Gay Lussac
menyatakan
bahwa jika volume
gas yang berada
dalam bejana
tertutup
dipertahankan
konstan, maka
tekanan gas
sebanding dengan
suhu mutlaknya
Soal No.1
1. Gas berada di dalam bejana tertutup
pada mulanya bersuhu 27°C. Agar
tekanannya menjadi 2 kali semula, maka
suhu ruangan tersebut adalah…
A. 107 °C
B. 127 °C
C. 227 °C
D. 327 °C
E. 427 °C
Pembahasan no .1
C. 327 °C
Soal No. 2
–
Tetapan R sangat penting dalam ilmu kimia
fisika.untuk memdapatkan harga R dilakukan dengan
cara berikut. Dipilih 1 mol gas ideal, volumenya pada
keadaan STP yaitu pada dan 760 mmHg. Lalu di
substitusi ke persamaan.
PV = nRT
1 atm x 22,414 liter = 1 mol x R x 273,16°
R = 0,08205 liter atm/mol derajat
Soal No. 3
–
P1 V1 = P2 V2
1 . 2 = P2 . 5
P2 = 0,4 atm
Tetapan Gas Molar R
(joule/mol derajat)
R dapat dinyatakan dalam satuan energi dengan
mengganti 1 atm = 1,0133 x 106 dyne/cm²
PV=nRT
1,0133 x 106 x 22,414 x 103 = 1 mol x R x 273,16°
R =8,314 x 107 erg/mol derajat
1 joule = 107 erg
R = 8,314 joule/mol derajat
–
Berapa volume 2 mol gas ideal pada 25C pada
tekanan 780 mmHg?
Pembahasan No.4
–
PV = nRT
() . V = 2 mol . (0,08205 liter atm/mol derajat). 298
V = 47,65 liter
Berat Molekul
Mr
Menentukan Berat Molekul
E=
4. Molekul yang memperlihatkan elastisitas sempurna,
yaitu tidak ada kecepatan yang hilang setelah molekul-
molekul tersebut bertumbukan satu sama lain dan
bertumbukan dengan dinding wadah, di mana tumbukan
dengan dinding wadah berakibat pada tekanan gas.
Walaupun kecepatan dan energi kinetik rata-rata tidak
berubah pada tabrakan, kecepatan dan energi molekul
tunggal dapat berbeda banyak pada setiap saat.
Persamaan Dasar Kinetik
–
PV=
P = tekanan
V = volume yang ditempati oleh sejumlah n molekul
m = massa
C = kecepatan rata-rata
–
Dengan menggunakan persamaan dasar ini,
kecepatan akar rata-rata kuadrat ()1/2 (biasanya ditulis
dengan dari molekul gas ideal yang diperoleh. *
menyelesaikan di atas dan mengakarkan kedua ruas
dari persamaan akan menghasilkan rumus:
–
Dengan membatasi masalah-masalah ini hanya untuk
1 mol gas, P V = R T, n menjadi bilangan Avogadro N,
dan N dikalikan dengan massa dari satu molekul
menjadi berat molekul Mr. Kecepatan rata-rata
kuadratnya menjadi
–
Karenabentuk nm/V sama dengan kerapatan maka
persamaannya menjadi berikut.
PERSAMAN GAS VAN DER
WAALS
GAS NYATA
a/V2 adalah tekanan dalam per mol yang dihasilkan dari gaya tarik-
menarik antarmolekuler, b adalah perhitungan untuk tidak dapat
ditekannya molekul-molekul gas nyata, yaitu volume excluded
yang kira-kira empat kali volume molekul.
JIKA volume gas besar, a/V2 dan b menjadi tidak bermakna
dibandingkan dengan P dan V. Pada kejadian ini persamaan van
der waals untuk 1 mol gas menjadi persaman gas ideal, PV = RT
Pada tekanan rendah, gas nyata bersifat ideal.
Konstanta van der waals untuk
beberapa gas
Soal No. 5
P= -
= -
= -
= 12,72 – 1,37225
= 11,34775 atm
Soal No. 6
a. Mengkristal
b. Membeku
c. Menguap
d. Mengembun
e. Mencair
Pembahasan Soal No.7
= - + Konstanta
“Gas adalah zat yang berada dalam wujud gas pada temperatur
kamar sekalipun.”
“Temperatur kritik, di mana tidak ada perbedaan antara cairan dan gas”
Hal yang perlu diperhatikan dalam
persamaan Clausius-Clapeyron
–
“Persamaan ini mengandung pengandaian, yaitu dianggap bahwa
uap bersifat seperti gas ideal dan volume molar cairan diabaikan
terhadap volume uap.”
a. 2 atm
b. 1,95 atm
c. 1,8 atm
d. 1,5 atm
e. 1, atm
Pembahasan Soal No.9
–
=
= 1, 95 atm
Soal No.10
–
=
= 60, 76 atm
Titik Didih
–
“Tekanan di atas permukaan laut sekitar 760 mm Hg, air
mendidih pada 97,7 ; pada 17,5 mm Hg mendidih pada 20”
–
“ Jumlah panas yang diabsorbsi ketika cairan menguap pada titik
didih normal dan dilepaskan ketika uap berkondensasi menjadi
cairan”
“Titik didih dapat dimisalkan sebagai temperatur di mana adanya panas dapat mengatasi gaya
atraksi antara molekul cairan.”
“ Titik didih hidrokarbon normal, alkoho sederhana, dan asam
karboksilat naik dengan naiknya berat molekul, karena gaya atraksi
vander waals menjadi lebih besar dengan naiknya nomor atom.”
“Titik didih alkohol rantai lurus dan asam karboksilat naik sekitar 18
untuk setiap gugus metilena tambahan.”
Tabel Titik Didih Normal dan Panas Penguapan
Senyawa Titik Didih () Panas Penguapan
Laten (kal/g)
Helium
Helium -268,9
-268,9 6
6
Nitrogen -195,8 47,6
Nitrogen -195,8 47,6
Propana -42,2 102
Propana
Metil Klorida -42,2
-24,2 102
102
Metil Klorida
Isobutana -24,2
-10,2 102
88
Isobutana
Butana -10,2
-0,4 88
92
Etil Eter
Butana 34,6
-0,4 90
92
Karbon
Etil disulfida
Eter 46,3
34,6 85
90
Etil Alkohol 78,3 204
Karbon disulfida 46,3 85
Air 100,0 539
Etil Alkohol 78,3 204
Air 100,0 539
“Zat nonpolar, di mana molekulnya lebih banyak terikat dengan gaya
london, mempunyai titik didih rendah dan panas penguapan
rendah.”
“ Molekul polar, terutama seperti etil alkohol dan air, yang terikat
dengan ikatan hidrogen, memperlihatkan titik didih tinggi dan panas
penguapan tinggi.”
Soal No. 11
Ek =
Ek2 : Ek1 = 2 : 1
TERIMA KASIH