja yang berkuasa secara absolut
membuat aturan hukum sedangkan dia sendiri tidak
terikat dengan hukum

Bill of Rights
Memuat adagium bahwa manusia sama di muka
hukum. Adagium ini mendorong timbulnya negara
hukum dan negara demokrasi

SYOFIARTI, SH, MH
Declaration des Droit De Llhomme et Du Citoyen
(Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara) sebagai reaksi
rakyat Perancis terhadap rezim lama yang berkuasa dengan
sewenang-wenang.

The American Declaration of Independence (paham JJ Rosseau dan


Montesquieu)
Adanya penegasan bahwa manusia merdeka sejak dalam perut
ibunya.

The Four Freedoms


1. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan
pendapat
2. Kebebasan memeluk agama
3. Kebebasan dari ketakutan
4. Kebebasan dari kekurangan atau kemelaratan
PENCETUSAN DUHAM
(10 DESEMBER 1948)

 Merupakan puncak peradaban manusia


 Mengandung 2 maksud :
1. Keluar; bertekad untuk saling menghormati
dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan antara negara dan bangsa agar
terhindar dari peperangan yang dapat
menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan
2. Kedalam; deklarasi ini harus senantiasa
menjadi kriteria objektif bagi rakyat dari
masing-masing negara untuk menilai setiap
kebijakan pemerintah
BAGAN PENGELOMPOKAN JENIS-JENIS HAM
HAK ASASI PRIBADI :
 hak kemerdekaan
memeluk agama,
 beribadah menurut agama HAK PERSAMAAN
masing-masing,
 mengemukakan pendapat, HUKUM :
HAK ASASI EKONOMI : dan kebebasan  Hak asasi mendapatkan
 hak memiliki sesuatu, berorganisasi atau
berpartai. pengayoman dan perlakukan
 hak membeli dan menjual yang sama dalam keadilan dan
sesuatu, pemerintahan
 hak mengadakan suatu
perjanjian atau kontrak, dan
hak memilih pekerjaan

HAK ASASI
HAK ASASI SOSIAL DAN HAM
HAMASASI
ASASI POLITIK:
KEBUDAYAAN : MANUSIA
MANUSIA • hak untuk diakui sebagai
 hak kebebasan mendapatkan warga negara yang sederajat
pengajaran atau hak
pendidikan
 hak pengembangan
kebudayaan.

HAK ASASI PERLAKUAN YANG


SAMA DALAM TATA
PERADILAN DAN
PERLINDUNGAN HUKUM :
 hak perlakukan yang wajar dan adil dalam
penggeledahan (rasia, penangkapan, peradilan
dan pembelaan hukum).
untuk hidup serta
membentuk keluarga dan melanjutkan
berkewajiban menghargai hak orang mempertahankan hidup dan
keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup,
dan pihak lain serta tunduk kepada kehidupan
tumbuh, dan berkembang serta perlindungan
pembatasan yang ditetapkan UU (Pasal 28A) ** dari kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28J) **
(Pasal 28B) **

perlindungan, pemajuan, penegakan, mengembangkan diri, mendapat pendidikan,


dan pemenuhan HAM adalah tanggung memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan
jawab negara, terutama pemerintah budaya, memajukan diri secara kolektif
(Pasal 28I) ** (Pasal 28C) **
HAK
ASASI
hidup sejahtera lahir dan batin,
MANUSIA pengakuan yang sama di hadapan
memperoleh pelayanan kesehatan, hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan
mendapat kemudahan dan perlakuan khusus yg sama dalam pemerintahan, berhak atas
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat status kewarganegaraan
guna mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28D) **
(Pasal 28H) **

berkomunikasi, memperoleh, kebebasan memeluk agama, meyakini


perlindungan diri pribadi, keluarga, mencari, memiliki, menyimpan, kepercayaan, memilih kewarganegaraan,
kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa mengolah dan menyampaikan memilih tempat tinggal, kebebasan
aman serta untuk bebas dari penyiksaan informasi, berserikat, berkumpul dan berpendapat
(Pasal 28G) ** (Pasal 28F) ** (Pasal 28E) **
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
DI INDONESIA :
 Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)
1. Boedi Oetomo; para pendirinya telah
memperlihatkan adanya kesadaran berserikat dan
mengeluarkan pendapat.
2. Perhimpunan Indonesia; lebih menitikberatkan HAM
pada hak menentukan nasib sendiri
3. Serikat Islam; menekankan pada usaha untuk
memperoleh penghimpunan yang layak dan bebas
dari penindasan dan diskriminasi rasial
4. PKI; lebih condong pada hak-hak yang bersifat
sosial dan menyentuh pada isu-isu yang berkenaan
dengan alat produksi
5. Indische Partij; hak mendapatkan kemerdekaan dan
perlakuan yang sama di depan umum
SYOFIARTI, SH, MH
6. Partai Nasional Indonesia; Hak untuk memperoleh
kemerdekaan
7. Pendidikan Nasional Indonesia; hak politik yaitu : hak
menentukan nasib sendiri, hak mengeluarkan pendapat,
berserikat dan berkumpul, hak persamaan di muka
umum serta hak turut dalam penyelenggaraan negara
8. Sidang BPUPKI; perdebatan antara Soekarno-Soepomo
dengan M.Hatt-Jamin. Perdebatannya; hak persamaan
kedudukan di muka umum, hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak, hak memeluk agama dan
kepercayaan, hak berserikat, hak berkumpul, hak
mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan

SYOFIARTI, SH, MH
 Periode Setelah Kemerdekaan (1945 – sekarang)
1. Periode 1945 – 1950
Hak untuk merdeka
Kebebasan berserikat melalui organisasi politik
Kebebasan menyampaikan pendapat

Pemikiran HAM ini telah mendapat legitimasi formal,


karena telah diatur dalam hukum dasar yaitu UUD 1945

Memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk


mendirikan partai politik

2. Periode 1950-1959 (periode demokrasi parlementer)


Ada kesepakatan partai politik yang berbeda aliran dan
ideologi menuangkan substansi HAM dalam UUD

SYOFIARTI, SH, MH
3. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)
Terjadi pemasungan HAM, yaitu hak sipil dan hak politik (hak
berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan tulisan).
Dengan kata lain telah terjadi sikap restriktif (pembatasan yang
ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hak politik warga
negara.

4. Periode 1966 – 1998


Diadakan seminar HAM; perlunya pembentukan pengadilan
HAM, merekomendasikan perlunya hak uji materil (judicial
review) guna perlindungan HAM
Dalam rangka melaksanakan Tap MPRS No. XIV/MPRS/1966,
MPRS melalui panitaia Ad Hoc IV, telah menyiapkan rumusan
yang akan dituangkan dalam piagam HAM

Awal tahun 1970-an – akhir 1980 HAM mengalami kemunduran,


tidak lagi dihormati

SYOFIARTI, SH, MH
DASAR HUKUM : KEPPRES NO. 50 TAHUN 1993, TGL 7 JUNI 1993

TUGAS POKOK : Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, serta


memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada pemerintah tentang
pelaksanaan HAM

TUJUAN : Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan


HAM yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, PBB dan Deklarasi
Universal HAM

SYOFIARTI, SH, MH
5. Periode 1998 – sekarang
 Dilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakan
pemerintah orde baru yang berlawanan dengan kemajuan dan
perlindungan HAM
 Penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan pemberlakuan HAM dalam kehidupan
ketatanegaraan dan kemaysrakatan di Indonesia
 Pengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM
Internasional, menunjukkan banyaknya norma dan ketentuan
hukum nasional diadopsi dari hukum internasional
 Strategi penegakan HAM :
1. Tahap Status Penentuan; ditetapkan ketentuan
perundang-undangan tentang HAM
S 2. Tahap penataan aturan secara konsisten
Y
O
F
I
A
R
T
I,
PENEGAKAN HUKUM

PERUNDANG-UNDANGAN
BELUM BERWAWASAN
GENDER

KONDISI EKONOMI
PERMASALAHAN
HAM KONFLIK DI DAERAH

AKSI TERORISME

GLOBALISASI
(KRIMINALITAS
INTERNASIONAL)
27
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
KEADILAN&KESETARAAN
GENDER ;

RAN PENGHAPUSAN
HAM KELOMPOK PERDAGANGAN
PEREMPUAN&ANAK 2003 –
RENTAN 2007;

PERLINDUNGAN HAK ANAK;

PERLINDUNGAN
PEKERJA

28
SYOFIARTI, SH, MH
Beberapa pandangan terhadap jaminan
UUD 1945 atas HAM
Pertama :
UUD 1945 tidak memberikan jaminan atas HAM secara
komprehensif. Hal ini didasarkan bahwa istilah HAM
tidak ditemukan secara ekspilisit dalam Pembukaan,
Batang Tubuh maupun Penjelasannya (lebih banyak
membahas tentang HAW).

Kedua :
HAM yang tersirat dalam UUD 1945 bersumber pada
falsafah dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan nilai-nilai HAM yang hidup dalam
kepribadian bangsa.
Ketiga :
Jaminan HAM dalam UUD 1945 tidak dicantumkan
secara sistematis
HAK ASASI MANUSIA
DALAM UUD 1945

 KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT


 KEDUDUKAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN
PEMERINTAHAN
 KEBEBASAN BERKUMPUL
 KEBEBASAN BERAGAMA
 HAK ATAS PENGHIDUPAN YANG LAYAK
 KEBEBASAN BERSERIKAT
 HAK MEMPEROLEH PENGAJARAN DAN
PENDIDIKAN

SYOFIARTI, SH, MH
HAK ASASI MANUSIA
DALAM UU NO.39/1999
 HAK UNTUK HIDUP
 HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN
KETURUNAN
 HAK MENGEMBANGKAN DIRI
 HAK MEMPEROLEH KEADILAN
 HAK ATAS KEBEBASAN PRIBADI
 HAK ATAS RASA AMAN
 HAK ATAS KESEJAHTERAAN
 HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN
 HAK WANITA
 HAK ANAK-ANAK
PELANGGARAN HAM

Adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok


orang termasuk aparat negara, baik disengaja
ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-
undang.

SYOFIARTI, SH, MH
PELANGGARAN HAM
BERAT
 Kejahatan Genosida; adalah setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama.

 Kejahatan kemanusiaan; adalah salah satu perbuatan


yang ditujukan terhadap penduduk sipil, seperti;
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran
penduduk secara paksa, perkosaan, kejahatan
apartheid

PELANGGARAN HAM
RINGAN
SYOFIARTI, SH, MH
PENGADILAN HAM
 Dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun
2000
 Berwenang memeriksa dan memutus
perkara pelanggaran HAM berat
 Berkedudukan di daerah kabupaten atau
daerah kota yang daerah hukumnya
meliputi daerah hukum Pengadilan
Negeri yang bersangkutan

SYOFIARTI, SH, MH
Dibentuk atas usul DPR berdasarkan peristiwa
tertentu dengan Keputusan Presiden untuk
memutus perkara pelanggaran HAM berat yang
terjadi sebelum diundangkannya UU No.26
Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

SYOFIARTI, SH, MH
HARAPAN
HARAPAN :: SETIAP PERGURUAN TINGGI
MENELORKAN IDE IDE YANG KREATIF DAN EFEKTIF
SYOFIARTI, SH, MH

Anda mungkin juga menyukai